Murano Pria Tampan yang terkenal kejam sejagat raya. Ia sukses membangun bisnis legal maupun illegal yang ia geluti selama ini. Hingga setiap orang kagum kepada-nya.
Tak ada seorangpun yang berani menentangnya. Jika ia mengatakan ya, tidak ada yang bisa membantah.
Hingga suatu saat ia bertemu dengan seorang wanita yang menjadi korban Human traficking yang bernama Alya Zahira. Murano yang trauma terhadap perempuan, Ia memperlakukan Alya dengan kejam. Namun, Alya yang tak berdaya hanya bisa pasrah. Hingga saatnya Alya dalam kondisi kritis, Murano baru menyadari kalau dirinya sangat mencintai Alya dan takut kehilangan Alya.
Berbagai macam cara Murano lakukan untuk menyelamatkan Alya. Apakah Murano dapat menyelamatkan Alya dan meninggalkan bisnis illegal ya? simak ceritanya di "Hasrat Tuan mafia "
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Morata, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 33. MISI DI MULAI_ HTM
"Kok mobilnya nggak ada? kamu parkir di mana? tanya Bimo kepada rekannya
"Aku parkir di sini!"jawabnya bingung.
Ada seorang bapak tua yang mengatakan ada mobil mewah yang dipindahkan ke bagian belakang. "Mobilnya berwarna hitam keluaran terbaru dari pabrik Jerman kan?"bapak tua itu tertawa.
Bimo,Murano dan rekan mereka saling berpandangan. "Iya itu betul sekali Pak, tapi kenapa dipindah?"tanya Bimo
bapak tua itu mengangkat bahunya lalu pergi begitu saja.
"Tuan, dan Bimo tunggu di sini biar aku ambil mobilnya." ucap sang sopir.
"Tidak usah, kita ke sana saja sekalian." ucap Murano
Saat tiba di parkiran yang sepi, empat orang bertopeng dan berpakaian serba hitam seperti ninja, menyerang mereka dengan menggunakan pedang. Semenjak merubah menjadi baik, Murano tidak pernah membawa pistol dan pengawal yang banyak.
Saat sopir mengeluarkan pistol, seorang penyerang menendangnya hingga pistol sang sopir terjatuh. Penyerang itu mengambilnya dan akan menembak sang sopir, Bimo menendang penyerang itu hingga tembakannya meleset.
Sopir dan Bimo diserang empat orang sekaligus, mereka hanya bisa menghindar dan bertahan. Murano khawatir dengan keselamatan dirinya dan dua pengawalnya.
"Hei, hentikan! apa yang kalian mau? teriak Murano.
Seorang penyerang, menyerangnya. Murano berhasil menghindar bahkan memukul perut si penyerang. Sudah lama tidak berlatih fisik, dan beladiri. Membuat Murano kesulitan. Dua pengawalnya pun tidak bisa berbuat banyak. sopir sudah terluka terkena sabetan pedang di bagian perut dan punggung.
Bimo dan Murano terdesak. Sopir sudah tidak sadarkan diri, salah satu orang tak dikenal itu menyerang Murano. Tapi ada seseorang yang menendangnya dengan kuat hingga jatuh tersungkur.
Murano mengerjap jantungnya berdegup kencang. Andai orang itu datang terlambat ia pasti sudah tewas.
"Itu namanya Robert Tuan." bisik Bimo.
dengan cekatan dan ilmu bela diri yang baik Robert berhasil mengalahkan empat penyerang itu, walaupun tangannya juga terluka. Robert mendekati Murano dan Bimo.
"Kalian tidak apa-apa?" tanya Robert
"Kami tidak apa-apa, tapi teman kami terluka parah." ucap Bimo.
Mereka segera membawa sopir ke rumah sakit, yang untungnya tidak terlalu jauh. Mereka menunggu dengan berdebar-debar. ponsel Murano berdering setelah dilihat, Ternyata panggilan itu dari Alya.
Alya menanyakan keberadaan Murano. Murano menceritakan semua yang dialami.
