Di balik kebahagiaan Daniel dan Naina yang sudah bersatu di dalam ikatan pernikahan, ada dua hati yang harus patah karena harus kehilangan sosok yang begitu mereka cintai.
Namun siapa sangka, dengan berjalannya waktu mereka yang ditinggalkan pun akhirnya mendapatkan sosok pengganti yang baru yang tidak pernah mereka sangka hingga akhirnya terikat dalam pernikahan.
Siapakah dua sosok itu? Ayuk simak kelanjutan cerita Dia Anakku, Bukan Adikku di sini, ya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SHy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tanggung jawab atas dirinya
"Karena saya dan Queen telah melakukannya, Om." Balas Kevin dengan tenang. Rasa takut sedikit pun tidak terlihat di wajah tampannya.
Papa Adam mengepalkan kedua tangannya. Ingin sekali ia melayangkan kepalan tangannya ke wajah Kevin. Namun ia cukup sadar jika apa yang terjadi pada Queen tidak sepenuhnya salah Kevin. Queen putrinya juga terlibat karena tidak bisa menjaga kehormatannya dengan baik.
"Papa tenanglah... ayo duduk." Mama Lita menarik lembut tangan Papa Adam lalu membawa suaminya untuk kembali duduk.
Hembusan nafas Papa Adam terdengar tak beraturan. Papa Adam menarik nafas sesaat lalu menatap kembali pada Kevin yang kini tengah menatapnya dengan datar.
"Nikahi putriku!" Ucap Papa Adam dengan tegas. "Kau harus bertanggung jawab atas perbuatanmu pada putriku!" Lanjutnya kemudian penuh penekanan.
Kevin menganggukkan kepalanya. "Saya akan menikahi Queen. Dan tujuan saya datang ke sini memang untuk bertanggung jawab atas Queen dan anak saya." Balas Kevin.
Papa Adam menatap tak percaya pada Kevin yang masih terlihat tenang tanpa rasa takut sedikit pun kepadanya.
"Baguslah. Setelah kau menikahi putriku maka bawalah dia bersamamu. Saya serahkan tanggung jawab sauang kepadamu. Saya melarang dengan keras Queen menginjakkan kakinya di rumah ini sebelum anak kalian lahir ke dunia. Itu adalah hukuman atas perbuatannya yang sudah di luar batas." Ucap Papa Adam dengan tegas.
"Pah...!!" Mama Lita terlihat ingin melayangkan protes namun tangan Papa Adam yang sudah menggantung di udara mengurungkan niatnya.
"Putri kita harus diberi pelajaran agar dia tidak mudah melakukan kesalahan untuk ke depannya." Ucap Papa Adam.
"Papah..." Queen hanya bisa menangis di tempat duduknya sambil mengelus perutnya yang terasa keram karena terlalu berat berpikir.
"Setelah menikah tanggung jawab atas diri Queen sudah beralih menjadi tanggung jawab saya. Om tidak perlu khawatir, saya akan membawa Queen tinggal bersama saya. Sekuat dan semampu saya, saya akan membuat Queen dan anak saya hidup dengan nyaman dan aman bersama saya." Ucap Kevin dengan bersungguh-sungguh.
Papa Adam sejenak terdiam mendengar ucapan Kevin. Dapat ia rasakan kesungguhan Kevin saat mengatakanya. "Bagus. Dan secepatnya nikahi putriku!" Titah Papa Adam.
Kevin menganggukkan kepalanya. "Berikan saya waktu untuk membicarakan hal ini pada kedua orang tua saya lebih dulu. Setelahnya saya akan mengurus dengan cepat pernikahan kami." Balas Kevin.
Papa Adam menatap wajah tenang Kevin dengan intens. "Sekarang pergilah dan bawa putriku kembali ke apartemen asistennya." Titah Papa Adam.
Kevin mengangguk. "Sebelum saya pergi, saya hanya ingin mengucapkan maaf atas perbuatan saya. Saya sadar kesalahan saya cukup besar karena telah merusak putri Om dan Tante. Dan saya juga sadar kesalahan saya sulit untuk dimaafkan." Tutur Kevin.
Papa Adam mengalihkan tatapannya ke samping. "Pergilah." Ucapnya tanpa berniat membalas ucapan maaf dari Kevin.
Kevin bangkit dari duduknya lalu berjalan mendekat pada Queen. "Ayo kita pergi." Ucapnya seraya mengulurkan tangan kanannya pada Queen yang masih menangis.
Queen menatap Kevin dengan sendu. Kepalanya mengangguk lalu menerima uluran tangan Kevin.
"Mah... Pah... Queen pamit dulu." Lirih Queen.
"Sayang..." Mama Lita hendak menahan pergerakan Queen namun Papa Adam dengan cepat menahannya.
"Ayo." Kevin menggenggam lembut tangan Queen lalu membawanya keluar dari dalam rumah. "Tidak perlu bersedih. Orang tuamu wajar marah dan kecewa. Kau hanya perlu sabar untuk menerima mereka menerima keadaanmu dengan lapang dada." Tutur Kevin dengan lembut.
***
Berikan dukungannya dulu yuk untuk mendukung semangat shy dalam menulis🤗
Like
Vote
Komen
Hadiah
Dan jangan lupa follow IG shy @shy1210_ untuk mengetahui informasi update.