NovelToon NovelToon
Two Promises

Two Promises

Status: sedang berlangsung
Genre:Time Travel / Mengubah Takdir / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Romansa / Slice of Life
Popularitas:1k
Nilai: 5
Nama Author: Penulis Anonim

Minamoto Haruki adalah seorang pemuda yang hancur. Kebahagiaan dan kehidupannya porak-poranda ketika kekasihnya, Yoshimoto Sakura, tewas dalam sebuah kecelakaan tragis. Diliputi penyesalan dan keputusasaan, Haruki hanya bisa berharap bisa kembali ke masa lalu dan mengubah takdir kelam itu.

Ajaibnya, harapan Haruki terkabul. Ia terbangun dan menemukan dirinya kembali ke masa lalu, tepat satu tahun sebelum tragedi terjadi. Di sinilah, di hari pertamanya di tahun ketiga SMA, ia bertemu kembali dengan Sakura yang masih hidup dan ceria, serta temannya yang protektif, Yoshida Hana.

Dengan kesempatan kedua di tangannya, Haruki bersumpah akan melindungi Sakura dan mengubah masa depan mereka. Namun, ia segera menyadari bahwa mengubah takdir tidak semudah yang ia bayangkan. Ada detail-detail kecil yang berbeda, interaksi yang tak sama, dan rahasia yang belum terungkap.

Ikuti kisahnya di "Two Promise"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Penulis Anonim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

(Part 2) Ch.22 - Kencan Pertama

[18 Juli — 2015]

[•] Pusat kota

*POV Haruki

Hari ini, adalah hari aku akan berkencan dengan Sakura. Kami sudah berjanji untuk bertemu di pusat kota sebelum memulai kencan kami.

Aku datang tepat waktu di tempat janjian kami berdua, namun...

"Ah, ternyata dia masih belum sampai ya... " gumamku sambil melihat sekelilingku.

Pada saat itu juga aku berpikir...

—Hal seperti ini pernah terjadi di garis waktu sebelumnya ya ... yang membedakan hanyalah waktu dan tempatnya saja.

Waktu itu Sakura juga datang telat di kencan pertama kami.

—Kalau tidak salah ... waktu itu yang mengajak kencan adalah aku, namun kali ini Sakura-lah yang mengajakku.

Kalau diingat-ingat kembali, masa-masa saat itu sangatlah menyenangkan.

Ketika pikiranku sedang terbawa ke masa-masa itu, sebuah suara memanggil namaku di tengah kerumunan orang yang berlalu lalang.

"Minamoto!" panggil suara itu.

Aku pun berbalik. Dan di sanalah aku melihat seorang perempuan yang memakai gaun berwarna biru langit dengan tanpa riasan di wajahnya, perempuan itu melambaikan tangannya padaku.

Perempuan itu berlari ke arahku dengan senyum di wajahnya.

"Apa kau sudah lama menunggu, Minamoto."

"Tidak juga kok ... aku baru saja sampai, Yoshimoto-san."

Sesaat aku terpana akan kecantikannya hari ini. Dirinya terlihat sangat cocok dengan gaun itu, selain itu dia tetap mempertahankan kecantikan wajahnya yang tanpa riasan itu.

"Bagaimana Minamoto ... pakaian yang aku kenakan?" Sakura bertanya dengan ekspresi tersipu.

"Cocok denganmu ... Yoshimoto-san," jawabku sambil tersenyum padanya.

Sakura pun tersenyum, lalu dia menggenggam lenganku. "Ayo Minamoto ... kita mulai kencannya!"

Aku mengangguk, Sakura menarik lenganku lalu berlari menuju tempat kencan pertama kami.

"Ayo ... Yoshimoto!"

Kencan pertama ini, akan aku buat menjadi salah satu kenangan terindah dalam sanubariku.

...Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω...

[18 Juli — 2015]

[•] Taman

*POV Megumi

Akari meneleponku tadi pagi, dia berkata padaku, kalau dia ingin bertemu denganku hari ini.

