"Jika kau mau membantuku, Aku akan memberikan tubuhku padamu!" Liu Xian
Yin Hei Long yang sudah terkurung selama ribuan tahun merasa tertarik.
Berjumpa dengan berbagai macam orang hingga bertemu dengan Bai Caishen, pemimpin suku dewa dari dunia atas.
Iblis berdarah dingin yang kini menempati tubuh manusia mulai memiliki pandangan yang berbeda tentang seluruh dunia.
Mulai dari sini, kehidupannya akan berbalik arah sepenuhnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon BaoshanSanren, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
32. PERMAISURI HAN JIA LI
32
.
Di istana kekaisaran..
Kediaman megah tempat tinggal permaisuri tengah gaduh.
Keindahannya kediaman tak lagi dapat di nikmati mata.
Banyak tabib yang tampak sibuk keluar masuk kediaman.
Mereka tampak menenteng kotak kayu tempat peralatan pengobatan yang mereka gunakan.
Para pelayannya bahkan tak kalah sibuk lagi.
Merebus air, mencuci handuk.
Mereka berlarian menyiapkan baskom air juga handuk bersih.
Pasalnya sudah lebih dari seminggu putra mahkota kekaisaran, Liu Yunan tak sadarkan diri.
Tidak ada yang tau pasti bagaimana putra mahkota di serang namun tabib mengatakan tidak ada luka sedikitpun yang di derita tubuhnya.
Hal ini membuat seluruh istana gempar.
Permaisuri memanggil seluruh tabib terkenal di kekaisaran.
Namun hasilnya tetap sama.
Tidak ada luka lebam di kulitnya, tidak di temukan luka terbuka juga.
Tidak ada patah tulang atau satu pun titik meridian nya yang terluka.
Semuanya menunjukkan bahwa putra mahkota sangat sehat.
Nafasnya normal, detak jantungnya juga stabil.
Denyut nadinya menunjukkan bahwa putra mahkota sedang tertidur.
Seluruh tabib mengatakan hal serupa.
Namun Permaisuri kekaisaran, Han Jia Li tetap tidak bisa tenang.
Jika hanya tertidur, Bagaimana bisa tertidur dalam waktu selama itu?
Pikirannya melayang pada pagi hari saat pengawal menemukan putranya dalam keadaan tak sadarkan diri di depan gerbang istana permaisuri.
Saat itu, permaisuri berniat memberi salam pada kaisar.
Namun saat pengawalnya memeriksa gerbang, mereka menemukan putra mahkota yang tergeletak begitu saja.
Sontak saja seluruh istana membicarakan keadaan putra mahkota.
Khawatir kabar tentang putranya akan membuat rumor yang merugikan.
Permaisuri Han Jia Li segera menutup seluruh mulut agar berita putranya tak menyebar ke luar istana kekaisaran.
"Bagaimana..?" Tanya permaisuri setelah tabib istana kembali memeriksa putranya.
"Haihhh.." si tabib hanya bisa menghela nafas berat lalu menggeleng.
Tidak ada tanda tanda bahwa putra mahkota telah di celakai.
Namun juga tidak ada pertanda jika ia akan segera bangun.
Kondisinya lebih seperti tidur nyenyak.
Permaisuri yang mendengarnya luruh ke lantai.
Para pelayan segera mengantarkan tabib keluar kamar.
Hanya ada beberapa pelayan senior yang tinggal menemani permaisuri yang tersedu di lantai.
Isakan tangisnya seakan menyayat hati.
Dari luar kamar suara gaduh terdengar.
"Kalian berani menghalangiku! Kalian tau aku siapa kan?" suara menggelegar di luar kamar terdengar.
Beberapa suara pelayan terdengar memohon ampun. "Ampuni kamu tuan. Yang mulia permaisuri sungguh sedang sibuk."
"Kau berani membodohiku!!" teriakan itu membuat para pelayan berteriak ketakutan.
Permaisuri yang mulai menyadari itu segera menghapus air matanya.
Ia melambai pada pelayannya agar membantunya bangun.
Para pelayan itu dengan sigap segera membantu merapikan pakaian permaisuri yang tampak kusut.
Salah satu dari mereka segera mengambil bubuk bedak untuk menutup mata permaisuri yang tampak sembab.
Berkali kali permaisuri mengatur nafasnya, menghirup nafas dalam lalu menghembuskannya perlahan.
Begitu di rasa tenang, ia segera memerintahkan pelayannya untuk membuka pintu kamar.
Sosok nya yang anggun menutupi seluruh kesedihannya, seolah wanita yang tadi menangis bersimpuh di lantai tak pernah ada.
Dengan tegas permaisuri Han Jia Li melangkah keluar kamar.
