My Strong Woman

Max tiba di kantornya, dia sendiri heran kenapa dirinya menjadi aneh sekali hari ini. Max berjalan masuk ke dalam kantor. Karyawan yang melihatnya pun menyapa dengan membungkukkan badan, dan tibalah Max di dalam ruangannya.

Di dalam ruangan itu terdapat 3 meja. Meja besar dan dua meja kecil. Meja besar itu adalah kursi kebanggaan Max, dan dua meja kecil itu adalah tempat Luis dan Marvin berkerja.

Ternyata Luis sudah berada di dalam ruangan, Luis pun memberi salam pada atasannya itu.

"Selamat pagi Tuan!" sapa Luis.

"Pagi." jawab Max singkat.

"Luis buatkan aku kopi latte yang manis." perintah Max pada Luis.

Luis yang mendengar atasannya meminta kopi manis pun kembali bertanya, karena biasanya atasannya itu tidak suka minuman yang manis.

"Maaf Tuan anda meminta kopi yang manis?"

"Ya kamu tidak mendengarnya? apa suaraku tadi kurang jelas?" ucap Max dengan nada tinggi.

"Ouh tidak Tuan, Ini berkas meeting nanti siang tolong Tuan tanda tangani."

Max kembali menutup hidungnya ketika Luis mendekat padanya. Luis yang melihat atasannya menutup hidung pun merasa gugup dan Luis pun menanyakannya pada Max.

"Maaf Tuan ada yang salah dengan bau saya?" tanya Luis grogi.

"Parfum mu tidak enak Luis." jawab Max.

"Ini parfum yang biasa saya pakai Tuan." ucap Luis.

"Kamu ganti kemeja Luis, aku tidak tahan dengan bau mu membuatku mual."

"Baik tuan saya permisi dulu."

Luis pun keluar ruangan dengan terheran-heran. Dia merasa kalau bos-nya pagi ini sangat aneh. Luis terus berjalan menuju pantry dengan serius tanpa sadar dia melewati Marvin yang menyapanya.

"Hei Jones, cara apa kamu di lantai?" celetuk Marvin pada Luis.

"Aku mau ke pantry Tuan sedang minta dibuatkan kopi manis." jawab Luis.

"What, manis apa tidak salah itu? Tuan biasanya tidak suka yang manis-manis kan?"

"Maka dari itu aku heran, Tuan hari ini sangat aneh. Dia menyuruhku ganti kemeja, katanya parfum ku membuatnya mual. Padahal aku tiap hari pakai parfum ini dan kemarin juga tidak ada komplain."

Marvin hanya mengangguk-anggukkan kepalanya, lalu dia mendekatkan wajahnya lalu mengendus kemeja Luis.

"Emm bau banget kamu Luis. Memang bau kok Tuan tidak salah itu."

Luis pun menjitak kepala Marvin.

PLETAKK

"AWWWW." teriak Marvin sambil memegang kepalanya.

"Rugi banget kalau ngomong sama orang gila." ucap Luis sembari meninggalkan Marvin yang masih mengoceh.

Marvin pun langsung menuju ke ruangan kerjanya. Marvin masuk dan memberi salam kepada Bosnya.

"Selamat pagi Tuan." sapa Marvin

"Pagi." ucap Max tanpa menoleh ke arah Marvin.

Dan tak lama kemudian Luis datang membawa secangkir kopi latte pesanan Max.

"Ini tuan kopinya."

Max pun menerima kopi yang dibuat Luis dan segera meminumnya.

"Luis aku menyuruh kamu buat kopi yang manis, tapi kenapa manisnya kurang. Bawa pergi tambah gula lagi."

"Ba-baik Tuan."

Luis pergi menuku pantry lagi dan segera menambahkan gula pada kopi tersebut.

"Tuan kenapa ya sikapnya aneh sekali hari ini." batin Luis.

Setelah selesai menambahkan gula, Luis kembali masuk mengantarkan kopi Bosnya.

"Ini Tuan sudah saya tambahkan gula."

Max pun menyesap secangkir kopi itu.

