MY HUSBAND IS MY PRESDIR : Jodoh Wasiat Kakek

Siangnya, Alex mengajak Anes menikmati makan siang di Sand bank atau gundukan pasir yang dikelilingi oleh perairan. Dan tentu saja itu atas rekomendasi dari Jono, karena hanya dia yang tau seluk beluk Maldives dan Alex menerima rekomendasi tersebut, karena menurutnya, romantis juga bisa menghabiskan waktu makan siang ditengah perairan dan pemandangan yang menyejukkan mata.

"Waaaahhh mas indah sekali tempatnya, lihat! kita berada ditengah-tengah perairan!" teriak Anes antusias.

"Kamu suka?" tanya Alex.

"Tentu saja, ini akan menjadi cerita tersendiri kelak kalau kita punya anak," ucap Anes dengan riang.

"Anak? kalau begitu kita harus rajin-rajin berolah raga di ranjang dan menanamkan benih sebanyak mungkin, supaya bisa secepatnya mewujudkan mimpimu untuk bercerita tentang hari ini kepada anak-anak kita," sahut Alex.

"Em, itu maksudku bukan begitu," ekspresi Anes berubah menjadi malu dan salah tingkah.

"Duh kenapa aku ngomong kayak gitu sih?" batin Anes

"Hahaha," tawa Alex meledak melihat Anes yang tampak salah tingkah.

"Habis ini, aku akan mengajakmu berbelanja, kamu bisa belanja dan membeli oleh-oleh sepuasnya" lanjut Alex.

"Benarkah?" tanya Anes girang.

Alex hanya mengangguk menanggapi pertanyaan Anes.

🌼🌼🌼

Setelah menikmati makan siang di sand bank, Alex membuktikan omongannya dengan mengajak Anes ke majeedhee magu.

"Di sini, Anda akan mendapatkan pandangan sekilas tentang gaya hidup asli Maldives. Di sini akan banyak dijumpai pakaian tradisional Maldives yang secara lokal disebut 'libaas'. Di sini juga merupakan pusat dari berbagai jenis ikan dimana orang bisa mencoba keripik ikan kering,ikan tuna kaleng atau ikan asap yang lezat. Majeedhee Magu merupakan tempat belanja populer di Maldives yang akan memberikan kesempatan sempurna buat anda untuk mengetahui budaya, kuliner, seni, arsitektur dan perkebunan penduduk lokal." jelas Jono panjang lebar.

Anes hanya mengangguk-anggukkan kepalanya mendengar penjelasan dari pemandu wisatanya tersebut. Sementara Alex, ya, seperti biasa tak bergeming hanya menunjukkan wajah datarnya tanpa memperlihatkan sedikitpun rasa antusias dalam dirinya.

"Ada pernak-pernik khas Maldives bisa anda dapatkan disini, selain itu disini juga ada pakaian, jam, sepatu dan aksesoris lainnya bahkan kosmetik juga akan mudah Anda temukan disini," lanjut Jono lagi.

"Aku sudah tidak sabar ingin berkeliling dan melihat-lihat!" ucap Anes antusias.

"Baiklah kalau begitu Tuan, Nona, selamat berbelanja!" Jono mengakhiri penjelasannya.

Tanpa basa-basi, Anes langsung menarik tangan Alex dan berjalan dengan mengedarkan pandangannya untuk mencari barang apa yang akan dia beli.

"Ya ampun mas, lihat deh lucu-lucu banget, gemes deh pengen rasanya beli semua ini," ucap Anes sambil menunjukkan benda-benda yang ada didepannya.

"Belilah apapun yang kamu mau," ucap Alex.

"Beneran mas? wah jiwa matreku bisa meronta-ronta ni kalau begini," sahut Anes.

Alex hanya tersenyum dan mengacak-acak rambut Anes dengan gemas.

"Aku mau ini, ini sama ini. Teeeruuuuss yang ini juga," Anes semangat sekali berburu pernak-pernik khas Maldives. Ia menoleh ke arah suaminya, serta memberikan senyuman yang manis untuk suaminya tersebut.

Alex hanya menganggukkan kepalanya dan membalas senyuman Anes.

"O ya, aku beliin Amel oleh-oleh kosmetik aja kali ya,dia kan suka sekali dandan, emmm sama sepatu juga boleh deh!" serunya.

Kemudian, Anes berkeliling lagi mencari oleh-oleh untuk Amel sahabatnya.