"Tapi kamu tenang saja, aku tidak apa-apa. hanya sopir yang terluka, doakan saja semoga dia selamat" ucap Murano.
"Iya sayang, kamu hati-hati, ya."
"Oke I love you Alya."
"I love you too."
mendengar Murano mengucapkan kata cinta pada Alya, hati Robert alias Daniel menjadi panas membara. Tangannya mengepal hingga kukunya memutih.
"Tuan aku sudah menghubungi pengawal yang lain, Mereka sudah dalam perjalanan aku juga sudah menyuruh orang untuk menyelidiki penyerang itu." ujar Bimo.
"Iya itu bagus, Siapa lagi yang mencari gara-gara denganku!" Murano membuka jas dan membantingnya, emosi memuncak.
"Kalau sudah diketahui otak dan pelaku penyerang ini, bawa padaku hidup-hidup. Aku sendiri yang akan memanggang kepalanya!"
Daniel meneguk ludah. " Pria itu benar-benar berbahaya, aku harus segera memperingatkan Chang Mai" ucap Daniel dalam hati.
"Hei, kamu!" panggil Murano
"Iya Tuan, ada apa? jawab Daniel agak gugup
"Siapa nama kamu?" tanya Murano Sambil memandangi lekat-lekat.
"Nama saya Robert Tuan." Robert mengulurkan tangannya, Murano membalasnya tapi langsung ia lepaskan.
Sangking berubahnya penampilan Daniel, sampai Murano tidak mengenalinya.
Tubuhnya kini Atletis dan berotot, rambutnya cepak seperti tentara dan ada kumis dan jenggotnya. Kulit Daniel lebih gelap dari sebelumnya.
"Apa Kita pernah bertemu sebelumnya?
Daniel menggeleng. "Saya rasa belum pernah Tuan." jawabnya
"Kamu mau ke mana? Siapa yang mau menjadikan kamu pengawalnya?
"Aku bukan milik siapa-siapa, aku mau berkelana lagi mengikuti kaki ini melangkah." jawab Robert
"Aku berhutang Budi pada kamu, Kamu mau bekerja untukku?" tanya Murano. Kamu bisa menggantikan posisi sopir sampai ia sembuh.
"Baiklah Tuan, aku terima tawaran anda."
Mereka kembali saling berjabat tangan pukul Dua dini hari, mereka kembali. Alya langsung menyambut kedatangan Murano dengan pelukan cium di pipi.
"Kamu nggak apa-apa kan, sayang? ucap Alya khawatir.
"Apa yang nyeri, pada sebongkah merah di dada, yang dirasakan Daniel. Di sisi lain ia bahagia bisa melihat Alya dalam keadaan baik sehat dan tambah cantik.
"Aku nggak apa-apa sayang, Kenapa kamu belum tidur?"
Alya berdecak. " Bagaimana mau tidur sedangkan keselamatan suamiku terancam."
"Suamimu adalah aku Alya. Aku, bukan pria kejam ini. Dia merebut kamu dari aku. Ingin sekali Daniel meneriakkan kata-kata itu, tapi Daniel harus menahan diri. Jika nekat, Bukan hanya dia yang akan mati. Tapi juga ada chang mai dan Master Liu yang sudah kerja sama dengannya.
Daniel hanya mampu menggigit bibir dan mengepalkan tangannya.
"Kalian bawa Robert ke kamarnya, biarkan ia istirahat." perintah Murano
"Itu siapa sayang?
"Pria itu yang menyelamatkan aku. Jika tidak ada dia, Entahlah apa yang terjadi." Murano memeluk Alya.
****
"Nyonya ada pengawal baru, ya?tanya Masayu saat dia menyisir rambut Alya sambil senyum-senyum genit.
"Iya kenapa?
"Tadi aku lihat orangnya dan dia sangat tampan, dan keren persis seperti bintang film India." Masayu memegangi pipinya yang memerah.
"Kamu terlalu berlebihan." cibir Alya
"Nyonya bisa bilang begitu, karena sudah punya Tuan Murano yang tingkat kegantengannya dan kerennya di atas rata-rata."
