NovelToon NovelToon
Mengejar Cinta Suamiku

Mengejar Cinta Suamiku

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Dikelilingi wanita cantik / Crazy Rich/Konglomerat / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: sopiakim

Zely Quenby, seorang gadis yang bekerja di sebuah perusahaan. ia hanya seorang karyawan biasa disana. sudah lama ia memiliki perasaan cinta pada Boss nya yang bernama lengkap Alka farwis gunanda. Hingga timbul lah tekad nya untuk mendapatkan Alka bagaimana pun itu. meskipun terkadang ia harus menahan rasa sakit karena mencintai seorang diri.

bagaimana yah keseruan kisah antara Alka si bos galak dan crewet dengan gadis bermulut lembek itu?

pantengin terus yah, dan jangan lupa untuk tekan favorit biar bisa ngikutin cerita nya😍.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sopiakim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

4. Awal mula

Alka hanya berbaring dikamar nya. Enggan untuk keluar karena sudah pasti akan berdebat seperti tadi dengan mamahnya sendiri. Hampir setiap hari ia harus sabar dalam menghadapi mamahnya yang tidak pernah berhenti membahas masalah pernikahannya dan juga cucu yang sangat ingin ia miliki itu, sedangkan Alka sendiri masih belum memiliki niat untuk menikah apalagi punya anak.

Tiba-tiba saja panggilan masuk dan Alka yang sejak tadi merenung terkaget namun ia kembali bersikap biasa saja. Tentu saja yang menelpon itu adalah Ren yang sudah pasti ingin mengajak Alka untuk keluar dan melangsungkan niatnya itu.

"Tumben nih lu nelpon gua, kenapa? "

Alka duduk diatas ranjang dan bersandar sembari meletakkan ponselnya sembari membuat mode speaker.

"Gua gabut nih, lu datang ke tempat yang gua Sharelock gimana? "

Alka sedikit memicing bingung dengan Ren malam ini. Biasanya saat ia mengajak sahabatnya itu untuk keluar apalagi setelah rumor aneh tentang mereka dia selalu menolak namun, kali ini Ren menjadi pihak yang mengajak?. Namun laki-laki itu mencoba berpikir positif mungkin sahabat nya itu benar-benar sedang bosan.

"Tumben banget, ade apa nih? " Tebak Alka.

"Udah ah ngk usah banyak nanya. Cepetan sini. " Ren dengan nada sedikit kesal.

"Yodah tungguin gua, gua juga lagi banyak pikiran nih. " Alka mematikan sambungan dan langsung meraih dompet juga kunci mobilnya.

Malam ini ia benar-benar merasa suntuk apalagi sehabis berdebat dengan mamah tadi, Untung saja Ren menelpon dan mengajaknya keluar untuk menghilangkan rasa suntuk dan bosan itu. Dan memang ia adalah tipikal laki-laki yang hanya keluar dengan orang tertentu saja, kalau saja Ren tidak mengajaknya keluar tadi maka ia akan habiskan malam dengan merenung sendiri di dalam kamar. Sebab keluar kamar sama saja cari penyakit untuk nya.

"Kamu mau kemana malam-malam begini? "

Alka yang sudah membuka pintu dengan pelan masih saja di dengar oleh sang mamah. Ia terpaksa berhenti dan berbalik kearah mamahnya itu. Menghindari mamah adalah hal paling sulit yang dilakukan oleh Alka karena ia dan mamah seolah memiliki benang penyatu. Setiap Alka ingin bersembunyi ataupun menghindar maka mamah dengan mudah tau.

"Mau nyari istri biar mamah seneng. " Asal celetuk saja Alka saking kesalnya melihat mamah. Jujur saja kata-kata itu adalah ujaran asal karena terlalu sering ditekan oleh mamah. Padahal kenyataannya Alka sama sekali tidak memikirkan untuk mencari seorang gadis.

Mamah langsung tersenyum setelah mendengar itu "Bagus kalau begitu, awas saja kalau kamu belum juga mendapatkan calon menantu untuk mamah dalam kurun waktu seminggu ini. Maka kamu harus dijodohkan dengan yesha. "

"Malam ini juga Alka dengan mudah mendapatkan nya, mau yang seperti apa mah? Alka bisa dapetin biar mamah seneng deh. " Kesal Alka karena mamah seperti nya benar-benar sangat tidak bisa diajak berkompromi. Selalu saja membuat Alka mumet dengan masalah yang itu-itu Muluu.

