Terjebak di sebuah negri yang tak dikenal.
Di sanalah kisah ini bermula, pertemuan yang tak terduga antara DEVNIA ANGGARA RISMA dengan pangeran ALFATIH LYSANDER menumbuhkan benih cinta di hati sang pangeran, di sini demi cinta dia rela menyusul Nia dan menjalani hidup sebagai manusia, namun ketidak pekaan Nia terhadap rasa cinta yang dimilikinya membuat kegilaan laki-laki itu muncul.
Cinta beda alam akankah semesta mendukungnya?
Yuk ikuti kisah mereka!
Untuk kalian semua pembaca setia novel Toon salam kenal dariku Diomira antika.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Diomira antika, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
32 tersesat di wilayah srigala hitam
"apa yang kamu lihat?"
"ada sebuah istana di sana." jawab Nia.
Pangeran Ly diam, Nia membawa pandangnya kearah suami alam gaibnya itu.
"apa maksudnya dengan semua ini pangeran, istana...apa iya di jaman sekarang masih ada istana?"
"menurutmu?"
"mungkin aku perlu ke psikiater." jawab Nia sambil menunduk.
Pangeran Ly tersenyum tipis, "ada banyak hal di dunia ini yang perlu kamu pahami Nia, dan apa menurutmu aku ini hanya ilusi?"
"entahlah pangeran semua ini di luar batas kemampuan otakku, yang pasti aku ingin hidup normal seperti orang-orang yang lain, tanpa ilusi dan dunia hayalan yang tak wajar."
"lantas bagaimana dengan aku dan cintaku Nia, apa kamu ingin mengabaikan semua rasaku begitu saja?"
"memang seharusnya begitu pangeran, dan jika memang semua ini bukan hanya ilusiku, kita memang tidak seharusnya bersama."
Jawaban Nia menampar telak hati pangeran Ly, laki-laki itu mengeraskan rahangnya, jika bukan karena cinta sudahlah pasti saat ini dia akan menghajar Nia sampai mati. tapi percayalah cinta tak kan pernah mampu menyakiti apa lagi sampai melukai.
"Kamu kira kamu bisa melihat semua itu karena kamu sedang berhayal, apa kamu pikir di dunia ini hanya ada ilusi, apa kamu kira kamu akan normal dengan obat-obatan itu, aku sudah katakan kamu itu itu berbeda dari mereka, dan apa kamu pikir laki-laki yang saat ini sedang mengincarmu dan ingin menikahimu itu benar tulus mencintaimu, jangan munafik Nia kamu memang cantik tapi apa kamu pikir kecantikan selalu memikat ketulusan, apa kamu pikir semua yang terjadi dalam hidupmu ini hanya sebuah kebetulan, kamu salah Nia, semuanya ini takdir yang akan membuka matamu membuktikan bahwa kenyataannya di sini kamulah yang berbeda dari mereka."
Di sini tak hanya pangeran Ly yang marah tapi Nia juga marah. "dasar laki-laki gila, aku memintamu untuk mengatakan rahasia apa yang tidak aku ketahui tentang keluarga ku bukanya menunjukkan padaku hal yang lebih membuatku tambah pusing. sumpah demi apapun aku tidak tidak ingin bicara lagi dengan mu. turunkan aku sekarang aku mau pulang!" ucap Nia sambil memukulkan kepalan tangannya ke dada pangeran Ly.
Saat ini dia benar-benar kesal kepada pangeran Ly, pangeran Ly pun segara membawa Nia turun ke bawah.
Begitu kakinya menyentuh tanah Nia segera berlari meninggalkan pangeran Ly.
"Nia tunggu mau kemana kamu Nia... istana itu adalah istana nenek moyang mu Nia...." pangeran Ly berteriak dari posisinya namun Nia tetap pergi berlari menjauh.
Tidak ingin Nia kenapa-napa pangeran Ly berlari menyusulnya.
Namun yang terjadi Nia malah berlari dan masuk ke wilayah perbatasan yang tidak sepatunya di masukin oleh pangeran Ly maupun Kencana ayu.
"Nia jangan masuk kesana Nia itu bahaya!"
Namun rasa marah membutakan mata hati Nia, dia tetap berlari masuk kedalam sana.
"akh... Nia.... kembali Nia!" pangeran Ly meraung marah, tanpa memperdulikan larangan pangeran Ly akhirnya masuk juga menyusul Nia yang sudah lebih dulu masuk kedalam kawasan wilayah kekuasaan bangsa srigala hitam itu.
