NovelToon NovelToon
LUCKY BABY- WANITA KARIR BERTRANSMIGRASI MENJADI BAYI

LUCKY BABY- WANITA KARIR BERTRANSMIGRASI MENJADI BAYI

Status: sedang berlangsung
Genre:Sistem / Anak Genius / Budidaya dan Peningkatan / Transmigrasi
Popularitas:107.3k
Nilai: 5
Nama Author: julieta

Clarissa, yang terikat oleh sistem terpaksa harus menjalani dua kehidupan lagi agar dia bisa mati dengan tenang.
Setelah dalam kehidupan sebelumnya, suskses sebagai wanita karir yang dicintai oleh keluarga dan semua orang, kini dia terlempar ke jama di era 80 an yang terlahir sebagai bayi dari keluarga buruh tani miskin yang tinggal di desa Sukorejo.
Misi kali ini adalah mengentaskan keluarganya dari kemiskinan dan menjadi wanita suskse seperti sebelumnya.
Mampukah Clarissa yang kini bernama Lestari,seorang bayi dengan otak dan pemikiran wanita dewasa,yang sudah pernah jatuh bangun dalam menjalankan usahanya mampu menyelesaikan misinya?
Kehidupan di era 80 an tidaklah mudah, keterbatasan alat dan juga masih tingginya praktek KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme) membuat hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi Lestari yang dalam kehidupan sebelumnya banyak ditunjang oleh kemajuan teknolgi dan percepatan informasi.
Penasaran...
ikuti terus kisa Lestari dalam cerita ini!
HAPPY READING...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon julieta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PERLINDUNGAN

Tak ingin misi yang didapatkannya gagal karena uang baru masuk setengah, Poltax pun terus memantau targetnya, sambil mulai menjalankan ketiga rencananya yang dibuatnya secara bersamaan.

Hal ini pun memicu anak buahnya untuk lebih berkonsentrasi lagi karena merasa jika tugas kali ini mungkin sedikit sulit karena jika tidak, tak mungkin bos mereka menjalankan tiga rencana sekaligus dalam waktu yang bersamaan.

Untungnya ada Tari sehingga, betapa sering pikiran Poltax berubah, hal itu tak bisa pria itu sembunyikan dari bayi berusia lima bulan tersebut.

“Cukup celdas juga olang ini. pikilannya telus belubah-ubah, membuat olang yang mengikutinya bingung dan pada akhilnya kehilangan jejak”, guman Tari menganalisa pola pikir yang berhasil dia pantau dari ruang dimensi yang ternyata memiliki semacam alat penyadap tapi ini langsung bisa mendeteksi pikiran lawan-lawan mereka.

Sambil memantau pikiran Poltax, Lestari juga memantau apa yang tengah Bogang dan Samsul rencanakan karena dia tak ingin memberi celah sedikitpun kepada musuh yang ingin mencelakainya dan keluarganya.

Setelah Poltax ditangkap, Lestari berencana untuk menyeret Bogang dan Samsul  agar keduanya juga bisa merasakan dinginnya hotel prodeo karena berani mentargetkan dirinya.

Ketika Lestari tengah asyik memantau musuh-musuh keluarganya, tiba-tiba satu kilasan muncul, memperlihatkan seorang wanita dengan dandanan menor namun memiliki aura yang cukup gelap berusaha mendekati ayahnya.

“Siapa wanita itu dan kenapa aulanya telihat sepelti kondisi Dipta dahulu?”, guman Tari penuh tanda tanya.

Mendapatkan penglihatan dengan target baru, diapun fokus pada wanita dengan aura gelap disekitar tubuhnya untuk melihat maksud jahat apa yang tengah wanita itu rencanakan untuk ayahnya.

Didesa Sukorejo, Jumilah yang sudah mendatangi dukun ampuh di desa Binowo, tubuhnya yang sudah dia pasang susuk berlian pun memancarkan aura yang tak biasa, terutama untuk para lelaki yang sama sekali tak bisa mengalihkan tatapan matanya akibat susuk pengasih yang wanita itu pasang pada wajahnya.

Sama seperti pria lain pada umumnya, Supardi juga terpengaruh oleh susuk yang Jumilah tanam diwajahnya sehingga dia tak merasa risih ketika wanita itu mendekatinya dengan maksud tertentu dan malah meladeninya, membuat banyak orang yang melihatnya merasa geram.

“Aduh...Sri ini kenapa nggak pulang-pulang ya. Jika begini terus, bisa-bisa Supardi benar-benar kecantol Jumilah”, ucap Sumiati resah.

