NovelToon NovelToon
Istri Dalam Bait Do'Aku

Istri Dalam Bait Do'Aku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / CEO / Dijodohkan Orang Tua / Pelakor jahat
Popularitas:4.2k
Nilai: 5
Nama Author: Yazh

Dia bukan cucu kyai, bukan pula keturunan keluarga pesantren. Namun mendadak ia harus hidup di lingkungan pesantren sebagai istri, cucu dari salah seorang pemilik pesantren.

Hidup Mecca, jungkir balik setelah ditinggal cinta pertamanya dulu. Siapa sangka, pria itu kini kembali, dengan status sebagai suami.

Yuukk, ikuti cerita Mecca dengan segala kisahnya yang dipermainkan oleh semesta. Berpadu dengan keromantisan dari Kenindra, suami sekaligus mantan kekasihnya yang pernah sangat ia benci dulu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yazh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Keributan di dapur

.

.

.

Mecca sudah mengambil alih dapur. Celemek warna pink sudah tergantung di lehernya. Ponselnya sudah terpasang di atas phone holder di dekat kompor, menampilkan sebuah tayangan memasak dari salah satu koki terkenal. Masakannya sederhana saja, sop ayam dan ayam goreng. Ia yakin, pasti bisa.

"Mas, ngapain di sini?" tanya Mecca melihat Ken tiba-tiba   sudah berdiri tepat di sampingnya yang baru saja selesai mencuci sayuran.

"Mau masak apa?" balas Ken, matanya menelusuri isi dapur.

"Mm... sop ayam sama ayam goreng. Aku masih suka masakan rumahan ternyata, setelah kamu masakin beberapa hari di sini," jawab Mecca, "udah, kamu keluar dulu sana, mengganggu aku saja."

"Resep dari YouTube?" Ken memicingkan matanya ke arah ponsel Mecca, tersenyum jahil.

Mecca membalikkan tubuh suaminya, mendorongnya pelan keluar dari dapur. "Iya, hihi. Kamu lanjutin kerjaan aja. Tunggu sampai tuan putrimu ini selesai. Aku akan membuat mahakarya hari ini, wkwkwk," ucapnya penuh percaya diri.

"Oke, kalau gitu aku mau bersih-bersih dulu ya," kata Ken.

"Siap!" jawab Mecca penuh semangat.

Beberapa saat kemudian, suara Mecca kembali terdengar memekik. "Masss... daun seledri yang mana? Ini hijau semuuuaaa?" Ia berseru sambil menatap bingung dedaunan di kedua tangannya. Beberapa detik kemudian Ken yang berada tak jauh darinya, segera berlari menuju dapur.

Sembari tersenyum, Ken mengambil salah satu daun di tangan Mecca. "Ini seledri, sayang." jelasnya lembut.

"Oke," jawab Mecca. Ken kembali keluar, membiarkan istrinya bereksperimen, meski ia cukup khawatir. Mecca adalah wanita yang sangat jarang menyentuh peralatan dapur. Ia tidak ingin sesuatu yang buruk terjadi pada istrinya. Tapi dia sedang berusaha, Kenindra tahu itu.

Beberapa saat kemudian, Mecca kembali berseru, "Mas, aku sudah masukin semuanya sesuai yang di YouTube kok, tapi kenapa ini enggak menguap airnya, ya? Yang di panci?" Dengan kedua tangan berkacak pinggang, matanya menatap heran pada panci di atas kompor. Ia perhatikan baik-baik, panci itu diam saja tanpa perubahan apa pun. Perasaan semua step sudah ia lakukan tanpa ada yang terlewat.

Kenindra kembali masuk dapur, matanya melihat ke arah panci yang ditunjuk Mecca, kemudian tersenyum lebar. Ia berjalan mendekat dan menunjuk sebuah tombol di kompor.

"Sayanggg... kompornya belum menyala, gimana mau menguap? Hmm..." ucap Ken seraya menyalakan tombol on di kompornya. Pagi itu dapur mereka lebih ramai dari biasanya, dipenuhi oleh teriakan Mecca dan alat-alat dapur yang saling beradu.

"Hihihi, iya, sorry lupa. Kamu boleh pergi sekarang, aku udah hampir selesai. Eh, bentar-bentar, ini penyedap rasa yang mana?" Mecca menunjuk botol-botol yang berisi bumbu bubuk. Ada beberapa macam, jadi Mecca takut salah memasukkan seperti yang ada di film-film. Kan tidak lucu jika seharusnya memasukkan gula malah masukin garam.

Lain kali Kenindra perlu memberi label untuk botol bumbu-bumbu sepertinya, kalau sekarang berhasil pasti Mecca akan lebih sering memasak lagi.

Setelah lebih dari sejam berperang dengan berbagai macam alat masak dan bahan makanan, akhirnya Mecca berhasil memasak sop ayam versi YouTube dengan baik.

"Oke, finished! Mas, sudah selesai. Coba sini cicipin... Tapi jujur ya jawabannya, enggak ada tuh acara pura-pura enak padahal rasanya sangat tidak enak," ujar Mecca girang. Ia sangat antusias menunjukkan hasil perjuangan memasak pertamanya dalam sejarah hidup.

Ken menyambutnya dengan sudut bibir yang terangkat tinggi, kemudian meraih sendok yang berisi sedikit kuah sop untuk mencicipi. Matanya berbinar, ia menatap Mecca yang menunggu dengan cemas.

