Berkisah tentang seorang gadis berparas cantik dengan bentuk tubuh yang nyaris sempurna.
Sebut saja namanya Naura. Menjadi Yatim Piatu sejak masih berusia 3 tahun, tetapi Naura tidak kekurangan kasih sayang orang tua, berkat orang tua angkatnya.
Namun saat sebuah kecelakaan menghampiri keluarga angkatnya, kesedihan dan berbagai masalah pun mulai datang menghampiri kehidupan damainya.
Besarnya kasih sayang yang selama ini Naura dapatkan dari eluarga angkatnya, membuat Naura rela melakukan apapun demi kebahagiaan keluarganya, termasuk menjadi Pemuas nafsu dari seorang Pria tampan nan kaya raya.
Mungkinkah kisah ini akan berakhir sedih? atau happy ending seperti kisah cinta lainnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nona Fi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
26
"Sayang.... aku pulang" pekik Seorang wanita Cantik menyadarkan Sean yang masih mematung di dapur.
Degg....
Naura yang masih berdiri didepan pintu tersenyum sinis meratapi kenyataan yang lagi lagi membuatnya sadar akan statusnya.
Pemeran utama nya sudah datang Ra, kau yang hanya peran pembantu harus menyingkir. gumam Naura.
Ya wanita cantik tersebut adalah Jenny kekasih Sean. Jenny masuk ke dalam rumah tanpa memandang Naura, menyusuri setiap sudut Rumah mencari keberadaan Sean kekasihnya.
"Sayang... aku sangat merindukanmu. Aku sudah menunggu 1 jam lebih di bandara tapi kau tidak datang menjemputku" ucap Jenny manja melingkarkan tangannya di leher Sean.
Dengan malas Sean balas memeluk Jenny namun pandangan matanya tak sedikitpun teralihkan dari sosok Wanita yang masih berdiri di depan pintu. Wanita yang belakangan ini selalu menghantui fikirannya.
Kenapa kau harus datang disaat waktu yang tidak tepat sih Jen. kedatanganmu malah semakin menambah masalah diantara aku dan Nana. batin Sean
Jenny yang merasa Sean tidak menjawab ucapan nya lekas melihat arah pandang Sean. Jenny merasa sangat kesal melihat tatapan tak biasa Sean kepada Naura, Jenny sangat mengerti arti tatapan tersebut.
Sial.. kenapa ja**** itu masih berdiri disana. batin Jenny
"Heii ja**** kenapa kau masih berdiri disana. Cepat bawa masuk koperku dan letak kan didalam kamarku." perintah Jenny menunjuk Naura
"Jen, namanya Naura" sahut Sean yang merasa tidak suka Jenny menyebut Naura ja****.
"Apa salah jika aku menyebutnya ja****? Wanita seperti dia memang pantas dengan sebutan ja****." jawab jenny membuat Naura merasa dadanya terasa amat sesak.
inilah kenyataan yang harus kau hadapi Ra. Tapi ingat, jangan pernah menangis dihadapan mereka yang menindasmu. batin Naura
"Sudahlah, ayo kita ke dalam. Kau pasti lelah, maafkan aku yang lupa menjemputmu." ucap Sean berusaha mengalihkan pembicaraan, Sean merasa iba kepada Naura namun Sean juga bingung harus melakukan apa. Karna kata kata ja**** yang disebut Jenny sebab Sean lah yang awalnya menyebut Naura hanya ja**** yang ia bayar.
"Kamar Jenny tepat disebelah kamarku" ucap Sean yang sontak membuat Naura bertambah terkejut mendengarnya.
Jadi selama ini dia ber***** denganku di dalam kamar kekasihnya. Jadi selama ini disaat ber***** denganku dia menganggabku sebagai kekasihnya. Ohhh sungguh laki laki Bre*****. batin Naura
Semoga kau tidak salah paham Na. Aku tidak pernah membawa wanita manapun kecuali dirimu untuk masuk kedalam kamarku. Bahkan jenny yang statusnya kekasihku saja aku suruh tinggal di kamar itu. Kamar bermain, bukan hanya dia namun semua wanita yang pernah dekat denganku akan kusuruh tidur disana. Hanya kau yang kuperlakukan berbeda Na. Percayalah. batin Sean memandang Naura yang mulai berjalan menaiki tangga.
Setelah masuk kedalam kamar Yang dipinta Sean. Naura bersandar dibalik pintu dengan tangan yang dikepal didadanya.
Kenapa aku harus merasa sakit seperti ini. ingat Ra, jangan bawa perasaan dalam kontrak gila ini. ucap Naura memperingati dirinya lalu menghapus setetes air mata yang sempat keluar di ujung matanya.
Lagi lagi Naura tersenyum sinis melihat adegan dimana sepasang kekasih yang sedang bermesraan di sofa ruang keluarga. Naura menuruni tangga melewati sepasang kekasih tersebut lalu melanjutkan langkanya menuju kamar yang selama ini ditempatinya.
Teruslah membuatku semakin membencimu tuan, sehingga tidak ada beban dihatiku saat kontrak ini berakhir.
Sepertinya selama ada wanita itu aku tidak perlu berada di neraka ini. Besok aku akan mencoba miminta cuti kepada mereka. Jadi aku bisa pulang menjenguk ibu dan Erika. gumam Naura dengan senyuman mengembang diwajahnya membayangkan akan bertemu dengan keluarga yang sangat dirindukannya.