Dendam Si Kembar Yang Terbuang

     Wahyu keluar kamu, kami tahu kamu ada di dalam" bagas menggedor pintu rumah wahyu.

"Seperti nya wahyu tidak ada di rumah deh, kita dari tadi teriak tapi gak ada yang keluar" ucap minah.

"Gak sayang aku yakin wahyu ada di dalam rumah nya.. Dia sengaja tidak mau keluar" ucap bagas dengan kekehnya.

Mereka terus berteriak memanggil wahyu sambil menggedor rumah wahyu..

Tetangga pak wahyu yang merasa terganggu pun keluar dari rumahnya.

"Kalian siapa dan ngapain teriak-teriak di depan rumah pak wahyu" tanya ibu-ibu itu.

"Kami temanya wahyu buk, apa dia tidak ada di rumah? Soalnya dari tadi kami panggil tidak ada yang menyahut ataupun keluar" tanya Rini.

"Pak wahyu sudah tidak tinggal di sini lagi buk, berapa minggu yang lalu dia pindah dari sini bersama keluarganya" ungkap ibu itu.

Deggg!!!

"Kira-kira mereka kemana ya buk, apa ibu tahu pak wahyu pindah kemana?".

" kami semua tidak tahu, pak wahyu dan buk Ratih bilang kalau pak wahyu sudah dapat kerja di kota lain".

Ketiga orang itu saling tatap, mereka gagal membunuh wahyu.. Pengacara sekaligus sahabat Darwin itu sudah pergi duluan dari sana.

"Makasih buk infonya, kalau begitu kami pamit dulu" pamit ketiga orang itu.

"Sia-sia kita kesini tapi tidak menemukan hasil apapun, si wahyu duluan pergi" ketus Rini.

"Terus gimana ini selanjutnya".

" minah coba kamu telpon wahyu dan tanyakan dimana tempat tinggalnya sekarang, bilang kita mau bertemu "suruh bagas.

Minah pun langsung menelpon wahyu maupun Ratih tapi tidak ada yang nyambung.

" nomer mereka gak bisa di hubungi, entah mereka mungkin sudah gak pake nomer yang lama itu " ucap minah dengan sangat lemas.

  mereka pun memutuskan untuk pulang saja dan kembali membuat rencana baru.. bagaimanapun harta Darwin maupun anjani harus jadi milik mereka.

______

      "Lo mau ikut kedalam atau tunggu di sini" tanya alinka sama Devan mereka lagi di depan supermarket.

"Gue tunggu di sini aja"

"Baiklah, gue masuk dulu" alinka pun masuk menuju supermarket sedangkan Devan tetap di atas motor nya.

Sampai di dalam, alinka pun membeli segala keperluan nya serta cemilan untuk arinka yang biasa Bergadang.

"Alin lo apa kabar" bintang menyapa alinka.

Alinka terkejut dan tidak menyangka akan bertemu sama bintang di sini. Gadis cantik itu bukannya menjawab malah pergi begitu saja.

"Lo kenapa sih alin. Kenapa lo menghilang tanpa kabar dan dimana lo tinggal sekarang" bintang merundung alinka dengan banyak pertanyaan.

Alinka tetap tidak menjawab, dia langsung menuju kasir untuk membayar setelah itu langsung keluar dari Supermarket dengan tergesa-gesa.

Bintang tidak mau menyerah dan terus mengejar alinka. Dia butuh penjelasan kenapa alinka tidak pernah ngabarin dia lagi.

"Tuhan kenapa gue harus ketemu bintang di sini sihh, apes banget gue hari ini.. Nyesel gue tidak menuruti keinginan arinka yang mau belanja" alinka mendumel.

"Dev ayok kita cepat pergi dari sini sekarang juga" alinka dengan cepat naik di motor Devan.

"Ada apa sih, kok muka lo pucet. Baru Lihat hantu" tanya Devan.

"Tidak kok Dev tapi di dalam gue bertemu dengan bintang.. Lihat tu dia masih jejaring gue" .

Devan pun langsung pergi dari sana dengan cepat, dia tidak mau bintang mengenali dirinya.