"Ini baru pas, besok kalau aku perintah kamu membuat kopi seginilah takaran yang pas."

"Baik Tuan akan saya ingat." jawab Luis.

Luis bisa bernafas lega sekarang, dia pun kembali duduk di kursi kerjanya.

"Luis, Marvin. Nanti malam dan besok kalian harus lembur."

"Lembur Tuan?" jawab Luis dan Marvin sedikit terkejut.

"Yeah kenapa? tidak bersedia?"

"Ohh tidak Tuan tapi hanya heran saja tidak seperti biasanya." ucap Marvin dengan nada terpaksa.

"Kalian boleh tidak lembur tapi, bonus akhir bulan kalian akan aku potong 2x lipat."

"Jangan Tuan kami berdua siap untuk lembur." sahut Luis dengan cepat.

"Good kalian berkerja lah dengan baik."

"Siap Tuan."

Marvin pun memelototi Luis yang seenaknya saja membuat keputusan. Bagi Marvin lembur di akhir pekan itu suatu bencana, karena dia tidak bisa berkencan dengan para wanitanya. Jiwa casanova sudah tidak bisa di hilangkan dari hatinya. Luis yang melihat kekesalan Marvin pun hanya terkekeh sambil mengacungkan jari tengahnya untuk Marvin.

LAS VEGAS, NEVADA.

Velove sudah boleh pulang oleh dokter, dengan di temani Will tentunya. Velove merasa senang dengan kehadiran malaikat kecil dirahimnya. Dia tidak menyangka akan menjadi seorang ibu.

"Apa rencanamu selanjutnya Love?" tanya Will.

"Aku akan membesarkan anak ini Will."

"Apa kamu tidak memberitahu pria itu Love?"

"Tidak, aku akan merawat anak ini sendiri. Kenapa kamu seperti reporter Will?"

"Yeah karena aku ingin mendaftar sebagai daddy dari anak kamu Love."

"Bangunlah dari mimpimu Will, sampai kapanpun aku tidak akan menerimamu."

"Ya aku sangat paham itu Love"

"Will aku mengundurkan diri sebagai pekerja mu. Aku mau menetap di Manhattan. Aku ingin memberikan kasih sayang yang penuh untuk malaikat kecil ini."

"Baiklah Love, memang seharusnya begitu. Semoga kamu selalu bahagia My Love. Kalau butuh bantuan aku selalu siap untukmu."

"Thanks Will kamu memang kakak yang terbaik."

Will hanya tersenyum melihat wajah Velove yang tampak rona bahagia. Dia mengantarkan Velove sampai ke kontrakannya. Setelah sampai Veloce pun turun dan mengucapkan salam perpisahan untuk Will.

"Will thanks for everyrhing. Sorry, aku tidak bisa membalas kebaikanmu."

"Its Okey Love, aku pergi dulu. Bye!!!"

Will pun pergi setelah mengantarkan Velove pulang kerumah, dan Velove pun langsung masuk kedalam untuk bersiap-siap membereskan barang-barangnya.

Keesokan harinya.

Di pagi hari Velove sudah terbangun dari tidur nyenyaknya, kali ini dia telah bersiap untuk berangkat. Sambil menggendong ranselnya, Velove pergi untuk mencari Bis. Setelah berhasil memberhentikan bis Velove pun naik bis itu.

Velove memutuskan untuk berhenti dari dunia malamnya dan ingin merubah dirinya menjadi calon ibu yang baik buat anaknya nanti. Dia ingin mencurahkan seluruh kasih sayangnya kelak saat si kecil hadir. Karena dia tidak ingin kalau nasib anaknya sama seperti dirinya yang tidak pernah merasakan kasih sayang dari seorang ibu.

**HAI JANGAN LUPA TEKAN LIKE NYA YA🥰

HADIAH 🌹☕ JANGAN LUPA 😂😂

VOTENYA DI AMALIN LAH BUAT OTHOR 🤣🤣😘😘

TERIMA KASIH😍😍😘😘🥰🥰🥰**