NovelToon NovelToon
Stranger From Nowhere 2 : The Conclusion

Stranger From Nowhere 2 : The Conclusion

Status: tamat
Genre:Romantis / Petualangan / Tamat
Popularitas:5.4M
Nilai: 5
Nama Author: juskelapa

Cerita ini adalah fiksi dewasa yang diperuntukkan bagi pencari bacaan berbeda.

*****

Sekuel sekaligus akhir dari cerita 'Stranger From Nowhere'.


Makhluk yang sama, tempat yang sama, dengan tokoh dan roman yang berbeda.

***

Saddam kehilangan ibunya dalam sebuah kecelakaan pesawat di hutan Afrika.

Pria itu menyesali pertengkarannya dengan Sang Ibu karena ia menolak perjodohan yang sudah kesekian kali diatur untuknya.

Penasaran dengan apa yang terjadi dengan Sang Ibu, Saddam memutuskan pergi ke Afrika.

Bersama tiga orang asing yang baru diperkenalkan padanya, Saddam pergi ke hutan Afrika itu seperti layaknya mengantar nyawa.

Tugas Saddam semakin berat dengan ikutnya seorang mahasiswi kedoktoran bernama Veronica.

Seperti apa jalinan takdir mereka?

***

Contact : uwicuwi@gmail.com
IG : @juskelapa_

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon juskelapa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

32. Hanyut

Bagai tersetrum saat Vero merasakan seluruh bagian tubuhnya dijangkau air sungai. Beberapa kali kepalanya timbul tenggelam sebelum akhirnya dia bisa mengontrol gerakan tubuhnya.

Air sungai yang terlihat tenang ternyata memang memiliki kedalaman yang tak bisa diperkirakan. Sesuai dengan kata pepatah yang selama ini didengarnya.

Vero kehilangan harapan terhadap ranselnya yang berisi beberapa peralatan elektronik. Isi disertasi luar biasa sekarang hanya mimpi baginya.

Ndaka yang berpegangan pada ransel raksasanya terlihat hanyut lebih lambat. Mungkin ransel berat yang terus berusaha dijaganya membuat aliran air tak begitu kuat membawanya. Sedangkan Eko dan Rully timbul tenggelam berada tak jauh darinya.

Berkali-kali Vero berusaha menoleh ke belakang untuk melihat sosok yang mengejar mereka. Meski langit sudah sepenuhnya gelap Vero bisa melihat dua sosok berdiri di tepi sungai menatap ke arah mereka yang terus hanyut menjauh dan hilang di kelokan. Hutan semakin terasa sangat menyeramkan sekarang.

...--oOo--...

Kedua makhluk perempuan berdiri di tepi sungai menatap seorang perempuan normal berkacamata dan berambut lurus yang kembali lolos dari buruan mereka. Perempuan asing itu terlihat begitu cantik dalam pandangan mata berselaput putih yang mereka miliki.

Salah seorang makhluk yang bertubuh lebih kecil menyelipkan busurnya pada ikatan pinggang yang terbuat dari kulit dan dipenuhi gelang-gelang besi sebesar penutup gelas.

Kemudian matanya menyipit menatap aliran sungai yang sekarang telah kembali kosong dan tenang.

Saudara perempuannya yang bertubuh sedikit lebih besar darinya berbicara dalam bahasa lokal sembari menunjuk lehernya.

Makhluk perempuan itu menunjuk bagian lehernya yang ternyata telah tergores oleh ujung busur silangnya sendiri saat bergelut dengan Saddam.

Terdengar geraman emosi dari saudarinya setelah mendengar pengaduan barusan. Makhluk itu kemudian memegang kepala saudarinya dan mencium bekas luka goresan yang ditunjukkan padanya tadi.

Mereka berdua lalu berjalan beriringan dengan bertelanjang kaki menyusuri pepohonan yang dalam beberapa bulan terakhir ini telah menjelma menjadi rumah bagi mereka.

Setelah kakek buyut mereka; Tuan Evnerr, yang sudah sangat tua renta memerintahkan mereka kembali ke hutan, hidup mereka menjelma sepenuhnya menjadi makhluk buas.

Kelainan yang diderita mereka membuat segala hasrat yang dirasakan manusia normal menjadi berlipat-lipat. Hasrat makan, minum dan memuaskan birahi.

