Seorang lelaki dengan pakaian sederhananya selalu dicaci maki oleh keluarga istrinya hanya karena kemiskinannya. Dia adalah lelaki pekerja keras dan pantang menyerah.
Lelaki tersebut bernama Andrew Carlos Lewis. Andrew demi mendapatkan wanita yang tulus mencintainya, ia menyamar sebagai lelaki sederhana. Hingga ia dipertemukan oleh wanita cantik nan baik hati disitulah ia jatuh cinta pada sosok wanita baik hati itu. Dengan perjuangan dan pantang menyerahnya ia berhasil mempersunting wanita yang dicintainya. Tetapi Andrew belum ingin memperlihatkan jati dirinya yang sebenarnya.
Oleh sebab itu Andrew selalu dicaci, dihina, direndahkan oleh keluarga istrinya, begitupun mertuanya. Apa lagi di sini Andrew bekerja hanya ketika ada dari keluarga istrinya membutuhkan Andrew seperti mencuci mobil, menyupir dll. Tetapi istrinya bernama Aidah Mutiara Carend biasa dipanggil Aidah sangat menghormati dan menghargai suaminya.
Karena ketulusan yang diperlihatkan Aidah itu membuat Andrew tetap bertahan dengan cacian dan makian yang diterimanya. Tapi jika ada yang berani menghina istrinya maka Andrew tidak akan tinggal diam, karena bagi Andrew istrinya lah ratu dan yang terpenting dalam hidupnya.
Kenapa Andrew tetap menyembunyikan jati dirinya?
Akankah Andrew akan memberitahukan atau membongkar jati dirinya sebenarnya?
Yuk kepoin ceritanya!🤗
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mipuss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Fikiran Buruk
Matahari sudah mulai nampak terbenam, warna jingga di langit senja pun sudah mulai nampak. Mereka berdua sudah sejak tadi berkeliling-keliling Sungai Seine dengan menaiki kapal mini, serta sudah beberapa kali singgah dan berkeliling di sekitar area Sungai Seine yang dimana banyak tempat-tempat yang memang sudah menjadi objek wisata untuk para wisatawan.
Saat ini mereka berdua tengah berada di atas kapal. Andrew dan Aidah memutuskan untuk menunggu sebentar lagi, agar bisa melihat kerlap-kerlip bangunan Menara Eiffel yang hanya menyala 5 menit sekali setiap jam, sembari menikmati suasana romantis di atas kapal apalagi ditemani langit senja menambah kesan romantis.
Mereka berdua tidak menunggu lama, karena kerlap-kerlip lampu Menara Eiffel itu mulai nampak menyala.
"Masya Allah" ucap Aidah kagum saat melihat lampu menara Eiffel menyala menampakkan cahaya kerlap-kerlip yang sangat indah untuk di lihat apalagi bersama dengan pasangan.
Namun, sayang lampu Menara Eiffel menyala tak berlangsung lama hanya sekitar 5 menit lalu mati kembali.
"Bagaimana sayang sudah senang kan berkeliling?" tanya Andrew kepada istrinya saat melihat lampu Menara Eiffel sudah mati kembali.
"Iya Mas, Aidah senang banget deh akhirnya Aidah bisa berkeliling dengan puas seperti hari ini. Makasih Mas" ucap Aidah dengan senyum senang sembari memeluk senang suaminya.
"Yasudah Mas sebaiknya kita kembali sekarang sudah sore banget, udah mau maghrib" ucap Aidah lagi.
"Ah iya baiklah" ujar Andrew menyetujui perkataan istrinya, karena langit juga sudah mulai agak gelap. Dan mereka pun harus melaksanakan sholat Maghrib, sebelumnya mereka melaksanakan sholat di tempat sekitar Sungai Seine yang sudah di siapkan oleh anak buahnya. Tapi, kali ini mereka lebih memilih sholat di Hotel saja, karena sekalian mereka ingin pulang beristirahat setelah berkeliling sedari tadi.
******
Setelah kapal berlabuh di pinggiran Sungai. Andrew dan Aidah pun pulang ke Hotel.
