NovelToon NovelToon
Pelangi Di Hati Ku

Pelangi Di Hati Ku

Status: sedang berlangsung
Genre:Konflik etika / Keluarga
Popularitas:2k
Nilai: 5
Nama Author: qsk sri

Menikah dengan pria yang dicintai merupakan impian setiap wanita. Begitu pun dengan ku,bisa menikahi pria yang tak hanya kucinta,tetapi juga rupawan dan tentu baik hatinya menjadi kebahagiaan tersendiri bagi ku. Ditambah mertua dan ipar dan keluarga suami begitu menyayangi ku.Tapi kebahagiaan itu tak bertahan lama. Hal itu berawal di saat aku memutuskan untuk mengadopsi seorang bayi yang gak sengaja aku temukan di pabrik tempat aku bekerja. Suami,mertua,ipar dan semua keluarga nya menentang,yang katanya asal usul bayi itu tidak jelas.
"Kamu itu gimana sih,kok bisa-bisanya adopsi bayi itu tanpa persetujuan kami ? Gimana kalau bayi itu hasil dari hubungan gelap ? Asal usul nya gak jelas,bisa saja kan bayi itu hasil hubungan gelap,karena tak diinginkan makanya dibuang ,lah kamu malah pungut tuh bayi haram !" Ujar ibu mertuaku dengan kesal.

Sebagian cerita ini aku ambil dari kisah nyata dari beberapa narasumber di sekitar ku juga sebagian ada kisah ku juga.Jangan lupa like dan komen ya !

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon qsk sri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 25

"Mila ..."

Aku menoleh ketika seseorang memanggil namaku.

"Eh, Bu Risma. Apa kabar ?" Sapa ku ,tak lupa aku menyalami beliau.

"Alhamdulillah,baik. Kamu di sini juga ternyata ,tahu gitu kita barengan tadi. Tapi sayang ibu harus pergi. Lain kali kita makan bareng ya,sekalian ibu mau kenalin kamu sama seseorang " Ucap Bu Risma

"Siap,ibu konfirmasi saja, Insyaallah jika saya tidak ada kendala saya bisa" Ucap ku

"Kamu sama siapa ?" Tanya nya berbisik sambil melirik ke arah Pak Indra. Aku pun ikut melirik.

"Oh,...itu pengacara saya "Jawab ku singkat

"Oh, pengacara. Yaa..sudah kalau begitu ibu duluan ya,sudah ditunggu " Aku mengerutkan kening ,sepertinya Bu Risma ingin bertanya lagi , tetapi mungkin sungkan. Dan lagi ,kenapa sekarang bicaranya begitu. Biasanya Bu Risma bicara formal,sekarang kenapa seolah kita dekat. Batin ku.

"Iya, Bu. Hati-hati di jalan " Bu Risma pergi setelah sebelumnya mengucapkan salam.

"Maaf ya, pak" Ucap ku

"Tak apa,tak perlu meminta maaf terus. Dari tadi bu Mila bilang maaf terus ,memang nya apa kesalahan Bu Mila pada saya..."

Saat itu,pelayan datang sambil membawa buku menu.

"Eh,... ibu" Kejut pelayan melihat ku,namun aku memberi tanda supaya dia tidak banyak bicara. Dan rupanya karyawan ku ini cukup cerdas,dia mengerti dan segera bersikap biasa.

"Silahkan " lirih nya

"Makasih " Aku menerima buku menu dan memperhatikan nya beberapa saat,seolah aku tengah memikirkan makanan yang kuinginkan.

"Ini saja ya mbak,sama minumnya es lemon " Ucap ku

"Baik ,Bu "

"Kalau saya nasi tutug oncom jangan lupa bebek goreng dan sambal terasi. Minumnya air putih saja" Ucap Pak Indra

Karyawan ku mencatat pesanan dan segera pergi setelah nya.

"Maaf,pak . Sambil menunggu saya pamit ke musola sebentar " Pamit ku yang memang belum mengerjakan shalat dhuhur sementara kumandang adzan nya sudah berakhir beberapa menit yang lalu.

"Oh iya, silahkan "

Aku pun segera pergi menuju mushola yang masih berada di dalam kafe. Aku sengaja menyediakan ruangan mushola di bagian samping kafe,untuk karyawan atau pengunjung yang hendak melaksanakan shalat. Di mushola aku bertemu dengan Sasa yang juga hendak melaksanakan shalat.

Sambil tersenyum Sasa bertanya namun nada bicara dan gayanya seolah meledek ku" Sama siapa nih ? " Tanya nya

"Masa kamu gak kenal om sendiri sih ? Udah ah,aku mau sholat dulu takut keburu abis waktu nya " Ucap ku segera menuju tempat wudhu.