Alya hanya menanggapi celotehan wanita dengan rambut pirang itu.
"Nyonya sebenarnya pekerjaan dan kegiatan Tuan Murano itu apa sih?" Kenapa banyak sekali membutuhkan pengawal terus sampai ada berusaha yang membunuhnya?
"Tuan Murano seorang pengusaha kaya raya, banyak saingan dan pihak-pihak yang merasa iri dengan keberhasilannya." jawab Alya
"Semua pengawal Tuan Murano juga bersenjata, saya waktu awal-awal di sini udah kayak di sarang mafia yang kejam nyonya."
Terkadang celotehan Masayu membuat Alya berpikir keras dan teringat akan sesuatu.
Karena masih syok dengan kejadian semalam itu, Murano tidak pergi ke kantor. ia ada di ruang kerjanya di lantai tiga ruangan yang tidak sembarangan orang boleh masuk
"Bagaimana kabarmu hari ini Bimo?" tanya Murano.
"Aku baik Tuan, tapi kondisi sopir itu kritis, Dia kehilangan banyak darah dan sabetan pedang itu mengenai organ dalam di perutnya." bibir Bimo bergetar saat mengucapkannya. Hubungan mereka sangat dekat, Bimo menganggapnya sebagai adik.
"Hubungi pihak rumah sakit untuk melakukan yang terbaik. Anak itu tidak boleh mati, dia masih terlalu muda, kan?
Bimo menunduk. Ia tidak mampu menyembunyikan rasa sedihnya Murano mengelus pundaknya sebagai tanda simpati "Dia pasti akan selamat." ucap Murano
Bimo menghapus air matanya, menarik nafas dalam-dalam. Menurut informasi orang yang memindahkan mobil kita adalah petugas keamanan Master Liu.
Tadi Master Liu menelepon. Dia meminta maaf dan tidak tahu menahu soal pemindahan mobil, dan penyerangan. Tangan pria yang masih memakai piyama itu bersedekap. Ada sesuatu yang sangat besar mengintai kita kembali. Waspada!
"Baik Tuan."
Daniel melihat Alya dan Mariska di taman. ingin sekali ia memeluk mereka. Kerinduannya sudah sangat besar. Daniel mengambil ponselnya dari saku jasnya. lalu memotret mereka dan mengirimkannya kepada Bimbim. Ternyata perbuatannya diketahui Bimo.
"Apa yang sedang kamu lakukan?" tegur Bimo
"Tidak apa-apa, tadi aku sedang menelpon." jawab Robert.
Mata Bimo menyipit. "Menelepon siapa?"
"Temanku, dia bertanya apa aku sudah mendapatkan majikan."
"Di sini ada beberapa aturan. Salah satunya tidak boleh menghubungi apalagi memotret." tegas Bimo.
"Iya, aku mengerti."
"Nanti akan diberi alat komunikasi sendiri, jadi letakkan saja ponselmu di kamar."
"Iya Tuan." jawab Daniel
"Panggil saja aku Bimo, dan Sekarang Kamu dipanggil Tuan Murano di ruangannya." Bimo memberitahu letak ruangan kerja Murano.
Dari kejauhan Alya pun memperhatikan Daniel dan Bimo. Entah mengapa ia merasa penasaran pada sosok itu.
Bersambung.....
hai hai redears dukung terus karya author agar outhor lebih semangat untuk berkarya trimakasih 🙏💓🙏
JANGAN LUPA TEKAN, FAVORIT, LIKE, COMMENT, VOTE, DAN HADIAHNYA YA TRIMAKASIH 🙏💓
JANGAN LUPA MAMPIR KE KARYA EMAK YANG LAIN
Baguss ceritamyaa😍👍👍👍👍❤❤
Authorr kasih jodoh yg pastas buat dia ya soalnya kasihan juga dia. dan buat kamu Murano jgn kurangi rasa sayang dan cintamu buat Alya tetap seperti ini semoga cinta kalian menua sampai hari tua nantinya.
lanjut lagi kakak Authorr......semangat....semangat