Sesampainya di Hotel, mereka membersihkan diri mereka terlebih dahulu serta mengambil air wudhu sebelum melaksanakan sholat Maghrib bersama.
Setelah siap, mereka akhirnya melaksanakan sholat Maghrib berdua dengan Andrew yang menjadi imamnya. Setelah sholat, mereka memilih berbaring terlebih dahulu sebab merasa capek telah berkeliling setengah hari.
"Besok kamu mau kemana lagi sayang?" tanya Andrew sembari berbaring menghadap ke istrinya.
"Mmm Aidah juga nggak tau Mas hehe, Aidah ikut Mas saja" jawab Aidah dengan cengengesan karena ini baru pertama kalinya ia juga ke Prancis.
"Baiklah, ka-" ucapan Andrew terpotong oleh nada dering hp yang tiba-tiba berbunyi.
Ddrrrt drrt, bunyi hp Andrew. Tapi, Andrew cuek saja sampai nada dering itu mati, lalu melanjutkan ucapannya.
"Baiklah, kalau-" ucapan Andrew terpotong lagi dengan bunyi dering hp.
Andrew menatap tajam hpnya. Aidah yang melihat itu langsung saja menyuruh suaminya agar megangkat telefon terlebih dahulu.
"Angkat saja dulu Mas, siapa tau penting" ujar Aidah.
"Hmm, iya sayang" ucap Andrew lalu berdiri dari baringnya, lalu mengangkat teleponnya.
"Ada apa, awas saja tidak penting!!!" tegas Andrew dengan nada kesalnya tanpa melihat nama si penelpon.
"Dasar b*jingan kecil, beraninya kamu bicara seperti itu dengan Pamanmu!!" hardik Paman Nathan dari sebrang telfon dengan nada tidak kalah kesalnya.
"Eh" Andrew langsung melihat dan membaca nama orang yang telah menelfonnya.
"Ternyata Paman, kenapa Paman telfon Andrew malam-malam gini? Paman kan tau Andrew lagi bulan madu, Andrew udah bilang nggak mau di ganggu!!" ujar Andrew dengan suara pelannya tapi dengan nada tegas.
"Astaga dasar anak ini, kamu-" ucapan Paman Andrew langsung di potong oleh orang di sampingnya.
"Kalian baik-baik saja kan di sana?" tanya Tante Ana setelah merebut telfon dari tangan suaminya.
"Tentu Tan, ada apa Tante telfon malam-malam gini?" tanya Andrew heran dengan nada lembutnya sangat berbeda saat bicara dengan Pamannya.
"Ada deh, berikan saja telfonnya ke istri kamu. Tante mau bicarakan sesuatu penting dengan istri kamu" ucap Tante Ana.
Andrew yang mendengar perkataan Tantenya itu pun memberikan ponselnya ke istrinya.
"Siapa Mas?" tanya Aidah saat suaminya memberikan ponselnya ke Aidah.
Belum sempat Andrew menjawab, sudah di dahului oleh Tante Ana yang langsung berbicara di telefon.
"Assalamualaikum sayang" ucap Tante Ana saat mendengar suara Aidah.
"Eh, Waalaikumsalam Tante" jawab Aidah.
"Tante udah beri kamu hadiah loh di koper kamu, coba kamu cek sekarang sayang" ujar Tante Ana misterius.
"Ha? hadiah. Baiklah Tan" Aidah beranjak dari duduknya, lalu berjalan menuju koper yang masih tergeletak di dekat ranjang. Karena Aidah belum sempat membereskan barang-barang mereka, karena semalam baru saja sampai dan pagi tadi langsung pergi ke destinasi wisata.
Saat sampai di depan koper, Aidah duduk di lantai lalu mulai membuka kopernya.
"Di bagian mana Tan? soalnya Aidah nggak dapat" tanya Aidah karena Aidah tidak melihat apa-apa di kopernya.
"Bagian bawa sekali sayang, coba cek" ujar Tante Ana.
