NovelToon NovelToon
Cinta Di Balik Kilauan Berlian

Cinta Di Balik Kilauan Berlian

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Hamil di luar nikah / Aliansi Pernikahan / Percintaan Konglomerat / Crazy Rich/Konglomerat / Romansa
Popularitas:17.8k
Nilai: 5
Nama Author: Noveria

Xaviera wanita berusia 25 tahun, seorang anak dan cucu dari keluarga konglomerat. Namun kehidupan sehari-harinya yang berkilau bagaikan berlian berbanding terbalik dengan kisah asmaranya.

Perjodohan silih berganti datang, Setiap pria tidak ada yang benar-benar tulus mencintainya. Menjadi selingkuhan bahkan istri kedua bukanlah keinginannya, melainkan suatu kesialan yang harus di hadapi. Sebuah sumpah dari mantan kekasihnya di masa lalu, membuatnya terjerat dalam siksaan.


Suatu hari, pertemuan dengan mantan kekasihnya, Rumie membuatnya mati-matian mengejarnya kembali demi ucapan permintaan maaf dan berharap kesialan itu hilang dalam hidupnya.

Akankah Xaviera bisa mendapatkan maaf yang tulus dari Rumie?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Noveria, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 5

Andreas berdiri di atas panggung, sorotan kamera dan jepretan menyilaukan tertuju ke arahnya. Vertikal Realty, perusahaan properti yang dibangun bersama dengan Rumie, kini siap meluncurkan produk keduanya yang bertema apartemen studio.

Dengan penuh wajah bangga, Andreas sebagai ayah angkatnya memanggil Rumie untuk naik ke atas panggung.

“He's the driving force behind my success, and I'm grateful to have Rumie as my son,” ucap Andreas. Dia memberikan pujian pada Rumie untuk kesuksesannya selama ini.

Rumie tersenyum mendapatkan pujian itu, rasa bangga dan terima kasih terpancar dari wajahnya, “My father's wisdom and humility have been instrumental in my journey, an I’m grateful for his presence in my life”

Tamu undangan, tertawa melihat mereka berdua saling me-lempar pujian diiringi dengan tepuk tangan meriah.

Perkenalan apartemen studio mulai mereka bahas, banyak para investor tertarik dengan ide yang Rumie berikan sebagai inovasi di dunia modern.

Acara itu berlangsung selama 3 jam.

Setelah acara selesai, Rumie menyambut para tamu yang terdiri dari para relasi dan investor.

“Kau semakin tampan. Apa ada wanita yang sudah mencuri hatimu, nak?” ujar salah seorang relasi.

Rumie tersenyum mendengar pujian itu, dan jawaban ini mungkin sudah puluhan kali diberikan pada setiap relasi yang bertanya padanya malam ini, “Aku hanya fokus dengan pekerjaan. Impianku dan ayahku berjalan beriringan dan aku tidak ingin tertinggal darinya, jika ada wanita yang datang, dengan tegas aku tolak.” Rumie memberikan sentuhan tawa kecil di akhir kalimatnya.

“Astaga, kau pasti sangat kewalahan menjadi anak Andreas,” jawab relasi tersebut diiringi dengan suara tawa.

“Apa kalian membicarakan ku?” Andreas mendekat, dan menjabat tangan relasi yang berhadapan dengan putranya saat ini.

“Kau ini, jangan terlalu merantai kakinya. Lihat dia! Di usianya, seharusnya kau sudah mencarikan jodoh sebagai ayah yang baik. Bukan, menyuruhnya terus bekerja!” Relasi tersebut menepuk pundak Andreas. Andreas tertawa mendengar hal itu.

“Aku tidak menyuruhnya, kau ini! Ayah jadi terlihat buruk di matanya,” balas Andreas, kemudian merangkul leher Rumie.

“Apa ada wanita yang kau sukai? Katakan! Jangan takut, jika ayahmu menolaknya, aku akan menghentikan uangku mengalir di perusahaannya,” ucap Relasi tersebut.

Rumie sejenak berpikir, mendengar kalimat wanita yang disukai membuat jantungnya tiba-tiba berdebar sangat kencang.

