NovelToon NovelToon
To Wheel And Deal

To Wheel And Deal

Status: sedang berlangsung
Genre:Obsesi / Teen School/College / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Persahabatan
Popularitas:2.7k
Nilai: 5
Nama Author:

Amara Olivia Santoso, seorang mahasiswa Teknik Industri yang sedang berusaha mencari pijakan di tengah tekanan keluarga dan standar hidup di masyarakat. Kehidupannya yang stabil mulai bergejolak ketika ia terjebak dalam permainan seniornya Baskara Octoga.
Situasi semakin rumit ketika berbagai konflik terjadi disekitar mereka. Novel ini menceritakan tentang kisah cinta remaja, persahabatan dan kehidupan kampus.

Sign

Amara berjalan pelan, diantara deretan rak buku yang berjajar rapi di perpustakaan siang itu. Tangannya sudah penuh, ada sekitar tiga buku yang ia tenteng di lengan kirinya. Namun, ia masih sibuk memilah. Beberapa kali ia terhenti, menarik satu buku lagi untuk di jadikannya sebagai reverensi.

“Sumpah yaa, ini kuliah ilmunya kek gado gado. Semua jurusan kita pelajarin agrhhh” Gerutu Angkasa sebal. Suaranya yang pelan cukup terdengar di seluruh penjuru perpustakaan yang memang sepi saat jam makan siang.

Dengan sigap Gwen membungkam mulut pacarnyanya saat terdengar suara “Stttt” yang di ucapkan seseorang yang entah berasal dari sana.

“Pelan pelan Saa” Ucap Gwen setengah berbisik.

Amara yang masih sibuk di antara rak buku itu pun langsung bergegas menuju ke meja dua sahabat yang sedang sama pusingnya dengan dirinya.

“Kayaknya kalau buat tugas besar di akhir semester ntar kita tetep butuh bantuan anak elektro sih” Ucap Gwen.

“Kayaknya diantara kita, aku terus yang bad luck deh. Kalo kelompoknya di acak, selalu aja aku kebagian dream team” Keluh Amara yang kini menarik kursi dan duduk di hadapan mereka berdua.

“Iyaa tapi kamu kan ada Kak Baskara yang udah kayak Charlie Puth” Kata Angkasa.

Amara mengernyitkan dahinya bingung, “Hmmm kok bisa?” Tanyanya.

“Itu lohh kan ada lagunya yang one call away Ra, Superman aja ngga ada apa-apanya ibaratnya gitu” Terang Gwen.

“Iyaa tapi kalo LDR kayak gini sama aja ngga sih. Aku berasa banget sekarang apa-apa sendiri lagi” Keluh Amara.

Angkasa tersenyum geli, “Jijik tau, aku ngga biasa lihat kamu galau bucin kayak gini. Hufftt …semoga magangnya pacarmu cepetan kelar deh”.

“Ehh ehh ngga boleh gitu Sa, mendingan gini ngga sih dari pada dia cosplay lagi kayak kulkas empat pintu” Kali ini Gwen terkekeh pelan.

Amara hanya geleng-geleng kepala melihat dua sejoli yang selalu menggodanya.

“Tapi serius deh coba bayangin, pusing banget otakku kayak kita itu belajar banyak hal” Angkasa kembali mengeluh.

“Iyaa namanya juga Teknik industri, kan kita musti tau apa aja yang ada di industri. Yaa meskipun ngga seahli jurusan yang mempelajari sih, at least kita tau gitu lohhh” Kata Amara yang kini sibuk mencari di daftar isi dari buku yang ia pegang.

“Kayaknya habis wisuda kita jadi avatar ngga sih Saa” Ucap Gwen.

Angkasa berhasil membungkam mulutnya untuk tidak tertawa, memang jodoh adalah cerminan diri. Terlihat bagaimana cara mereka berdua sama dalam merespon suatu masalah.

“Emang kita udah nguasai berapa elemen sih?” Tanya Amara.

“Banyak ngga sih, segala rumpun Teknik kita pelajari deh, mesin, sipil, lingkungan, kimia, ini belajar elektro, terus semester depan kita juga bikin aplikasi dan ngoding kayak anak informatika. Belum lagi kita belajar psikologi, hukum, matematika, statistika, ekonomi. Intinya banyak deh” Sahut Angkasa sembari menghitung dengan jari-jarinya.

“Padahal dulu milih Industri biar ngga terlalu banyak hitungan dan terlihat santai, Hufttt… sangat di luar nalar” Keluh Gwen.

Tak lama, decit suara pintu yang terbuka mengalihkan perhatian mereka. Terlihat, gerombolan kakak tingkatnya El, Gerry, Satria dan David datang mendekat setelah meletakkan tasnya di rak penitipan barang.

“Eits ada nyonya Baskara nih” Ucap El yang kini duduk tepat di sebelah Amara.

Amara menghela nafas cukup panjang kemudian mencoba tersenyum, “Kak El dari pada gangguin aku mending Kakak nerusin laporan yang kemarin udah kita sepakati” Katanya datar.

“Ayolah dek, gue kebagian identifikasi bagian-bagian sistem otomatis ajakan? Kayak sensor, motor, PLC, conveyor” Tanya El dengan gaya petentengnya.

“Lahh kamu ngulang mekatronika El?” Tanya Satria tak percaya.

El berdecak pelan, “Kerjaan Emily dulu, emang dasar itu cewe. Gue sampe dapet D njir”.

“Lagian kamu ngga ada effort sama sekali buat bantuin. Harusnya nih, kalo dia udah ngerjain kamu yang nanggung bagian konsumsi dan biayanya kocak” Sahut David.

