Eliza seorang gadis yang terlahir dari keluarga kaya, bahagia juga ceria harus angkat kaki dari rumahnya setelah menolak perjodohan
namun sial pelariannya malah berakhir dengan pertemuannya kembali dengan musuh bebuyutannya yang tak sudah lama pergi ikut bersama orang tuanya
Karena ketidaktahuannya Eliza kabur dari perjodohan yang sebenarnya pria ini adalah tipenya dan malah terjebak nikah kontrak dengan musuh bebuyutannya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ai laelasari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
eps 32 ambisi Renata
Sebenarnya saat mobil Mario meninggalkan kediamannya, Zayn sudah melihat lebih dulu Eliza masuk kedalam mobil Mario
Zayn mengikuti mobil tersebut dari kejauhan, Melihat mobil berhenti agak lama dan mobil sempat goyang membuat Zayn curiga
Padahal Mario berpindah tempat ke hadapan Eliza untuk memastikan apa yang terjadi saat liburan di villa, hingga terjadi perkelahian diantara keduanya
Didalam mobil Eliza sempat mencuri pandang pada Zayn yang sedang mengemudi, wajahnya terlihat sangat marah
"Zayn.." baru satu kata keluar dari mulut Eliza namun mata Zayn menatapnya seolah ingin menerkamnya
"Jangan bela dia" ucap Zayn datar seraya kembali melihat jalanan
"Memang ini gak seperti yang lo pikir, dia gak ngapa-ngapain gue, dia cuma nanya tentang kita" Eliza berusaha menjelaskan
"Dan lo percaya? Kalo gue gak datang mungkin itu akan terjadi sama lo dan dia" ucap Zayn penuh tekanan
"Tapi..." Eliza membuang muka saat Zayn menyela ucapannya
"Udah diem, gue gak suka apa yang udah jadi milik gue di sentuh orang lain " seketika Eliza langsung mengalihkan pandangannya pada Zayn
"Maksud lo?" Eliza tak mengerti maksud ucapan Zayn
Ia tak menjawab hingga mobilnya terparkir di depan rumah, Zayn membuka pintu mobil untuk Eliza lalu menarik tangannya masuk
Zayn tampaknya tak ingin Eliza bertanya lagi dan memutuskan untuk masuk kedalam kamarnya meninggalkan Eliza, Eliza hanya menatap sosok Zayn yang mulai menghilang di balik pintu
"Maksudnya apa? milik dia?" gumam Eliza
Baru saja Zayn selesai mandi bahkan pinggangnya masih di lilit handuk, pintu kamarnya diketuk dari luar
"Masuk.." ucap Zayn
Eliza masuk membawa kotak obat lalu duduk di tepi ranjang, ia celingukan mencari keberadaan Zayn
"Zayn.. Lo dimana?" ucap Eliza
"Apa?" Zayn keluar dari kamar mandi membawa handuk kecil untuk mengeringkan rambutnya
Melihat Zayn bertelanjang dada membuat Eliza memalingkan wajahnya, Zayn duduk tepat di samping Eliza
"Gue cuma mau ngobatin memar di muka lo" ucap Eliza namun pandangannya fokus ke lantai
"Lo ngomong sama ubin?" Zayn melihat Eliza terus menunduk
"Pake dulu baju lo" ucap Eliza
"Bukannya lo udah biasa lihat gue kayak gini? Sekarang apa bedanya?" dulu Eliza memang sudah biasa melihat Zayn bertelanjang dada
Namun sekarang entah kenapa rasanya canggung sekali, Eliza merasa malu sampai wajahnya terasa panas
"Di villa bahkan lo raba..." Zayn tak melanjutkan ucapannya saat melihat Eliza melotot kearahnya
Zayn tertawa kecil melihat ekspresi Eliza, dengan terpaksa Eliza pun memberikan salep pada wajah Zayn yang memar
Eliza berdiri di hadapan Zayn, sementara Zayn duduk di tepi ranjang
"Kenapa lo obati luka gue? Lo gak khawatir sama pacar lo?" tanya Zayn
"Kalo gue obati Mario kayak gini apa lo gak bakal nyusul sambil ngomel-ngomel? Lagi pula gue heran kenapa lo marah gue pacaran sama Mario?" ucap Eliza sambil mengoles salep di wajah Zayn
"Padahal gue gak pernah marah lo berhubungan sama Renata bahkan sampe check-in" sambungnya