"Jangan cuma omongan aja, pake bukti dong. " Mamah menantang Alka dengan senyuman smirk hingga Alka semakin kesal saja. Benar-benar seperti tom and Jerry kalau diibaratkan.

"Ahh sudahlah Alka pamit aja mah. " Alka memilih untuk keluar dari rumah tak ingin memperpanjang perdebatan dengan mamah. Karena sejauh apapun mereka berdebat maka Alka akan kalah telak jika mamah terus saja mengungkit pernikahan.

"Loh kak Alka mau kemana? "

Lagi-lagi langkah Alka terhenti saat Andin yang berstatus adik perempuan nya itu datang dari arah pagar dengan seorang gadis seumuran dengan nya. Lagi dan lagi ia harus menahan rasa kesal karena setelah mamah ia harus bertemu dengan Yesha yang sama menyebalkan dengan mamahnya.

Alka benar-benar tidak bisa tenang satu menit saja, setelah habis mamah sekarang ia harus berhadapan dengan gadis yang membuat ia sangat kelelahan itu.

"Kak, kok diam aja. Echa nanya nih. " Gadis bernama Yesha itu kini sudah memegang tangan Alka dengan manja.

Alka hanya bisa mendengus pelan. Ia selalu saja harus mencoba untuk bersabar saat gadis kecil itu bertingkah posesif dengan nya. Bukankah kalian bisa melihat bahwa tidak ada chemistry diantara mereka berdua? Bagaimana bisa ia akan dijodohkan dengan bocah posesif dan manja itu?.

"Kakak ada urusan aja, din bawa echa masuk gih jangan sampai masuk angin. "

Andin hanya mengangguk saja dan menarik yesha dengan pelan. Walaupun sebenarnya Yesha sangat tidak ingin membiarkan Alka pergi sendirian namun karena Andin sudah menariknya ia akhirnya menurut saja.

"Cieee perhatian banget kak, kan makin cinta. " Yesha melemparkan kiss bye kearah Alka yang hanya menggeleng saja melihat itu.

"Ngk kebayang kalau gua nikah sama tuh bocah. "

Membayangkan nya saja Alka sudah merinding dengan hebat, gadis muda itu adalah salah satu sumber stress bagi Alka dan mamah tidak tahu akan hal itu, mereka hanya tahu kalau Yesha sangat mencintai Alka sedangkan Alka sama sekali tidak mencintai nya.

Zely sudah berdandan cantik sesuai dengan gayanya sendiri. Hanya bisa berpenampilan yang bisa ia atasi dengan uang yang tak seberapa itu. Lagian untuk apa ia bergaya berlebihan sedang ia tak mampu dengan itu. Melihat banyak orang yang begitu Hedon namun terlilit hutang disana-sini sungguh merepotkan. Zely tidak ingin menjadi orang yang seperti itu.

Ia menunggu pesan dari Ren sesuai dengan kesepakatan mereka berdua tadi. Ia masih belum mengerti dengan rencana yang dimaksud oleh Ren itu. Tapi tak ada salahnya untuk mengikuti itu itung-itung sebagai perjuangan mendapatkan boss Alka. Karena tanpa bantuan Ren ia mungkin mustahil untuk mendapatkan Alka karena mengenal dirinya saja Alka tidak sama sekali.

"Kenapa lama sekali sih? Ck. " Sejak tadi Zely sudah menunggu panggilan dari Ren karena malam juga sudah semakin berlalu.

Zely menutup pintu dengan pelan agar ibunya tak mendengar itu. Bisa-bisa ia akan meminta ikut saat zely hendak keluar rumah. Bukan karena zely adalah anak yang durhaka tak ingin keluar rumah dengan ibunya tapi ia tak ingin ibunya banyak bertingkah nantinya.

Tiba-tiba panggilan masuk membuat zela buru-buru mengangkat panggilan itu. Walaupun sebenarnya ia sangat canggung dan juga gugup tetap saja ia harus menjalani rencana ini dengan harapan bisa mendapatkan Alka seperti yang dikatakan oleh Ren.

"Ha,, halo. "

"Nape lu zel? Kok kedengeran kayak panik gitu? Lu ngkpp kan? Atau lu kena masalah? "

Tiba-tiba saja suara familiar yang terdengar dari ponsel miliknya, karena terlalu gugup Zely bahkan tidak memeriksa siapa yang menelepon tadi dan ternyata itu bukan Ren melainkan Radi.

"Ck, gua kirain siapa ih. Gua baik-baik aja kok Rad. Ada apa nih? Fida mana? "

"Ngkpp sih, kita lagi istirahat nih sebelum pulang. Lu beneran ngkpp kan? Gimana? Jadi ngk lu ikut rencana siapa sih? Ahh Ren yah? Nah itu. Lu jadi ikut rencana dia? " Tanya Radi kepo.