“Katakan, Rumie!” Ayahnya Andreas, menyenggol bahunya.

“Sepertinya tidak ada, aku belum pernah mencintai wanita.” Rumie menjawab dengan perasaan yang berat.

Suara tawa dan tangisan seorang gadis memecah di ingatannya. Membuat kepalanya sedikit pusing. Bayangan seorang wanita samar-samar terlihat dalam ingatan, seolah berlari dan meneriaki namanya berulang kali.

‘Rumie, Rumie’

Suara itu membuat degup jantungnya berdebar kencang. Hingga, Rumie kehilangan kendali dan menjatuhkan gelas di tangannya.

Keringat dingin dan tubuh gemetar, membuat Rumie tidak bisa menyembunyikannya.

Ayahnya Andreas yang melihat anaknya ada yang berbeda, lekas mencairkan suasana, “Sepertinya dia lelah, aku akan membawanya masuk kedalam,” ucap Andreas kepada relasinya, kemudian menarik tangan Rumie.

“Kau tidak apa-apa?” Andreas menyentuh kening Rumie yang dingin dan berkeringat. Kemudian, mengeluarkan sapu tangan di sakunya.

“Kepalaku rasanya berputar-putar, seperti ada yang memanggilku,” jawab Rumie.

“Kau hanya kelelahan, kau bisa istirahat, biar Ayah yang mengurus acara ini,” ucap Andreas, mengelap keringat di kening Rumie.

Rumie berjalan sempoyongan menuju ruang istirahat, meneguk segelas air untuk meredakan debaran di jantungnya. Namun, sepertinya itu tidak cukup untuk menenangkan kegelisahannya.

Jasnya ia lepas, serta satu persatu kancing kemejanya ia buka. Hingga terpampang jelas dada bidangnya. Yang menjadi sorotan beberapa orang yang berada di ruangan. Namun, tubuhnya masih merasakan kepanasan.

'RUMIE!'

Teriakan itu semakin menggema lagi di kedua telinganya. Seolah nyata, hingga membuat nafas Rumie tersengal-sengal, dan akhirnya terjatuh dari kursi.

Perlahan pandangan matanya kabur, dan berubah menjadi gelap.

"Tuan!" Suara seseorang yang mendekat ke arahnya, samar terdengar.

"Tuan muda, Rumie!"

"Tuan Andreas, Tuan muda pingsan,"

Disisi lain, Xaviera sedang merasakan ketakutan. Ketika Lukas mencium bibir dan lehernya dengan paksaan. Membuatnya merasa jijik dan terus menghindar.

Xaviera meronta, menendang bagian kem4luan Lukas. Lalu, menekan tombol pintu mobil untuk berusaha melarikan diri.

Setelah berhasil, Xaviera keluar dari mobil, dan berlari ke tengah jalanan.

Semua mata orang yang lewat di jalan menyorot ke arahnya. Seorang wanita dengan gaun pesta mewah keluar dari mobil dengan nafas terengah-engah di mata orang lain seperti keanehan.

"Apa yang wanita itu lakukan?" Pertanyaan dari beberapa orang yang menatapnya, terdengar. Tetapi, Xaviera tidak peduli. Rasanya, ingin berteriak meminta pertolongan. Namun, dia tidak bisa melakukannya.

Di dalam mobil, Lukas merintih kesakitan setelah Xaviera menendangnya. Lukas mencoba tenang, dan merapikan pakaian serta rambutnya. Kemudian, keluar dari mobil.

“Sayang, ayo masuk! Aku minta maaf soal tadi,” ucap Lukas dengan lembut, menunjukkan kesan di mata orang jika dirinya dan Xaviera sedang berdebat kecil.

“Tidak! Jangan mendekat!” teriak Xaviera dengan lantang. Akhirnya, Xaviera berani melawan dengan satu kali teriakan.

Lukas tersenyum dingin, dan terus berjalan mendekat mencoba membujuk Xaviera. Rasa malu nya menjadi tontonan orang di hiraukan sejenak.

