NovelToon NovelToon
Penakluk Hati Sang Komandan

Penakluk Hati Sang Komandan

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Mafia / Cinta Seiring Waktu / Dan perjuangan hegemoni / Kehidupan Tentara / Romansa
Popularitas:13.3k
Nilai: 5
Nama Author: Diah Nurani

**Like setelah baca setiap episode**

Joey seorang sniper handal dan tampan . Juga terkenal begitu dingin dengan wanita . Ia tak begitu menyukai bila banyak wanita yang mengejarnya. Tetapi justru Lenka sang prajurit yang bisa menaklukkan hatinya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Diah Nurani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PHSK 28

Tak terasa sore pun tiba waktunya mengikuti acara makan bersama semua tentara dan memasak pasokan sosis dan daging ayam juga sapi dari Rusia yang dikirim 3 hari lalu.

"waktunya kita pesta bersama penduduk suku San"ucap Joey

"baik mayor Joey aku akan segera mencari Koshibo untuk memanggil semua warga suku kemari"ucap Hareba

"malamnya kita acara mendoakan ke makam batu di tengah hutan agar arwah para orang yang meninggal saat kejadian penyandraan Lenka tenang di alam sana dan diampuni yang Maha Kuasa"ucap Joey

"baik mayor"ucap Hareba pergi menemui Koshibo

Hareba pun segera menuju ke perkampungan suku san.Dan ketika memasuki perkampungan secara kebetulan Koshibo sedang menjemur kulit kambing untuk di jadikan alat sakral ketipung pemanggil arwah menurut kepercayaan suku san.

"hallo sore Koshibo,apa kabarmu"ucap Hareba

"Iya hallo ehm bukankah kamu yang kemarin menolongku saat hampir terjatuh ke lubang penggalian yang tak terpakai"ucap Koshibo sembari menyamak kulit kambing

"iya benar perkenalkan aku Hareba"ucap Koshibo

"iya salam kenal Hareba aku akan membutuhkan bantuanmu selalu kedepannya"ucap Koshibo

"ah tidak masalah hanya bantuan kecil saja.Oh ya aku disuruh mayor Joey untuk mengundang penduduk desa Imogi untuk merayakan pesta barbeque malam ini.Sampaikan kepada semuanya ya Koshibo"ucap Hareba

"baik Hareba akan aku sampaikan kepada semuanya.Kamu akan segera ke camp lagi apa tidak mampir?"tanya Koshibo

"tidak terimakasih Koshibo aku pergi dulu"ucap Hareba

Hareba pun segera menuju kembali ke camp dan membantu menyiapkan acara pesta barbeque bersama tentara yang lain.

Lenka dan Joey juga sudah menyiapkan panggangan dan para tentara wanita menusukkan sosis dan paprika ke dalam tusukan.

Mereka begitu bersemangat karena sudah lama mereka tak memakan makanan semewah sosis biasanya selalu makanan sarden dalam kaleng dan juga sepotong biskuit kecil dan mie instan.

Daging pun harus mencari sampai ke kota dan antriannya begitu panjang membuat para tentara begitu malas mengantri.

Namun air yang mereka dapatkan sangat mudah karena di sungai airnya melimpah dan jernih terkadang juga berburu ikan untuk memenuhi kebutuhan makan.

Desa Imogi kini nampak terlihat lebih maju karena datangnya tentara Rusia.

Dan suku San kini membantu mempersiapkan bunga untuk di tabur di makam batu tengah hutan agar para arwah tenang di alam baka.

Makam Benjamin lah yang paling banyak di ziarahi para tentara karena Benjamin dikenang menjadi pahlawan penyelamat Lenka.Ia rela mengorbankan diri ditembak oleh Jacob si penjahat teroris.

"Koshibo ayo bantu aku membawa semua keranjang bunga ini dan bawalah beberapa ketipung untuk pesta barbeque nanti"ucap nenek Yoghighi

"baiklah nenek aku akan segera membawanya"ucap Koshibo sembari mengikat dua ketipung sakral suku san

Setelah para warga desa Imogi membawakan semua keperluan ziarah makam.Kini waktunya mereka memakai baju adat kematian berwarna putih berbalutkan hiasan kalung perak milik suku san.

Mereka pun segera menuju camp dan mengajak para tentara melakukan serangkaian ritual ziarah makam.

