NovelToon NovelToon
Cinta Nayla

Cinta Nayla

Status: tamat
Genre:Cinta Seiring Waktu / Kehidupan di Kantor / Romansa / Tamat
Popularitas:258.4k
Nilai: 5
Nama Author: tutiala afika

Nayla putri madeva seorang gadis cantik yang melamar pekerjaan di salah satu perusahaan di jakarta.ia tidak tau jika akan mendapatkan bos yang galak dan menyebalkan seperti adrian adhitama wijaya.

Tapi siapa sangka pria itu justru selalu menjadi malaikat penolongnya dalam masalahnya dengan keluarga sang mantan sehingga membuatnya terjebak dalam suatu hubungan.

Namun di saat kedekatan mereka nayla harus menerima kenyataan pahit dalam hidupnya.

Akankah hubungan mereka bisa bertahan atau akan berakhir?

Kenyataan apa yang harus nayla terima?

Simak yu cerita keromantisan mereka.!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon tutiala afika, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menculik

Setelah selesai belanja mereka kembali menuju mobil,adrian mengedarkan pandangannya ia melihat sebuah toko mainan yang berada di sebelah supermarket muncullah suatu keinginan di otaknya.

"Kamu tunggu sini dulu,saya akan segera kembali."katanya lalu melangkah cepat menuju toko mainan.

Nayla memicingkan matanya melihat kepergian adrian yang masuk ke toko mainan itu.

"Ngapain dia kesitu?."gumamnya."aku masih bingung kenapa sikapnya bisa berubah ya?."tukasnya pada dirinya sendiri.

Di sisi lain zoya yang baru turun dari mobil untuk berbelanja tidak sengaja matanya tertuju pada gadis yang tengah berdiri menunggu seseorang."gadis itu."geramnya meremat jari tangannya sendiri.

"Beli apa si dia lama sekali."keluh nayla mengarahkan pandangannya ke toko mainan yang belum juga melihat adrian keluar.

Saat kepalanya menoleh ke samping kanan ia melihat wanita yang selalu saja menghinanya tengah berjalan ke arahnya,ntah untuk apa lagi wanita setengah tua itu mendekatinya?

"Tante."cicitnya saat zoya sudah di depannya.

Zoya tersenyum smirk menatapnya dengan sorot mata yang penuh kebencian.

"Dasar wanita jala**.kau sama saja separti ibumu tak tau diri."ketusnya dengan nada tinggi.

"Apa maksud tante?dan Jaga ucapan tante,jangan pernah hina ibuku.?"balas nayla dengan tajam.

"Cihh,kau tau reno sudah melupakanmu saat ini,karna kau memang tidak ada apa apanya di matanya.awas saja jika kau masih berani mendekatinya."

"Maaf tante saya sama sekali tidak seperti yang tante katakan,saya tidak pernah mendekatinya.anak tante saja yang selalu menemui saya."sahut nayla dengan berani.

Di sebrang tempat adrian yang baru saja keluar dari toko mainan melihat nayla yang tengah bercecok dengan seorang wanita paruh baya,adrian ingat betul wanita itu adalah wanita yang pernah ia lihat di star cafe.

"Jangan sok kecantikan kamu,saya tau wanita sepertimu pasti menginginkan banyak uang kan."ucap zoya meraih uang dari tasnya dan di tunjukannya tepat di depan wajah nayla."kamu tau saya tidak sudi memberikan sepeser pun uang saya untuk wanita murahan sepertimu tapi jika dengan uang ini kau bisa menghilang maka pergi lah kau sejauh mungkin dari keluarga saya."decaknya melemparkan uang yang jumlahnya tidak sedikit itu ke wajah nayla lalu melenggang pergi.

Mata nayla mulai berkaca kaca,hatinya begitu tergores mendapat hinaan yang sangat mendalam,ia memejamkan matanya seraya menahan sesak di dadanya,air mata yang sulit ia bendung kini mengalir seketika.

Banyak orang lewat yang menengok atau pun tidak sengaja memperhatikannya dengan tatapan iba,dan penuh tanda tanya.

Seketika nayla merasakan sentuhan jemari seseorang di pipinya,dengan perlahan ia membuka matanya dan mendapati wajah adrian yang tengah menghapus air matanya.

"Kau tidak perlu menangis,simpanlah air matamu untuk hal yang lebih berguna."lirih adrian dengan lembut.

"Memangnya hal apa yang lebih berguna untukku.?"mimik nayla dengan matanya yang masih berkaca kaca.

"Keluargamu.dan wanita itu bukan siapa siapa mu jadi jangan pernah menangis hanya karnanya."ucap adrian berusaha menenangkan nayla walau sebenarnya hatinya ikut merasakan sakit.

