NovelToon NovelToon
Langit Jingga

Langit Jingga

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Misteri / Cintamanis / Konflik Rumah Tangga-Pernikahan Angst / Tamat
Popularitas:13.7M
Nilai: 4.9
Nama Author: Mommy_Ar

Jingga membenci kakaknya yang sudah berada di surga.

Kakak perempuannya itu sudah tiada sebelum Jingga lahir.

Membencinya adalah satu-satunya cara Jingga untuk menghadapi ibunya. Dia sering membandingkan dan mengira dirinya adalah mendiang kakaknya, Biru.

Jingga juga membenci Bagus dan Nadine, mereka adalah pacar dan sahabatnya yang tega mengkhianatinya.

Orang yang bisa mengerti Jingga hanyalah ayahnya, tapi dia jarang di rumah.

Sebenarnya masih ada satu orang lagi, meski terkadang menyebalkan, tapi sikapnya begitu baik dan pengertian terhadap Jingga. Dia adalah Langit.

Jingga butuh dukungan dari Langit, tapi Langit adalah mantan pacar mendiang kakaknya.

Langit jauh lebih tua darinya!

Tapi, daripada punya pacar seumuran yang mengkhianatinya, lebih baik punya pacar tua. Bukan?

Temui kisahnya hanya ada di Langit Jingga.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy_Ar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kehilangan sahabat

Dorrr!

Pekik Raihan tiba tiba ketika melihat Jingga tengah melamun di bangku taman. Entah apa yang di pikirkan oleh Jingga sampai semua waktu istirahat nya habis untuk melamun saja.

“Raihan ih, ngagetin aja sih!”

“Lagian bengong aja. Awas ke sambet,” kata Raihan terkekeh.

“Aku cuma lagi bingung aja,” keluh Jingga menghela nafas nya berat.

“bingung kenapa? Kangen sama si kutu kupret?”

“Kok tahu?” ceplos Jingga lalu ia segera menutup mulut nya dengan tangan, “Eh maksud ku, enggak. Cuma itu—“

“Astaga Jingga, kenapa sih orang kaya mereka masih kamu pikirin terus, rugi loh!” kata Raihan tak suka.

“Aku bingung Rai, nadin itu dari dulu udah sendiri. Aku udah anggep dia saudara buat aku, kami biasa ngapa ngapain berdua, dan kini dia tiba tiba gak ada dan menghilang. Aku kehilangan dia,” ungkap Jingga jujur.

“Jingga, kamu anggep dia saudara. Tapi dia gak nganggep kamu ada,” balas Raihan dengan tegas, “Lagian, kalau dia anggep kamu, dia gak bakal pergi tanpa pamit begini.”

“Pergi kemana? Kamu tahu dia pergi kemana?”

“Dia kan sudah pindah sama pacar kamu itu, eh maksud ku mantan kamu.”

Jingga langsung terdiam mendengar ucapan Raihan. Pindah? Mengapa Nadin tak mengatakan apapun padanya? Batin Jingga kecewa.

Ya. Kini rasa kecewa nya kepada Nadin semakin bertambah begitu banyak. Mengapa ia bisa setega itu padanya, mengapa Nadin tak berpamitan kepada nya bila memang akan pergi.

“Sudahlah Jingga, lupain. Lupain manusia lucknat kaya mereka. Masa depan kamu masih panjang, mending kamu fokus cari pacar baru Atau sama aku aja gimana?” tawar Raihan menggoda.

“Ogah!” jawab Jingga dengan cepat dan memanyunkan bibir nya kesal, yang sukses membuat Raihan langsung tertawa.

...🍁🍁🍁...

Sepulang sekolah, Jingga tidak pergi kemana pun, ia langsung pulang ke rumah karena hari ini orang tua nya sudah pulang dari luar kota. Ayah juga mengatakan bahwa kesehatan bunda semakin membaik, membuat hati Jingga lega dan senang, karena bila terus seperti ini maka bunda nya akan melihat nya ada.

Bukan Jingga meminta bunda melupakan kakak nya, Biru. Namun Jingga juga ingin terlihat dan selalu di puji oleh bunda nya, tak melulu soal Biru Biru dan Biru. Mungkin, bila sejak kecil bunda nya tak pernah membandingkan dirinya dengan Biru, Jingga tidak akan membenci sosok kakak nya yang tak pernah ia temui itu.

“Assalamualaikum, Ayah! Bunda!” seru Jingga ketika membuka pintu dan melihat orang tua nya tengah duduk santai di ruang keluarga.

Jingga segera berlari dan menghambur memeluk kedua orang tua nya. Satu minggu adalah waktu paling lama bagi Jingga berada jauh dari kedua orang tua nya. Biasanya, bila ayah dan bunda nya berobat paling lama adalah tiga sampai empat hari. Namun kali ini sudah hampir satu minggu mereka baru kembali.

“Wa'alaikumsalam, kenapa baru pulang hem?” tanya ayah Faris langsung menuntun Jingga agar duduk di antara dirinya dan istri nya.

“Padahal Jingga udah buru buru loh pulang nya,” kata Jingga sedikit memanyunkan bibir nya.

“Oh ya? Ah berarti ayah dan bunda yang terlalu cepat pulang,” ujar ayah Faris terkekeh.

“Bunda udah makan?” tanya Jingga langsung menatap wajah bunda nya, namun sang bunda hanya diam dan menatap nya begitu dalam, hingga membuat nya bingung dan mengerutkan dahi.

1
Rusmini Mini
peri 3 th harusnya usia anaknya 2 th ngomong pasti blm lancar dan kosa katanya masih belepotan tp ini tdk omongnya lancar selancar jln tol
Rusmini Mini
rasa takut yg berlebihan
Rusmini Mini
pasti saling bilang kamu udh bahagia dgn si A si B
Rusmini Mini
kok tau kalo Langit ayahnya
Rusmini Mini
definisl adek kecik punya adek kecik.
Rusmini Mini
kirain Opang : ojek pangkalan
Rusmini Mini
kenapa hrs pergi jika masih mencinta
Rusmini Mini
nulis suratnya panjang banget... pake kertas hvs ya
Rusmini Mini
Jingga minggat....
Rusmini Mini
kenapa lagi Ji
Rusmini Mini
Gery takut ketinggalan
Rusmini Mini
tiba di kantor MaxGer pasti was was
Rusmini Mini
sayang kenapa kamu mudah terhasut Jingga
Rusmini Mini
/Frown//Hey/
Rusmini Mini
resiko bocil suka om om
Rusmini Mini
dah jelaskan semua pd Jingga sejujur jujurnya....
Rusmini Mini
bakar semua kenanganmu sm Biru kalo emang ingin kamu lepaskan
Rusmini Mini
Biru udh meninggoy tp jadi dokter Zara
gmn sih sebenarnya....
Rusmini Mini
dah di bilang jgn masuk kmr itu....
Rusmini Mini
kalo nanya yg jelas jgn sambil nangis mlh tambah gak jelas ceritanya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!