NovelToon NovelToon
Istri Tidak Punya Rahim

Istri Tidak Punya Rahim

Status: sedang berlangsung
Genre:Duniahiburan / Selingkuh / Cerai / Pelakor / Penyesalan Suami
Popularitas:6.8k
Nilai: 5
Nama Author: Sabana01

"kenapa kamu setujui mereka angkat rahim aku?" teriak Nindi pada Juna sang suami. Nindi telah menikah dengan idola tampan, yang merupakan aktor terkenal. Ia harus menghadapi kenyataan pahit saat rahimnya di angkat. "Punya rahim ataupun tidak. Kamu tetap istriku" kata Juna. Itu hanya kata-kata penenang yang akhirnya hilang bersamaan tuntutan cucu dari keluarga besarnya. Punya istri simpanan atau jujur menikah untuk yang kedua kalinya adalah pilihan yang harus Juna ambil. Tapi dari kedua pilihan tersebut sama sekali tidak ada yang menguntungkan untuk Nindi. Jadi apakah yang harus juna lakukan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sabana01, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

jesica

Juna baru pulang kerumahnya, di cukup lelah bekerja seharian. Ia bekerja sebagai sales marketing sebuah produk susu bayi. Ia bekerja ini sudah hampir satu bulan. Bagaimanapun job artinya benar-benar sepi sejak ia bercerai?

"Jun" mama datang mendekat kearah Juna.

Juna yang tadi menutup matanya akhirnya membuka matanya.

"Kenapa ma?" Tanya Juna sedikit malas, ia yakin mamanya akan minta sesuatu dari dia.

"Mama mau beli tas, minggu depan mama ada kumpul arisan dengan teman-teman mama" katanya.

Juna menarik nafasnya, ia sedikit kesal dengan apa yang terjadi. Apa lagi mendengar permintaan mamanya kali ini.

"Ma, juna udah gak ada uang lagi. Tabungan Juna gak cukup lagi kalau mama mau beli tas" jelas Juna.

"masak gak cukup, sinetron kamu kan banyak dulu. Sekian episode, masak gak ada uang"

"Emang udah gak ada ma, kemaren kita kan adakan aqiqah mewah seperti yang mama mau. Trus mama juga minta beli tas, perhiasan belakangan ini" kata Juna.

"Baru segitu mama minta udah hitung-hitung kamu"

"Bukan soal hitung-hitung. Emang uang tuh yang gak ada" jelas Juna lagi.

"Ma udah lah jangan ribut, mas Juna itu baru pulang kerja" kata Tiara meletakan secangkir teh hangat di meja di hadapan suaminya.

"Juna tu anak saya, suka-suka saya. Jangan-jangan kamu yang ngelarang Juna ngasih saya uang" tuduh mamanya.

"Emang uang tuh yang gak ada lagi ma, ngapain juga saya ngelarang kalau ada" kata Tiara

"Kalian berdua bekerja, urus tuh anak kalian. Kalian pikir mama nih pembantu" katanya dan pergi meninggalkan Juna dan Tiara.

"Sabar ya mas" kata Tiara.

"Kamu juga ya, maafin sikap mama" kata Juna

Tiara mengangguk.

.......,................

Jesica masuk kedalam kamar mamanya, ia mendengar ribut-ribut tadi.

"ma, udah jangan ribut terus. Apa lagi masalah uang? " Tegus jesica.

"Emang kamu pikir kita hidup gak butuh uang?" tanya mamanya.

"Iyah, tapi mama ingat gak gimana sayangnya mama sama mbak Tiara dulu. Sekarang sikap mama ke mbak Tiara sama dengan sikap mama dulu ke mbak Nindi" jelas Jesica.

Mamanya terdiam

"Ini semua salahnya si Nindi, dia bawa sial dalam hidup keluarga kita" kata mama penuh emosi.

"Mbak Nindi itu sabar orangnya, jauh sekali dibanding kan Tiara. Mana pernah mbak Nindi membantah mama kayak kak Tiara tadi. Hanya saja mbak Nindi gak bisa ngasih mama Cucu" jelas Jesica.

"kamu jangan belain perempuan itu" pinta Mama kesal

"Susah ngomong sama mama" kata Jessica kemudian oergi dari kamar mamanya.

..................

Jesica berdiri melipat tangannya didada, melihat kedalam gedung di hadapannya. Ia sedang menunggu seseorang.

Wajahnya tersenyum cerah saat yang di tunggu datang.

"Mbak" sapa jesica.

Nindi cukup kaget dengan kedatangan jesica, ia sudah lama tidak mengobrol dengan mantan adik iparnya itu.

"Kok disini? Siapa yang sakit?" Tanya Nindi.

"Gak ada, mau ketemu mbak aja. Mau ngobrol"

Nindi tersenyum, dia dulu memang akrab dengan Jesica. Ia tau bagaimana jesica selalu membelanya di depan mamanya.

