NovelToon NovelToon
Di Ujung Borneo

Di Ujung Borneo

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Anak Yatim Piatu / Cinta pada Pandangan Pertama / Mengubah Takdir / Mata-mata/Agen
Popularitas:2.3k
Nilai: 5
Nama Author: Hanah Shakila

Entah untuk alasan apa Gladys memilih kembali ke sebuah pulau di ujung negri. Dia memiliki banyak kenangan masa kecil yang indah disana. mungkin jejak kenangan itu yang bisa menyembuhkan luka yang entah sejak kapan mulai terbentuk.

berbekal ingatan masa lalu yang sudah puluhan tahun, dia pun nekat untuk memulai petualangannya. .....

mencari sisa kenangan bersama keluarganya, teman dan orang lain yang dahulu sangat akrab dengan nya. berharap disana juga kelak dia bisa membuat kenangan yang sama seperti yang dia rasa di masa lalu.

dapat kah Gladys mewujudkan nya ?

Apakah semua akan berjalan seperti pengharapan nya?

ikuti kisah nya.......

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hanah Shakila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

-

Malam itu mereka lalui dengan lebih banyak terbuka antar pribadi satu sama lain. Rasanya seru juga menemukan teman yang terasa seperti saudara padahal bukan lahir dari rahim yang sama.

Ketiganya ketiduran setelah puas saling bercerita,

***

Ditempat lain, cakra tengah memainkan handphone nya. Membaca setiap berkas yang dikirim oleh seseorang. profil lengkap tentang gadis cantik bernama jihan itu sudah ditangan nya, banyak hal yang terjadi di hidup jihan membuatnya terperangah tak percaya. Wajar memang jika jihan suka berubah-ubah mood nya, ternyata wanita itu cukup problematik. Beda tipis dengan diri nya.

Ayah dan ibu yang sebenarnya ada, namun entah dimana. Hilang tapi belum meninggal dunia. Ditelantarkan tak terurus, dari pada harus mati di jalanan. Akhirnya memilih berjuang untuk hidup. Walau tak di anggap oleh siapapun, tapi belum siap mati kelaparan dijalan. Akhirnya memilih untuk bekerja apa saja asal bisa makan dan hidup layak.

Namun sepertinya, kehidupan jihan masih lebih baik dari dia, pasalnya wanita itu belum pernah hidup didalam jeruji besi. Berbeda dengan nya, yang bahkan baru sebulan ini bebas bersyarat. Semua karena si bima-bima itu

hubungan yang tidak baik sewaktu masih kecil, malah harus berlanjut di dunia dewasa ini. kenapa bima selalu lebih beruntung dari nya,? Waktu kecil hukum sekolah selalu membela bima, kini hukum negara malah di pihak nya juga. Sial rasa nya selalu berurusan dengan orang yang sama di dunia yang super luas ini.

"kali ini akan ku paksa dunia berpihak pada ku, walau nyawa taruhan nya " ucap Cakra pelan sambil menenggak minuman kaleng nya.

Keesokan hari nya....

Regi dan qilah terlihat cukup sibuk di dapur. Zarah berada di halaman belakang sedang menikmati benda kecil yang mengeluarkan asap tipis.

Sementara bima masuk kedalam kamar nya, sang istri masih terlihat tidur dengan sangat pulas. Karena tak ingin mengganggu, dia berniat untuk keluar.

"jangan pergi ?" ucap Gladys lirih dengan mata masih terpejam namun tangan nya terangkat seperti meminta bima untuk berada didekat nya.

"ada apa? Kamu sakit ?" tanya bima setelah berada di samping sang istri. Sambil memegangi kening istrinya.

Namun Gladys meraih tangan nya, dan mengecup singkat telapak tangan suami nya lalu menempelkannya di pipinya kemudian tersenyum manja.

"kenapa hemmmmh..?" tanya bima sambil mengisap pelan pipi sang istri. Gladys hanya menggeleng.

"yakin ?" tanya bima lagi. Gladys hanya mengangguk pelan, dengan mata yang serasa enggan terbuka.

Mata nya masih terasa berat, sebab semalam bergadang. Namun telinga nya tidak bisa di ajak bekerja sama. Sangat sensitif akan suara. Mungkin juga karena tidak biasa bangun kesiangan. Jadi tidur malam jam berapa pun, tetap bangun nya pagi.

Bima mendekatkan wajah nya kedepan wajah istrinya, ketika si istri merasakan hembusan nafas didepan wajah nya. Spontan Gladys membuka sedikit mata nya. Dia terkejut dan berniat untuk bangun. Namun naasnya, kepala mereka malah saling terbentur.

"Kamu gak apa-apa?" tanya bima sedikit panik.

"kamu kenapa dekat-dekat gitu ?" protes Gladys , kini rasa kantuknya seperti hilang ditelan bumi.

"lah, kenapa ? Siapa yang mau marah? "

"tapi aku kaget "

"kaget kenapa ?"

"kirain mau ngapa-ngapain? "

"ngapa-ngapain gimana ?"

"yah, ngapa-ngap........."

Cup.!!!

Kecupan singkat di bibir nya sukses membungkam mulut nya, ucapannya bahkan belum terselesaikan. Gladys membulat kan mata nya dengan pipi yang perlahan merona.