"Ohhh bagu sekali! Anak ini!!" Suara gaduh di luar ternyata adalah perdana Mentri Han.
Permaisuri Han Jia Li hanya mengangkat dagunya mencoba tegar.
"Salam pada ayah.. " Ucapnya memberi salam.
Namun bukannya menjawab, perdana Mentri Han justru menyuruh para pelayan meninggal kan mereka berdua.
para pelayan permaisuri tampak menunggu perintahnya, baru setelah permaisuri Han Jia Li mengangguk mereka pamit undur diri.
"Ayah, jika ada yang perlu di katakan mari masuk ke dalam." ucap permaisuri Han Jia Li menyarankan.
Namun bukannya di dengar, tangan perdana Mentri Han justru malam melayang hendak menamparnya.
Permaisuri hanya memejamkan matanya menunggu tangan itu mendarat di wajahnya.
"Aghhhhh,,,, Tidak berguna!!!" Tangan perdana Mentri Han akhirnya hanya memukul angin.
Permaisuri Han Jia Li baru berani membuka matanya setelah itu.
"Sialannn.. Kenapa kau tidak datang ke pengadilan!! Hahhh!!!!! Harus nya kau datang dan mendukung adikmu." Teriak perdana Mentri Han penuh amarah.
"Sampai kapan kau akan terus menyia nyiakan kesempatan!! Tinggal selangkah lagi dengan suaramu di pengadilan, adikmu akan mendapat jabatan penasehat kekaisaran!!"
Perdana Mentri Han terus saja mengoceh mengatakan kekesalannya hingga akhirnya permaisuri Han yang tidak tahan menyela.
"Ayah tahu kan?" mata permaisuri terasa panas, dadanya kambali sesak.
"Putraku tidak sadar berhari hari tanpa ada penyebabnya!!" kata permaisuri Han Jia Li.
Melihat perdana Mentri Han yang hanya diam, permaisuri makin sakit hati.
"Dia itu anakku!! Cucu mu ayah!!!" air mata yang sedari tadi di bendung akhirnya lolos juga.
Permaisuri yang khawatir dengan keadaan putranya masih harus menghadapi tekanan ayahnya yang terus saja memikirkan keserakahan.
"Ayah,, Yunan itu cucu mu." mata permaisuri Han Jia Li memelas.
"Tapi kesempatan kali ini tidak bisa di lewatkan.." kata perdana Mentri Han sedikit melunak.
"Haihhhh.." permaisuri Han Jia Li menghela nafas berat seolah tak percaya.
ia merasa seperti tak ada rasa khawatir sama sekali dari ayahnya terhadap sang putra.
Pikirannya kalut, keluarganya tidak membantu dalam hal ini.
Kaisar bahkan lebih parah lagi, ia tahu jika kaisar tidak begitu menyukai putra mahkota, Permaisuri Han Jia Li menyadari jika prestasi putra mahkota tak memuaskan keinginan sang kaisar.
"Ayah, ku mohon sedikit saja peduli pada Yunan." ucap permaisuri Han memohon.
Jika keluarganya saja tidak mendukung, bagaimana bisa putranya memiliki masa depan yang cemerlang.
"Aku melakukannya juga karena peduli pada putramu!!" Kata perdana Mentri Han meninggi.
"Jika bukan karena putra mu yang tidak becus itu, aku tidak akan perlu mencari begitu banyak orang untuk mendukungnya naik tahta!!" Suara perdana Mentri Han menggelegar di kepala permaisuri Han Jia Li.
Tidak masalah jika orang lain yang mengatakannya, tapi kini ia mendengar kata kata itu langsung dari mulut ayahnya.
Permaisuri Han Jia Li seolah memiliki batu yang menimpa kepalanya.
Kenapa tidak hancur sekalian.
Dadanya sesak, airmata mengalir deras tanpa bisa ia tahan.
Di mata ayahnya sendiri, putranya adalah sosok cucu yang gagal. Tidak becus, tidak berguna, tidak bisa melakukan apapun dengan benar.
Hatinya sangat sakit.
Putranya yang ia rawat dengan begitu penuh kasih.
Seolah dunia tidak ada yang menginginkannya.
Nafasnya tiba tiba memburu, matanya berkilat penuh amarah.
"Ayah. tunggu dan lihat saja." Kata permaisuri Han Jia Li menggantung.
"Putra ku yang kalian anggap tidak berguna itu!" untuk pertama kalinya, permaisuri Han Jia Li berani menatap nyalang pada ayahnya.
" Aku akan menyeretnya sendiri menaiki tahta apa pun caranya!!"
.
_TOLONG BERIKAN BANYAK NASEHAT DAN CINTA UNTUK MEREKA SEMUA_
*.*
_TERIMAKASIH ATAS DUKUNGAN PARA PEMBACA_