Olivia Wijaya, anak kedua Adam Wijaya Utama pemilik perusahaan Garda Utama, karena kesalahpahaman dengan sang Ayah, membuat dirinya harus meninggalkan rumah dan kemewahan yang ia miliki.
Ia harus tetap melanjutkan hidup dengan bekerja di Perusahaan yang Kevin Sanjaya pimpin sebagai bos nya.
Bagaiman selanjutnya kisah Oliv dan Kevin.. ??
Hanya di Novel " My Perfect Boss "
Follow Me :
IG : author.ayuni
TT : author.ayuni
🌹🌹🌹
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayuni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 2
Tuut.. tuut..
Klik
“ Liv, Lo dimana? “ tanya Aurel teman kuliahnya.
Olivia memang memblokir semua nomor orangtua, kakak, asisten orang tuanya, juga beberapa kerabat, tapi ia masih menyimpan nomor sahabatnya, bukan tanpa alasan semenjak pemberitaan ia terciduk wartawan keluar dari klub malam, ponselnya tidak pernah berhenti berdering, kerabat, keluarga, teman saling menghubunginya.
Akhirnya Olivia memutuskan untuk pergi keluar kota, dengan sisa-sisa uang yang ada di dompetnya.
“ Gue di luar kota “ jawab Olivia.
“ Hah? Ada acara keluarga Lo? Pantesan Lo gak ke kampus hari ini “
“ Kayaknya Gue gak dulu lanjut kuliah Rel “
“ Apa? Kenapa Liv? Oya Lo udah liat berita belum Liv, itu Lo bukan? Kok jadi rame ya padahal waktu kita ke klub itu cuma ke acara ulang tahun Saren kan? Kenapa di berita heboh nya Lo sebagai anak dari pemilik perusahaan besar Mabuk dan berpesta sampai subuh “ Aurel terus saja berbicara.
Olivia hanya menghela nafas dalam.
“ Hmm.. udah dulu ya Rel, Gue mau istirahat “
Klik
Sambungan telepon diputus.
Olivia langsung menyimpan ponselnya, ia merebahkan tubuhnya di atas kasur kamar hotel, ia menatap langit-langit.
Beberapa hari ini ia tidak mau melihat berita maupun infotainment, ia pun tidak membuka beberapa aplikasi sosial media yang ia punya, ia ingin tenang terlebih dahulu dari pemberitaan mengenai dirinya.
Ia sudah berkemas untuk keluar dari hotel, dengan menyoren tas dan menarik koper nya. Setelah menyerahkan kunci kamar ia berlalu keluar hotel, ia masih memikirkan kemana ia akan berjalan.
“ Ke kanan.. atau ke kiri “ gumamnya.
Akhirnya ia memutuskan untuk berjalan ke kanan dari hotel, ia berjalan sambil melihat siapa tahu ada informasi mengenai kostan yang jaraknya tidak jauh dari hotel.
Setelah berjalan sekitar 200 meter tiba-tiba ada satu mobil berhenti tepat di sampingnya.
“ Mbak .. “ panggil seorang pria dari dalam mobil itu.
Olivia menghentikan langkahnya, ia menoleh ke arah sumber suara. Ia sedikit membulatkan matanya.
“ Mbak yang tadi kan ? “ tanya pria itu yang ternyata adalah Rey.
“ Oh ya.. “ jawab Olivia singkat.
“ Mbak nya mau kemana? “ tanya Rey.
“ Cari Kosan “ jawab Olivia singkat kembali berjalan menyeret kopernya.
Rey pun melajukan kembali mobilnya pelan, mengimbangi ritme langkah Olivia. entah mengapa muncul rasa iba kepada Olivia, ia yakin Olivia pendatang bukan penduduk asli kota dimana ia tinggal.
“ Mbak.. saya bisa membantu untuk mencarikan kosan “ ucap Rey spontan.
Olivia kembali menghentikan langkahnya.
“ Benar? “ tanya Olivia menoleh ke arah Rey.
“ Hmm.. “ Rey hanya mengangguk.
Lalu Rey keluar dari dalam mobilnya, ia meyakinkan Olivia untuk membantunya mencari kosan. Setelah perdebatan cukup panjang akhirnya Olivia bersedia diantar Rey untuk mencari Kosan.
Olivia memang sedikit berhati-hati apalagi kepada orang yang baru ia kenal, ia tidak mau hal-hal yang tidak diinginkan terjadi.
Olivia sudah berada di dalam mobil Rey, Rey kembali melajukan mobilnya.
“ Kamu bukan orang sini ya? “ tanya Rey mencairkan suasana.
“ Bukan, saya dari kampung, saya kesini untuk mencari pekerjaan “ jawab Olivia sedikit berbohong.