"jangan gitu dong muka nya, aku nih orang nya gampang gemmesh tau gak, rasanya tuh kek pen ku heeergh ...." ungkap bima sambil meremas bantal guling didekat nya

"ap... Apa ?" gagap Gladys , dia benar-benar gugup. Apalagi ketika mengingat cerita teman nya semalam . Semua berawal dari bibir lalu menjalar kemana-mana dan berakhir saling tindih.

"haaaaarrrgh...!!!" Gladys teriak histeris, melompat dari ranjang dan berlari keluar kamar. aneh nya dia malah masuk kedalam kamar mandi yang berada diluar kamar. Padahal di kamar nya juga ada kamar mandi.

Regi dan qilah yang sudah hampir selesai dengan tugas nya di dapur, hanya bisa saling pandang dengan isi kepala masing-masing melihat aksi si empu rumah yang sedikit meresahkan pagi-pagi begini.

"ada apa ?" tanya zarah setengah berlari, sedikit panik karena teriakan Gladys tadi.

"dikejar laki nya kali" celetuk regi.

"mungkin suaminya mencoba mau unboxing tapi dia nya takut." sambung qilah

"kamu sih, semalam cerita mu kurang di filter. jadi dia rada-rada gak faham dan ketakutan." balas zarah

"yah kamu juga sama. Mana cerita mu lebih serram lagi " qilah ngotot

"kalian bicarakan apa sih ?" kepo regi

"syuuuuut,, anak laki diam aja." jawab qilah

"ini urusan ibu-ibu " sambung zarah lagi.

Kemudian mereka diam setelah bima datang menghampiri nya,

"kalian gak ngomong aneh-aneh kan semalam ? Kok istri saya jadi takut sama saya ? Biasanya dia gak gitu loh ?" tanya bima dengan nada serius.

Qilah menyenggol lengan zarah lalu perlahan mundur ke belakang regi.

", hemmmmh,,, kamu kagetin kali. Maka nya histeris gitu ,? Di deketin nya kan bisa pelan-pelan." jawab zarah santai, padahal sebenarnya jantung nya pun deg deg serrr mendapatkan tatapan seram dari bima.

Namun mendengar jawaban zarah, bima seperti berfikir keras. Lalu memilih duduk di meja makan. Sambil menatap kamar mandi yang masih tertutup. Entah apa yang di lakukan istri nya di dalam sana.

Qilah, regi, dan zarah adu pandang saja. Rasanya takut untuk bersuara.

***

Tiga hari berlalu.....

Jihan dan cakra terlihat semakin akrab, jika orang lain melihat mereka, pasti di kira nya pasangan pengantin baru. Pasalnya jihan tidak sungkan untuk bergelayut manja di lengan nya. Namun sepertinya, diantara mereka tidak ada hubungan yang demikian. Pasalnya, cakra tak pernah memperlakukan jihan, bak seorang pacar. Ataupun seperti wanita lain yang biasa ditemuinya. Bak tisyu, sekali pakai langsung buang .

Tak jarang orang disekitar sana,yang kenal dengan cakra cukup heran dengan kehadiran wanita baru itu. Pasalnya, cakra takkan betah berlama-lama dengan wanita yang sama. Namun ini sudah tiga hari berlalu. Jelas lah jihan, tentunya wanita spesial.

"kamu gak merasa risih dengan tatapan orang-orang itu ?" tanya jihan setengah berbisik ketika mereka masuk di salah satu 'cafe and resto'.

"apa nya ?" tanya cakra balik.

"apa kamu kenal mereka ?"

Cakra menggeleng.

"perasaan di setiap tempat yang kita kunjungi, akan ada beberapa orang yang menatap kita dengan tatapan tak biasa. "

"apa kamu tidak nyaman disini ?"

"nyaman aja sih. Selagi mereka tidak main fisik ke kita. Aku gak masalah."ujar jihan

"yah sudah kalau begitu.!" ujar cakra sembari menaikkan tangan nya, memberi isyarat bahwa mereka akan memesan sesuatu untuk di nikmati nya.

"halo bang, selamat sore. Ada yang bisa saya bantu ?" ujar seseorang yang datang mendekati mereka.

Mendengarkan suara itu jihan sontak berbalik ke arah pelayan itu. Pasalnya suara itu benar-benar tidak asing.

",regi ?" tanya jihan.

Yang di tanyai juga nampak sedikit terkejut namun tetap bersikap professional.

"ya ampun, dunia sempit banget deh. Ketemu disini kita. Jadi nya kalian mau pesan apa?" tanya regi lagi bersikap professional.

"hemmmmh, nanti hubungi aku yah ? Aku mau cerita-cerita ke kamu." ujar Jihan sambil menyelipkan sebuah kertas di saku baju regi.

Aksi nya sempat di tahan oleh cakra, namun jihan menatapnya seperti meyakinkan bahwa semua akan baik-baik saja. dan sepertinya nya, chakra benar-benar tak berdaya.

1
Innaa
semangat berkarya 😘
emili19
Gemesin banget si tokoh utamanya.
Mama Beby: yok terus ikutin kisah mereka🤗
total 1 replies
Black Jack
Ingin membaca lagi dan lagi.
Mama Beby: yuk, dibaca lagi. udah update nih🤗
total 1 replies
Tình nhạt phai
Cerita yang bikin baper, deh!
Mama Beby: terimakasih 🥰🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!