Kami pun janjian untuk bertemu di taman. Dan sekaranglah saatnya.

Begitu aku sampai di taman, aku melihat Akari sedang duduk di salah satu bangku di taman tersebut.

"Kenapa kau tiba-tiba mengajakku ketemuan, Akari?" tanyaku sembari menghampirinya.

Akari menoleh menatapku. "Bagaimana kabarmu, Kak Megumi?"

"Aku baik-baik saja ... Akari."

"Kak Megumi... " ucap Akari sedikit menaikkan suaranya. "Apakah kau masih mengingat apa yang aku katakan di telepon hari itu?"

"Aku masih mengingatnya, Akari," jawabku. "Kenapa kau bertanya seperti itu?"

"Aku sudah memikirkannya selama ini ... jadi, aku akan menerima ucapanmu hari itu, Kak Megumi."

____________________________________________________

[14 Juli — 2015]

[•] Kediaman keluarga Kamihara

Pada malam hari itu aku sedang bersantai di kamarku sambil membaca buku di meja belajar.

Di saat aku sedang membaca buku, ponselku berdering. Saat aku lihat siapa yang menelepon.

"Akari? ... tumben sekali dia meneleponku."

Aku pun mengangkat telepon darinya.

"Ada apa Akari ... tiba-tiba meneleponku?" tanyaku saat mengangkat teleponnya.

"Lama tidak berbicara... "~

"Lama tidak bicara juga ya, Akari ... bagaimana kabarmu?"

"Aku baik-baik saja kok ... bagaimana denganmu, Kak Megumi?"~

"Aku juga baik-baik saja, Akari."

"Nee ... Kak Megumi, aku ingin bertanya padamu."~

Suara Akari yang aku dengar saat itu, terasa sedikit sesak.

"Kau ingin bertanya apa, Akari?"

Aku mendengar napas Akari yang agak sesak itu.

—Apakah dia ragu untuk bertanya padaku?

"Kak Megumi ... apa kau sudah menyatakan perasaanmu yang sebenarnya pada Kak Minamoto?"~

"Tentu saja sudah ... Akari."

Kemudian Akari pun bertanya lagi padaku. "Lalu, apa kau sudah tahu kalau Kak Minamoto akan berkencan dengan Kakakku?"~

Di pertanyaan kali ini, Akari mengucapkan pertanyaannya dengan nada yang cepat.

"Aku sudah tahu kok ... Akari."

"Apakah kau menerimanya begitu saja, Kak Megumi?"~

"Aku menerimanya, Akari."

"Kenapa kau menerimanya begitu saja Kak Megumi?!"~

Kali ini Akari bertanya dengan suara tinggi, seakan dia tidak mau menerima jawaban dariku.

"Aku tak punya pilihan selain menerimanya ... Akari," jawabku.

"Apakah tidak merasakan SAKIT HATI karena hal itu ... KAK MEGUMI?!"~

Mendengar suaranya yang terus berteriak padaku di telepon, membuat diriku lepas kendali saat itu.

"TENTU SAJA AKU MERASAKAN SAKIT HATI, AKARI! ... tapi mau bagaimana lagi?"

"Maaf Kak Megumi ... aku jadi berteriak padamu."~

"Aku juga minta maaf, Akari ... aku tak bisa kendalikan emosiku."

Untungnya, aku dan Akari berbaikan setelah perdebatan kecil itu.

Kemudian, Akari pun bertanya padaku. "Lalu, apa yang akan kau lakukan selanjutnya ... Kak Megumi?"~

"Aku akan membantu hubungan mereka berdua, Akari," jawabku.

Akari terdiam, kemudian bertanya. "Apakah itu sudah cukup bagimu, Kak Megumi?"~

"Itu sudah lebih dari cukup bagiku, Akari."

Tak lama setelah aku menjawab pertanyaan terakhir darinya, Akari pun menutup teleponnya.