“Ehh Amara, jangan dengerin kata mereka. Gini yaa kan lo pacarnya Baskara, bentar lagi dia selesai magangnya kan? Nahh bagian gue ntar yang ngerjain biar Baskara aja” Kata El santai.

Amara meliriknya kesal, “Yaa ngga bisa gitu dong kak. Kak Bas aja ngga ngambil mata kuliah ini kok” Jawabnya datar.

“Ehh dengerin yaa, lo bantuin gue kali ini ajaa. Gue lagi pusing nyari tempat magang sama anak-anak. Pacar lo mah enak ada orang dalem, kalo kita musti mandiri Ra” Ucap El sedikit memohon.

Angkasa dan Gwen terlihat saling pandang. Memang benar, sepertinya Amara selalu bad luck jika mendapat kelompok secara acak.

“Udah sih El, gampang itu bagianmu, yang susah kalo udah mulai analisa” Sahut Gerry.

El menoleh, matanya membelalak tak suka, “Diem lo Ger, kalo ngga lo aja yang kerjain tugasnya. Gue ada deadline sama Satria buat nyari tempat magang sampai minggu depan”.

“Lohh kok jadi bawa-bawa namaku sihh” Ucap Satria tak terima.

“Tapi itu Cuma bentar kak, paling berapa slide doang. Masalahnya si Amara kebagian ngitung efisiensi waktu produksi sebelum dan sesudah otomasi. Dan itu musti nunggu juga diagram alir material sama sinyal control yang dibikin sama Kabisatia” Terang Angkasa.

“Ehh diem ngga lo, ini masalah kelompok gue yaa” Kata El penuh penekanan.

Gwen memandanginya dengan sebal, baru kali ini ia bertemu sesosok manusia menyebalkan dalam hidupnya. Semaunya sendiri dan tidak memiliki rasa tanggung jawab.

“Udahlah El jangan bikin rusuh perpus. Senin Baskara udah balik loh. Jangan mempersulit diri” Kata David mencoba melerai.

“Alahh apalagi si Baskara, ngga bakal berani dia lawan gue. Gue punya kartu Asnya dia” Ucap El.

Semua saling pandang penuh arti, terutama Satria dan David yang justru terlihat canggung atas statement yang di ucapkan El.

“Denger ya Ra, gue kasih kesempatan buat lo ngerjain bagian gue. Kalo lo berani sama gue, dan bikin gue terlibat masalah di matkul ini. Gue pastiin hidup lo bakalan acak-acakan. Bukan gue yang bakal ngulang matkul ini tahun depan” Ancam El.

Gerry berdecak pelan, ia memilih berjalan menjauh. Muak rasanya melihat kelakuan El dari hari ke hari yang tidak pernah bertaubat.

“Udah jangan dengerin El, kayak ngga tau El aja” Ucap David mencoba melerai.

Amara yang terlanjur sebal pun tak merespon, ia memilih untuk berjalan ke rak buku untuk mengembalikan beberapa buku yang ia bawa. Sementara Angkasa dan Gwen terlihat tidak nyaman, mereka berpura-pura abai mencoba menyibukkan diri dengan laptop di depannya.

“El El, tobat deh buruan. Serius aku takut banget hal buruk bakal terjadi kalo kamu kayak gini terus” Ucap satria mengingatkan.

Di Rak itu, Amara menyusun kembali buku yang sebelumnya ia pinjam. Namun, aktivitasnya terhenti saat ia mendengar suara langkah kaki mendekat ke arahnya.

Gerry sudah berdiri tepat di sampingnya ketika ia menoleh dengan kaget.

“Kak Gerry?” Amara mengernyitkan dahinya penuh tanya.

“Ra, Hati-hati. Jangan main main sama El, kali ini dia bakalan beneran nekad” Ucap Gerry sembari berjalan melewati Amara.

“Maksud Kak Gerry apa?” Tanya Amara lagi.

Gerry berhenti sejenak, “Ini tentang Baskara. Aku harap kamu bakalan kuat ngadepin badai dalam permainan ini”.

“Kenapa Kakak bilang gitu?” Amara semakin bingung dengan sikap dari para seniornya. Kata-kata David tempo hari, El dengan penuh nada ancaman dan sekarang Gerry?

“Aku bilang gini karena dulu kamu pernah bantuin aku, hati-hati jangan mudah percaya sama orang setidaknya sampai permainan ini selesai” Ucap Gerry yang langsung pergi meninggalkan Amara sendiri dalam kebingungan.

1
Chikita Yoppan
maaf yaaa lagi jarang update, soalnya lagi sakit. doain lekas sembuh yaaa🙏
Ritha Tyas
Next up kak
Ritha Tyas
next up kak
Ritha Tyas
karyanya bagus banget
Chikita Yoppan: makasihh kakkkk ya Allah terharu banget🥺🥺
total 1 replies
Ranti Lestari
semangat kak. btw jgn lupa mampir ya kak🥰
Ranti Lestari: siapp kak🥰
total 3 replies
yourbee
amara kenapa suka senyum licik dah😭
Chikita Yoppan: Amara emg sedikit manipulatif kak heheh
total 1 replies
yourbee
Bahasanya bagus tapi agak bingung banyak tokohnya, btw semangat kak
Chikita Yoppan: makasih kak/Angry/
total 1 replies
cøøkie
Ngakak!
Maria Fernanda Gutierrez Zafra
Luar biasa thor, teruslah menulis 🎉
Chikita Yoppan: makasih kak🥺 mohon dukungannya yaaa
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!