NovelToon NovelToon
Kembalinya Cinta Di Masa Lalu

Kembalinya Cinta Di Masa Lalu

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:2.9k
Nilai: 5
Nama Author: yusnia nia

Sarah adalah perempuan ABG yang belum mengenal cinta, dia siswi SMP yang beranjak remaja. Di dalam kelasnya Sarah termasuk siswi yang berwajah hitam manis diantara teman temannya namun mempunyai sifat cuek dan jaim
Diantara beberapa siswa bahkan menyukainya, dan berharap mendapat tempat yang spesial di hati Sarah
Bagaimana kisah selanjutnya dan siapakah yang berhasil mendekati Sarah?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yusnia nia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 32

Pak Yasir hanya terdiam, dia hanya menunggu jawaban dari Bu Rahma

" Danu sudah meninggal tiga tahun yang lalu Yasir, pada saat itu dia sakit lambung dan mengalami sesak nafas. Ia meninggal di perjalanan menuju rumah sakit"

Pak Yasir yang mendengar kabar itu langsung menangis. Terlintas kenangan saat pak Yasir dan Danu berteman semasa masih sekolah.

orang tua Danu, Pak Hasan dan ibu Rahma yaitu kakek dan nenek Andi telah banyak menolong pak Yasir dalam hal materi.

"Lalu kemana istri Danu Bu?"

" istri Danu, Shinta telah menikah lagi, sampai saat ini aku tidak tahu keberadaannya. Ia menitipkan Andi kepadaku"

*

*

Tanpa pak Yasir dan Bu Rahma sadari, Andi menyusul Sarah dan mengajak Sarah kerumah neneknya

"Mana ayahku Andi? Tanya Sarah

"Ayah mba sedang ngobrol sama nenekku, aku kemari untuk mengajak mba kerumah kami"

Sarah berpikir sejenak, ia bingung harus menitipkan pada siapa tempat tempat makanan yang ia bawa untuk berjualan tadi.

Mba Desi sebagai kordinator acara itu datang menghampiri Sarah

"kamu belum pulang sar? Ayahmu belum jemput?"

"Ayah sudah kesini mba tapi ia sedang menengok neneknya Andi"

Desi menoleh pada Andi, ia tidak begitu mengenalnya, hanya kenal muka tapi tidak kenal nama. Desi memang jarang dirumah karena sibuk dengan kegiatan organisasi

Sarah menceritakan awal mula Andi datang, lalu ia menitipkan barang barangnya dirumah Desi atau pak Sofyan, pak Sofyan yang mengenal Andi menanyakan kabar Bu Rahma. andi menceritakan bahwa neneknya sedang sakit. Pak Sofyan bangkit dari kursinya lalu masuk ke dalam dan menyuruh Andi dan Sarah untuk menunggunya.

Tidak berselang lama, pak Sofyan keluar lalu menyerahkan amplop kepada Andi yang ia titipkan untuk neneknya

"Terimakasih pak Sofyan, nenek pasti senang menerimanya. Ujar Andi

"Pulang lah, nanti nenek mencari mu" ujar pak Sofyan

Sarah dan Andi berpamitan, lalu mereka berjalan menuju rumah neneknya Andi. Jarak tempuh dengan berjalan kaki sekitar dua puluh menit, di perjalanan mereka berdua saling ngobrol layaknya Kaka beradik. Tanpa terasa mereka telah sampai dirumah Bu Rahma.Andi mengucap salam pada pak Yasir dan neneknya. Pak Yasir dan nek Rahma menyuruh mereka duduk.

"Ini Sarah anak bontot saya Bu" ujar pak Yasir mengenalkan Sarah kepada Bu rahma

Sarah menyalami nenek Rahma

"Sarah, ini Bu Rahma neneknya Andi, dulu ayah dan almarhum ayahnya Andi bersahabat dari SMA, beliau banyak menolong ayah"

Nek Rahma tersenyum ramah. kulitnya yang keriput menandakan bahwa ia sudah tidak muda lagi tapi wajahnya masih terlihat cantik.

sesekali ia memegangi dadanya menahan sakit yang muncul, semangatnya terus membara karena ia tahu, ia harus menghidupi cucu satu satunya yaitu Andi.

"Andi, buat kan minum untuk bapak dan mba Sarah" ujar nenek Rahman

"Tidak usah ndi, tadi bapak sudah ngopi dirumah, tadi kopinya belum habis karena bapak harus jemput Sarah" ujar pak Yasir

Waktu menunjukan pukul 11 siang, pak Yasir dan Sarah berpamitan untuk pulang. Pak Yasir berjanji akan menyempatkan waktu untuk menengok Bu Rahma dan Andi.

motor yang di naikin pak Yasir dan Sarah perlahan menjauh.

