Tugas seorang suamu adalah memberi nafkah lahir batin seorang istri. Namun pada kenyataannya tak sedikit lelaki yang menyempelekan kewajibannya itu. Jangankan memberi nafkah secara sukarela, tak jarang istripun bagai pengemis yang harus berkali-kali bahkan mengiba untuk meminta yang telah menjafi haknya.
Tak sedikit kita temui banyak lelaki yang belum menyadari posisi tanggung jawabnya ketika ia memutuskan menikah. Banyak yang abai atau malah masih asik dengan hobinya nongkrong serta bermain game.
Itu juga lah yang terjadi dengan Heru, ia begitu abai menafkahi Rena. Bahkan uang belanja perharipun jauh dari kata cukup, Rena istri yang penyabar selalu menurut dan patuh kepada kehendak Heru. Karna baginya sturganya ada pada lelaki yang telah menikahinya itu.
Namun kesabaran yang telah ia semai diinjak-injak oleh keegoisan Heru, Rena lelah dalam kesabarannya yang tak pernah dihargai akhirnya berontak.
Hal apakah yang akan dilakukan Rena? yuk baca kisahnya, jangan lupa like, vote and komennya ya readers💜.
Terima kasih 😊😇💜
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hesti Afrianthi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Introgasi. (32)
Setelah Heru berangkat kerja, Rena bergegas kembali ke kamar untuk menuntaskan rasa pemasarannya. Diambilnya sim card itu lalu dipasang ke HP-nya. Sambil menunggu loading hatinyapun merasakan gemuruh yang luar biasa, entah mengapa ia sangat yakin jika sim card itu akan membuka kedok Heru selama ini.
Rasanya sangat lama ... sekali menunggu HP itu loading. Hingga akhirnya selesai loadingnya, Rena tak bergegas membuka. Namun ia beroa terlebih dahulu.
"Ya Allah, Hamba mohon kuatkan hatiku jika terdapat sesuatu di dalam sana. Aamiin." Doaya dengan suara pelan nyaris berbisik.
Dia awali dengan membuka kontak, hanya ada satu nama disana. 'Hana sayangku' begitulah yang tertulis.
Deg.... jantungnya terasa hampir berhenti. Jantungnya pun memompa cepat. Nafasnya memburu. Cepat ia buka kolom pesan, terpampang disana ada banyak sekali pesan yang masuk terhitung 347 pesan masuk, 563 pesan keluar. Subhanallah banyak sekali bukan!
Dibacanya satu persatu pesan masuk dan keluar itu. tertulis pesan masuk yang sepertinya dari seorang wanita.
('Yang kamu udah makan? pulsaku abis nie yang ..., kirimin ya yang 25 ribu. Kalo gak aku bakalan ngambek gak mau angkat telpon kamu lagi') isi pesan dari wanita itu.
('Yang aku laper nih, tapi lagi gak nafsu makan. Pengen makan Martabak Mozarela yang di fatmawati tuh yang enak deh. Beliin ya satu yang medium. Makasih sayangku (emoticon cium) ,')cih jijik Rena membaca isi sms itu. Namun dari serentetan pesan yang masuk tak sekalipun si wanita menyebut nama Heru.
"Hmmmm..... gimana buktiinnya kalo emang ini ceweknya si Heru sialan itu?" Rena berfikir cukup lama. Hingga akhirnya ia menemukan ide yang sangat cemerlang.
Dia mengetik sesuatu di pesan dan mengirumnya ke no kontak tersebut untuk memancing ia menjawab nama Heru.
('Sayang.... kamu lagi apa?') Ketik Rena. dan sent ia kirim pesan itu. Hanya berselang 5 menit iapun mendapat pesan balasan dari wanita tersebut.
('ih... yayang kok pake nanya sih! kamu centil ih. Kan kita baru aja ketemu tadi di pantri.") Isi Balasannya.
Kembali Rena mengetik balasan.
('Ya gak apa-apa kan kalo aku tanya aja. Takutnya kamu berbuat macam-macam dibelakangku?') Rena nampak jijik sediri dengan balasan pesan yang ia ketik sendiri.
("Ih... aku kan sayangnya cuma sama kamu')
('Bener nih kamu sayang? kalo kamu sayang coba sebutin nama lengkap aku sambil bilang I love you.') Ketik Rena.
('Oke sayang,')
('Heru Hermawan ... I love you full,') yes berhasil sudah rencana Rena. Ia telah benar- benar mendapatkan bukti perselingkuhan si Heru.