"Hooh, tapi sampai sekarang belum juga dapet pesan. Gua kira tadi yang nelpon pak Ren eh rupanya elu Rad. " Lesu zely.

"Yaudah kalau ngk jadi lu nyusul kita aja kerumah fida, gimana? Mamahnya lagi masak banyak makanan katanya. " Radi terus saja berbicara diseberang telepon.

Seperti biasanya Radi dan Fida tidak akan pernah melupakan Zely dalam keadaan apapun, mereka selalu saja berusaha membuat gadis itu nyaman dan merasa disayangi.

"Eh udah dulu yah rad, nih pak Ren udah ngirim pesan. Lu berdua aja deh yang makan. Salam sama om dan tante. Bye. "

Dengan cepat zely melihat isi pesan dari ren itu dengan jantung dag dig dug karena panik. Ia menarik nafas dalam-dalam dan membaca dengan tenang.

Zely langsung mengangguk faham dan mencari tumpangan menuju tempat itu. Ia terus saja merasakan was was karena gugup. Bagaimana yah dia akan bertemu dengan bossnya itu? Apakah bossnya bahkan mengenal gadis seperti nya?. Ren sedang merencanakan apa? Segala pertanyaan itu sejak tadi muncul dalam pikiran Zely yang semakin gugup itu.

Ia berkali-kali memegang tangannya dan menarik nafas dalam-dalam karena sangat gugup. Dengan pelan Zely keluar dari rumah tanpa sepengetahuan mamahnya karena bisa ribet kalau sampai mamahnya tahu akan hal itu. Zely bisa dibilang sedang keluar rumah tanpa izin orangtua namun hal itu adalah yang terbaik untuk Zely.

Ren tersenyum saat melihat Alka sudah sepenuhnya mabuk. Ia tak hentinya memberikan Alka minuman itu hingga sang empu sudah dibawah pengaruh alkohol kuat.

"Hmmm nikah yuk. Gua lagi nyari calon istri nih. " Alka memegang tangan Ren hingga Ren langsung kaget dan kesal. Benar-benar menyiksa Ren bahkan saat Alka sedang mabuk saja ia masih suka menggoda sahabat nya itu.

"Kamvrett,mabuk aja ngeselin banget nih bocah, nikah sama tiang noh jangan ngajakk guee. " Kesal Ren sedikit menoyor sahabatnya itu hingga Alka sedikit terhuyung namun ia kembali stabil.

"Lu nolak gua hah? Gua ini kaya, tampan dan mapan. " Alka lagi-lagi mempromosikan dirinya hingga Ren semakin melihat jijik kearah sahabat nya itu.

"Bodo amat nyet, mana peduli gua lu mapan pa kagak. Gua masih normal untuk nikah bareng laki berbatang kek lu. Gua juga punya ngapain nyari yg sama. Kalau mau gua bantuin lu deh nyari waria." Ren sedikit bergidik membayangkan hal yang tak terbayangkan itu. Alka benar-benar berhasil membuat Ren semakin stress karena rumor mengenai mereka.

Alka hendak mengambil minuman itu namun karena sudah terlalu mabuk ia malah menumpahkan nya ke baju yang ia kenakan itu. Ren benar-benar dibuat susah oleh sahabat nya itu, bukankah ini yang dinamakan sebagai senjata makan tuan? Ia hanya ingin menjebak Alka ehh malah dia yang repot sendirian.

"Ck, banyak banget sih ulah nih bocah. Mau mabok pa kagak lu pengen gua pites dah suerr, " Kesal Ren terpaksa membopong tubuh sahabatnya itu menuju ruangan yang sudah ia pesan itu.

Sampai disana dengan susah payah Ren mengganti baju yang Alka kenakan dengan piyama tidur saja.

Tiba-tiba saja ponsel Ren berbunyi sedikit lantang hingga ia langsung mengangkat nya.

"Bagaimana sih pak? Katanya akan ada berita besar? Dimana gadis yang bapak maksud? Apa bapak hanya beralasan saja untuk menutupi kebenaran nya? " Protes seseorang dari seberang telepon.

"Tunggulah saja, saya jamin ini akan menjadi berita besar dan menguntungkan pihak kalian. Tapi sebagai gantinya tolong kesepakatan kita anda selesai kan. Hilang kan semua artikel tentang hoax itu. "

Setelah meyakinkan pihak media yang sengaja ia sewa itu ia pun mencoba untuk menghubungi zely namun belum juga ia panggil pintu sudah diketuk dari arah luar.