Nek Rahma dan Andi masuk ke dalam rumah, sang nenek menceritakan perjalananan dua sahabat antara Danu ayahnya Andi dan Pak Yasir. Andi menyimak cerita sang nenek, ada kesedihan saat kenangan masa kecilnya bersama ayah dan ibunya.

Andi menyerahkan amplop yang tadi di titipkan oleh pak Sofyan untuk neneknya, nek Rahma mulai membuka amplop tersebut, terdapat uang pecahan seratus ribu sebanyak dua lembar dan lima puluh ribu satu lembar. Tak henti hentinya mereka mengucap syukur.

......................

Dari kejauhan suara motor terdengar semakin dekat, Bu Yana yang sudah hapal dengan suara motor milik suaminya bergegas keluar dan membukakan pintu.

Sarah turun dari motor dengan membawa beberapa box bekas tempat makanan

Bu Yana membantunya membawakan ke dapur. Mereka masuk ke dalam rumah di sambut dengan aroma masakan Bu Yana yang sudah tercium sejak tadi.

Pak Yasir duduk di ruang tengah, ia menghela nafas panjang dan menyandarkan punggungnya di kepala sofa, ia memejamkan matanya mengingat akan cerita Bu Rahma tadi.

Bu Yana yang melihat suaminya tidak seperti biasanya, ia menyusul Sarah ke dapur

"Sar, apa ada sesuatu saat ayahmu menjemputmu tadi, ibu lihat seperti ada yang ayahmu pikirkan"

Sarah yang saat itu masih mencuci perabotan menoleh pada ibunya dan ia tersenyum tipis

lalu menarik napas.

"ga ada apa apa Bu, biarin ayah istirahat dulu nanti juga ayah cerita pada ibu" sahut Sarah menenangkan ibunya

Bu Yana membawakan segelas air putih untuk suaminya

"sudah, minum dulu yah" ujar Bu Yana sambil meletakkan gelas diatas meja samping pak Yasir yang duduk di sofa.

Pak Yasir mengambil gelas itu dan meneguk air putih yang di sediakan oleh istrinya. Ia menatap sang istri tercintanya.

Pak Yasir mulai menceritakan saat tadi ia bertemu dengan ibu dari sahabatnya, masa masa mereka sekolah sampai Bu Rahma yang telah banyak membantunya.

Bu Yana mendengar dengan penuh perhatian dan merasa terharu.

Setelah beberapa saat, pak Yasir beranjak dari duduknya

"Ada sisa kopi tadi Bu?" tanyanya sambil tersenyum

Bu Yana mengangguk lalu kembali mengambilkan secangkir kopi.

Selesai meneguknya, pak Yasir pergi ke kamar mandi untuk membersihkan tubuh.

Adzan Zuhur berkumandang, menandakan waktunya untuk bersimpuh menghadap kepada sang pencipta.

Pak Yasir bergegas menuju masjid terdekat untuk melaksanakan sholat Zuhur.

......................

Mentari mulai beranjak turun, di teras rumah pak Yasir, mereka bertiga duduk di kursi panjang, Udara sore itu begitu sejuk.

"Bu, nanti malam ayah mau rapat pemilihan ketua masjid" ujar pak Yasir

"Ayah berencana mengajukan permohonan bantuan untuk renovasi masjid, ganti keramik dan lainnya bu" lanjutnya.

"Syukur lah yah kalau bisa terlaksana, biar masjidnya ada nuansa modern, nanti catnya hijau yah, kan warna kesukaan nabi" ujar sarah

Pak Yasir mengangguk tanda setuju.

"Dan satu lagi, kalau ada rejeki kita berkunjung kerumah Bu Rahma ya Bu"

"Ibu sudah persiapkan sembako untuk mereka yah" ujar Bu Yana

"Syukurlah kalau begitu, ayah juga akan bicarakan kepada pak Sofyan untuk mengajukan bantuan pada kelurahan untuk Bu Rahma dan Andi" ujar pak Yasir.

*

*

Malam pun menjelang, teras lampu menyala

Pak Yasir bersiap untuk sholat magrib di masjid.

"Ayah berangkat dulu ya Bu"

"iya yah hati2 hati, kalau sudah selesai rapatnya jangan pulang larut malam" ujar istrinya

Pak Yasir tersenyum

"kalau ibu dan Sarah mau makan duluan aja Jangan tunggu ayah, takut kelamaan"

"baik yah" sahut sarah

1
Nakayn _2007
Siapa bilang baca novel cuma buang-buang waktu? Ini me-time ku yang selalu bikin happy.
Yasmineara: mampir ya ka untuk baca novel perdanaku
total 1 replies
Ryoma Echizen
Terperangkap dalam cerita 😱
kawaiko
Saya sudah tak sabar nunggu kelanjutannya, tolong secepatnya update thor!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!