Luna Alexandra, gadis cantik berumur 20 tahun, seorang Mahasiswi semester 5 di Universitas XX.
Putri dari Wyman Alexander seorang pengusaha restoran yang sukses.
Ia tidak menyangka ayahnya meminta izin untuk menikah lagi setelah 10 tahun hidup menyendiri sepenigggal ibunya.
Apakah Luna mengizinkan Ayahnya untuk menikah lagi? Lalu siapa wanita yang ingin dinikahinya? bagaimana pula dengan kehidupan cinta Luna?
ikuti kisahnya.....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Syauqi Namaria, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 33
Di tempat lain Cheryl yang sedang berada di dalam mobil duduk terdiam sembari matanya melihat keluar jendela memandang lampu-lampu yang menerangi jalanan ibukota, bayangan Saga yang menarik paksa tangan Luna terus berkecamuk dalam benaknya.
Cheryl menoleh, menatap Tommy yang sedang menyetir mobil seraya berkata “kamu ngerasa nggak Mas, apa yang di lakuin sama Mas Saga tadi tuh kayak orang yang sedang…”
“Cemburu” sambar Tommy.
Cheryl menjentikkan jarinya “bener banget” sahut Cheryl.
“Sebenarnya aku udah lama curiga sama Tuan Saga, semenjak dia nyuruh aku buat nyelidikin Adrian, cuma… aku nggak mau mikir sampai ke situ” beber Tommy.
Cheryl terkejut mendengar pengakuan Tommy “ini sih udah jelas banget pasti mereka berdua ada sesuatu”.
Tak berselang lama Cheryl sampai di rumahnya, ia berterima kasih kepada Tommy karena sudah mengantarnya pulang. Tommy berlalu pergi meninggalkan Cheryl yang masih tidak beranjak dari tempatnya memijak dan terus menatap punggung Tommy.
“Tunggu Mas” teriak Cheryl memanggil Tommy.
Tommy berhenti dan membalikkan badannya kemudian ia melihat Cheryl sedang berlari ke arahnya tiba-tiba “Cup” sebuah ciuman mendarat di pipi kanan Tommy, membuat laki-laki pemalu bertubuh tegap itu tertegun. Cheryl yang
malu setelah mencium Tommy langsung melesat pergi masuk ke rumahnya.
***
Keesokan harinya Luna yang masih terlelap tidur di atas ranjang terusik dengan sentuhan-sentuhan kecil yang Saga lakukan, mulai dengan mengusap rambutnya hingga mencium bibirnya. Perlahan ia membuka matanya, hal pertama yang di lihatnya adalah wajah Saga yang sedang tersenyum.
“Pagi sayang” Saga menyapa Luna dan mendaratkan sebuah ciuman di keningnya.
Luna yang malu karena teringat dengan kejadian semalam, langsung menyelimuti seluruh tubuhnya dengan selimut dan hanya menyisakan kepalanya saja yang terlihat. Saga tertawa melihat kelakuan kekasihnya yang begitu menggemaskan.
“Aku…aku mau ke kamar mandi” bicaranya terbata, Luna langsung melesat lari ke kamar mandi dan masih mengenakan selimut untuk menutupi tubuhnya.
“Aaaaaaaa” Luna berteriak saat melihat dirinya di pantulan cermin, begitu banyak bekas ciuman yang di tinggalkan Saga pada tubuhnya.
“Ada apa Lun” Saga berdiri di depan pintu kamar mandi dengan perasaan khawatir.
“Nggak apa-apa Mas, aku hanya terkejut…”
Saga memiringkan sudut bibirnya “karena bekas ciuman” sambar Saga.
“Itu tanda kalau kamu milik aku” imbuh Saga lagi kemudian ia berjalan keluar kamar.
“Awas kamu Mas! Aku harus pakai foundation buat nutupin bekas ciuman ini” keluh Luna.
Setelah selesai membersihkan tubuhnya lagi-lagi Luna memakai kaos yang ia ambil dari lemari pakaian Saga, kemudian keluar kamar dan mendapati Saga sedang menyiapkan sarapan di meja makan.
“Keliatannya enak nih” Luna mencondongkan kepalanya ke arah meja makan guna melihat sarapan yang di siapkan Saga.
Saga menarik kursi dan menyuruh Luna duduk, lalu ia menyendokkan nasi goreng yang ia buat ke dalam piring.
“Emmm enak, ternyata Mas Saga pinter masak juga” puji Luna membuat saga bangga.
“Oh iya Mas ada yang mau aku tanyain” Luna meletakkan sendok makan di piringnya lalu menatap Saga dengan wajah serius.
Luna menghela napas pelan “maaf kalau aku lancang aku nemu foto seorang gadis di bawah tumpukkan baju kamu, siapa dia Mas? Apa itu mantan kamu yang bernama Tania? Kamu masih menyimpan fotonya, apa kamu masih belum bisa lupain dia? Cecar Luna.
“Foto?” Saga menyatukan kedua alisnya.
Luna beranjak dari duduknya dan berjalan menuju kamar Saga untuk mengambil foto yang ia temukan di dalam lemari pakaian kakaknya, lalu kembali lagi ke meja makan dan menyerahkan foto itu kepada Saga.
Saga tersenyum ketika melihat foto seorang gadis yang di berikan Luna padanya, kemudian ia tertawa terbahak-bahak membuat Luna heran.
“Kok Mas Saga malah ketawa”
“Kamu tahu nggak ini foto siapa?” Luna menggeleng pelan.
“Ini tuh foto mamah waktu dia masih muda, kalau kamu nggak percaya, aku ambilin foto mamah yang lain” Saga berjalan ke kamarnya dan mengambil album foto yang ia simpan di dalam nakas.
“Nih lihat, sama kan!”
“Ini Tante Sonya?, pantesan aja walaupun sekarang dia sudah berumur tapi tetap keliatan cantik ternyata waktu muda dia cantik banget” puji Luna.
“Iya donk, liat aja anaknya ganteng gini” Saga melipat kedua tangannya di dada.
Luna memutar bola matanya malas mendengar kesombongan Saga. Lalu ia berdiri dan membereskan piring yang ada di meja makan dan membawanya ke dapur untuk di cuci.
Ketika Luna sedang mencuci piring Saga berjalan mendekat dan memeluk tubuh Luna dari belakang, membuat Luna terkejut dan hampir saja ia menjatuhkan piring yang sedang di cucinya.
"Aku seneng lihat kamu cemburu" Saga mencium tengkuk leher Luna membuat jantungnya berdesir.