"selamat datang warga desa Imogi"ucap Xavier menunduk

"terimakasih tuan Xavier"ucap Yoghighi

Para tentara menunduk bersamaan sebagai tanda hormat kepada kepala suku san yang selama ini membantu mereka berburu makanan sehari hari dan memberikan pelajaran tekhnik bertahan hidup yang begitu hebat membuat mereka bisa hidup seadanya dengan ketersediaan yang ada di alam.

"baiklah silahkan anda mulai tetua"ucap Xavier menunduk mempersilahkan

"baiklah semuanya kita berdoa sesuai dengan mantra yang kutulis dan tirukan aku. Agar leluhur di tanah ini tidak marah akan kehadiran kita yang telah menikmati hasil kerja keras mereka bisa hidup disini dengan damai"ucap Yoghighi

Semuanya pun membuka gulungan mantra doa yang dibacakan oleh Yoghighi dan ditirukan oleh semuanya.

Oooo Deeee Gooood ...

Yerhweham seham ye Goood..

Fuvuhire haaaa Goood..

Amen amen uhe yeham ...

Srahhh srahhhh srahhh..

setelah selesai menirukan mantra doa Yoghighi mereka semua di suruh membawa air doa yang telah disediakan beserta keranjang bunga yang akan di taruh di atas makam para gembong penjahat dan satu tentara baii hati yang tak bersalah yaitu Benjamin.

Mereka pun segera mengikuti Yoghighi dari belakang karena takut terjadi sesuatu yang tak mereka harapkan karena tak menghormati tetua suku san.

Pernah suatu ketika mereka melanggar aturan suku san dimana dilarang berbuat senonoh di dekat pohon keramat dan mencuri persembahan dekat pohon keramat yang bertalikan simpul doa dari tali tambang yang diikatkan di pohon.

Salah satu dari mereka tak mempercayainya dan dengan santai mengambil makanan yang begitu banyak untuk dipersembahkan kepada inaisinggi si dewa pemberi rejeki dan pendatang keberuntungan hidup.

Setelahnya mengambil makanan di dekat pohon keramat dan memakannya sampai habis beberapa menit kemudian mereka tak bisa berbicara meskipun telah memukul mukul tenggorokan mereka berdua.

Akhirnya mereka berdua yaitu dua tentara laki laki yang melanggar aturan karena tak tahu pun segera mencari Koshibo dan menulis apa yang mereka rasakan setelah memakan persembahan dan ingin kembali normal dengan syarat apapun.

Terpaksa Koshibo mengantar mereka berdua ke rumah Yoghighi dan meminta kesembuhan agar dapat beebicara lagi.

Mereka pun disuruh melakukan ritual ampunan dengan cara mencari persembahan yang sama dengan usaha mereka sendiri dan kemudian menumpahkan sedikit darah diatas cawan doa yang terbuat dari perak.

Dan setelahkan mereka mencuci muka dengan air doa dan segera mencari buah buahan yang mereka habiskan di saat di pohon keramat.

Setelah sukses mendapat buah buahan mereka pun segera kembali ke tempat Koshibo dan mulai di beri air suci suku san dan beberapa menit kemudian mereka bisa bicara kembali dan dengan cepat bersujud pada Yoghighi dan meminta maaf dengan linangan air mata.

Setelah itu dua tentara tadi bercerita kepada semua anggota tentara sniper dan dengan cepat kabar itu sampai di telingan Joey dan dengan lantang Joey mengumumkan bahwa dilarang melanggar peraturan suku san selama berada di desa Imogi.

Setelah kejadian itu banyak tentara yang mulai hormat dengan Yoghighi juga takut pada kemarahan Yoghighi yang dapat membangkitkan arwah prajurit perang suku san dan menghancurkan semua yang berada di sekelilingnya.

Yoghighi sendiri ternyata seorang dukun sakti yang mampu membunuh lawan tanpa menyentuh lawannya.

Tak lama kemudian prosesi ziarah makam sudah selesai dan waktunya pesta barbeque yang telah di persiapkan oleh tentara sniper.

Lenka pun juga telah menabur bunga di makam sahabatnya yaitu Benjamin.Lenka menangis sejadi jadinya karena Benjaminlah yang rela mengorbankan nyawanya demi Lenka.

Lenka selalu berdoa ke makam Benjamin karena begitu merasa bersalah atas kematian sahabatnya.

*

*

1
S. M yanie
semangat authorrrr
S. M yanie: ok nanti saya baca2 lgi /Grin/
Dee Nur: siap makasih sudah mau mampir thor 🙏☺️
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!