"Mm... enak, yanggg. Pas kok rasanya, beneran. Bumbunya pas." Mecca melompat seraya bertepuk tangan untuk dirinya sendiri. Jelas bumbunya pas, ia sampai menakarnya dengan timbangan digital, tepat sesuai arahan sang chef.

"Bentar, bentar, tapi bukannya kamu bilang masak sop ayam ya? Ini, ayamnya mana?" tanya Ken, matanya menjelajahi isi panci yang hanya berisi sayuran.

Kedua alis Mecca terangkat, ia seketika menoleh ke dalam wastafel. Sayap ayamnya masih berada di wadah yang ia gunakan untuk membersihkannya tadi.

My God! Mecca kira sudah sempurna. Gadi itu hanya bisa meringis pada Ken. "Hihihi, ketinggalan itu. Ini banyak banget step-nya sih, mending aku bikin desain dress muslimah aja daripada masak deh kayaknya, Mas," ucap Mecca membela diri, dengan wajah memerah.

Lagi-lagi Ken menanggapinya dengan senyum, lalu menarik pinggang istrinya yang menggemaskan itu hingga merapat pada tubuhnya. Mecca hanya memakai kaus croptop oversize, dalam posisi saat ini telapak tangan Ken sangat mudah mengakses pinggang mulus Mecca, dari balik kaus yang sedikit tersingkap.

"Nggak apa-apa, kamu sudah bekerja keras. Biar aku yang lanjutin masaknya ya, kamu mandi dulu aja," bisik Ken lembut, suaranya berhasil membuat Mecca merinding.

"Mm... i-iya, ok." jawab Mecca, tergagap.

Sial! Ken selalu berhasil membuat Mecca gugup di dekatnya. Mecca harus segera melarikan diri darinya sebelum ia menyadari wajah Mecca sudah memerah. Ini sangat memalukan, harga dirinya bisa terkikis habis hanya karena kegugupannya, kalau terus saja digoda Ken seperti itu. Pria itu tak bisa membiarkan sebentar saja jantung istrinya bekerja dengan normal.

_____________

Mecca tidak bisa berdiam diri terus di rumah, padahal keadaannya sudah baik-baik saja, tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Tapi Ken masih menahannya untuk tidak bekerja. Usai sarapan, Mecca merengek pada Kenindra agar diizinkan berangkat ke kelas desain.

"Mas... aku mau kerja... di sana ada Zahra dan yang lainnya, mereka sedang melakukan tugas yang sempat aku kirimkan tadi lewat email," bujuk Mecca.

Ken melipat tangannya di dada, menatap Mecca dengan tatapan tidak setuju. "Enggak. Kamu masih butuh istirahat."

"Aku udah full charge kok, Mas. Udah mandi, udah sarapan, udah ready."

Ken masih terdiam, namun melihat raut wajah Mecca yang memelas, ia akhirnya menghela napas. "Oke. Tapi nggak boleh sampai malam."

______________________

Kaki jenjang Mecca berlarian kecil menuju kantor. Setelah drama ritual berpamitan yang terasa seperti adegan romantis di film, ia bergegas masuk. "Pagi semuanyaaa... Assalamualaikum.." serunya, mengagetkan Zahra dan lainnya yang tengah menekuri pekerjaan masing-masing.

"Pagi, Kak... Wa'alaikumussalam," jawab mereka serempak. "Kak, gimana? Udah baikan?" tanya Zahra, segera berlari menghampirinya.

"Udah baik kok, nggak usah terlalu dipikirin, itu memang penyakit lamaku," jawab Mecca enteng, kemudian beralih pada laptop di mejanya. Ia sengaja tidak ingin terlalu membahasnya, apalagi membuat mereka khawatir.

"Aku tahu siapa yang sengaja mematikan lampu, Kak," celetuk Ameera, santri putri di kelas dua yang sedang ikut mempelajari sample kain.

"Siapa? Aku bahkan enggak mau tahu sih. Tadi juga Mas Ken udah ketemu orangnya, tapi aku enggak tanya," sahut Mecca acuh. Ia sengaja tidak melakukannya karena tidak ingin memperpanjang masalah kemarin malam. Ia tidak ingin menciptakan drama di tempat ini.

______________

'Siapapun orangnya, yang penting cemburumu bukan dianggapnya mengekang, manjamu tidak dianggap beban dan merajukmu bukan dirasa menyebalkan.'

1
MimmaRia
ceritanya bagus, gk monoton yg pesantren bgt, tp jg gak sok CEO2 gt , mskipun chapter awal2 msh yg byk flashbacknya, tp bkn yg lebay ke blakang bgt gt..
easy going lah crtanya, menghibur tp gak menjemukan👍👍👍
Yazh: Wahh😍 Terima kasih kak. Iya memang konfliknya aku sengaja buat yang ringan, jadi nggak bikin kalian mikir banget.

Udah banyak pikiran kan? Ya kali aku nambahin beban🤭
becandaa kak✌
total 1 replies
MimmaRia
wkwkwkkkk... Mecca jd mikir pstinya,, jaim salah gak jaim mancing Kenindra😂😂
Yazh: 😄😄 betul kak, galau maksimal dia. Denial terus, antara nggak mau jujur sama diri sendiri dan nggak kuat sama godaan Ken😆
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!