"Mbak gak keberatankan kalau aku mencari mbak buat ngobrol?" Tanya jesica.

Nindi menggeleng.

"Ayo... Mbak traktir minum" ajak Nindi menarik tangan jesica.

Jesica meminum minuman dingin di tangannya, ia bilang tak usah minum di cafe. Minuman di bawa minum di atas mobil aja. Makanya kedua sedang menikmati minuman mereka di mobil.

Nindi sedang mengendarai mobilnya, dengan tenang

"Mbak" panggi jesica

"hMmm"

"Maaf atas semua sikap mama dan mas Juna ke mbak ya" kata jesica.

Jesica mulai tak sanggup menahan air matanya, ia merasa keluarganya kali ini kena karma karena telah menyakiti Nindi dulu.

Nindi menepikan mobilnya, ia yakin saat ini ada beban berat yang sedang di tanggung jesica.

"Kenapa?" Tanya Nindi.

"Rumah saat ini kacau mbak, mas juna, mbak Tiara dan mama setiap hari bertengkar" jelas jesica

"Aku rasa keluarga kami dapat karma karena selama ini menyakiti keluarga mbak" lanjutnya.

"Mbak memang sulit sekali memaafkan mas juna dan Tiara, tapi mbak selalu memaafkan mama dan kamu. Mbak tau gimana kamu sama mbak selama ini" jelas Nindi.

"Jangan nangis lagi" kata Nindi.

Jesica mengangguk dan menghapus air mata di pipinya.

...............

"Assalamualaikum "

"Waalaikumsalam, nin udah pulang " kata Ibuk dari dalam rumah.

Jesica berdiri di belakang Nindi dengan wajah menunduk. Ia tau dengan sangat bagaimana sikap keluarganya yang sudah menyakiti keluarga ini.

Ibu sedikit kaget melihat jesica berdiri di belakang Nindi.

"Jesica mau ikut makan malam sama kita katanya buk" kata Nindi.

Ibuk mencoba tersenyum.

"Ayo masuk nak, sudah lama gak datang kesini" kata ibuk.

Jesica tersenyum takut, ia sudah siap seandainya di usir dari rumah ini.

"Ayo bantu ibu siapkan makanan" ajak ibuk dan masuk kerumah.

"Ayo" ajak Nindi menarik tangan Jesica.

Makan malam telah siap di hidangkan, Nindi, jesica dan ibuk sudah mempersiapkannya dari tadi

"Ayok duduk jes" kata ibuk

"Ya buk" jesica duduk disebelah Nindi.

"Tama belum balik buk" tanya jesica.

"Tama katanya pulang agak telat"

Jesica juga sebenarnya ingin bertanya soal itu tadi.

"Itu suara motornya" kata ibuk mendengar suara motor Tama memasuki halaman rumah.

"Assalamualaikum "

"Waalaikumsalam " kata tiga perempuan itu.

"Makanan sudah siap nih" kata Tama dengan wajah senang, namun berikutnya berubah kesal saat melihat orang asing berada di meja makan bersama keluarganya.

"Kenapa dia disini?" Tanya tama kesal.

Jesica jadi salah tingkah karena di tatap Tama seperti itu.

"Gak boleh ngomong gitu, ayo duduk. Jesica udah bantuin ibuk masak dari tadi" jelas ibuk.

Akhirnya tama menghela nafasnya kemudian membuka jaketnya dan segera duduk di kursi di hadapan Jesika.

1
Susi Ana
semangat
sabana: terimakasih sudah mampir,
total 1 replies
范妮
Hai kak, perkenalkan saya Pocipan pemilik Gc BCM ingin mengundang kakak untuk bergabung bersama kami untuk belajar bareng bersama mentor Ka Lily Blassom juga akan ada event ya seperti lomba puisi/pantun dll.
Jadi yu buruan gabung karena kapasitas kami terbatas
Caranya hanya cukup Follow akun saya, maka saya akan undang kalian masuk. Terima Kasih
shanum
apa tama dan jessica akan saling suka???
sabana
semangat
shanum
juna nih gak punya pendirian
shanum
Juna/Panic/
shanum
udah ke cium dari awal, tiara tuh busuk
mous
lanjut
sabana: terimakasih dukungannya/Smile/
total 1 replies
shanum
kok tiara pergi dadakan, apa ada hubungannya dengan Juna
shanum
hawa-hawa tak baik nih
shanum
Juna sayank tapiiii
shanum
bagus dan semoga gak sadar ending
shanum
feeling berpisah karena mertua nih
SOD Mesra
lanjut
SOD Mesra
up
sabana
aku gemes sendiri
RumahSakit Mesra
mertuanya ya/Panic/
sabana: mertuaku adalah maut
total 1 replies
shanum
mertua nya/Panic//Panic//Panic//Panic/
sabana: mertuanya kejam
total 1 replies
shanum
sabar ya nin
shanum
Nindi kasian/Sob/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!