Bagian Kedua Kembar Pratomo dari Generasi Ke Delapan
Mandaka Pratomo adalah seorang arsitek jenius yang hobi berpetualang ke daerah konflik untuk membangun rumah sakit sesuai permintaan Opanya, Mamoru Bradford. Hingga suatu hari, Mandaka hendak menyelesaikan satu tugas lagi di pinggiran negara Sudan, mobilnya terkena tembakan roket. Mandaka dan pengawalnya dari Black Scorpio, Carole Laurent selamat dan mereka harus berjibaku untuk bisa kembali ke markas. Perjalanan keduanya tidak mudah apalagi mereka tidak pernah akur dari awal bertemu. Siapa sangka, lama-lama mereka saling tergantung satu sama lainnya.
Generasi Kedelapan Klan Pratomo
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hana Reeves, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menemui Naya
"Ya kami pacaran."
"Tidak Papa."
Snake dan Bear menatap bingung.
"Anggap saja mereka pacaran, Boss!" potong Yagami. "Biar tidak pusing kalian!"
Mandaka dan Carole menatap Yagami yang tampak cuek.
"Kalau kalian pacaran, ya pacaran saja. Setidaknya aku tahu siapa pria yang berani mendekati putriku." Snake memandang wajah Mandaka. "Aku rasa, ayahmu nanti yang lebih panik."
***
Ruang Kerja Adrianto Pratomo di Kantor Kejaksaan Manhattan New York
"Daka pacaran dengan putrimu?" seru Andrianto Pratomo saat Snake menghubungi dirinya.
"Yes."
"Sekarang anak itu kemana? Putraku maksudku !" Adrianto memegang pelipisnya.
"Kembali ke Sudan. Bersama putriku dan Yagami."
Adrianto melongo. "Ngapain?"
"Menyelamatkan nyawa seorang gadis kenalan Yagami yang menjadi korban human trafficking disana," jawab Snake kalem.
"Apa Rylee ikut terlibat?" tanya Adrianto.
"Tidak, Adrian ... Yagami sudah berencana membawanya kembali ke Vietnam karena misi selanjutnya dia ke Kamboja."
Adrianto menggelengkan kepalanya. "Percuma juga aku melarang keponakan dan putraku kan?"
"Yup, sangat percuma," kekeh Snake.
***
"Kamu bisa menerbangkannya Chagiya?" tanya Mandaka saat mereka bersiap pergi dengan helikopter canggih milik Black Scorpio.
Carole yang duduk di kursi pilot bersama dengan Yagami, menoleh judes.
"Jangan meremehkan aku, Manda!" cebik Carole galak.
"Lho aku cuma bertanya," jawab Mandaka sambil memasang headsetnya.
Yagami menggelengkan kepalanya. "Kamu itu menghina Princess."
"Sorry." Mandaka tersenyum ke arah Carole yang hanya buang muka sambil mendengus sebal.
Tak lama gadis itu menyalakan mesin helikopter itu dan mereka pun mengudara. Mandaka baru kali ini menaiki helikopter yang canggih dan sangat kencang. Carole sendiri tampak fasih saat memegang tuas kemudi dengan panduan dari Yagami.
Mandaka sedikit cemberut melihat keakraban Carole dan Yagami.
Katanya jarang bertemu tapi kok akrab sekali!
Belum pernah Mandaka merasa cemburu seperti ini padahal dia tahu, haram hukumnya main rebut pacar saudara sendiri kecuali kalau sudah putus terus dipacari, itu beda cerita. Tapi kalau masih pacaran main rebut, itu Big Aib! Bisa membuat kekacauan dalam keluarga.
"Kita mendarat diatas helipad rumah sakit kan?" tanya Carole.
"Iya. Sudah aku share koordinat nya kan?" jawab Mandaka.
"Oke."
"Helikopter ini kencang sekali. Apakah ini helikopter keluaran terbaru?" tanya Mandaka. "Sepertinya melebihi Airwolf."
"Daka, apa kamu ingat kalau Airwolf hanya film fiksi yang dibuat seolah-olah helikopternya sangat kencang?" kekeh Yagami.
"Lha sekarang film apa yang ada helikopternya dan paling iconic? Aku cuma tahu Airwolf."
"Helikopter di film The A-Team juga iconic plus yang di film Riptide," timpal Carole membuat kedua pria itu melongo. "Helikopter di Riptide itu warna pink dan suka ngadat."
"Chagiya, itu film tahu 80-an. Bagaimana kamu nonton film jadul begitu?"
"Kamu ingat Manda, di Swiss sering memutar film-film jadul? Jadi saat aku tidak pulang atau tidak keluar asrama, aku nonton film-film itu. Setidaknya ceritanya tidak secheesy filmnya." Carole lalu memasang anti radar dalam helikopter nya saat hendak masuk ke dalam wilayah Sudan. Dia juga mematikan suara mesin baling-balingnya dan membuat Mandaka terkejut dengan canggihnya pesawat yang terinspirasi dari capung.
