NovelToon NovelToon
Ibu Sambung Kekasihku

Ibu Sambung Kekasihku

Status: tamat
Genre:Fantasi Wanita / Tamat
Popularitas:384
Nilai: 5
Nama Author: Sansus

Ini salah, ini sudah melewati batas perkerjaan ku.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sansus, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Lost

Sinar matahari mengintip lewat celah jendela yang menggangu tidur nyenyak ku. Tubuh ku menggeliat tanda tak nyaman dengan sorotan dari sang surya itu, kemudian menarik selimut sampai menutup seluruh tubuh serta wajah ku. Huh? Kenapa aku tidak merasakan adanya kain lain yang membatasi ku dengan selimut?

Aku langsung cepat-cepat tersadar walaupun dengan sedikit rasa pening di kepala. Setelah berhasil mencerna segala sesuatu yang terjadi, jantung ku langsung berdebar kencang tak karuan. Aku mengingat semuanya, bagaimana kami saling menikmati dan bersatu.

"Arghh!!" Aku memukul kesal kasur yang sedang aku duduki. Kemudian melirik ke arah kamar mandi yang aku yakini didalamnya ada seseorang yang telah menghancurkan ku dalam semalam.

"Shh.. awhh." Aku melupakan jika semalam aku telah digempur habis-habisan dan pastinya bagian bawahku sakit karenanya.

Dengan langkah pelan penuh hati-hati aku mencoba untuk memunguti pakaian ku yang berceceran dan memakainya, aku akan langsung pulang tidak ingin melihat wajah lelaki semalam.

Tapi nasib baik belum datang kepada ku. "Kau sudah bangun?"

Pertanyaan itu hanya aku anggap angin lalu, aku melanjutkan merapikan pakaian ku agar aku bisa cepat-cepat pergi dari ruangan mengerikan ini.

"Wah wah dimana sopan santun calon menantu ku ini? Dan kemana hilangnya suara merdu mu semalam itu sampai-sampai tidak bisa menjawab pertanyaanku."

Aku hanya mencebik kesal. "Aku ingin pulang."

"Apa kau yakin bisa pulang sendiri dengan keadaan mu yang seperti itu?"

Keadaan seperti itu apa maksudnya? Apakah aku seperti orang gila sekarang? Kembali aku mengacuhkan perkataannya dan berjalan menuju pintu keluar namun ternyata aku tidak sanggup untuk melangkah karena rasa sakit di vagina ku.

"Shh.. awhh sialan." Aku meringis merasakan vagina ku yang sangat perih.

Terdengar kekehan dari lelaki yang berada di depannya itu. "Kan sudah aku tebak kau pasti tidak akan sanggup untuk pulang sendiri, lagipula kenapa buru-buru sekali? Kau ada jam kampus?"

Benar-benar bajingan lelaki ini, setelah mengambil keperawanan dari kekasih anaknya dia bahkan bertingkah seolah tidak terjadi apa-apa.

Aku hanya menghela nafas dan kembali duduk di tepi ranjang yang mana dapat aku lihat masih terdapat bercak darah di atas nya. Tidak sanggup untuk menahan air mata yang sedari tadi aku tahan, akhirnya air mata itu turun juga, aku menangis.

Dapat aku dengar suara langkah kaki mendekati ku dan aku merasakan sebuah pergerakan di tempat aku terduduk.

"Hei, kenapa kau menangis sampai segitunya padahal semalam kau juga ikut menikmati."

"Aku mohon om diam dulu sebentar, aku sedang sangat kesal."

Wajahku dialihkan paksa olehnya untuk menatap dirinya dan tanpa aba-aba ia kembali melumat bibir ku.

"Mmmhpp... Lephhass om.." dia pun melepaskan lumatannya dan kembali menatap mata ku.

"Sudah jangan menangis seperti itu, aku akan bertanggung jawab jika terjadi sesuatu padamu nanti karena kegiatan semalam."

Enak sekali lelaki ini berbicara! Apakah dia melupakan status ku sebagai kekasih dari anaknya? Yang benar saja jika aku harus menerima pertanggungjawaban darinya.

"Lebih baik kau bersihkan diri kemudian setelah itu baru pulang, atau mau aku yang memandikan?"

Aku memukul lengan nya dengan brutal melampiaskan kekesalanku padanya.

