Pada tahun 2222, bumi mengalami perubahan karena munculnya sebuah lubang cacing.
Meski bukan hal yang membuat bumi langsung dihancurkan, tetapi kejadian itu membuat perubahan yang sangat besar.
Lubang cacing awalnya menghubungkan satu tempat ke tempat lain. Namun, siapa sangka, ternyata bukannya menghubungkan ke planet lain atau galaksi lain, lubang itu menghubungkan dengan dimensi lain ... universe lain.
Bumi di kedua sisi dimensi bergabung dengan cara aneh dengan lubang cacing sebagai pusatnya. Bumi menjadi lebih luas daripada sebelumnya. Hanya saja, bukan hanya lebih luas, tetapi apa yang ada di bumi lain juga bergabung dengan bumi ini.
Masalahnya, di dimensi lain, terjadi apocalypse. Bisa dibilang, dunia telah dikuasai oleh zombie-zombie dan makhluk mutan. Sedangkan ras manusia ..
Telah punah!
Ini adalah kisah Ark, seorang pemuda yang tanpa sengaja kembali dari masa depan.
Memiliki tekad agar pemusnahan tidak lagi terulang, dia sekali lagi menapaki jalan gelap dan suram itu!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kei L Wanderer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Membagi Tim dan Berangkat
"KENAPA???"
Mendengar ucapan Ark, Jordan langsung berteriak marah dan putus asa. Dia tidak menyangka kalau pemuda itu benar-benar langsung menyuruh teman-temannya untuk membunuh mereka.
Hanya saja, sebelum mereka sempat melakukan sesuatu, pedang di tangan Jay dan Stacy langsung memotong kepala mereka berdua.
Melihat ke arah dua mayat tanpa kepala, Ark menjawab pertanyaan dengan ekspresi tak acuh di wajahnya.
"Aku tidak memerlukan orang munafik dan licik seperti kalian."
Setelah mengatakan itu, Ark melirik ke arah Darin dengan ekspresi datar.
"Kamu yang bertugas menyingkirkan mayat mereka, Darin."
"B-Baik!"
Darin langsung menjawab dengan ekspresi gugup.
Ark kemudian mengalihkan pandangannya ke arah sahabatnya.
"Jay, kamu akan membawa Darin dan Stacy kembali ke base."
"Eh? Lalu, kamu tidak berniat untuk segera kembali?"
"Tidak." Ark menggelengkan kepalanya. "Ada sesuatu yang harus aku urus terlebih dahulu."
"Aku—"
"Kamu harus kembali. Kita tidak mungkin akan meninggalkan Darin dan Stacy, menyuruh mereka menunggu lagi, kan?"
Menatap Ark, Jay akhirnya menyerah. Setelah menghela napas panjang, pemuda itu menjawab.
"Aku mengerti. Kamu harus segera kembali."
"Tidak akan sampai dua hari. Aku akan segera kembali. Selama aku pergi, tolong pindahkan semua tumbuhan yang kamu bawa ke tanah kosong.
Setelah aku kembali, aku akan memilahnya lalu menanamnya lagi sesuai dengan tempat yang seharusnya."
"Aku mengerti."
Pada saat mereka berbicara, Stacy tiba-tiba mengangkat tangan dan berkata.
"Tunggu dulu!"
Mengalihkan pandangannya ke arah Stacy, Ark bertanya.
"Ada apa, Stacy?"
"Aku ingin ikut denganmu, Tuan!"
"..."
"Jangan marah, Tuan. Aku tahu aku tidak sekuat anda atau Kak Jay, tetapi setidaknya aku masih bisa membantu."
Stacy tersenyum ke arah Ark, membuat pemuda itu merasa agak aneh. Tidak menyangka kalau gadis penakut sebelumnya benar-benar ingin mengikuti dirinya ke tempat berbahaya.
"Aku tidak pergi untuk main-main, Stacy. Aku pergi untuk membunuh orang ... banyak orang."
Ark berkata dengan nada dingin.
"Tapi wanita itu juga ikut, kan?!"
"Hah?!"
Pertanyaan Stacy membuat Ark menjadi agak bingung. Dia melirik ke arah Natasha sebelum kembali berkata.
"Tentu saja Natasha akan ikut. Dia adalah orang yang akan menunjukkan jalannya."
"Kalau begitu saya juga ikut, Tuan!" ucap Stacy dengan nada tegas.
Ark mengalihkan pandangannya ke Jay. Sebelum dia mengatakan sepatah kata, sahabatnya tersebut langsung menyela.
"Tenang saja. Kalian bisa pergi, karena aku dan Darin sudah cukup untuk membawa beberapa tas sebelumnya. Omong-omong ...
Apakah aku boleh mengajaknya memasak?"
Apa yang Jay maksud dengan memasak sebenarnya adalah cara untuk mengurus daging. Meski kurang peka dan agak tidak bisa diandalkan, dia masih tahu kalau cara mereka mengelola daging itu bisa dianggap sangat penting.
"Kamu yang akan mengurusnya sendiri. Namun kamu bisa menyuruh Darin untuk membantu dalam memindahkan tanaman dan menanamnya di halaman belakang.
Kebetulan, setelah hujan tanah di halaman belakang pasti lebih mudah diurus."
"Aku mengerti."
Setelah berbicara dengan Jay bagaimana harus mengurus base selama dia pergi, Ark menyuruh Stacy datang mendekat.
"Kamu benar-benar ingin ikut?"
"Ya!"
"Meski ini berbahaya?"
"Ya!"
"Kamu mungkin mati. Apakah kamu benar-benar ingin melakukannya?"
"Saya sangat yakin, Tuan!"