"Maafkan saya karna saya terlalu lama membiarkanmu menunggu di sini."ucapnya lagi,ada rasa bersalah di hati adrian,jika saja ia cepat kembali pasti nayla tidak akan bertemu wanita itu lagi.

"Tidak apa apa."jawab nayla menyeka air matanya.

"Sudah ayo kita pulang."ajak adrian lalu membukakan pintu mobil untuk nayla dan menutupnya.

Mobil mereka segera pergi dari tampat itu.adrian sengaja mendiamkan nayla di dalam mobil agar perasaan gadis itu merasa lebih tenang terlebih dulu,di lubuk hatinya adrian sangat marah ketika melihat nayla di rendahkan oleh wanita tadi.

Adrian mengantar nayla pulang,sampai di rumah seperti biasa nayla tidak menceritakan apa pun,ia tidak ingin membuat ibunya khawatir terhadapnya.

Dan adrian memberikan mainan yang tadi sudah sengaja ia beli untuk raka,jelas saja anak itu sangat girang mendapat mainan yang memang jarang sekali ia dapat.

"Wahh mobilannya keren sekali.terima kasih ka.."cengir raka.

"Ia sama sama,Oh ia ka adrian punya sesuatu lagi."balas adrian pada anak kecil itu.

"Apa.?"tanya raka.

Adrian menggerakan jari telunjuknya agar raka mendekat ia membisikan sesuatu di telinga anak itu,sehingga nayla dan lastri yang melihat menyernyit bingung apa yang sebenarnya bos muda itu bisikan pada raka.

"Oke ka."jawab raka mengangkat jari jempolnya.

Adrian tersenyum dengan mangacak ngacak gemas rambut raka.

"Apa yang bapak bisikan pada adik saya."tanya nayla yang ingin tau.

"Tidak apa apa.ia kan."lirik adrian pada raka.

Segera raka mengangguk dengan cepat.

"Ya sudah kalau begitu saya harus pamit."ucap adrian dengan nada lembut

"Terima kasih pak adrian karna sudah mengantar nayla pulang."ucap lastri.

"Sama sama bu,kalau begitu saya permisi."

***

Setelah pulang adrian segera menuju kamarnya,dia langsung membersihkan dirinya karna badannya yang sudah lengket akibat aktivitasnya hari ini.setelah selesai ia mendudukan dirinya di atas king size nya dan kini dirinya memikirkan sesuatu yang mengganjal di kepalanya,adrian penasaran masalah apa sebenarnya yang nayla hadapi.?

Segera ia meraih benda pipih dari atas nakasnya untuk menghubungi abril.

"Ia pak."saut abril di sebrang telpon.

"Cari tau informasi tentang nayla,dan masalah yang tengah dia hadapi."

"Baik pak."jawab abril.

Adrian mengakhiri teleponnya begitu saja,dia menengadahkan kepalanya melihat langit langit kamarnya,lalu di buka kembali hp nya di pandangnya fhoto nayla yang ada di ponselnya yang sudah dia dapatkan dari sebuah internet,adrian berjanji pada dirinya untuk melindungi gadis di fhoto itu.

Tok tok.terdengar suara ketukan pintu.

"Masuk."

"Maaf pak,tuan wira sudah menunggu bapak untuk makan malam."seru bi minah

"Ia bi.."saut adrian meletakan hpnya di atas nakasnya dan keluar menuju ruang makan.

"Kenapa dengan wajahmu?apa ada masalah di kantor?."tanya wira yang melihat wajah adrian sedikit lesu akibat memikirkan gadis yang selalu mengganggu pikirannya.

"Tidak pa,aku sedikit cape saja."jawab adrian sembari ikut duduk.

Wira mengangguk mendengarnya"Oh ya jangan lupa besok malam kau harus datang."ucap wira sembari mengunyah.

"Papa tenang saja,aku pasti datang."

"Bagus,dan kamu juga tidak boleh membuat papa malu dengan keputusan yang sudah papa dan om arman ambil."

Adrian tidak menjawab dia hanya acuh dengan menaikan kedua bahunya.

"Awas saja kau kalau sampe berbuat macam macem dan memalukan papa."ancam wira.

Adrian mengangguk."papa tenang saja." ucapnya santai.

...----------------...

"Nayla kenapa matamu,apa kau habis menangis.?"tanya lastri memperhatikan mata nayla yang sedikit sembab.

Ya semalam dirinya tidak bisa tidur,terlalu sakit mengingat kenangan manisnya bersama reno,bagaimana tidak dua tahun lebih mereka menjalin hubungan,selama itu juga reno selalu memperlakukan nayla dengan penuh cinta dan perhatian tapi kini justru dirinya di perlakukan dengan sangat rendah oleh keluarganya sehingga air matanya mengalir deras mengganggu waktu istirahatnya.