Terlebih pada usia belasan seperti sekarang, pertumbuhan tubuh mereka sedang berada di titik puncak.

Mereka terus menerus merasa lapar, sedangkan hutan yang ditinggalkan orang tua mereka tak menyisakan banyak binatang buas yang bisa mereka makan. Hingga sesekali mereka harus berburu santapan ke desa terdekat.

Jika tidak karena rasa sayang yang teramat besar pada kakek buyut mereka, bisa saja mereka menghabisi seluruh manusia di salah desa yang terletak paling dekat dengan hutan.

Mereka mengasihani kakek buyut mereka yang kini hanya duduk di kursi roda listrik dan dikira pikun oleh banyak orang yang mengenalnya. Mereka tak ingin mencoreng nama baik yang telah susah payah dijaga Tuan Evnerr selama puluhan tahun.

Kakek buyut mereka telah melakukan banyak perbuatan dosa demi merawat mereka hingga tumbuh menjadi makhluk-makhluk remaja yang mengerikan. Tak jarang dia menipu si tua Kasim untuk mencari pembantu baru yang akan berakhir sebagai santapan mereka.

Sebelum melepaskan mereka ke hutan, Tuan Evnerr berpesan agar mereka tetap bersembunyi dari pandangan manusia. Pria tua itu tak ingin keturunannya ditangkap dan dijadikan objek penelitian para manusia modern yang selalu dipenuhi rasa ingin tahu.

Tuan Evnerr telah menghabiskan banyak hartanya demi membeli ratusan binatang ternak untuk mengganjal lambung mereka.

Beberapa bulan yang lalu, Kakek Evnerr mengatakan bahwa kelima orang tua mereka tewas di tangan manusia yang berhasil keluar selamat dari hutan itu.

Para penumpang pesawat yang selamat itu telah membantai orang tua mereka dan menjadikan gubuk mereka di hutan bagai rumah kremasi bagi tuannya sendiri.

Tentu saja hal itu membuat rasa benci mereka terhadap manusia semakin besar.

Terlebih lagi sejak tiba beberapa hari yang lalu gerombolan manusia yang memasuki hutan itu mengunjungi bangkai pesawat yang menjadi pokok pangkal penyebab orang tua mereka punah.

Mereka beranggapan bahwa kesemua manusia itu ada kaitannya dengan bangkai pesawat. Manusia-manusia mengunjungi satu benda besi raksasa yang merusak hutan mereka.

Saking bencinya, mereka telah menyungkit beberapa batu besar dari puncak bukit yang memang telah mereka persiapkan untuk melumpuhkan buruan mereka, baik itu hewan atau manusia.

Kakek Evnerr merasa tak sanggup terus menyembunyikan mereka di kastilnya. Terlebih usia pria tua itu mungkin tak akan lama lagi mengingat penyakit tua yang dideritanya.

Mereka sedih harus berpisah dengan Tuan Evnerr, tapi mereka juga mengerti keadaannya.

Selama hidup, mereka dididik untuk tak mempercayai siapapun selain kakek buyut mereka, Si Tua Kasim pembantu di kastil dan seorang paman mereka yang terlahir normal.

Dialah satu-satunya cucu Tuan Evnerr yang terlahir normal. Selebihnya adalah orang tua mereka. Yang telah menciptakan dan melahirkan mereka dari hasil hubungan incest. Hubungan int*m dengan sesama saudaranya.

Karena jumlah mereka yang sangat terbatas, mereka memiliki rasa memiliki yang sangat tinggi.

Mereka sangat posesif antara satu sama lain. Terlebih jika saudara mereka tampak menyukai manusia normal lawan jenis mereka. Mereka akan membunuh manusia itu sesegera mungkin agar saudara mereka tidak berhubungan dan menciptakan makhluk lain selain keturunan sesama mereka sendiri.

Paman mereka tinggal di desa dan sesekali mengunjungi Mr. Evnerr yang memang adalah kakek kandungnya.

Meski terlahir normal, dulunya Mr. Evnerr menyerahkan cucunya itu untuk dirawat orang lain. Itulah yang membuat paman mereka sangat membenci Tuan Evnerr.

Berbekal senjata yang mereka peroleh dari kastil, mereka kembali ke hutan tempat di mana mereka dilahirkan. Kakek Evnerr melepas mereka dengan memandang dari jendela ruang kerjanya.