Ren tersenyum karena itu dan ia pun mengambil sebuah gelas berisi wine dan berjalan kearah pintu.

Ia berpura-pura seolah olah sedang mabuk dan membuka pintu. Disana sudah ada Zely yang terlihat bingung.

"Loh, bapak kenapa? Dimana pak Alka? " Tanya zely masuk dan Ren langsung menutup pintu.

Tiba-tiba saja Ren yang sedang berpura-pura mabuk itu langsung menumpahkan wine itu kearah bajunya zely.

"Akhh,, pak Ren, kenapa saya malah disiram sih? Kenapa dengan kalian? Bukannya bapak memiliki janji dengan saya?. Bagaimana dengan kesepakatan kita? Ck. Sia-sia saja saya datang dengan penampilan ini malah kena siram. " Lesu Zely.

Namun ia melihat kearah ranjang disana sudah ada Alka yang sedang terbaring dengan keadaan mabuk berat. Tersenyum sendiri dan sedikit meracau pelan.

Zely mendekat dan melihat bingung namun ia sedikit tersenyum karena merasa lucu dengan tingkah Alka saat sedang mabuk begitu, namun dengan cepat ia menggeleng karena situasi saat ini sangat membingungkan baginya. Seolah rencana yang ia pikirkan sama sekali bukan seperti ini.

"Hmmm ayo kita menikah yah. Yah. " Alka dengan bibir sedikit manyun karena mabuk tidak lupa juga dengan suara memelas dan manja itu.

Zely sedikit mengeryit karena mendengar itu dari Alka, ia benar-benar terlihat seperti orang lain saat ini.

"Pak kenapa pak Alka bisa seperti ini? " Heran Zely namun Ren sendiri berpura-pura tak faham dan memilih untuk duduk di sofa.

Zely malah terlihat bingung dengan Ren saat ini. Laki-laki benar-benar tidak bisa dipercaya, ia bertindak seolah melupakan rencana yang ia sebutkan tadi.Dan bodoh nya Zely percaya begitu saja dengan datang ke tempat ini.

"Pak, gimana sih? Kok malah ikutan mabuk gini? Aneh banget. "

Ren sedikit tersenyum namun ia memilih untuk terus melanjutkan aksinya itu berpura-pura mabuk dan melihat bagaimana kah zely akan menghadapi ini.

"Hmmm Aku belum mau menikah kenapa malah dipaksa sih? " Kesal Alka setelah berbicara sendiri tadi.

Zely tersenyum mendengarkan Alka yang berbicara sendiri itu. Sungguh ia tak menyangka akan bertemu dengan sifat Alka yang ini. Selama ini ia hanya tau bossnya itu adalah laki-laki cool dan juga berwibawa. Namun, kali ini Alka sungguh seperti seorang bocah saja.

"Humm,, aku mau pulang saja. Kalau kamu tidak mau menikah yasudah. Aku mau pulang saja, kamu akan menyesal karena tak mau menikah dengan laki-laki hebat seperti ku hahah. " Alka tiba-tiba bangkit sempoyongan hingga Zely ikut panik dari arah belakang.

"Loh, loh, pak. Bapak mau Kemana dengan penampilan seperti ini? Bagaimana jika ada yg melihat? " Cegah Zely namun Alka sudah lebih dulu membuka pintu dan zely yang hendak menahan Alka malah ikut tertarik oleh Alka.

Cekrek,

Tiba-tiba saja sudah banyak sekali awak media disana. Mengambil banyak sekali gambar Zely juga Alka. Walaupun seberapa sering dan kuat Zely berusaha untuk menutupi Alka yang keluar dengan penampilan nya yang sangat ambigu itu.

Zely kaget bukan main karena itu. Ia mencoba untuk menutupi Alka, belum lagi bossnya itu hanya mengenakan piyama saja. Hal seperti itu akan sangat cepat menyebar dan membuat karir Alka bisa hancur. Zely sungguh tidak ingin hal seperti itu terjadi namun kali ini ia sangat tidak bisa mencegahnya karena Alka sudah terlanjur masuk ke dalam masalah itu.

"Yatuhan kenapa bisa seperti ini? " Batin zely panik.

...🍄🍄berlanjut🍄🍄...

Waduhh bisa berabe nih. Alka kamu jangan nyalahin Zely saat kamu sendiri yang datang ke hadapan media wkwkw.

Jangan lupa yah like, komen dan vote😍

See you guys 🧀

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!