NovelToon NovelToon
Mantan Narapidana Yang Mencintaiku

Mantan Narapidana Yang Mencintaiku

Status: sedang berlangsung
Genre:Perjodohan / Mafia / Cinta setelah menikah / One Night Stand / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati
Popularitas:885
Nilai: 5
Nama Author: khayalancha

Ditolak di pelaminan, Sinta Lestari belajar membangun kembali dirinya dari reruntuhan. Empat tahun kemudian, ia masih menutup rapat hatinya—hingga sebuah malam hujan mempertemukannya dengan Kevin Mahendra, pria asing dengan tatapan hijau keemasan dan senyum licik yang mampu mengguncang pertahanannya. Malam itu hanya percakapan singkat di kedai kopi, berakhir dengan ciuman panas yang tak pernah bisa ia lupakan.

Kini takdir mempertemukan mereka lagi di Pangandaran. Kevin, pria dengan masa lalu kelam dan ambisi membangun “steady life”-nya, tak pernah percaya pada cinta. Sinta, perempuan yang takut kembali dikhianati, enggan membuka hati. Namun, keduanya terikat dalam tarik-ulur berbahaya antara luka, hasrat, dan kesempatan kedua.

Apakah mereka mampu menjadikan hubungan ini nyata, atau justru hanya perjanjian sementara yang akan kembali hancur di ujung jalan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon khayalancha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 4

Mereka mengobrol. Koktail diganti jadi air soda. Sepiring kentang goreng. Tidak ada pelanggan lain yang masuk. Rasanya seperti Bar ini terjebak di dalam waktu—memisahkan mereka dari dunia luar.

Barista mendekat, senyumnya ramah. “Maaf, Bar sebentar lagi tutup. Ada lagi yang bisa saya bantu?”

Keduanya refleks meraih dompet, tapi pria itu menggeleng. “Biar aku yang bayar. Masukin ke tagihan kamarku.”

Sinta mengerjap. “Kamu nginep di sini?”

“Iya. Aku tinggal di Bogor, besok pagi ada rapat di sebelah gedung ini, jadi sekalian.”

Barista mengangguk, mencatat pesanan terakhir, lalu pamit. Mereka pun berdiri.

“Aku bikin kamu begadang, ya?” Sinta meraih dompetnya juga, canggung.

“Enggak,” katanya, senyum licik itu balik muncul. Ujung jarinya menyentuh siku Sinta—halus, santun—menuntunnya keluar dari area bar. Mereka berhenti di balik pilar, menghadap lobi yang remang, sementara hujan menabuh kaca selembut drum kecil.

Mereka saling menatap.

“Kamu bawa mobil?” tanyanya.

“Enggak. Jalan kaki. Pulangnya naik taksi online aja.”

“Aku bisa mintain taksi dari resepsionis.”

Sinta menggeleng, mengangkat ponsel. “Pakai aplikasi lebih cepat.” Jemarinya meluncur di layar. “Satu menit lagi sampai.”

Pria itu seperti ingin bilang sesuatu, tapi menahan. Sinta juga. Hening di antara mereka berdengung, tebal—bukan canggung, melainkan… magnet. Ada kelaparan yang merayap pelan di dadanya; bukan lapar akan jawaban, melainkan rasa ingin mencicip bibirnya. Sudah lama sekali Sinta nggak merasakan ini.

“Boleh aku tanya sesuatu?” katanya akhirnya.

“Boleh.”

“Kenapa kamu mutusin duduk bareng aku tadi?”

Sinta tak perlu mikir lama. “Naluri.”

Dia mengangguk kecil, puas. “Ya.”

Notifikasi muncul: driver 1 menit lagi. Sinta mengambil napas. Setiap detik di dekatnya bikin pertahanan terakhirnya goyah. Cukup. Malam ini sudah lebih dari cukup—hangat, jujur, nggak menghakimi. Bukti kecil bahwa hidupnya bukan cuma rutinitas dan rasa aman palsu.

“Selamat tinggal,” ucapnya pelan.