____________________________________________________

[18 Juli — 2015]

[•] Taman

Seperti itulah yang kami bicarakan di telepon hari itu. Dan sekarang, Akari berada di depanku, mengungkit kembali telepon hari itu.

Dia berkata kalau dia sudah menerima ucapanku di telepon hari itu.

"Jadi ... apa alasanmu mengajakku ketemuan di sini, Akari?" tanyaku sekali lagi padanya.

"Aku punya rencana untuk mendekatkan mereka berdua ... Kak Megumi," jawab Akari.

"Apa rencanamu, Akari?" tanyaku.

Kemudian Akari menyuruhku untuk duduk di sebelahnya.

Setelah aku duduk, Akari pun menjawab pertanyaan dariku.

Dia menatapku dengan senyum lebar di wajahnya. "Sama seperti saat Golden Week beberapa bulan yang lalu ... bagaimana kalau kita semua liburan bersama lagi, kali ini di saat libur musim panas ... Kak Megumi?"

Mendengar jawaban darinya, aku tak mampu mengucapkan sepatah kata pun tentang rencana yang diucapkan olehnya.

—Liburan bersama ... di musim panas?

...Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω...

[•] Bioskop

*POV Haruki

Bioskop, adalah tempat pertama yang dikunjungi olehku dan Sakura pada kencan pertama kami.

Di sana, kami memesan tiket untuk menonton sebuah film drama romansa yang sangat ingin Sakura tonton saat ini.

Kami memesan popcorn bersama, setelah itu kami pun pergi untuk menonton filmnya bersama.

Di saat sedang menonton, sesekali aku melirik ke arah Sakura yang duduk di sebelahku.

Dia menunjukkan berbagai macam ekspresi saat sedang menonton film.

Saat adegan serius dia menaikkan alisnya, apabila ada adegan romantis, dia akan senyum-senyum sendiri.

Selain itu, jika konflik di filmnya mulai memuncak, dia seakan tidak mau mengedipkan matanya sedikit pun.

Dan saat film berakhir, dia pasti akan menangis terharu akan ending dari film yang ditonton.

Setelah selesai menonton film, kami pun keluar dari bioskop.

Ketika sedang berjalan keluar bioskop, Sakura bertanya padaku. "Minamoto, bagaimana menurutmu film tadi?"

"Filmnya sangat menyenangkan, Yoshimoto," jawabku.

"Apa adegan favoritmu?" Sakura bertanya lagi.

"Mungkin saat musuh utamanya mengungkap jati dirinya ... kalau kamu?"

"Adegan favoritku adalah di saat sang karakter utama menyelamatkan pasangannya dari kelompok preman ... Minamoto," jawab Sakura, senyum di wajahnya terlihat sangat tulus.

—Karakter utama yang menyelamatkan pasangannya ya...

"Sepertinya menarik... "

"Barusan kau bicara apa ... Minamoto?"

"Bukan apa-apa ... Yoshimoto."

"Oh ya Minamoto!" Sakura memanggilku.

Aku menoleh. "Ada apa, Yoshimoto?" tanyaku.

"Apa kau sudah menentukan tempat selanjutnya?"

"Belum... " jawabku. "Memangnya kenapa?"

Sakura berjalan lebih cepat, lalu berhenti tepat di depanku. "Bagaimana kalau aku yang menentukannya ... tempat berikutnya," ucap Sakura membelakangiku.

"Apa kau sudah menentukan tempatnya ... Yoshimoto?"

"Tentu saja aku sudah menentukannya, Minamoto."

Aku pun bertanya. "Lalu ... apa tempatnya?"

Sakura berbalik, menatapku dengan senyum manis yang terukir di wajahnya. Sakura pun tertawa kecil.

"Bagaimana kalau kita pergi bersama ke taman bermain ... Minamoto?"

Bersambung....

1
Roxanne MA
okay next thor bab berikutnya aku penasran sma next chapter
Reaz
ayo mampir juga/Coffee/
Lounyx
semangat Thor/Hammer/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!