Melihat ekspresi tegas Stacy, Ark tidak lagi membujuknya untuk tinggal. Dia menatap sosok Natasha lalu berkata.
"Kita berangkat sekarang."
***
Beberapa jam kemudian.
"Sungguh, aku iri dengan kehidupan yang kamu jalani sekarang."
Natasha mencibir. Menatap ke arah sosok Ark, dia merasa semakin marah dan benci.
Ketika orang lain mati, dia hidup. Ketika orang lain kelaparan, dia kenyang. Ketika orang lain ketakutan, dia merasa bebas. Ketika orang lain ditindas, dia malah menjadi orang yang menindas.
Membayangkan kehidupan seperti itu membuat Natasha sangat marah.
Dalam beberapa hari ini, dia, kakak ipar, dan anak-anak harus berbagi sepotong roti. Minum beberapa tetes air setiap hari. Bukan hanya kelaparan dan kehausan, mereka juga ketakutan. Benar-benar hidup di bawah tekanan!
Baru dua hari yang lalu, Natasha bergabung dengan Kelompok Reaver. Namun, dia sangat menyesal karena kelompok itu benar-benar berbeda dari apa yang dia bayangkan. Wanita itu bahkan tahu, bos kelompok itu tampaknya mengincar kakak iparnya. Hanya saja, karena dirinya cukup kuat ... mereka masih memiliki sedikit hak.
Benar-benar berbeda dengan para wanita yang diperlakukan seperti barang oleh orang-orang itu.
Itu juga alasan kenapa ketua Kelompok Reaver mengirim Natasha pergi. Pria itu sama sekali tidak suka ditentang. Oleh karena itu, dia memberi Natasha pekerjaan berat. Bahkan kemungkinan besar berniat untuk menyingkirkan Natasha dalam misi.
Membuat Natasha sebagai makanan zombie!
Tentu saja, selain karena Natasha kuat, pria itu tidak mengetahui penampilan asli wanita itu. Belum lagi, karena memiliki beberapa wanita, dia sama sekali tidak peduli apabila harus membuang satu atau dua wanita.
Tampak kejam, tetapi begitulah realitasnya. Pria itu dengan mudah mendapatkan wanita yang dia inginkan. Memperlakukan mereka seperti yang dia inginkan lalu membuangnya begitu saja.
Begitulah kejamnya dunia dimana tidak ada aturan, hanya yang kuat yang berkuasa.
Natasha menatap ke arah Ark. Meski dia tahu bahwa pria itu adalah seorang "B-JINGAN BESAR", tetapi wanita tersebut masih agak meragukan Ark.
Di satu sisi, Ark mengambil ciuman pertamanya dan beberapa kali mengambil bibirnya dengan paksa. Namun di sisi lain, pemuda itu tidak tampak cukup gila untuk langsung menjatuhkan dan mengotori dirinya meski jelas lebih kuat daripada dirinya.
'Sebenarnya ... apa yang kamu inginkan, B-jingan?'
Sosok Ark benar-benar mirip sebuah teka-teki yang tidak terpecahkan bagi Natasha. Membuat wanita itu merasa sangat benci, tetapi juga penasaran.
"Wanita itu menatap anda dengan cara mencurigakan, Tuan. Bukankah gerak-geriknya terlalu aneh. Mungkin saja dia mencoba menjebak kita atau semacamnya."
Stacy langsung menatap ke arah Natasha dengan sinis. Setiap kali wanita itu membuat gerakan mencurigakan, dia pasti akan mengusulkan agar Ark membunuh wanita itu. Entah kenapa ...
Tampaknya gadis itu sangat membenci Natasha!
"Berhenti."
Ark berkata dengan nada tak acuh. Ucapannya langsung membuat Stacy dan Natasha curiga.
Tidak berbasa-basi, Ark langsung berkata dengan nada tak acuh.
"Sudah sejak lama kalian mengawasi kami. Bukankah lebih baik kalian keluar sekarang? Atau ..."
Ark menarik katana keluar dari sarungnya.
"Aku sendiri yang akan memaksa kalian keluar."
Mengatakan itu, niat membunuh Ark langsung muncul. Ekspresi pemuda itu langsung menjadi lebih dingin daripada sebelumnya.
Hal tersebut bahkan langsung membuat Natasha merasa sesak. Melihat ke arah Ark, wanita itu bertanya-tanya dalam hatinya.
'Sebenarnya ... sudah berapa orang yang dia bunuh sehingga mampu membuat tekanan yang mengerikan semacam ini?'
Tangan kanan Ark memegang erat gagang katana. Namun, sebelum dia bertindak, sepuluh orang pria muncul dan mengelilingi mereka bertiga dengan jarak cukup jauh.
Saat itu, salah satu dari mereka maju sambil mengangkat kedua tangannya.
"Tenanglah, Sobat! Kita bisa membicarakan ini baik-baik, kan?"
Lelaki tinggi dengan kulit putih tetapi kotor. Rambut hitam panjang yang diikat ke belakang, paras tampan serta senyuman menawan. Ditambah dengan sosoknya yang tinggi dan cukup berotot, dia jelas salah satu tipe idaman banyak gadis.
Hanya saja, mata Ark menyempit ketika melihat pria tersebut. Menatap dengan dingin, pemuda itu bertanya-tanya dalam hati.
'Bagaimana dia bisa ada di sini?'
>> Bersambung.
dan gw ada satu pertanyaan sih. apa sih yang ngebuat si mc balik ke masa lalu waktu pertama sekali kok lupa
pas pindah ke kalimantan berubah jadi --> kimak nguk🤣🤣🤣🤣🤣