“ Hmm.. memangnya di tempatmu sudah tidak ada lowongan pekerjaan? “
“ Euuh.. ingin mencari suasana baru aja “ jawab Olivia lagi.
“ Hmm.. “ Rey manggut-manggut.
Dalam perjalanan Rey berusaha untuk mengorek informasi mengenai Olivia, sedikit banyak Rey menjadi tahu walaupun Olivia berkata bukan yang sebenarnya dan sedikit berbohong tentang dirinya.
Rey pun menjadi tahu sebenarnya Olivia sudah mendatangi Sanjaya Group untuk melamar pekerjaan, sebelum akhirnya ia terserempet mobil perusahaan.
Ia kembali fokus pada kemudinya sedangkan Olivia pun memilih untuk kembali diam dan memperhatikan jalanan yang ia lalui.
***
Kosan Cempaka
“ Silakan ini kunci kosan nya, disini berlaku jam malam ya Kak, jam malam maksimal di jam 10 malam dan tidak diperkenankan membawa tamu laki-laki ke kamar, jika memang penting bisa di ruang tamu depan “ ucap pemilik kosan.
“ Baik Bu, terima kasih “ balas Olivia.
“ Bu, saya titip adik saya ya “ ucap Rey membuat Olivia membulatkan matanya.
Ia menoleh ke arah Rey dengan wajah heran, namun Rey tetap santai tidak mempedulikan.
“ Oh tentu Mas Rey, tenang saja disini kosan khusus wanita, saya pastikan aman untuk adiknya “ ucap Ibu Kos.
Rey memang cukup kenal dengan Ibu Kos karena ia sempat mencarikan kosan untuk mahasiswa magang yang magang di Sanjaya Group.
“ Adik nya magang juga Mas Rey ? “ tanya Ibu Kos.
“ Oh tidak, sedang menunggu panggilan kerja “ jawab Rey.
Lagi-lagi jawaban Rey membuat Olivia membulatkan matanya.
Apa-apaan sih dari tadi nyerocos mulu deh..
Batin Olivia.
“ Oh begitu, semoga segera mendapatkan pekerjaan ya.. kalau begitu saya permisi, oya tadi Kakak siapa namanya? “
“ Oliv bu, Olivia “ jawab Olivia cepat.
“ Ya untuk Kak Oliv, kalau membutuhkan sesuatu tinggal ke pantry bawah, nanti pencet bel, kalau gak saya atau nanti ada penjaga kos lain yang akan membantu “
“ Baik bu, sekali lagi terima kasih banyak “
“ Ya.. semoga betah ya, saya tinggal dulu, mari Mas Rey “
“ Mari Bu, terima kasih “ balas Rey.
Tinggal lah Rey dan Olivia disana, Olivia lalu menarik kopernya untuk masuk kedalam kamar kos nya.
“ Terima kasih banyak ya Pak atas bantuannya “ ucap Olivia kepada Rey.
“ Ya jangan sungkan, ini sebagai permohonan maaf juga, tadi kamu sempat terserempet mobil perusahaan “ balas Rey.
“ Hmm.. “
“ Oya, ada nomor ponsel? “ tanya Rey.
“ A.. ada Pak.. “
“ Boleh saya minta, siapa tahu nanti ada lowongan di Sanjaya Group, saya bisa langsung menghubungi kamu “ ucap Rey.
“ Oh ya boleh Pak “ wajah Olivia berubah sedikit berbinar.
Olivia langsung memberikan nomor ponselnya, ia pun berpikir sekilas ia melirik Rey dari atas sampai bawah, Rey menggunakan pakaian kantoran dengan sepatu pantofel nya, ia pun melirik jam tangan yang Rey gunakan.
“ Oya Pak, maaf.. apa bapak pemilik Sanjaya Group? “ Olivia memberanikan diri, karena dilihat dari penampilan Rey yang dirasa berbeda.
“ Oh bukan.. saya hanya karyawan biasa “ ucap Rey.
“ Hmm “ Olivia hanya mengangguk, ia pun tidak mau bertanya lebih banyak.
“ Ya sudah kalau begitu saya juga permisi ya, kalau ada apa-apa kamu bisa hubungi saya, saya sudah kirim pesan itu nomor saya “ ucap Rey.
“ Baik, terima kasih banyak Pak Rey “
Rey mengangguk sekilas, lalu berjalan meninggalkan Olivia yang masih berdiri memperhatikan punggung Rey hingga hilang dari pandangannya.
🌹🌹🌹
Jangan lupa untuk dukung author dengan vote, like dan komennya ya ❤️
Jika Oliv berani keluar dr zona nyaman, kenapa kamu tidak??