Sequel dari The Sexy Maid and The King Devil of Mafia.
Arabella, nama yang cantik secantik orangnya, namun tidak dengan kehidupan nya, dia tinggal bersama dengan Ibu tirinya karena kedua orang tuanya sudah meninggal, sikap ibu tirinya sangat buruk terhadap Arabella dia suka menindas dan memakinya.
Suatu ketika Ibu tirinya hendak menjualnya kepada seseorang dan Arabella pun segera melarikan diri ketika mengetahuinya.
Aarav Geraldo Grey, keturunan satu-satunya dari Arthur Geraldo Grey dan Clara Claire. Aarav pria yang dingin dan tegas. Dia tidak pernah menjalin hubungan dengan wanita manapun.
Sampai akhirnya Aarav jatuh cinta pada pandangan pertama dengan seorang wanita yang ia selamatkan..
Penasaran, Yuk baca cerita selengkapnya..
Tapi sebelum itu Author ingatin ya!!
Ini ceritanya mengandung kekerasan dan ***+ Nya.
Dan setting-Nya Luar Negeri ya....
Jadi bagi yang nggak suka silahkan skip ya 😊.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ~beauty.author, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pengakuan Aarav
Pagi harinya Arabella menggeliat kan tubuhnya, namun dia merasakan memegang sesuatu yang keras. Arabella pun meraba-raba nya dengan mata yang masih terpejam.
"Sudah puas meraba nya?" Arabella langsung membuka kedua matanya kala mendengar suara serak pria di sampingnya.
Betapa terkejut nya Arabella ketika melihat Aarav tidur di samping nya dengan bertelanjang dada dan parahnya mereka tidur saling berpelukan. Ia pun segera menjauhkan dirinya dari Aarav.
"Kenapa aku bisa disini? Bukankah semalam aku tidur di sofa." Ucap Arabella bingung dengan muka bantalnya.
"Aku yang memindahkanmu kesini." Jawab Aarav tersenyum tipis menatap wajah lucu Arabella yang baru bangun tidur itu.
*Jadi kami satu ranjang semalam!" batin Arabella
"Kenapa? Aku sengaja tidur disana kok." kata Arabella melihat Aarav dengan wajah polosnya.
"Kemarilah!" Ucap Aarav mengulurkan tangannya menyuruh Arabella untuk mendekat kepada nya.
Bukannya mendekat Arabella malah ingin menjauh, namun belum sempat, Aarav sudah menarik tangannya dan membenamkan Arabella kedalam dekapannya.
"Lain kali jangan tidur di sofa lagi ya, tidak baik untuk tubuhmu." Ucap Aarav lembut dengan suara serak nya, sembari mengelus-ngelus kepala Arabella yang berada di dada bidangnya.
Arabella terkejut namun hati Arabella tiba-tiba merasa hangat mendengar ucapan lembut dan belaian halus dari Aarav.
"Kenapa kau bersikap seperti ini kepadaku?" Tanya Arabella pelan.
"Arabella!" Panggil Aarav lembut.
"Iya! " Jawabnya yang masih dalam dekapan Aarav.
"Dengarkan baik-baik kata-kata ku ini." Ucap Aarav.
"I love you!" Sambungnya yang membuat sang pendengar kaget dan mengangkat sedikit kepalanya dan melihat kearah pria itu.
"Apa maksudmu?" Tanya nya dengan kening yang berkerut.
"I love you!" Ucap Aarav sekali lagi dengan serius menatap netra biru wanita itu.
Arabella hendak menjauhkan tubuhnya dari Aarav karena tiba-tiba dadanya berdegup dengan cepat mendengar pengakuan Aarav barusan.
Namun pria itu menahan pinggang nya. Arabella memberontak dengan memaksa melepaskan tangan Aarav yang melingkar di pinggangnya karena tidak mau Aarav menyadari degupan kencang di dadanya.