“Iya budhe, aku lihat, susuk yang dipasang Jumilah tampaknya sangat kuat hingga membuat siapa saja yang menatapnya pasti akan jatuh bertekuk lutut. Lihat saja, pakdhe Trisno sampai ngiler melihat Jumilah lewat”, ucap Nur sambil mengarahkan dagunya kearah Trisno yang berdiri tak jauh dari tempat mereka berada.

Sumiati yang melihat bagaimana terpesonanya Trisno terhadap Jumilah hingga air liurnya menetes seketika melepas satu sandalnya dan segera menggunakannya untuk memukul tubuh suaminya.

Plak! Plak! Plak!

“Eleng (ingat) pak! sudah tua! Sudah bau tanah! Masih saja melirik yang begituan!”, teriak Sumiati sambil terus memukulkan satu sandal yang dipakainya ketubuh suaminya.

“Kenapa to bu? Namanya punya mata itu ya untuk melihat yang indah-indah seperti itu, mumpung masih diberi nikmat untuk melihat”, jawab Trisno sambil berusaha menghindari pukulan yang dilayangkan Sumiati kepadanya, membuat istrinya tersebut pun mengejarnya dengan marah.

Nur yang melihat suami istri yang sudah beruban tersebut berlarian kesana kemari seperti anak kecil dengan omelan Sumiati dan teriakan Trisno sepanjang jalan, membuat hatinya merasa sedih.

“Aku harus segera memberitahukan masalah ini kepada pak kyai Jamal. Jika dibiarkan terus, bisa-bisa banyak keluarga yang kehilangan sosok ayah sekaligus kepala keluarga karena susuk pengasih yang Jumilah pasang yang sudah sangat meresahkan ini”, guman Nur dalam hati.

Lestari yang awalnya sedikit cemas karena takut ayahnya akan terjerumus oleh tipu daya wanita ular itupun pada akhirnya bisa bernafas lega setelah mengetahui fakta jika kakaknya memiliki khodam.

Dengan adanya khodam ini, dia sangat yakin Gito mampu melindungi ayah dan kedua adiknya dari tipu daya Jumilah sementara dirinya bersama sang ibu akan membereskan orang-orang yang berniat jahat disini.

Balik lagi ke desa Sukorejo, Jumilah yang berhasil menggaet Supardi dan mengajaknya jalan-jalan seharian pun sekarang dalam perjalanan pulang kerumah Supardi dengan harapan dia bisa menakhlukkan ketiga anak lelakinya karena susuk yang dia tanam memiliki pengaruh yang sangat kuat khususnya terhadap kaum yang bernama pria, apapun usianya pasti akan jatuh kedalam pesonanya.

Namun yang tak Jumilah duga adalah keberadaan khodam yang selama ini mengikuti Gito, nenek buyut dari garis Srikandilah yang selalu menjaganya dari segala marabahaya yang datang.

Kali ini, melihat keluarga Srikandi ada yang berniat buruk dan berniat untuk mengacaukan keluarga kecil mereka, sebagai nenek buyut Srikandi dia tentu tak akan tinggal diam dan membiarkan wanita ular tersebut merusak kebahagiaan keturunannya.

Jumilah yang tak tahu bahaya yang mengancam masih terus saja berjalan sambil memeluk lengan Supardi ketika turun dari motor, menempelkan dua melonnya yang besar setelah dioperasi, digesek-gesekkan ke lengan suami Srikandi itu untuk memancing birahinya.

Namun, sebelum niat Jumilah terlaksana dengan baik, begitu mendekati rumah Supardi, tubuh Jamilah tiba-tiba menegang dan ada semacam udara panas diam-diam masuk kedalam tubuhnya, membuat keringat mulai mengalir dan itu membuatnya merasa sangat tidak nyaman.

“Kenapa dengan badanku? Kenapa rasanya panas dan tidak nyaman begini”, gumannya dalam hati.

Jumilah terus bertanya-tanya dalam hati kenapa tubuhnya terasa panas dan tidak nyaman, padahal seharusnya Supardi yang merasakan hal itu karena dia terus berusaha memancing hasratnya sepanjang jalan tadi.

Didalam rumah, Gito dan kedua adiknya menatap ayah mereka dengan tajam. Kabar Jumilah memakai susuk pemikat hingga menyebabkan banyak orang celaka karena terpesona olehnya hingga tak lagi memperhatikan jalan dan terjatuh sudah menyebar layaknya udara, membuat ketiga anak lelaki Supardi juga turut mendengarnya.