Setelah berlari cukup jauh ke dalam wilayah itu, Nia menghentikan langkahnya secara mendadak saat di depannya kini berdiri dua ekor srigala hitam.
Perlahan langkah Nia mundur, "tolong...." Nia berteriak.
Dan saat itu juga punggung Nia membentur sesuatu yang keras, Nia membawa pandangannya ke arah belakang, "Pangeran" ucapnya dengan rasa tak percaya jika kini pangeran Ly kembali datang sebagai penyelamat untuk dirinya.
Pangeran Ly langsung menempatkan Nia di belakang punggungnya. Tiba-tiba serigala hitam yang ada di depannya juga berubah menjadi sosok dua orang laki-laki berpakaian serba hitam, mereka mengendus lalu berkata, "pangeran Ly beraninya kamu melanggar perjanjian dengan masuk kedalam wilayah kekuasaan kami!" ucap salah satu dari mereka.
"aku datang kesini bukan ingin cari masalah dengan kalian, aku hanya ingin membawa istriku kembali yang tadi tersesat dan tanpa sengaja masuk ke wilayah ini." jawab pangeran Ly dan disini Nia menyadari jika dia baru saja melakukan kesalahan yang mungkin saja akan menempatkan dirinya dan pangeran Ly dalam kondisi yang berbahaya.
"pangeran aku takut." ucap Nia mengeratkan pegangan tangannya di lengan pangeran Ly.
"aku akan melindungimu dengan jiwa dan ragaku Nia. jadi tenangkan dirimu yakinlah kita akan keluar dari tempat ini dengan selamat."
Meskipun terdengar seperti sebuah harapan yang semu jawaban pangeran Ly cukup memberikan sedikit harapan di hati Nia.
Para srigala hitam itu tersenyum tipis, "sekali masuk maka jangan pernah bermimpi bisa keluar dari sini pangeran Lysander."
"akan kuhabisi kalian yang berani menghalangi jalan ku!" jawab pangeran Ly dengan suara lantang.
"jangan cuma omongan kosong pangeran Ly, mari kita buktikan siapa di antara kita yang akan lebih dulu mati!"
Dalam hitungan ketiga kedua laki-laki jelmaan srigala hitam itu lansung berlari mengikis jarak yang ada dengan pangeran Ly.
"Nia menjauhlah!" ucap pangeran Ly sedikit memberikan dorongan kepada Nia dan langsung menyambut serangan kedua srigala hitam itu.
Pukulan dan tendangan saling mereka lepaskan membidik tubuh lawan.
Pangeran Ly bergerak dengan lincah menghindari serangan demi serangan yang di lepaskan oleh kedua lawannya itu dan berbalik membalas pukulan serta berhasil mendarat sempurna di tubuh musuh, hingga dalam kurun waktu kurang dari sepuluh menit pangeran Ly sudah berhasil memusnahkan kedua lawannya itu.
Setelah selesai dia segera membawa Nia melesat pergi dari sana. Namun karena pangeran Ly memang tidak mengenal wilayah ini bukannya keluar mereka malah masuk ke bagian dalam wilayah itu. Pangeran Ly menghentikan langkah saat menyadari kini mereka malah tersesat di sana.
"Pangeran apa sekarang kita sudah keluar dari tempat tadi?" Nia bertanya sambil mengedarkan pandangannya ke sekitar.
"Belum Nia bahkan lebih parahnya aku tidak tau sekarang kita ada di mana."
Kini lemas sudah terasa kedua kaki Nia mendengar jawaban yang keluar dari mulut pangeran Ly.
"Terus sekarang kita harus bagaimana pangeran, aku takut...." ucap Nia dengan air mata yang sudah berkaca-kaca.
Tangan pangeran Ly terangkat untuk mengusap pipi Nia, "Tenanglah, aku janji secepatnya kita akan keluar dari tempat ini."
"maafkan aku pangeran, ini semua salahku yang tidak bisa mengontrol emosiku."
"sudahlah lupakan semua itu, kamu adalah istriku wanita yang aku cintai, di hatiku tidak akan pernah pernah ada tempat untuk rasa benci padamu, karena di sana hanya ada rasa sayang untukmu."
uh.... haruskah hati Nia meleleh di tengah kondisi yang darurat ini?
seharusnya memang begitu tapi buktinya kata-kata itu belum menggetarkan hati Nia sedikitpun, untuk saat ini dia hanya hanya bersyukur pangeran Ly tidak marah padanya dan bersedia mendampinginya di kondisi yang mengerikan ini.