Aidah mulai mengeluarkan pakaiannya yang bagian atas agar dapat melihat benda di bagian bawah koper. Andrew hanya melihat dari dekat apa yang tengah di lakukan istrinya.
Saat sudah membongkar sampai bagian bawah sekali, akhirnya Aidah melihat benda hadiah yang dikatakan Tantenya yang ternyata terbungkus oleh bungkus kado.
"Sudah ketemu sayang?" tanya Tante Ana.
"Iya, Tan" jawab Aidah sembari mengambil benda itu.
"Yasudah coba buka sayang" perintah Tante Ana.
"Iya Tan" jawab Aidah. Aidah pun membuka hadiah dari Tante Ana yang terbungkus plastik kado itu dengan antusias dan rasa senangnya.
Tapi, saat pembungkus kadonya telah terbuka dan benda yang di dalamnya sudah terpampang, wajah Aidah langsung memerah dengan bola matanya yang terbelalak kaget.
"Sudah di buka sayang, bagaimana suka kan?" goda Tante Ana.
"I...iya Tan, Aidah suka" jawab Aidah dengan wajah bersemu merahnya melihat benda yang di berikan oleh Tantenya.
Andrew yang melihat benda itu pun wajahnya ikut bersemu merah.
'Huh dasar Tante jahil! tapi tidak apa-apa sih aku suka' batin Andrew dengan wajah bersemu merah.
*******
Di sebuah Mansion yang terdapat di Indonesia. Di Mansion itu nampak terlihat serta terdengar keributan dari beberapa orang yang sepertinya tengah bertengkar.
PLAK
Suara tamparan yang begitu keras tampak terdengar di Mansion itu.
"Makanya jangan kamu berani-berani menggunakan cara licik untuk kami" hardik seorang wanita dengan menjambak rambut seorang wanita lainnya yang baru saja telah di tamparnya.
"S*alan kamu!!" hardik seorang wanita yang baru saja di tampar dan sedang di jambak itu dengan suara kerasnya. Perempuan itu langsung memegangi tangan wanita lain yang berani menampar serta menjambak dirinya.
"Heh ck kamu masih berani hah. Ingat walaupun kamu di sini itu adalah istri baru dan termuda, tapi jangan lupa kami yang berkuasa di sini!!" tegas wanita itu saat tangannya di tahan oleh wanita yang di jambaknya yang ternyata adalah Bella. Wanita itu pun langsung menambah kencang menjambak rambut Bella.
"Ingat kamu itu bukan siapa-siapa disini jadi jangan mencoba cara licik kepada kami, kamu itu anak baru yang tidak ada apa-apanya di banding kami tau!!!" lanjut wanita itu, lalu melepaskan dengan kasar rambut Bella yang di jambaknya.
"Aww stt" rintih Bella merasa kesakitan.
"Ayo semuanya, dan untuk para pelayan awas saja kalau ada yang berani membantu wanita j*lang itu!!" tegas wanita itu dengan menatap tajam para pelayan yang ada di sana, lalu pergi meninggalkan tempat itu bersama dengan perempuan-perempuan lainnya.
"S*alan, awas kalian semua akan ku balas lebih kejam dari ini" gumam Bella dengan menatap tajam punggung beberapa wanita yang baru saja pergi, terutama wanita yang telah berani menampar dan menjambaknya.
"Ck ini semua karena kamu Aidah, coba saja memberikan uang yang di perlukan maka aku tidak harus berada di neraka terkutuk ini!!" gumam Bella mengepalkan tangannya merasa sangat-sangat emosi dan penuh akan fikiran dendamnya.
Bella yang seharusnya mengintropeksi diri, malah terus berfikir hal-hal buruk, yang nantinya juga akan menghancurkan dirinya sendiri.
Bersambung
Jangan lupa tinggalkan jejak yah🤗🥰
apa susahnya suami istri nyari ngontrakan sendiri pisah dari mereka simpel ga di suruh" seperti budak
masalah kerjaan beda lagi
para pembaca cepat bosan
banyak novel dengan judul yang berbeda beda tapi alur cerita nya sama