Cinta Sang CEO Arogan

Sementara itu di apartemen Lion.

Lion yang sedang duduk di dalam ruangan pribadinya sambil menikmati wine termahal yang dia punya.

Pikiran Lion menerawang dia trus memikirkan Fatma, rasa rindunya pada Fatma semakin hari semakin besar.

Anak buahnya yang sudah di kerahkan untuk mencari keberadaan Fatma pun belum memberikan informasi yang memuaskan.

Tanpa di duga sekelebat bayangan Ayu muncul di pelupuk mata Lion.

Entah mengapa ketika dia berada di dekat wanita itu membuatnya merasa seperti sedang bersama Fatma.

Debaran detak jantungnya dan pandangan mata Ayu yang di rasakan sama persis ketika dia sedang memandang Fatma.

Lion mengusap wajahnya frustasi dia sudah hampir gila memikirkan keberadaan Fatma yang entah dimana dan bagaimana keadaannya, kini malah di tambah lagi dengan kemunculan Ayu wanita yang menurut Lion sangat mirip dengan Fatma.

Lion mengambil ponselnya dan mendeal nomor orang kepercayaannya, setelah 2 menit akhirnya panggilan itu tersambung.

" Selamat malam Tuan Anderson apakah ada yang bisa saya bantu sehingga malam malam begini Anda menghubungi saya? " tanya suara dari seberang sana.

"Aku ada tugas untukmu Doy, tolong Kamu carikan informasi tentang Nona Ayu Putri Roberto Sekretaris Mr Daniel secepatnya !" Perintah Lion.

" Baik Tuan akan segera saya laksanakan, " jawab orang tersebut.

Lion pun memutuskan sambungan telepon dan kembali menikmati wine yang masih sisa setengah.

Pagi telah tiba hari ini weekend Fatma pun bermalas malasan di kamar hotelnya.

Ketukan pintu membuatnya bangun dari tempat tidurnya.

Fatma bergegas membuka pintu dan terlihat mr Daniel yang sedang berdiri di sana.

" Tuan sedang apa di sini? Apa Anda membutuhkan bantuan saya, mari masuk, " ajak Fatma.

"Tidak perlu Ayu, di sini saja aku cuma mau bilang kalau hari ini aku akan bermain golf dengan teman lamaku apakah kamu mau ikut? " tanya Mr Daniel.

" Maaf Tuan saya rasa hari ini saya ingin bermalas malasan saja di kamar, " jawab Fatma.

"Baiklah Ayu, saya pergi dulu jaga dirimu baik baik jangan lupa sarapan dan minum vitaminmu, dan satu lagi jangan kecapekan, " ucap Mr Daniel.

" Baik Tuan, " jawab Fatma sambil tersenyum.

"Aku pergi dulu, " kata Mr Daniel berjalan meninggalkan Fatma.

Setelah menutup pintu Fatma kembali berbaring di tempat tidur sambil menonton televisi.

Acara berita yang di tonton Fatma menampilkan sosok Lion yang sedang berada di sebuah pekarangan.

Lion yang sedang tersenyum dengan wajah dan tangan bertumpu pada sebuah pagar.

Kaos hitam lengan panjang yang di kenakan Lion serta rambut coklat kemerahan milik Lion membuat Fatma semakin merindukan dia.

Fatma memandang tanpa berkedip televisi itu, dia bertanya tanya seandainya dulu dia tidak meninggalkan Lion tanpa pamit apa Lion akan menerima anak yang di kandungnya ini? Atau malah mungkin Lion akan menyuruhnya menggugurkan kandungannya?.

Fatma pun tiba tiba teringat perkataan Alex pada Lion tempo hari ketika dia diam diam menghubungi Lion.

Istri Lion sedang hamil dan Lion sangat mencintai istrinya buktinya sampai dia yang mengalami morning sickness.

Mengingat kenyataan itu membuat hati Fatma nyeri dan tidak terasa air matanya sudah mengalir begitu saja.

Dia bingung bagaimana kelak dia menjawab kalau anaknya bertanya siapa dan di mana ayahnya.

Jikalau dia menjawab jujur dia takut Lion tidak mau mengakui anak mereka.

Jika dia berbohong dan suatu saat nanti anaknya mengetahui kebenarannya

pasti anak itu akan sangat terluka dan merasa kecewa pada Fatma.

Fatma bingung memikirkan itu semua.

Akhirnya Fatma berniat untuk jalan jalan di sekitar hotel untuk menenangkan kembali hati dan pikirannya.

Biarlah semua berjalan sesuai alur takdir membawanya.

Yang terpenting untuk Fatma saat ini adalah menjaga baik baik kandungannya karena hanya ini bagian dari Lion yang ada bersamanya.

Fatma berjanji akan menjadi ibu sekaligus ayah untuk anaknya sehingga anak itu lupa menanyakan di mana sosok ayahnya.