"Mau kemana?" Tanya Aarav menahan pinggang Arabella.
"A-aku ingin ke kamar mandi!" Jawabnya gugup.
"Kau ingin menghindar?" Tanya Aarav sedikit tersenyum miring.
"A-aku benar-benar ingin ke toilet sebentar!" Jawab Arabella yang masih gugup.
*Bohong,, detak jantungmu berdegup dengan cepat, kau pasti sengaja ingin menghindar* batin Aarav dan menyadari degup jantung Arabella yang menempel di dadanya.
"Tunggu lah sebentar lagi, aku masih ingin memelukmu!" Ucap Aarav kembali membenamkan wajah Arabella ke dadanya dan mengelus kepalanya.
Wajah Annabella sudah merah bak tomat sekarang ini. Dia tidak tahu ada apa dengan perasaannya itu.
"Kenapa? Kenapa kau tiba-tiba menyukaiku?" Tanya Arabella yang masih berada di dekapan Aarav.
"Aku tidak tahu but I am fall in love with you." Lirih Aarav membelai rambut halus wanita itu.
"Tidak ada yang spesial dari diriku bahkan kau tahu betapa menyedihkan nya aku, bagaimana mungkin kau bisa jatuh cinta denganku." Lirih Arabella.
"Tidak ada yang tidak mungkin jika hati sudah jatuh cinta." Jawab Aarav pelan.
"Dan lagi jangan berkata seperti itu! Kau bukan wanita menyedihkan dan kau adalah wanita yang sangat spesial bagiku." Ucap Aarav.
Sekali lagi Arabella merasa hangat mendengar ucapan pria itu. Dia tidak tahu harus berkata apa sekarang, dadanya terus berdebar tak karuan.
"Kau tidak perlu menjawab perasaanku sekarang, cukup rasakan perasaan tulus ku padamu." Lanjutnya.
*aku yakin suatu saat nanti kau akan jatuh cinta padaku* batin Aarav.
"Aku tidak punya apa-apa disini, semua barangku ada di Rusia." Kata Arabella.
"Kau tenang saja aku sudah menyiapkan semuanya." Jawab Aarav.
"Tapi bagaimana dengan pekerjaanku?" Tanya Arabella mengangkat kepala nya dan melihat kearah Aarav lagi.
"Kau tidak perlu bekerja lagi, aku yang akan membiayai semua keperluanmu dan semua yang kau mau!" Jawab Aarav menatap wajah Arabella.
"Tidak usah, aku tidak ingin merepotkan mu. Sudah cukup aku merepotkan mu tinggal disini." Jawab Arabella pelan dan memalingkan wajahnya namun Aarav menahannya dengan memegang dagunya.
"Apa kau masih belum mengerti, sekarang kau adalah wanitaku. Semua milikku juga milikmu." Jelas Aarav.
"Hah!" Ucap Arabella dengan mimik wajah yang lucu dimata Aarav.
Aarav pun langsung memangut bibir seksi milik Arabella karena dia tidak dapat menahan untuk tidak mencium bibir menggoda tersebut.
Arabella membelalakan matanya karena Aarav tiba-tiba saja mencium bibir nya. Ia pun memukul dada pria itu supaya melepaskan ciumannya.
Namun Aarav menahan tangan Arabella dan membalikkan tubuh Arabella ke bawah kungkungan nya. Dan melanjutkan mencium nya.
Arabella terdiam dengan mulut tertutup, namun Aarav sedikit mengigit bibir wanita itu hingga Arabella terpaksa membuka mulut nya karena gigitan kecil pria itu.
Arabella memejamkan matanya dan ia mulai terbuai dengan ciuman lembut dari pria itu, Arabella wanita dewasa dan normal tentu saja mempunyai hasrat dan gairah yang besar mengenai hal itu. Aarav memperdalam ciumannya dan Arabella membiarkan pria itu menjelajahi mulutnya.
BERSAMBUNG.