NovelToon NovelToon
Tutorku Tunanganku

Tutorku Tunanganku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikah Kontrak / Cinta Paksa / Dijodohkan Orang Tua / Slice of Life
Popularitas:957
Nilai: 5
Nama Author: Mashimeow

"Mulai sekarang gue yang jadi tutor lo sampai ujian kenaikan kelas."

Awalnya Jiwangga hanya butuh Keisha sebagai tutornya, itupun dia tidak sudi berdekatan dengan anak ambis seperti Keisha.

Sayang seribu sayang, bukannya menjauh, Jiwangga malah dijodohkan dengan Keisha.

Lantas bagaimana kelanjutan kisah mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mashimeow, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hamada Sushi For Family Time

“Kei, mau makan di luar nggak?” tanya Felix.

“Emangnya Papa nggak sibuk?” balas tanya Keisha. 

Felix menggelengkan kepalanya lalu mengumbar senyuman simpul pada sang anak. Ia mengusap sayang rambut Keisha sayang. “Papa bulan ini bakal lebih banyak di rumah buat kamu. Beberapa pekerjaan udah selesai lebih awal, jadi sekarang ada waktu luang buat keluarga,” jelas Felix.

“Ada pembahasan yang kamu harus tahu juga Sayang. Jadi anak cantiknya Mama ini mau makan malam di mana Nak?” tanya Amy yang muncul dari dapur sambil membawa semangkuk penuh berisi jeli dingin.

Keisha menoleh ke arah orang tuanya secara bergantian. Atensi gadis itu sedikit terdistraksi dari permainan di ponsel. Alisnya berkerut heran dengan bibirnya mengerucut lucu seperti sedang memikirkan jawaban yang pas. Keisha ingin pergi ke tempat yang jarang mereka datangi. Selagi ada kesempatan maka akan dia gunakan sebaik mungkin.

“Aku mau makan sushi aja di Hamada Sushi. Terakhir ke sana kayaknya udah lama banget,” kata Keisha dengan wajar berbinar antusias.

“Hamada Sushi yang di GI atau PIM?” tanya Felix.

“Cari yang dekat rumah aja Mas biar nggak terlalu lama di jalan karena macet,” kata Amy mengingatkan.

“Apalagi kalau akhir pekan gini kan macetnya suka nggak ada ampun banget, Pa. Pilih yang PIM aja sekalian aku mau cari beberapa barang yang udah habis juga,” ucap Keisha memberikan suara.

“Kalau gitu Papa tunggu Mama sama Keisha siap-siap dulu sebelum berangkat.” Felix bangkit dari duduknya lebih dahulu sambil membawa kopi hitam yang masih tersisa separuh gelas. Pria separuh baya itu meninggalkan ruang tengah menuju kamar utama.

Keisha mengendikkan bahunya acuh lalu memilih untuk kembali ke kamar. Ia mencari setelan terbaik yang cocok dipakai saat pergi bersama dua orang terkasih. Pilihan gadis itu jatuh pada kaus rajut berwarna merah muda soft dipadukan dengan celana jeans panjang putih polos. Wajah cantiknya dipoles oleh riasan tipis yang memberi kesan natural. 

Keisha juga mengabadikan penampilannya dalam sebuah foto di ponsel. Ia mengambil beberapa sebelum keluar dari kamar dan menyusul kedua orang tuanya. Ada rasa bahagia yang tidak sanggup diungkap dengan kata-kata. Sudah lama mereka tidak menghabiskan waktu untuk keluarga seperti ini.

*** 

Hamada Sushi selalu menjadi pilihan ternyaman untuk Keisha dan keluarganya saat ingin menghabiskan waktu. Apalagi mereka gemar sekali dengan makanan mentah dan segala varian menu nasi kepal ala Jepang. Keisha bisa menghabiskan lima piring salmon sashimi sendirian kalau memang sedang ingin. Saat ini saja gadis itu sudah melahap potongan salmon di piring ke dua.

Jika dihadapkan dengan makanan lezat, kebanyakan kaum hawa akan menggerakkan tubuh mereka sesuai irama sambil menyantap pesanan. Hal itu juga berlaku untuk Keisha dan Amy. Apalagi wajah sumringah tidak bisa berbohong ketika potongan daging itu lumer menyatu di dalam mulut. Keisha menyuapkan satu potongan besar spicy tamago salmon yang sudah diberi kecap asin ke dalam mulut.

“Kei,” panggil Felix.

Keisha menoleh sambil sibuk mengunyah makanan. Sebelah alisnya terangkat heran saat menangkap maksud panggilan dari sang papa. Ia menutup mulut dengan tangan kanan sebab terlalu penuh sampai membuat gadis itu kesulitan untuk berbicara. “Kenapa Pa?” tanya Keisha.