"Masuk ke mobil!" Lukas dengan mata terbelalak, memberi isyarat lirih ke arah Xaviera.

"Jika kau mendekat, aku akan berteriak lebih keras!" Xaviera memberikan gertakan balik.

“Sialan!” gerutu Lukas, melihat dirinya telah di permalukan di hadapan orang.

Xaviera terus mundur, dan tanpa disadari mobil dari arah lain yang sedang mengemudi dengan kecepatan tinggi menabraknya.

Xaviera terpental, dan suara teriakan histeris semua orang yang berada di sana melihat kejadian itu membuat Lukas semakin panik. Dia kemudian, berlari ke arah Xaviera.

“Xaviera!” Lukas, menyentuh tangan kiri Xaviera yang bersimbah darah.

Xaviera masih berusaha melepaskan diri dari Lukas, menarik tangannya perlahan.

“Rumie … Rumie,” suara lirih Xaviera. Memanggil nama mantan kekasihnya. Pria yang pernah ia sakiti dan tinggalkan.

Xaviera merasakan tangannya mulai kesulitan bergerak. Sekilas, terlihat bayangan Rumie didepannya membuatnya tersenyum sebelum tak sadarkan diri.

Lukas segera menelpon ambulans, dengan suara gemetar dia masih menatap Xaviera yang bersimbah darah.

Rasa takut saat ini mendera, Neneknya Xaviera pasti akan membunuhnya jika tahu cucunya mati dengan tragis. Lukas segera menyentuh tangan Xaviera, merasakan denyut nadi di tangan Xaviera, membuatnya sedikit bernafas lega.

Ambulans datang, Xaviera di angkat dengan tandu. Lukas ikut masuk kedalam mobil Ambulans, dan saat ini dia berpikir keras alasan yang tepat untuk mengatakan kejadian ini pada Nyonya Eliasa, nenek Xaviera.

Bagiamana kondisi Rumie dan Xaviera selanjutnya? Jadi penasaran, kan?

Jangan lupa tinggalkan like, subscribe dan komentarnya 🙏

1
Dewi Ink
iya dong..kan rasanya dalem bgt jadi kepo sama omongan ibunya
Dewi Ink
bener juga resty
Dewi Payang
Rumie sadar Rumie.... bangun Rumieeee🤭
Dewi Payang: /Facepalm/udah bucin lagi.....
total 2 replies
Dewi Payang
Wuaaaaaaa, kasian Rumie.......
Dewi Payang
Kasian nuga si Jonea...
bluemoon
weh langsung ke inti nya dong pelan pelan
Afriyeni Official
ckckck,, masalahnya, anaknya kehilangan nyawa 🤧
Afriyeni Official: iya iya,,, Oma pengen ketawa takut dosa nih 🤧🤣🤭
total 2 replies
Afriyeni Official
tanggung dong buk, kalo marah sekalian cekek aja /Facepalm/
Afriyeni Official
jgn ketus ketus Xaviera... dia ibu angkatnya Rumie /Facepalm/
sjulerjn29
Xaviera udahlah kamu pergi aja ama romie,tinggalin jones dan hidup bahagia bebas dari huru hara
Asya
Mls deh,, biarin aja tuh si xaviera ngemis² dulu,, soalnya masih dendam aku dengan dia yang meninggalkan rumie
Asya
Mencintai tapi meninggal kan demi pria lain??
Aquarius97 🕊️
Astoge masih sempat2nya tanya
Aquarius97 🕊️
tinggalin gak! ☝🏻
Aquarius97 🕊️
Whattt??? Xaviera... aku gak rela ya kalau gitu rumie kamu permainkan.. tinggalin dia! tinggalin pokoknya!
Aquarius97 🕊️
Jones... begitu mudahnya kau jatuh dalam perangkap Xaviera
Xlyzy
nenek serakah oii lah padahal dah tua pun
sadar nrk sadar bntr lgi masuk tanah loh
Dasyah🤍
Lo aduh, sebenarnya Lo mau nya sama siapa sih
Dasyah🤍
lah kenapa Lo kesall
Ceyra Heelshire
ngeri bet permainan hidup org kaya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!