My Hot ART

Kirana semakin melenguh ketika tangan Nathan semakin aktif di dua gunung kembarnya, pria itu sepertinya sudah terbakar gairah yang sudah ia ciptakan sendiri.

Suara lenguhan Kirana, menyadarkan Nathan dan ia segera melepas ciumannya dan juga menarik tangannya dari dalam baju gadis tersebut. Selain itu, tubuh bagian bawahnya sudah sangat menegang meminta untuk di puaskan.

Nathan menatap wajah cantik Kirana yang telihat memerah karena bergairah. Keduanya terlihat mengatur nafasnya sekaligus untuk menyurutkan gairah yang sudah membumbung tinggi mengusai tubuh keduanya.

Wajah Kirana kian memerah namun kali ini karena malu.

Kirana memalingkan wajahnya, karena ia terlalu malu untuk menatap wajah tampan pria yang ada di hadapannya itu. Kemudian Kirana membenarkan Bra dan juga bajunya yang terlihat berantakan, tanpa memperdulikan Nathan yang masih memperhatikannya.

Nathan terkekeh lalu memeluk tubuh Kirana dengan erat, lalu mengecup pucuk kepala kekasihnya itu dengan mesra.

"Maaf, karena aku telah melewati batasku," ucap Nathan, namun tidak ada rasapenyesalan di dalam hatinya.

"Kamu sangat menyebalkan!" sungut Kirana, lalu mendorong dada bidang Nathan agar pelukan itu terlepas.

"Aku menyebalkan? Tapi, kamu suka 'kan dan menikmatinya," ucap Nathan menahan tawanya seraya melepaskan pelukan tersebut.

Kirana menjadi semakin malu ketika mendengar perkataan Nathan yang benar adanya.

Kenapa dia selalu membuatku terbuai sih! Baiklah mulai hari ini aku akan membentengi diriku! Jika dia menciumku lagi, aku akan menendang bokongnya! Batin Kirana, dengan pasti.

"Siapa yang menikmati? Anda salah paham Tuan Nathan. Aku diam bukan karena menikmati, tapi terkejut. Tangan nakal ini sudah menyentuh benda keramatku!" ucap Kirana beralasan, lalu mencubi tangan kekar yang nakal itu.

"Sudah aku bilang bukan? Jka yang ada dalam dirimu ini adalah milikku, jadi aku bebas menyentuhnya kapan saja! Dan juga, milikmu ternyata sangat lembut, kenyal dan juga ukurannya pas di tanganku, dan sekarang aku percaya jika kamu adalah wanita tulen," ucap Nathan tidak berfilter.

Apa dia bilang? Kenyal, lembut dan pas di tangannya!

Memangnya dia pikir squisy! Dasar pria mesum! Batin Kirana, sangat kesal dan malu bercampur menjadi satu.

Kirana mengeraskan rahangnya, lalu menarrik rambut Nathan dengan kuat.

"Rana! Sakit!" pekik Nathan, ketika rambutnya di tarik Kirana dengan kuat.

"Rasakan! Ini balasan untukkmu!" ucap Kirana, melepaskan rambut Nathan setelah ia merasa puas melampiaskan kekesalannya.

Nathan menatap tajam Kirana, sembari merapikan rambutnya yang berantakan. "Beraninya kau!"

"Apa?! Memangnya kamu ini siapa? Kenapa aku harus takut kepadamu, hah!" jawab Kirana dengan segala keberaniannya.

"Baik! Kamu akan mendapat hukuman, lihat saja nanti! Aku akan mencabik-cabik tubuhmu tanpa ampun!" ucap Nathan kesal, tatapan tajamnya itu seolah akan menghunus jantung Kirana.

GLEK

Kirana menelan ludahnya dengan kasar, ketika mendengar kata mencabik-cabik.

Apa dia ini monster? Ingin mencabik-cabikku? Ya, Tuhan! Ayah tolong anak gadismu yang yang cantik ini! Batin Kirana menangis dan ketakutan.

Tanpa banyak kata lagi, Nathan melajukan mobilnya menuju suatu tempat.

Sedangkan Kirana masih sibuk dengan pemikirannya sendiri.

Mencabik-cabik?

Kata-kata itu tetus terngiang di kepalanya.

"Kenapa kamu diam saja? Dimana keberanianmu tadi?" tanya Nathan tanpa menoleh karena saat ini dirinya sedang fokus menyetir.

"Aku diam karena aku lelah!" jawab Kirana asal.

Nathan menyunggingkan senyumannya, ia tahu jika gadis yang duduk di sebelahnya ini sedang gelisah memikirkan perkataannya.

"Persiapkan dirimu!" ucap Nathan tegas, tetapi di dalam hatinya ingin tergelak keras.

Mempersiapkan apa? Apa setelah ini dia akan menghabisiku? Batin Kirana, penuh tanda tanya dan ketakutan semakin menguasinya.

Dasar gadis polos! Batin Nathan.

Nathan jahil banget ngerjain Kirana🤣🤣

Like dan Votenya jangan lupa❤