Kedua makhluk perempuan itu telah tiba di gubuk baru mereka. Gubuk yang terletak tidak jauh dari tempat tinggal orang tua mereka yang telah hangus terbakar.

Saat mereka baru tiba di tempat itu, mereka dihadapkan dengan puing-puing rumah kayu milik orang tua mereka. Berupa gundukan besar yang dipenuhi tanaman merambat dan lumut hijau.

Mereka mengais tempat itu bersama keempat saudara laki-laki mereka untuk menemukan benda milik orang tua mereka yang masih bisa dimanfaatkan.

Bagai penduduk transmigran mereka mengawali kehidupan di hutan dengan bekal kemampuan yang telah dilatih oleh Tuan Evnerr.

Mereka mahir berburu, memakai berbagai jenis senjata tradisional maupun modern, serta sangat mahir bertahan hidup dalam kondisi medan dan cuaca apa pun.

...--oOo--...

Sebuah panci besar kosong teronggok begitu saja di atas sebuah meja kayu besar. Beberapa gulungan kulit ular yang masih basah terletak tak jauh dari panci kosong itu.

Sudah hampir seharian ini kedua makhluk perempuan itu belum menemukan hasil buruan untuk mengisi panci kosongnya.

Saat keluar gubuk pagi tadi mereka hanya memakan beberapa ekor burung yang berhasil dipanah karena terbang rendah di pepohonan.

Banyaknya makanan yang masuk ke perut makhluk-makhluk itu membuat sistem metabolisme di tubuh mereka selalu bekerja dengan aktif hingga musim dingin yang menusuk di hutan tak terasa di kulit.

Keempat makhluk laki-laki sudah pergi berburu selama sehari semalam dan belum kembali. Kedua makhluk perempuan yang ditinggal untuk menjaga kediaman mereka sangat berharap bahwa keempat saudaranya bisa membawa dua orang manusia dari desa sebelah atau beberapa ekor hewan bertubuh besar yang bisa memuaskan rasa lapar di perut.

Rumah mereka hanya sebuah bangunan dengan satu ruangan yang bagian belakangnya diisi dengan satu buah meja dan sebuah tungku api besar yang menyala.

Dinding rumah itu hanya berupa potongan-potongan kayu yang ditumpuk tinggi membentuk dinding. Atapnya berupa batang-batang kayu kecil yang disusun dan diberi jalinan kulit pohon besar bertumpuk-tumpuk. Sedangkan pintunya hanya berupa lembaran kulit berbagai macam hewan yang telah mengering dan digantungkan menggunakan akar pohon.

Tak banyak benda yang mereka miliki karena memang belum lama berada di sana. Dan mereka harus tidur berjejalan di dalam ruangan yang terbatas itu. Sangat jauh berbeda dengan keadaan saat mereka masih tinggal di kastil Tuan Evnerr.

Di rumah mereka sekarang, mereka melakukan semua aktivitas di sana. Dalam satu ruangan itu mereka bercinta beramai-ramai, berpindah dari satu ke yang lainnya secara bergantian di bawah pengawasan semua mata. Semuanya harus berlaku adil. Siapa dengan siapa dalam waktu dan tempo berapa lama. Hingga semua hasrat mereka terpenuhi. Dalam usia puncak masa subur mereka di awal belasan, bisa saja sebentar lagi mereka juga akan mulai berkembang biak menghasilkan keturunan.

Sebentar lagi mereka bisa melahirkan makhluk-makhluk aneh lainnya hingga jumlah mereka menjadi lebih banyak di hutan itu.

Seorang makhluk perempuan yang memiliki luka gores di leher melepaskan lilitan kain panjang berwarna abu-abu kumal yang melingkari leher dan melintang di depan dada membalut payuda** besarnya. Seketika payuda** itu jatuh menjuntai karena lepas dari kungkungannya.

Bentuk wajah makhluk itu bersegi-segi, tulang pipinya menonjol tinggi dengan letak mata yang terlalu berdekatan dan hampir tidak memiliki bulatan hitam di tengahnya. Mata mereka nyaris tertutup oleh selaput putih tipis seluruhnya. Mirip seperti seorang penderita katarak dengan level yang sangat parah.

Gigi mereka besar-besar, tajam dan renggang seolah gigi-gigi itu tumbuh mencuat kemana-mana.