"Kamu beli sekalian buat kamu pakai sendiri," ucap Alex.

"Mas serius ni, aku boleh beli apa aja?"tanya Anes kemudian.

"Apa aku tampak sedang bercanda hemmm?" timpal Alex.

"Dengan senang hati, aku akan menghabiskan uang kamu mas hehe."

"Coba saja kalau bisa menghabiskannya," tantang Alex.

"O iya, suamiku ini kan orang kaya, jadi sultan mah bebas duit nggak habis-habis hehehe."

"Ck. Dasar" sahut Alex sembari memencet hidung Anes karena gemas.

Setelah beberapa saat, akhirnya Anes sudah membeli banyak barang.

"Untuk mama papa udah, untuk papa Arya udah, untuk Amel dan Ricko juga sudah."

"Ricko? kamu beli juga buat dia?"tanya Alex mengernyitkan dahinya.

"Iya, dia kan teman aku juga."

"Tapi, dia anggap kamu lebih dari teman, dia suka sama kamu," sahut Alex jutek.

"Darimana mas tahu kalau dia suka sama aku? waaah, diam-diam mas kepo ya sama para karyawan?" ucap Anes dengan dengan nada sedikit menggoda.

"Ah udahlah, nggak usah dibahas, lagian kamu bilang tidak ingin siapapun di kantor tahu tentang pernikahan kita kecuali David dan Amel, kenapa beli oleh-oleh buat dia?"

"O iya, aku lupa, ya udah ini kan bisa buat mas Alex,"

"Nggak mau ,barang yang mau kamu berikan ke laki-laki lain, kamu beri buat aku, big no!" tolak Alex.

"Ya udah kalau nggak mau, buat pak David aja!"

"Terserah!" sahut Alex.

"O iya, aku lupa buat beliin mama Rania mas, kira-kira aku beliin apa ya buat dia?"

"Buat apa kamu beliin buat wanita itu, belum tentu dia akan menerima dan menyukainya."

"Di terima atau nggak, suka atau nggak, itu urusan belakang, yang penting usaha," Anes sebenarnya menyadari kalau mama tiri dari suaminya tersebut tidak begitu menyukainya.

"Terserah kamu sajalah, aku malas membahas wanita itu," ucap Alex sambil berjalan mendahului Anes.

"Kenapa sih, mas Alex sangat tidak menyukai mama Riana?" gumam Anes kemudian mengikuti suaminya.

"Udah belum sih belanjanya, lama banget," gerutu Alex.

"Mas lihat deh, ini lucu banget!" ucap Anes sambil menunjukkan sebuah sweater anak-anak.

"Beli aja kalau kamu suka."

"Mas gimana sih, ini kan buat anak kecil, mana muat aku pakai, tapi bagus banget motifnya khas Maldives, hemmm gemes deh!"

"Kalau nggak muat dipakai kamu, ya dipakai anak kita nanti," jawab Alex santai.

"Mas Alex apaan sih, pengen banget ya punya baby?"

"Tentu saja, memangnya kamu nggak mau punya keturunan dari aku?" goda Alex.

"Tentu saja aku mau!" ucap Anes spontan.

"Baiklah kalau begitu, aku harus bekerja keras untuk membuat kamu hamil," ucap Alex lirih ditelinga Anes.

Anes tak menanggapi ucapan Alex, namun, wajahnya berubah menjadi merona karena tersipu.

🌼🌼🌼

Setelah puas berbelanja, mereka memutuskan kembali ke resort karena sudah merasa lelah.

"Ahhhh capeknya," keluh Alex saat sampai di resort dan langsung menjatuhkan badannya ditempat tidur.

Anes ikut merebahkan badannya di samping Alex.

"Kamu capek?" Alex menoleh kearah Anes.

"Cewek, kalau shopping nggak akan capek mas, tapi senang," jawab Anes sambil tersenyum.

Senyuman dari istrinya, seperti obat penghilang rasa lelahnya buat Alex.

Tiba-tiba Alex menggeser tidurnya dan memeluk Anes .

"Mas, apa yang kamu lakukan, ayo mandi dulu!"

"Sebentar saja, biarkan tetap seperti ini," pinta Alex.

"Baiklah" Anes mengiyakan permintaan suaminya.

Alex membenamkan wajahnya di leher Anes dan terlelap, Anes pun tak kuasa menahan kantuknya hingga ikut sang suami menuju ke alam mimpi.

🌼🌼🌼