"Apa nih bawa-bawa Renata? Gue cuma gak mau lo di apa-apain sama dia, apa lo gak curiga di bawa ketempat sepi, gelap pula" ujar Zayn
"Emang kenapa? Lo aja bisa ngelakuin itu sama Renata kenapa gue gak boleh?" ucap Eliza sengaja memancing emosi Zayn
"Apa? Jadi lo emang udah niat di apa-apain sama dia? Lo akan pasrah aja? kalo sampai lo hamil gue ragu itu anak siapa" mendengar ucapan Zayn membuat Eliza kesal
"Siapa juga yang hamil.. Gue bukan cewek sembarangan, gue cuma bercanda" ucap Eliza dengan nada kesal sambil menekan luka Zayn
"Sakit dong El" Zayn menahan tangan Eliza
"Lagian nyebelin banget, kalo gue hamil itu udah pasti anak lo, gue gak pernah ngapa-ngapain sama Mario " Eliza memberengut dengan tatapan kesal
"Kalo sekali kayaknya gak jadi El, mau coba sekali lagi gak?" Zayn menarik pinggang Eliza kearahnya
"Jangan gila, lo " Eliza segera menepis tangan Zayn sambil menjauh
Zayn malah menarik Eliza dan menjatuhkannya diatas ranjang, Zayn bahkan mengungkung tubuh Eliza
"Kalo lo berani berbuat aneh-aneh sama Mario, gue akan melakukan itu setiap malam sama lo" Eliza mendorong tubuh Zayn kesamping hingga dia terjatuh diatas ranjang
"Dasar gila" Eliza segera berlari keluar
Namun sebelum keluar Eliza sempat mendengar ucapan Zayn, mungkin bukan ucapan tapi lebih ke ancaman
"Kalo dia cium lo sekali aja jangan harap gue akan beri lo ampun" suara Zayn menggema di kamarnya
Dia melakukan itu untuk melindungi Eliza dari pria yang berniat memanfaatkannya, meskipun mungkin dia sebenarnya juga cemburu melihat Mario dekat dengan Eliza
"Gue gak akan biarin milik gue di sentuh orang lain" gumam Zayn
...🍒🍒🍒🍒🍒...
Di tempatnya Renata ingin segera mengakhiri pekerjaannya, dia ingin segera kembali dan menanyakannya kepastian hubungan Zayn dan Eliza
Renata bahkan muali khawatir karena Zayn terkesan lebih cuek padanya, biasanya jika dia marah Zayn akan segera menyusulnya dimanapun dia berada bahkan di luar negara sekalipun
"Kapan ini selesai?" gerutu Renata pada asistennya
"Kayaknya besok kita bisa pulang, lo gak mau jalan-jalan dulu?" tanya asistennya
"Gak.. Gue gak bisa biarin masalah gue sama Zayn berlarut-larut " sahutnya
"Lo itu cantik Ren, lo bisa dapetin yang lebih dari Zayn, lo udah terang-terangan di tolak orang tuanya dan sekarang Zayn umumkan pernikahannya, lo jelas-jelas udah kalah" ucap asistennya
"Gak.. Gue gak kalah, Zayn masih cinta sama gue, dia sama Eliza cuma korban keegoisan nyokapnya" asisten Renata hanya tertawa
"Keegoisan nyokapnya? Tapi mereka udah sah dimata agama dan hukum, mereka juga udah melakukan hal yang sewajarnya dilakukan suami istri dan lo bilang itu cuma keegoisan nyokapnya?"
"Lo udah tahu jangan menutup mata Renata, bahkan sekarang Zayn gak nyusul lo walaupun dia tahu lo lagi marah besar" sambungnya
Renata hanya terdiam mendengar ucapan asistennya yang sebenarnya ada benarnya juga, dia menyadari itu namun dia memilih untuk tetap pada pendiriannya bahwa Zayn dengan Eliza hanya karena orang tuanya
Menunggu satu hari lagi terasa begitu sangat lama, Renata tak bisa diam saja bahkan dia sudah menyiapkan bajunya untuk pulang
"Gue sebenarnya kasihan liat lo, kenapa lo gak ikut saran dari gue" batin asisten Renata ketika melihat sahabatnya begitu gelisah
Renata seperti sudah ketergantungan pada Zayn, sebenarnya banyak yang mendekatinya namun dia tidak bisa lepas dari Zayn
Sejak mengenal Zayn hingga saat ini Renata tak pernah dekat dengan pria manapun, meskipun kerap mengancam putus saat bertengkar nyatanya Renata tak bisa lepas begitu saja
terimakasih sudah membaca 🙏