"Bukan nya waktu nya masih panjang ya,sampai masuk adzan ashar dan diwaktu itu lah dhuhur berakhir.

"Hemmm....." Jawab ku sambil melepas kerudung ku. Kebetulan ruangan tempat wudhu wanita sengaja dibuat tertutup berbeda dengan tempat wudhu pria.

Tak ada sanggahan lagi dari Sasa,karena baik aku atau dia sama-sama mulai berwudhu.

"Mil,..gimana menurut kamu om Indra?" Tanya nya begitu kami selesai wudhu.

"Gimana apa nya?" tanya ku seraya mengenakan kembali kerudung segitiga ku.

"Ganteng gak ?" Tanya nya

"Ya namanya juga cowok ,ganteng lah masa cantik " Sahut ku heran. Kenapa dia tiba-tiba menanyakan hal itu.

"Ish...kamu mah gak asik. Maksud aku kamu suka gak sama om Indra ? sebentar lagi kamu sama suami kamu pisah ,jadi gak salah dong kalau aku mau comblangin kalian"

Aku ternganga mendengar nya.

"Hey ...jangan aneh-aneh deh ! Udah ah,aku mau sholat dulu "Aku pun bergegas masuk mushola dan mengenakan mukena.

Beberapa saat kemudian.

"Aku ikut !" Seru Sasa begitu kita keluar dari Mushola.

"Jangan ah,mending kamu urus pekerjaan kamu saja, aku juga gak lama kok. Abis makan mau langsung pulang " Ucap ku yang segera melarang nya. Bisa kacau kalau dia ikut gabung.

"Ah kamu mah gitu. Boleh dong ya ...boleh ya...boleh dong !" Sasa memaksa

"Gak !" Tegas ku

"Yaahh,...pelit banget sih " Sasa mengerucut kan bibir nya

"Udah,mending kamu kerja saja jangan ganggu "

"Ohhh jadi gak mau keganggu ya ...iya deh si paling gak mau diganggu. Kalau gitu aku permisi ke ruangan ku ya. Dadah Bu boss...." Dengan sangat menyebalkan Sasa berlalu ke ruangan nya. Sementara aku kembali ke meja.

"Dasar Sasa ! Ada-ada saja. Masa mau comblangin aku sama om nya,sih !" Gerutu ku dalam hati

Aku terdiam beberapa saat menatap Pak Indra di sana. Memang look nya Pak Indra bisa dikatakan perfect. Usianya juga sudah matang,kata Sasa tahun ini usia Pak Indra 40 tahun . Dan dia juga masih single dan belum pernah menikah.

Huuuufftthh....

Meski begitu aku merasa tidak tertarik dengan nya. Lebih tepat nya aku belum siap untuk dekat apalagi sampai berhubungan dengan pria lain. Dan lagi aku tidak sempat berpikir untuk mencari pengganti. Aku menggeleng pelan,apa yang aku pikirkan. Tak seharusnya aku berpikir seperti itu karena memang sejatinya aku masih berstatus istri orang.

Aku menghela nafas panjang dan segera menghampiri Pak Indra yang sudah menungguku.

"Maaf harus menunggu lagi " Ucap ku sambil duduk di kursi ku

"Tidak apa,hanya menunggu mengerjakan sholat tak sampai satu jam. Meski berjam-jam pun tak masalah bagi saya " Ucap Pak Indra sambil tersenyum. Tetapi senyuman nya terlihat berbeda dari sebelumnya. Jadi terlihat lebih....hangat.

Aku hanya menanggapi nya dengan senyum seadanya. Waktu berlalu,kami telah selesai makan siang dan kini sedang dalam perjalanan pulang. Tadinya aku hendak naik angkutan umum saja,tak enak jika pulang bersama Pak Indra lagi. Akan tetapi Pak Indra bersikeras untuk mengantar ku pulang. Meski dalam hatiku merasa khawatir tetapi aku berusaha untuk tak berpikir macam-macam.

Bukan apa-apa,sesudah Sasa mengatakan ingin menjodohkan kami,aku merasa harus membatasi diri. Apalagi melihat tatapan Pak Indra padaku kini terlihat berbeda.

"Baiklah ,kali ini saja. Kedepan nya tidak akan ada lain kali" Gumam ku dalam hati.

Beberapa menit berlalu ,kami pun sampai di rumah. Aku langsung mengucapkan terima kasih tanpa berbasa-basi mengajak nya mampir. Hingga akhirnya mobil Pak Indra menjauh dan aku menghela nafas lega.

"Mama...!" Teriak Arvan sambil berlari ke arah ku. Aku lantas berjongkok dan merentangkan tangan.

Hap'

Tubuh mungil Arvan berhasil ku dekap. Ku hirup aroma tubuh nya yang membuat ku rindu.