Rambut hitam pekat mereka panjang dan terjalin rumit menggunakan akar-akar pohon. Kulit yang sangat hitam dan jari mereka yang hanya berjumlah empat di setiap tangan dan kaki mereka.

Bagian bawah tubuh makhluk perempuan hanya menggunakan balutan kulit kaku yang tersangkut di pinggang dengan bantuan tali dan logam besi yang terjalin di antaranya.

Mereka tidak mengenal pakaian dalam karena mereka terbiasa bercinta di mana pun dan kapan pun mereka mau. Meski begitu, mereka masih memiliki rasa risih untuk tidak bertelanjang ria di dalam hutan.

Makhluk perempuan yang tadi bergumul dengan Saddam sekarang sudah telanj*ng bulat sepenuhnya.

Makhluk itu mengingat pertarungannya bersama Saddam sore tadi. Saat mengingat wajah pria manusia normal yang berhasil mencekik lehernya, makhluk itu mulai meremas-remas payuda**nya.

Makhluk perempuan itu dipenuhi birahi saat mengingat-ingat manusia laki-laki yang nyaris membunuhnya.

Makhluk perempuan satunya yang sedang membersihkan busur silang tak jauh dari situ mulai menyadari kelakuan saudarinya dan mulai ikut melepaskan pakaian.

Kedua makhluk perempuan itu asyik menyentuh tubuh satu sama lain karena dorongan rasa lapar dan birahi yang harus mereka penuhi salah satunya lebih dulu. Dan seorang dari mereka tengah menjadikan Saddam sebagai objek fantasi se*sualnya.

Saat salah seorang makhluk perempuan sedang memainkan payuda** saudarinya tiba-tiba pintu tirai kulit terbuka. Suara geraman makhluk laki-laki yang masuk pertama kali ke rumah itu memenuhi ruangan.

Keempat saudara laki-laki makhluk itu telah tiba di rumah. Menyeret seorang jasad manusia bertubuh cukup besar dan kekar.

Dua orang makhluk laki-laki yang memanggul jasad itu mencampakkan bawaan mereka ke sudut ruangan. Sedangkan kedua makhluk laki-laki lainnya telah melepaskan pakaian dan menarik kedua makhluk perempuan untuk bersujud membelakangi mereka.

Malam itu mereka kembali bercinta beramai-ramai dengan jasad Salim yang teronggok di sudut ruangan beserta anak panah di dada kirinya yang belum terlepas.

...***...

...Mohon tinggalkan jejak like, komen atau vote ...

1
eko arief nugroho
Enak banget Rully dan Yana… banyak keberuntungan jadi sohibnya Vero
eko arief nugroho
Wow… sakit2 nikmat itu namanya
eko arief nugroho
Gooool… gawang Vero jebol juga akhirnya 🤣
eko arief nugroho
Gak sabar nungguin Saddam ngegolin gawang
eko arief nugroho
Memang gak kaleng2 usaha Saddam ini kalo udh jatuh cinta
eko arief nugroho
Wow… gak expect bisa se surprise ini
eko arief nugroho
Aduuuh jangan dulu Dam, kasian Vero masih segel
eko arief nugroho
Heran, kenapa si Yana mau ya ama Rully sengklek gitu 🤣
eko arief nugroho
Kenapa ceritanya jadi lucu gini ya, ketawa terus aku
eko arief nugroho
Lah kenapa pas ketemu Saddam, trio ngenes itu kondisinya lagi kacau2 nya
eko arief nugroho
Kenapa makin kesini, makin absurd aja ni dua pasangan, kelakuannya ada aja bikin geleng2 kepala 🤣
eko arief nugroho
Cerita kak Njuss gak pernah dilewatkan, aku baru aja tau ada cerita Saddam, langsung marathon bacanya 😍
eko arief nugroho
No kommen aku 🤣🤣🤣🤣
Mamake Nayla
untuk ke 2x nya bca...
eko arief nugroho
Ya ampun Saddam, so sweet bangeeet deh
eko arief nugroho
Makin kesini liat mereka makin cocok nih
eko arief nugroho
Hahaha… bacanya gak berhenti ketawa… udah diwanti2 jangan kesitu, tetep aja diomongin🤣
eko arief nugroho
Hahaha… kayak pasangan lagi berantem
eko arief nugroho
Duuh ada yg kangen tapi gak berani nongol
eko arief nugroho
Vero yg ngambek senang dipaksa ama Saddam
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!