Lisa, seorang istri yang disia-siakan oleh suaminya. Status pernikahannya digantung karena suaminya menikah lagi dan Lisa tidak mendapatkan nafkah yang layak. Tetapi Lisa harus kuat karena ada 3 orang anak yang masih membutuhkannya. Sandi, Rizki dan Shanum masih memerlukan kasih sayang dari Lisa dan tentunya memerlukan biaya yang tidak sedikit untuk bertahan hidup dan pendidikannya. Sementara Dani suaminya hanya perduli dengan istri keduanya walaupun hanya dinikahi secara siri. Bagaimana nasib Lisa dan ketiga anaknya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yayuk riyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 32. Lisa Menemukan Bukti
Alhamdulillah, hari ini suami Lisa masih libur. Suaminya bilang, dia libur 3 hari. Entahlah, Lisa kurang paham dengan managemen di kantor suaminya. Mengapa bisa libur dan lembur yang tidak karuan dan tidak terprogram. Lisa berusaha untuk percaya dengan omongan suaminya. Walaupun hati kecilnya tidak percaya. Namun, Lisa mengabaikannya. Baginya, yang penting suaminya masih pulang dan masih perhatian padanya dan pada kedua anaknya.
Malam itu, Lisa tidak bisa tidur. Dia melihat anak dan suaminya sudah tidur dengan nyenyak. Dia penasaran dengan isi hp suaminya. Akhirnya, Lisa mengecek hp suaminya diam-diam. Ternyata hp nya menggunakan kata sandi. Lisa mencoba bebetapa kali. Memasukkan asal kata sandi yang kira-kira digunakan. Alhamdulillah, akhirnya berhasil. Ternyata suaminya menggunakan kata Sandi tanggal kelahiran Rizki.
Akhirnya, Lisa mencoba membuka aplikasi wa dulu. Ternyata, dia menemukan satu chat yang disimpan dengan nama 'Cintaku'. Dan isi dari chat tersebut, mampu membuat Lisa langsung diam dan menangis. Dia tidak menyangka, suaminya mempunyai wanita lain. Entah sejak kapan mereka berhubungan. Namun, sepertinya hubungan mereka sudah terlalu jauh. Kalau dari isi chat nya, sepertinya Dani sering menginap di rumah perempuan itu. Lisa hanya bisa menangis dalam diam. Lisa segera menyimpan no chat itu ke dalam hp nya sendiri.
Kemudian, dia mencoba membuka aplikasi yang lain. Yang berlogo biru. Dia menggulir aplikasi itu dan dia kaget, banyak sekali postingan-postingan suaminya dengan perempuan itu. Ada yang lagi jalan-jalan, ada yang di rumah dan memamerkan kemesraan layaknya suami istri. Ya Allah, Lisa kaget melihat nya. Ketika Lisa mencoba membuka aplikasi itu di hp nya sendiri ternyata tidak bisa. Mungkin sudah diblokir oleh suaminya. Akhirnya, Lisa menyimpan kembali hp suaminya ke tempat semula.
Setelah itu, dia mencoba untuk tidur. Namun, sulit sekali. Dia tidak bisa tidur. Lisa memejamkan matanya, berharap bisa tidur. Namun, mata terpejam namun, hati dan pikiran sadar. Malam ini, dia hampir begadang semalaman. Entah jam berapa dia baru bisa tidur karena keesokkan harinya, dia bangun kesiangan dan itupun masih dengan mata yang berat.
Namun, Lisa akan berusaha bersikap biasa saja di depan suaminya. Mungkin suaminya sedang khilaf dan besok-besok akan sadar dan kembali seperti dulu. Itu harapan Lisa. Kemudian, selesai mandi dan solat, Lisa lanjut memasak untuk sarapan mereka nanti.
"Dek, sudah bangun?" , tanya suaminya.
"Iya mas. Ini lagi masak buat sarapan nanti." , jawab Lisa.
"Mmmhhh...harum sekali. Masak apa dek?" , tanya Dani lagi.
"Masak ikan palomara kesukaan mas. Kebetulan kemarin pas ke pasar lihat ikan bandeng segar, jadi belu deh." , jawab Lisa.
"O iya, makasih ya dek. Mas mandi dulu ya." , jawab Dani.
"Iya, sana mandi. Pantesan bau dari tadi. Belum mandi ternyata." , jawab Lisa bercanda.
"Eh sembarangan, belum mandi juga wangi lah. Mau cium..." , jawab Dani balas bercanda.
"Nggak mau, bau....sana mandi cepat." , jawab Lusa lagi sambil pura-pura menutup hidung.
Dalam hati, Lisa menangis. Entah sampai kapan, momen seperti ini akan bisa dia alami lagi.
'Ya Allah, lindungilah rumah tangga hamba dari segala macam godaan.' , do'a Lisa di dalam hati.
Setelah selesai memasak, Lisa membangunkan Rizki. Kebetulan Sandi juga sudah bangun. Kemudian, Sandi dan Rizki mandi bersama. Setelah itu, Lisa memakaikan Rizki baju. Dan Sandi, sudah mulai belajar memakai baju sendiri. Lisa hanya memberinya minyak telon dan bedak.
"Mama, aku sudah bisa pakai baju sendiri." , ucap Sandi.
"Iya sayang, anak pintar. Anak mama sudah besar ternyata." , jawab Lisa.
"Iya dong mama. Aku kan sudah mau sekolah TK. " , jawab Sandi.
Lisa pun mencubit pipi Sandi gemas. Kemudian, mereka sarapan bersama.
Tingkatkan terus...