"Tidak apa apa bu.!"

"Jangan bohong sama ibu,"tanya lastri menaruh curiga.

"Apa bos kakak galak lagi sama kakak.?"sela raka dengan polos.

"Tidak,kakak semalam menonton film drama korea,ceritanya sedih banget makanya kakak jadi baper dan ikut nangis deh."bohong nayla masih terlihat tenang.

Lastri tau kalau saat ini nayla tengah berbohong,karna naluri seorang ibu dapat merasakan kesedihan yang menimpah putrinya.

"Sudah ayo kita berangkat,nanti takut kesiangan."ajak nayla lalu pamit terhadap ibunya.

"Sebentar ka,raka ambil tas dulu."ucap raka lalu masuk ke kamarnya.

"Kakak tunggu di depan ya."seru nayla berjalan ke luar.

Namun nayla kembali di kejutkan dengan keberadaan adrian yang sudah duduk di depan teras persis seperti kemarin.

"Pak adrian..ngapain lagi bapak pagi pagi di sini.?"tanyanya heran.

"Terserah saya dong.mending sekarang kamu berangkat dari pada tar kesiangan."jawab adrian dengan datar.

"Bapak mau ajak saya barangkat bareng lagi.?"

"Ge'er sekali kamu.saya ke sini bukan untuk bertemu denganmu."

"Lantas untuk apa.?"

Bukan menjawab Adrian malah tersenyum jahil membuat nayla mencebikan bibirnya.

"Ayo ka adrian.."ajak raka yang baru keluar.

"Ayo.."balas adrian sembari berdiri dan mengulurkan tangannya yang langsung di balas senang oleh raka.

Nayla menjadi heran melihat kedua laki laki berbeda usia itu yang berjalan menuju mobil,sedangkan lastri yang baru saja keluar saling melempar pandang dengan nayla.

Mereka tidak habis pikir jika raka bisa langsung sedekat itu pada adrian,ternyata kemarin sewaktu adrian memberikan mainan kepada raka adrian sempat berbisik kepada raka untuk menjemputnya pagi ini.

"Ayo ka,cepat masuk.apa kakak tidak mau ikut bareng kita.."teriak raka dari dalam mobil dengan kaca mobil setengah turun.

"Kakak naik angkot saja."sahut nayla tak kalah teriak.

"kamu yakin membiarkan raka berangkat sendiri dengan saya."goda adrian yang sudah siap menyetir.

"Sudah ayo kak,bagaimana jika kak adrian menculik raka dan melempar raka ke pinggir jalan.apa kakak tega.?"lanjut raka manakuti kakaknya dengan jahil.

Nayla hanya mendesah pasrah menghempaskan napasnya dengan kasar.bagaimana jika ucapan raka ada benarnya,apa lagi mengingat sikap adrian sebelumnya yang nayla ketahui galak dan arogan.

"Sudah sana,apa kamu tidak kasihan terhadap adikmu."titah lastri menyenggol bahu nayla dengan perlahan.

Mau tidak mau lagi lagi nayla harus mengikutinya,ini demi adik tercintanya. Jika tidak ia lebih memilih naik angkot.

Berbeda dengan adrian yang terus saja tersenyum puas,ternyata semudah ini mendekati nayla.

1
Eemlaspanohan Ohan
mampir thor
Tutiala afika: terima kasih sudah mampir/Smirk/
total 1 replies
syamsul anam
makanya cari tau kebenaranya..msk orng kaya kok bodoh..adrian dan papa nya diem aja.
yani winda
eyalaahh....baru kali ini baca Novel gak ada cerita malam pertama, pantesan GK ada komen para readers,trnyata bacaan anak SD
Yustikarini Susanti
lanjut
Seroja
sudah selesaikah, gantung ceritanya
Seroja
M O O D
Apaan mod 🤪🤪🤪
Seroja
P A R F U M
Seroja
PARFUM
Seroja
klo mual *huek* ,,,, msak uuee 🤪🤪🤪🤪
Seroja
balkon jon,,,, bukan blakon 🤪🤪🤪
Ahmad Mido Jr.
sadar line ini Dan nak Bela's pelacur
سنم
gasken lik...
سنم
eit sayah jg ikut sabar,nunggu nyah...😁
Martias
Lumayan
سنم
🙃
سنم
🤭kukira agak panjang...
👍👍👍👍👍👍
سنم
eitsss...
dah bergabung waeh....
سنم
serasa ga up thor...😌
سنم
iyelahhhh....
سنم
👍👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!