"Siapa cowok yang bonceng alinka itu,, apa dia sudah punya pacar sekarang makanya menghindari gue" kata bintang, dia tidak bisa pungkiri meskipun dirinya tidak ada rasa tapi dia tidak terima alinka dekat sama cowok lain..

"Gue harus cari tahu siapa cowok itu.. Gue tidak mau alinka berpaling dari gue" batin bintang.. Dia tidak jadi belanja karena moodnya hilang.

Alinka dan Devan pun tiba di kos , si kembar sudah pindah kos ketempat yang lebih mewah lagi.

"Lo kenapa menghindari bintang bukan kah selama ini kalian begitu dekat" tanya Devan.

"Gue sudah kecewa dengan nya,, apalagi setelah tahu semuanya.. Gue makin ogah dekat lagi dengan nya".

" yakin.. Bintang ganteng loh. Dia itu idaman perempuan juga lihat".

"Buat apa ganteng kalau mempunyai hati yang busuk" ujar alinka dengan tegas dan lugas.

*********

Narendra tiap hari di maskar, pulang dari kantor dia langsung kesana. Dia males pulang karena tidak mau bertemu dengan Laura..

Ternyata Laura tinggal di rumah Narendra dari dulu, orang tuanya Laura menitipkan di orang tuanya Narendra karena mereka tinggal di Malaysia, Laura tidak mau ikut dengan kedua orang tuanya.

"Broo lo kok pulangnya kesini bukan pulang kerumah lo sih" tanya Shaka.

"Padahal di rumahnya ada bidadari yang nunggu kedatangannya" lanjut sagara.

"Hahaha itu mah bukan bidara tapi nenek sihir.. Gue kasih tau lo pada sejak Laura tinggal di rumah gue, gue jarang pulang.. Gue tinggal di apartemen" ungkap Narendra.

"Tapi kenapa lo hampir tidak pernah kesini lagi sejak lo dan arinka tidak saling tegur" tanya Shaka penasaran.

"Gue memutuskan kuliah di luar negeri waktu itu dan sengaja tidak kasih tahu kalian berdua".

" gue masih penasaran kenapa waktu itu lo gak mau dengerin penjelasan arinka sih. Lo benar-benar berengsek Narendra.. Kasihan arinka waktu itu selalu kejar lo untuk minta maaf dan menjelaskan semua " cerita Shaka.

"Karena waktu itu gue lihat Laura sudah berdarah di kakinya".

" padahal lukanya gak seberapa.. Lo aja yang terlalu bodoh"ketus Shaka.

"Sebenarnya gue juga tidak terlalu percaya tapi sudah lah, itu cuma masa lalu" Narendra tidak mau mengingat kejadian itu lagi.

"Masa lalu yang membuat hubungan lo dan arinka renggang bahkan arinka sampai sekarang tidak mau anggap lo lagi" jawab sagara dengan jelas.

Mereka terus bicara tentang perubahan sikap arinka pada Narendra.. Arinka sudah tidak mau kenal lagi dengan pemuda itu lagi.

Tiba-tiba arinka main masuk aja, ketiga orang itu langsung mengalihkan pembicaraan.

"Ops sorry gue gak tahu kalian lagi bicara dengan serius banget" ucap arinka.

"Gak apa-apa kok rin. Kita hanya ngobrol ringan aja.. Kenapa kesini masih menggunakan seragam" tanya Shaka.

"Gue mau nyuruh kak sagara anterin gue pulang, motor gue tiba-tiba mati tuh di depan markas" jelas arinka.

"Lo pulang sama Narendra saja, kebetulan dia juga mau pulang tuh" usul Shaka.

"Gue jalan kaki aja kalau gitu, permisi kak sagara, Shaka lucknut" teriak arinka.

"Sakit hati nya karena tak di anggap sama sekali sama arinka.. Sabar broo" ujar Shaka.

Sagara hanya menepuk pundak Narendra kemudian dia menyusul arinka ke luar.

"Tunggu kakak di sana dek, gue anterin pulang" teriak sagara.