('Oh ya sayang aku mau tanya nama legkap kamu dong?' Balas Rena kemudian untuk mencari tau nama perempuan yang main gila dengan suaminya itu.
('Ih... kamu sih gak perhatian sih! Padahal namaku ada di name tag. namaku itu Hana Setia Nigrum Yang. Diinget loh ya jangan sampe lupa') Jawab wanita itu centil.
Setelah merasa puas dengan jawaban yangbia butuhkan Rena pun mematikan ponselnya dan menggantinya kembali dengan sim card miliknya. Ia nampak sangat marah, dadanya naik turun dengan cepat, wajahnya memerah dan tangannyapun mengepal.
"Awas kau Heru, berani kau main-main denganku. Tak akan kuberi ampun kali ini, lihat saja nanti!" Umpatnya.
Ia menyusun Rencana Yang sedemikan Rapihnya untuk membuka semua kebohongan serta penghiatan Heru pada dirinya. Ia begitu terluka, saat dirinya dengan setia berbakti pada suami yang bahkan tak menghargai pengorbanannya ia masih mampu menerima, dianggapnya hanya sebuah cobaan dalam pernikahan. Tapi sekuat-kuatnya wanita bertahan. Namun jika sekali saja cintanya ternoda perselingkuhan maka rubuhlah pondasi pertahanannya.
Rena berdandan secantik mungkin, munggunakan pakaian yang paling bagus yang ia punya untuk menyambut Heru. Ia tau sebentar lagi waktunya Heru pulang. Maka ia putuskan untuk menunggi didepan rumah.
Tak lama yang ditunggupun datang. Wajahnya nampak tegang sekali. Namun Rena menyambutnya dengan senyuman termanis yang ia miliki.
'Ayo Rena senyum ... berikan senyum terakhirmu untuk lelaki bajingan itu' Batin Rena dalam hati, ia sangat enggan tersenyum. Bahkan jika menuruti amarahnya ia ingin sekali menarik kerah baju Heru dan menyeretnya kedalam untuk diintrogasi.
"Assalamualaikum"
"Walailum salam, eh yayang udah pulang yah. Ayo masuk yang," ajak Rena sambil menggandeng tangan Heru masuk kedalam rumah.
"Mah, ka ... kamu apa-apaan sih kok manggilnya yayang begitu kayak anak alay." Tanya Heru.
"Oh jadi Papah juga anak alay dong," jawab Rena santai sambil menaruh secangkir Teh Pahit dengan kasar keatas meja.
"Ma ... maksud Mama apa sih?" Heru mulai terlihat panik.
"Ih ... Papah mah gak adil. Masa si Hana boleh manggil yayang, sedang aku istrimu gak boleh!" Ucap Rena dengan suara yang mulai meninggi dan mata yang agak membesar.
"Eg ... Mama ngomong apa sih? Hana siapa? Papa gak ada punya kenalan namanya Hana?" Elak Heru.
"Ah masa sih satu kantor tapi gak saling kenal?!" sambil menggangkat satu alisnya agak keatas.
"Udah ah ... Mama makin ngaco. Papah mau kekamar dulu ganti baju" Kilah Heru. Baru saja ia ingin bangkit dari duduknya. Namun Rena dengan cepat mencegah dengan menahan tubuh Heru agar kembali duduk di sofa.
"Duduk dulu kalo lagi diajak ngomong! kamu mau aku pake cara halus apa kasar?!" Tanya Rena sambil menunjukkan kepalan tangannya pada Heru. Heru nampak melotot menyaksikan sikap Rena yang jauh dari yang biasanya.
"Mah apa-apaan kamu, gak sopan sama suami begitu. Dosa loh!" Hardik Heru yang takbterima dirinya diintimidasi istri sendiri.
"Kalo suaminya model kayak kamu itu harus sekali-kali dikasih pelajaran. Pake ngomongin dosa lagi, Sekarang mendingan kamu ngaku dah berapa lama kamu hubungan sama si Hana itu Mas?" Tanya Rena.
"Iya ... iya Si Hana itu emang teman sekantor Papah. Dia anak cleaning baru."
"Enak banget ya jadi Hana, baru kenal aja urah diajak jalan-jalan mulu. Dibeliin apa aja yang dia mau." sudah mulai mengeluarkan satu tanduknya.
Wah perang dunia mau dimulai nih hahahaha. si Heru bakalan dibuat mati kutu sama Rena. Simak kelanjutan kisahnya ya. Jangan lupa Tekan Love, like, vote and komen kamu ya huat Author biar semakin semangat nulisnya. Terima Kasih readers setiaku 😍😘.
Next...