"Maaf ya,mama perginya lama " Lirih ku seraya mengusap kepala nya. Arvan menyandarkan kepalanya dibahu ku. Kuangkat tubuh mungil nya lalu ku bawa ke dalam rumah.

Di ambang pintu nampak Mas Bayu berdiri sambil memperhatikan.

"Maaf,mas " Lirih ku saat aku hendak melewati nya. Mas Bayu bergeser mmbeei jalan padaku.

"Dia baru saja bangun" Ucap Mas Bayu

"Oh,abis tidur ya "Gumam ku

"Iya mbak. Mbak maaf,karena sekarang mbak pulang ,saya permisi mau ada urusan " Ucap nya

"Iya,mas. Maaf ya udah ngerepotin terus " Ucap ku yang merasa tidak enak hati

"Enggak apa-apa mbak,gak usah minta maaf terus lebaran nya masih lama "

"Mas ,bisa saja" Ucap ku

"Kalau gitu saya pergi dulu, assalamualaikum " Mas Bayu seperti tengah terburu-buru. Ya Allah gara-gara aku mungkin Mas Bayu mau pergi dari tadi ,aku jadi tambah tidak enak.

"Udah pulang nak?" tanya ayah yang baru keluar

"Iya ayah,baru saja" Jawab ku

"Gimana ? Beres ?" Tanya ayah lagi

"Alhamdulillah,udah yah. Tinggal ditandatangani saja sama Mas Danu " Jawab ku seraya menghela nafas

Arvan minta turun,aku pun segera menurunkan nya. Setelah itu Arvan pergi ke sofa lalu merebahkan diri nya di sana. Hmm..mungkin masih lemes abis bangun tidur. Aku dan ayah pun bergeser ke sofa,kami duduk bersebelahan.

Huuufffhhh....

"Kamu yakin dengan keputusan mu ? Gak akan menyesal suatu saat nanti ?" Tanya ayah tiba-tiba.

Aku terdiam sejenak,memejamkan mata lalu mengangguk. " Iya,ayah. Aku sudah lelah menghadapi keluarga Mas Danu. Mas Danu nya juga gak pernah berpihak padaku. Dia memang tidak pernah menyalahkan apalagi memarahiku tapi selalu diam tanpa kata dan ujung-ujungnya aku yang dinasehati buat mengalah" Jawab ku lirih

"Ayah jadi bingung ,apa kata-kata yang pantas buat suami kamu itu. Jujur ayah marah dan kecewa padanya. Lakukan lah apa yang menurut mu terbaik nak,kamu pantas bahagia,ayah dukung keputusan mu " Kata-kata ayah begitu lirih terlihat jelas kesedihan di wajah nya. Aku menyentuh tangan ayah sambil menatap nya.

"Maafin aku ya ayah,karena aku belum bisa membahagiakan ayah dan juga ibu. Tapi justru malah membuat ayah dan ibu sedih " Ucap ku dengan mata berkaca-kaca

"Enggak kok nak,kamu tidak usah minta maaf. Justru ayah yang minta maaf karena belum bisa menjadi ayah yang baik buat kamu "

"Ayah ini bicara apa ? Ayah tuh ayah terbaik aku, ayah udah berjuang selama ini untuk aku,aku minta maaf karena dulu aku sudah maksa ayah buat setuju nikah sama Mas Danu. Aku tahu dulu ayah gak setuju "Ucap ku

"Tahu dari mana,kamu kalau ayah gak setuju ?" Tanya ayah seperti terkejut

"Tahu lah,aku kan anak ayah .." Jawab ku asal,padahal aku tahu ayah tak setuju aku menikah dengan Mas Danu. Aku pernah mendengar obrolan ayah dan ibu malam itu.

Dan ternyata pernikahan yang tak disertai restu itu berakhir seperti saat ini. Tapi aku tak menyesali telah menikah dengan Mas Danu,yang kusesali karena aku sudah merasa berdosa pada ayah dan juga ibu.

Bersambung....

1
Sekti Ibue'BilFa
gak sabar liat kekacauan pernikahan si cecunguk
Sekti Ibue'BilFa
lanjut, kalo perlu kacaukan acara pernikahan nya danu
Asri: Hahahah....bakal ada kejutan buat danu nanti 😁
total 1 replies
Sekti Ibue'BilFa
siapakah itu?
Sekti Ibue'BilFa
semoga segera ketahuan itu ulat bulu
Asri: Amiin....makasih doa nya kak 🤭
total 1 replies
Sekti Ibue'BilFa
sabar ya mila
Asri
yang ini gak ada horor nya kak,🙏🏼 tapi mungkin nanti ada lah dikit ,itupun gak diawal cerita 🙏🏼
Sekti Ibue'BilFa
netas baru thorrrr,ada cerita horornya?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!