Mata hijau itu meredup, ada sesal sekilas. “Selamat tinggal.”

Dia membungkuk hendak mencium pipinya. Di saat yang sama, Sinta mendongak.

Bibir mereka bersentuhan—ringan, seperti bisik angin.

Tubuh Sinta langsung bergetar. Gerak refleks membuatnya maju setengah langkah, dan tepat saat itu dia mendengar geraman pelan di dada pria itu—bukan marah, tapi menahan. Telapak tangannya menemukan pinggang Sinta, hangat, tegas. Bibirnya kembali menemuinya—kali ini lebih berani, singkat, tapi penuh muatan listrik.

Mereka mundur satu inci. Nafas Sinta tercekat. Mata hijau keemasan itu menahan tatapannya.

Lalu—seakan kesepakatan tanpa kata—mereka kembali saling mencari.

Ciuman meledak. Dalam, panas, lapar. Bukan kasar, tapi juga bukan ragu. Sinta mengecap jejak kopi pahit dan rempah di bibirnya; sesuatu di perutnya melesak jatuh dan mekar sekaligus. Dunia memudar jadi suara hujan dan detak jantung.

Sinta yang pertama lepas. Dia menahan yang terakhir di bibirnya, pendek, seperti tanda titik.

Ponsel di tangannya bergetar. Driver sudah tiba.

Rahang pria itu menegang, seolah menelan kata-kata yang hampir keluar. “Kalau aku minta—”

Sinta menggeleng halus. Senyumnya lembut, matanya jernih. “Malam ini cukup.”

Dia menarik napas, mengangguk. “Cukup.”

Sinta mundur setapak. “Tanpa nama.”

“Tanpa nama,” ulangnya. Bibirnya melengkung miring—senyum yang akan Sinta ingat lama.

Sinta berbalik menuju pintu. Hujan sudah sedikit mereda.

Sebelum menekan gagang pintu, dia menoleh sekali lagi.

“Aku senang kita ketemu,” katanya.

Dia menatapnya seperti menyimpan sesuatu yang rapuh. “Aku juga.”

Sinta melangkah keluar, berlari kecil ke arah mobil yang menunggu.

Pintu tertutup. Mesin menggeram. Lampu-lampu kota berpendar di kaca basah.

Di kursinya, Sinta memejamkan mata, membiarkan rasa manis-pedas ciuman itu menempel di bibirnya—cukup untuk menghangatkan malam, tanpa harus menyalakan api yang mereka berdua tahu belum saatnya.

Tidak ada nama.

Tidak ada janji.

Hanya cium.

Dan pamitan yang benar.

1
fara sina
semakin dilupakan semakin dipikirkan. sulit memang melupakan orang yang dicintai apalagi belum diungkapkan
fara sina
masih ada Jane jangan sedih terus vin
fara sina
jawaban yang singkat tapi bikin memikat
fara sina
gercep banget pesennya sin
fara sina
berasa ngalir ajah ya itu cowok. yang aku lihat Sinta jadi istrinya🤣
fara sina
bisa kepikiran ide membantu itu.
fara sina
hahahhaha Kevin malah yang terkenal
fara sina
secara GK langsung udah di tolak secara halus😭
fara sina
usaha memang gak mengkhianati hasil💪
fara sina
siapa tau jodoh mba sinta🤭
fara sina
*sekitar
fara sina
Sinta, semoga kamu menemukan pengganti yang lebih baik. dan kamu bahagia
fara sina
menghilang? kenapa bisa begitu
Sevi Silla
ayo Thor lanjutt. 🥺🥺
Sevi Silla
Kevin dijadikan tameng? hanya untuk kepentingan tertentu. jadi itu alasannya🥺
Sevi Silla
jadi ratu udah dianggap anak😭
Sevi Silla
Cinta yang redup telah menemukan cintanya kembali
Sevi Silla
gimana keputusanmu Kevin?
Sevi Silla
ya kan lambal Laun bakal nyaman si ratu
Sevi Silla
coba dulu sama Kevin. siapa tau nanti kucingnya berubah nurut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!