Cinta Akan Membawamu Kembali..

Eva berpikir sebentar.. Entah kenapa bayangan lelaki yang belum saatnya dikenal itu berkelebat. Sedang apa Bryan sekarang? Seharusnya saat ini cowok mesum itu di luar negeri dan sedang mempersiapkan wisudanya. Ataukah dia sudah wisuda? Ah buat apa dia memikirkan seseorang yang belum tentu juga memikirkan dia?

"Baiklah Ma.. Namun Eva harus liat reaksi mas Bayu dulu."

Dengan gemasnya Nyonya Broto meminta Eva berputar ke arah sebaliknya.

"Kenapa berbalik sih Ma."

"Pokoknya balik. Kita ke tepi kota!" tegas Mamanya itu.

"Iyaaa.. Tapi jangan dadakan dong... "

Tidak lama kemudian Bu Broto dan Eva sampai di depan Gerbang perusahaan Kukuruyuk Food.

"Lihat itu Va! Karyawan kita bahkan lembur. Buat apa? Buat keluarganya!! Apa kamu tidak peduli?"

"Kenapa mama dan papa ngga negur mas Bayu aja kalau gitu?"

"Mas mu itu suka ngancam bunuh diri. Dia itu cengengnya minta ampun. Ngga bisa ditegur begitu aja."

"Baiklah Ma... Mama puas?"

"Belum. Kau juga harus menjalin hubungan yang baik dengan perusahaan-perusahaan lain!"

"Besok kasih Eva draftnya yang harus Eva kerjakan ya Ma. Tapi urusan dengan keluarga Mas Bayu, mama yang atur ya.. "

Bu Broto tidak pernah selega ini. Dengan memasukkan Eva ke dalam perusahaan maka Kecurangan Bayu bisa di tekan tanpa harus diketahui pihak lainnya.

Sesampainya di rumah, Bu Broto langsung menemui Pak Broto di ruang kerjanya di depan. Sementara Eva langsung berganti baju.

"Eva, Bayu, kesinilah sebentar. Papa mau bicara.. "

Eva termenung. Ternyata hanya karena dia tidak mau diajak Astrid jalan-jalan ke Mall membuat perbedaan yang begitu besar.

Pak Broto dan Bu Broto sudah duduk di ruang tengah. Sementara Eva dan Bayu datang belakangan.

"Ada apa Pa, Ma?"

Mbak Shylla mengekor di belakangnya.

"Papa dan Mama sudah memutuskan.. Eva akan menjabat menjadi Manajer Keuangan perusahaan keluarga kita! Eva sudah setuju soal ini.. "

"Apa? Bagaimana bisa anak bawang menempati jabatan sepenting itu? Apakah nanti dia tidak tertipu dengan mudah?" Shylla langsung menggapi pernyataan Mertuanya itu.

"Adikmu itu akan dibimbing oleh Manajer sebelumnya, Pak Naldi!"

"Daripada memberatkan Eva yang kemarin baru saja wisuda, mending Mas Bayu saja yang menjadi Manajer Keuangan Perusahaan!" ucap Shylla sambil tersenyum manis seperti ular yang akan menyambar korbannya.

Dalam bayangan Shylla, dia bisa berfoya-foya lebih banyak dengan uang perusahaan. Dia bisa memamerkan barang-barang branded ke teman-teman sosialitanya.

Bu Broto serasa ingin menyumpal mulut tipis menantunya itu. Hhhh... apa yang dilihat Bayu dari perempuan ini kecuali Karena perempuan ini telah hamil duluan??

"Eva tidak berkeberatan kok Mbak. Asalkan nanti masih dalam pengawasan pak Naldi untuk bagian awalnya."

"Tapi Pa, Ma, Mas Bayu itu kan anak pertama. Laki-laki juga. Masa kalah sama adiknya. Dia harusnya kan pewaris perusahaan!" ujar Shylla tidak terkendali.

"Pewaris perusahaan adalah Bayu dan Eva. bukan hanya Bayu saja. Bukan hanya Eva sajq. Dan pastinya bukan kamu, Shylla!"ujar Bu Broto geram.

"Ma, benar kata istriku. Apa kata orang jika Eva lebih tinggi dari Bayu?"

"Nak, siapa yang lebih tinggi dari siapa itu tidak penting sekarang. Bekerjalah dengan baik. Belajarlah dengan giat. Papa akan evaluasi lagi besok."

"Memangnya Pak Naldi mau mengundurkan diri Pa?"

"Tidak. Dia mau Papa geser posisinya. Dia akan Papa jadikan Manager Ekspor Impor. Dia cukup cakap tentang hal itu."

"Harusnya mas Bayu yang dapat kedudukan itu! " seru Shylla kemudian masuk ke kamarnya. Bayu menjadi salah tingkah.

"Yu, tenangkan istrimu. bagaimanapun, kau adalah kepala keluarga.."ujar Nyonya Broto.

Shylla terlihat menangis tertelungkup di bantal. "Kenapa sih, sepertinya Mama dan Papa tidak mau menerima kita, Mas? Apa sih salahku? Kan yang aku katakan tadi benar adanya! Kamu satu-satunya anak laki-laki pewaris perusahaan ini. Sementara Eva, dia kan bisa jadi apa saja.."

"Sabar, Sayang... "

"Sabar? Sudah berapa kali aku fipermalukan seperti ini? Kenapa omonganku tidak dianggap? Pokoknya kita pindah saja! Bahkan cuma dimintai beberapa milyar untuk rumah anak dan menantunya pun mereka perhitungan.."

"Besok kita sewa apartemen aja apa gimana?"

"Mas, siapa yang akan mengurus rumah kalau kita tinggal di apartemen? Aku ngga bisa tinggal di tempat yang sempit.. Aku phobia!"

"Jadi, apa yang aku lakukan supaya kamu nyaman?"

"Ah.. Entahlah Mas. Pikiranku ruwet. Mas, aku ke taman samping dulu.. aku mau menenangkan diri.. " ujar Shylla keluar dari pintu kamarnya menuju ke taman samping. Sementara suaminya mengelus kepala anak kembarnya yang sedang tidur memeluk guling.

"Mas, kapan kita ketemu? apa kau tidak kangen dengan anak-anakmu?" bisik Shylla tertahan. Dari balik dinding Bu Broto terkejut mendengarnya hingga menutup mulutnya sendiri yang ternganga..