Note
Igor Sikorsky adalah penemu yang dikenal sebagai "Bapak Helikopter" karena berhasil mengembangkan helikopter produksi massal pertama di dunia, yaitu Sikorsky R-4, pada tahun 1942. Selain itu, Paul Cornu adalah insinyur Prancis yang pada tahun 1907 berhasil menerbangkan helikopter pertama yang melakukan penerbangan bebas berawak, meskipun desainnya tidak praktis dan segera ditinggalkan.
Sumber Wikipedia
Dua jam kemudian, helikopter canggih itu tiba diatas helipad rumah sakit yang dibangun dari Yayasan Al Jordan Hamilton. Mandaka, Carole dan Yagami pun segera memakai baju hitam-hitam untuk segera merangsek ke rumah bordil dimana Naya disekap disana.
"Kamu bawa suntikan maut?" tanya Mandaka.
"Tentu saja! Tante Nyun sudah sediakan buatku banyak." Yagami memperlihatkan ampul-ampul yang ada di dalam tas pinggangnya. "Sekarang tinggal tancapkan ampulnya, orang langsung tidur!"
"Sudah ada perkembangan ya. Kok aku tidak dapat?" Mandaka menatap Yagami sebal.
"Sorry Daka, ini hanya ekslusif buatku karena aku sering menentang bahaya," senyum Yagami.
Mandaka menyipitkan matanya. "Curang!"
Yagami terbahak.
***
Menggunakan mobil yang dipinjam dari rumah sakit, ketiganya langsung menuju daerah merah yang berada di Khartoum. Mau negara kamu dikenal negara berbasis agama, tapi tetap saja, urusan syahwat dan haram tetap ada karena memang itu pekerjaan paling dasar dan tertua di muka bumi.
"Yang mana rumah bordilnya?" tanya Mandaka saat mobil mereka tiba di area itu.
"Bangunan bewarna hijau." Yagami melihat sekelilingnya. "Biar aku masuk sendiri Daka, kamu disini bersama Carole."
"Tapi ...."
"Lutut kamu masih belum benar! Kamu hanya akan memperlambat aku!" bentak Yagami.
Mandaka hanya diam lalu mengangguk. Yagami pun keluar dari dalam mobil dengan samaran sebagai Idris tapi hanya wajahnya saja.
"Apakah menurutmu Yagami bisa membawa pergi Naya?" tanya Carole yang duduk di kursi belakang Mandaka.
"Aku rasa dia bisa." Meskipun aku tidak yakin.
***
Yagami masuk ke dalam rumah bordil itu dan melihat si mucikari berada depan ruang kerjanya hendak masuk. Yagami pun menghampiri mucikari itu.
"Boss!" panggil Yagami.
"Oh Idris! Mau cari Naya? Dia sedang ada tamu," ucap mucikari itu.
"Aku mau dia semalaman!" ucap Yagami sambil mengeluarkan satu bundel uang seratus dollar. "Ini, ada uang sepuluh ribu dollar. Asalkan aku bersama Naya semalaman!"
Mucikari itu tampak berbinar melihat bundel uang baru itu.
"Apapun untuk Benjamin Franklin." Mucikari itu memanggil pengawalnya. "Tamu Naya usir!" Dalam uang seratus dollar Amerika memang memasang wajah Benjamin Franklin.
Yagami mengikuti pengawal itu sembari memperhatikan sekelilingnya. Bagus, tidak banyak pengawal.
Mereka pun tiba di kamar Naya lalu pengawal itu membukanya dan Yagami melihat kondisi Naya tampak kepayahan melayani pria hidung belang yang kasar padanya. Pengawal itu pun langsung menarik pria itu keluar membuat si tamu protes namun pria bertubuh tinggi besar itu tidak perduli. Tamu yang tubuhnya lebih kecil itu pun dilempar oleh si pengawal.
"Naya untukmu Idris."
Yagami mengangguk. "Terima kasih." Pria itu lalu menutup pintunya dan menguncinya.
Naya bergegas memakai pakaiannya untuk menutupi tubuh polosnya dan matanya tampak senang Idris benar-benar datang menemuinya.
"Idris ...."
"Naya, aku minta tolong padamu. Apapun, kamu harus kuat ya!" ucap Yagami ke Naya.
"Iya Idris. Aku sudah tidak sabar ingin pergi dari sini ...." Naya menatap Yagami dengan penuh tekad.
"Bagus! Aku akan menghubungi seseorang." Yagami memencet earpiece nya. "Daka, sekarang aku membutuhkan kamu."
"Kukira aku kamu lupakan Light Yagami."
***
Yuhuuuu up malam Yaaaaa
Thank you for reading and support author
don't forget to like vote and gift
Tararengkyu ❤️
Hhhmmm....spa y kira2????spupunya manda kah????atw sm pmrntah sngja d rtakn....🤔🤔🤔
gabut bgt sih daka.....🤦♀🤦♀🤦♀....