Kini, melihat ayah mereka terpedaya oleh wanita ular tersebut membuat hati ketiganya merasa tak nyaman dan api amarah pun mulai memercik dalam hati mereka terhadap Jumilah yang dianggap tak tahu diri dan menggunakan kesempatan ketika ibu dan adik bungsunya tak ada dirumah.

Tatapan tajam bukan hanya dilayangkan oleh ketiga bocah lelaki itu, nenek buyut yang selama ini terus berada disisi Gito juga turut melakukan hal yang sama.

Bahkan tatapan nenek buyut Srikandi itu seperti laser yang membuat tubuh Jumilah seperti tengah dilahap api yang tak terlihat mata.

“Ayo masuk! Katanya kamu ingin bertemu sama anak-anak?”, ucap Supardi segera menggandeng Jumilah untuk masuk kedalam rumahnya dengan sedikit paksaan melihat wanita itu tiba-tiba diam mematung diteras rumah.

Wush!

Begitu melangkah masuk, tubuh Jamilah seperti benar-benar terbakar. Seolah dia tengah masuk kedalam kobaran api yang sangat kuat, membuatnya langsung terjatuh dan berguling kesana kemari dilantai sambil berteriak kesakitan.

“Ahhh...panas! panas!”, teriaknya nyaring.

Karena teriakan Jumilah yang sangat keras mengundang beberapa orang yang baru turun dari ladangnya pun datang mendekat kearah sumber suara.

Kini sudah banyak orang yang mengerubungi rumah Supardi, melihat Jumilah menggeliat dilantai keramik yang dingin seperti cacing kepanasan.

“Pardi, kenapa Jumilah? Kenapa dia bisa menjadi seperti ini?”, tanya Sumiati yang datang paling awal bersama suaminya setelah mendengar teriakan keras Jumilah.

“Saya sendiri tak tahu budhe, tiba-tiba dia menjerit dan berguling-guling dilantai sambil terus berteriak kepanasan seperti ini”, jawab Supardi bingung.

“Tunggu! Aku akan memanggil kyai Jamal, siapa tahu beliau tahu penyebab yang membuat Jumilah menjadi seperti ini”, ucap Sugeng.

Melihat Sugeng telah pergi, beberapa tetangga yang ingin membantu Jumilah duduk ditepis dengan kasar tangan mereka, membuat semua orang yang hendak membantu wanita itupun mengurungkan niat baik mereka dan tetap berdiri menonton Jumilah yang masih terus menggeliat dilantai sambil berteriak kepanasan, menunggu kyai Jamal datang.

1
Shinta Dewiana
pasangan laknat...cih...
Shinta Dewiana
gila ini si istri demi uangau aja suaminya main gila dg wanita lain....parah..ini...sampai ada anak pula cih...
Shinta Dewiana
semua udah mendengar suara tari...bisa gaswat ini
Shinta Dewiana
wahhj...udah ada motor...kereeennn
Shinta Dewiana
hayu semangat tuk beli motor...sufra..
Shinta Dewiana
mantap....
Shinta Dewiana
waduh rusdy...abislah kamu...
Shinta Dewiana
waduh emang bodoh ni si endang si suruh nyuri kok mau....hedeh...masuk jebakan kan...
Shinta Dewiana
apa kakek sama nenek tari enggak datang ya...
rupanya kelahiran clarissa x ini bener2 di pelosok makanya blm ada listrik di th 80an ...
Shinta Dewiana
makin sukses ini keluarga tari
Shinta Dewiana
serruuu
Shinta Dewiana
pasti syok nanti ibunya...liat bahan2 yg ada di samping bayinya...wadidaww
Shinta Dewiana
mantap....
Shinta Dewiana
ha...ha..ha...sabar tari semua ada waktunya....
wowww..jualannya laris manis..pasti bakal ada yg iri tu...
Shinta Dewiana
kenapa tari enggak mudeng ya kalau mereka bisa mendengar suaranya...kan abang2nya buat pr
Shinta Dewiana
baguslah suami aminah enggak ikut ikutan ...jadi amanlah
Shinta Dewiana
kereeennnn...ini mah....
Shinta Dewiana
yang bikin gagal fokus ini dulu clarisa nikah di gereja...sekarang jadi lestari dalam keluarga islam...menarik...
Shinta Dewiana
ho..ho..ho....masuk penjara
Shinta Dewiana
ha..ha..ha...rasain tu sunarti jahat sih...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!