“Ada yang mau Papa dan Mama bahas sama kamu,” ucap Felix.

“Kenapa? Kalian mau pergi ke luar negri lagi? Kapan? Berapa lama?” serbu Keisha dengan banyak pertanyaan.

“Bukan. Mulai besok kamu harus akur loh sama anak sahabat Mama. Dia bakal tinggal sama kita buat 1 tahun ke depan karena orang tuanya ada dinas pembangunan cabang perusahaan di Edinburgh. Mereka nggak mau ninggalin anaknya begitu aja tanpa pengawasan. Mama juga nggak bisa nolak permintaannya karena dia dulu udah banyak sekali bantu keluarga kita, Kei,” tutur Amy.

“Kalau nggak salah juga anaknya Hadlan ini satu sekolah sama kamu. Jadi bisa tuh nanti kalian berangkat bareng,” sahut Felix menimpali.

“Hah? Mama sama Papa serius?” Keisha menoleh cepat dengan kedua matanya yang membulat sempurna. “Aku bakal punya teman di rumah dong. Ya ampun aku setuju banget kalau begini. Mau tinggal lama sama kita juga aku mau,” kata Keisha antusias.

 “Kalian harus benar-benar akur loh ya kalau dia udah tinggal sama kita. Papa sering ketemu sih anaknya asik banget. Diajak teman ngobrol juga nyambung, suaranya kalau nyanyi juga bagus banget Kei, sering ajak Papa main billiard juga.” Felix berkata sambil menyuapkan kulit salmon garing ke arah istrinya.

“Ih asik bangett. Kenapa nggak ajak aku juga kalau kalian sering main bareng?” tanya Keisha.

“Kebetulan aja pas lagi keluar dan ketemu Dek. Itu anak sukanya dadakan makanya setiap kali main nggak pernah direncakan,” jawab Felix. 

“Anak teman Mama itu emangnya nggak punya saudara lain yang bisa diinapi apa? Kok tiba-tiba banget diungsiin ke rumah kita,” tanya Keisha. 

Amy menggelengkan kepala sebagai jawaban. Wanita cantik separuh baya itu lantas menyesap ocha dingin miliknya lebih dahulu. “Om Hadlan dan istrinya itu sama-sama dari keluarga anak tunggal. Kalaupun mau dititipkan ke rumah neneknya juga jauh. Sayang juga kan sama sekolahnya masak harus pindah,” jelas Amy.

“Nanti dia tidur di mana? Ke kamar depan aku aja ya. Nanti ruangan yang biasanya aku pakai buat kumpulin barang-barang K-pop biar dipindah sama Mbok Siti ke gudang,” usul Keisha. 

“Iya nanti Papa minta ke Pak Cipto dan Mbok Siti buat bantu pindahan biar besok sore kamarnya udah bisa dipakai. Semisal kami nggak ada di rumah, kamu nggak akan sendirian lagi karena ada anak teman Mamamu yang temani,” kata Felix seraya mengusap sayang rambut panjang Keisha lembut.

Keisha menganggukkan kepala patuh. Ia sudah terbiasa dengan ketidakhadiran peran kedua orang tuanya disaat masa remajanya seperti ini. Karena kesibukan sudah merenggut semua kasih sayang juga perhatian mereka untuk sang anak. Keisha merasa bersyukur jika ternyata Tuhan memberi ganti kehadiran kedua orang tuanya dengan teman sebaya yang akan tinggal bersama nanti. 

Selama 17 tahun si puan hidup, belum pernah dia mendapatkan teman berbagi cerita yang bisa menemaninya kapan saja dan dimana pun. Walupun kadang Luna juga sering mampir atau menginap. Tetapi Keisha tidak bisa terus-terusan meminta gadis itu untuk tetap tinggal bersamanya. Ini menjadi pengalaman baru yang akan menjadi kenangan manis yang bisa dikenang selalu.

Keisha tidak sabar menantikan kedatangan anak sahabat sang mama. Ia akan menyambut sosoknya dengan baik, mengajak berkeliling satu rumah, mengajaknya ke spot menarik yang biasa dipakai saat menikmati matahari terbenam di sore hari. Hanya dalam bayangan saja sudah terlihat akan semenyenangkan apa jika semua itu terwujud.

1
bayusetyawan
aku pengen gabung ke chaos brotherhood thor
Cheng Lin2194
Terhibur banget!
Mashimeow: terima kasih udah suka sama ceritaku^^
total 1 replies
Juárez Márquez Odette Margarita
Ngakak dosa!
Farldetenc: Ada karya menarik nih, IT’S MY DEVIAN, sudah End 😵 by farldetenc
Izin yaa
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!