"Hei hei hei aku hanya bercanda, bisa sakit semua lengan ku karena ulahmu."

"Padahal badan ku yang sakit semua karena ulahnya semalam." Ucapku dengan suara kecil yang ternyata dapat didengar oleh Om Javar

"Aku bisa mendengarnya. Sekarang kau ingin mandi atau aku akan mengulangi apa yang kita lakukan semalam."

Aku langsung berdiri dan berjalan pelan ke kamar mandi karena bagian bawahku yang masih terasa begitu sakit.

_________________________________________

"Ini tip untukmu dari ku."

Terlihat sebuah amplop coklat yang cukup tebal ditaruh lelaki itu disamping ku. Aku menatap dengan tanda tanya kepada karena tip yang dia berikan kepada ku.

Seakan paham dengan pertanyaan yang ada dibenak ku, dia menjawab. "Itu bonus karena semalam aku mendapat perawan super ketat. Aku tahu itu masih kurang, karena aku hanya membawa uang cash sedikit jadi kau bisa memberitahuku jika tip nya kurang."

"Seingatku kita sempat bertukar nomor dulu, nomorku masih sama." Lanjutnya.

"T-terima kasih om. Tapi.."

"Untuk soal Geovan, aku tidak akan bawel kepada anak itu." Ucapnya memotong ucapan ku.

"Aku harus segera kembali ke kantor karena banyak perkerjaan yang harus aku kerjakan. Jangan lupa untuk menghubungi aku jika kau butuh sesuatu, sampai bertemu kembali."

Sebelum lelaki itu keluar dari ruangan ini, dia menyempatkan diri untuk mengecup bibirku dan mengusak rambutku.

Setelah tubuhnya tidak lagi terlihat dihadapan ku, aku menatap amplop coklat yang ada di tangan ku. Perasaan ku sedikit senang karena berhasil mendapatkan uang untuk membantu ibunya.

_________________________________________

Siang ini aku sudah meminta izin kepada dosen yang ada mata pelajarannya hari ini karena aku merasa tubuhku tidak enak mungkin karena kegiatan semalam yang cukup menguras energi ku ini. Aku beranjak dari tempat tidur milikku, berjalan ke arah dapur kosan untuk mengambil air minum, karena tenggorokan kan ku terasa cukup kering. Namun, saat di tengah perjalanan ku ke arah dapur, ponsel milikku yang ada dalam genggaman ku berbunyi tanda ada seseorang yang memanggil.

Tringg.. tringg..

"Halo?"

"Sayang, kenapa kamu tidak masuk hari ini? Sebenarnya kamu sakit apa? Mau aku bawakan sesuatu ke kosan mu?"

"Aku tidak apa-apa, hanya merasa kurang enak badan. Kamu enggak perlu repot-repot bawain sesuatu buat aku kesini."

"Tidak apa-apa bagaimana? Kau bahkan sampai tidak masuk kuliah."

"Ya itu karena aku merasa lemas dan malas juga sih untuk ke kampus."

"Dasar pemalas! Tunggu aku disana, sebentar lagi aku akan datang dengan membawa makanan untuk tuan putri."

Tidak berselang lama pintu kamar ku ada yang mengetuk. "Amira itu ada pacarmu di teras."

"Oh iya aku akan segera keluar sebentar."

Aku berjalan dengan pelan karena dibawah ku masih terasa perih walaupun tidak separah tadi.

Dapat aku lihat di kursi teras kosan sudah ada Geovan yang duduk celingak-celinguk seperti orang hilang, aku hanya dapat tersenyum geli melihat tingkahnya yang menurutku menggemaskan itu dan memilih untuk menghampiri dirinya yang ada disana

"Geovan sayang kan udah aku bilang enggak usah repot-repot kayak gini lho."

"Aku nya yang pengen kamu repotin, lagipula aku rindu melihat wajahmu yang cantik ini."

Anak ini memang pandai sekali dalam memberikan kata-kata manis pada ku, dia memang sering membuat aku tersipu malu mendengar perkataannya dan juga membuat kedua pipiku memanas ketika mendengar setiap perkataan manis darinya.

__________________________________________

Gimana nih pendapat kalian tentang bab kali ini?? Jangan lupa buat tinggalin jejak

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!