NovelToon NovelToon
Imam Dalam Sujudku

Imam Dalam Sujudku

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Pengantin Pengganti / Romansa
Popularitas:32.8k
Nilai: 5
Nama Author: ainuncepenis

Pernikahan yang batal membuat Namira harus menikah dengan sepupunya. Untuk menjaga nama baik keluarganya dan juga pesantren Namira tidak punya pilihan lain.
Bian, yang merupakan sepupu Namira dan juga teman masa kecilnya harus mengikuti kemauan ibunya yang memang sangat menginginkan Namira sebagai calon menantunya sejak dulu.

Karena sudah lama tidak bertemu membuat pertemuan mereka sedikit canggung dan apalagi dihadapkan pada pernikahan. Tetapi bagaimanapun keduanya pernah menghabiskan waktu di masa kecil.

Namira dan Bian sama-sama memiliki pasangan di masa lalu. Bian memiliki kekasih yang tidak direstui oleh ibunya dan sementara Namira yang memiliki calon suami dan seharusnya menikah tetapi digantikan oleh Bian. Karena perzinaan yang dilakukan calon suaminya menjelang 1 hari pernikahannya.

Bagaimana Namira menjalani pernikahannya bersama Bian yang tidak dia cintai dan sebaliknya dengan Bian.

Jangan lupa untuk membaca dari bab 1 sampai bab akhir dan jangan suka menabung Bab....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ainuncepenis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 19 Marahnya Suami

"Namira mari selesaikan masalah ini!" ucap Ferdi.

Namira tidak dapat menjawab apapun yang sejak tadi jantungnya berdebar, sekarang dia telah melihat kenyataan yang sesungguhnya bahwa Ferdi hanya di fitnah.

"Aku kan mempertemukan kamu dengan Fenny agar dia mengatakan yang sebenarnya kepada kamu," ucap Ferdy.

Namira tidak memberi respon apapun yang tetap saja diam. Wajahnya sangat jelas sekali penuh dengan kebingungan.

Di Restaurant yang sama ternyata terlihat Bian baru saja masuk bersama seorang pria.

"Tuan saya sudah memesan tempat untuk kita membicarakan bisnis," ucap pria tersebut yang membuat Bian menganggukan kepala.

"Di sana tuan!" titah pria itu dan Bian menurut saja.

Tiba-tiba saja langkah Bian terhenti ketika melihat istrinya bersama dengan seorang pria. Bian mengerutkan dahi memastikan bahwa pria tersebut adalah pria yang waktu itu mengejar Namira yang memberi penjelasan banyak kepada Namira dan tak lain adalah calon mantan suami Namira.

"Namira....!" lirih Bian yang pasti merasa sangat terkejut dengan pertemuan istrinya dengan seorang pria di belakangnya.

"Tun di sana!" tunjuk rekan bisnis Bian yang melihat Bian ajak tadi tidak merespon apapun.

"Hmmmm, maaf sepertinya kita lain kali saja untuk membicarakan masalah ini. Kebetulan saya melupakan sesuatu," ucap Bian yang tiba-tiba saja tidak melanjutkan pembicaraan dengan kliennya.

"Oh begitukah! Hmmm baiklah jika memang seperti itu, saya tidak bisa memaksa tuan dan pasti lain kali kita bisa membahasnya," sahut pria tersebut yang tidak mempermasalahkan hal itu yang membuat Bian mengganggukan kepala.

Bian masih melihat ke arah istrinya yang tidak menyadari keberadaannya.

"Namira kenapa kamu bertemu secara diam-diam dengan dia?" batin Bian penuh tanya yang pasti tidak terima dengan hal itu karena bagaimanapun dia adalah seorang suami.

Selain itu Namira juga tidak pantas berbicara berdua dengan pria yang bukan mahramnya.

***

Setelah menyelesaikan pekerjaannya Bian pulang kerumah dan langsung menaiki anak tangga dengan langsung memasuki kamar.

"Kak Bian sudah pulang?" tanya Namira yang baru saja keluar dari kamar mandi.

"Kamu dari mana seharian?" tanya Bian.

"Namira tidak kemana-mana dan hanya di rumah terus. Bukankah tadi Namira juga sudah mengatakan kepada Kakak bahwa Mama dan Papa pergi, jadi Namira memilih untuk di rumah saja," jawabnya.

"Jangan bohong Namira," sahut Bian memasuki kamar itu yang meletakkan tasnya di atas sofa yang terlihat membuka lengan kemejanya.

"Kamu katakan saja dengan jujur kamu habis dari mana?" tanya Bian yang melihat istrinya itu dengan ekor matanya.

"Kamu bertemu dengan laki-laki?" tanya Bian.

Namira sedikit gugup dengan menelan ludah. Bian membalikkan tubuhnya dan sekarang sudah berhadapan dengan istrinya.

"Bagaimana mungkin kamu seorang wanita yang sudah memiliki suami dan bertemu dengan laki-laki lain yang bukan mahram kamu?" tanya Bian.

"Kak Namira sudah menulis pesan dan ternyata lupa dikirim," ucapnya.

Namira juga pasti mengerti dan tidak boleh bertemu dengan laki-laki lain dan maka dari itu dia mengajak Bian. Tetapi karena kecerobohan yang ternyata pesan itu tidak terkirim. Namira juga heran kenapa suaminya tidak kunjung datang dan saat sampai di rumah ingin menghubungi Bian, dia baru menyadari bahwa pesan itu tidak terkirim.

"Maafkan Namira," ucapnya.

"Lalu kenapa tadi kamu langsung berbohong?" tanya Bian dengan suara dingin yang pasti sangat kecewa dengan istrinya.

"Namira sama sekali tidak bermaksud untuk berbohong. Jika kak Bian tidak mengetahui hal itu, maka Namira akan bertanya," ucap Namira dengan gugup.

"Jadi jika hari ini aku tidak tahu kamu bertemu dengan laki-laki lain di luar sana dan maka selanjutnya kamu akan melakukan hal yang sama sampai akhirnya suami kamu tahu?" tanya Bian yang membuat Namira menggelengkan kepala.

"Aku tidak percaya jika kamu akan bertemu dengan pria itu?" ucap Bian yang menunjukkan rasa kekecewaannya kepada istrinya itu.

"Kak Bian!" Namira menghampiri Bian dengan membegal pergelangan tangan Bian.

"Namira sudah mengatakan tadi ingin meminta izin kepada Kak Bian. Namira juga menunggu Kakak," ucapnya.

"Kamu bahkan belum mendapatkan izin dan sudah menemuinya. Bagaimana jika aku tidak mengizinkan dan apa kau akan pergi?" tanya Bian.

"Kak, ini pembicaraan masalah penting, Namira hanya ingin memberi kesempatan kepada Ferdi untuk membuktikan bahwa dia tidak bersalah dan ternyata benar bahwa Ferdi memang tidak tidur dengan wanita itu yang melainkan dia dijebak. Ferdi ingin menjelaskan semua itu kepada Namira dan memberikan bukti kepada Namira," ucap Namira menjelaskan dengan sangat cepat.

Bian mendengus kasar yang langsung melepaskan tangan istrinya dari lengannya yang terlihat kemarahan di wajah tampan itu.

"Apa gunanya Namira memberi orang lain kesempatan untuk membenarkan kesalahannya atau tidak?" tanya Bian.

"Bukankah semua orang memiliki kesempatan?" Namira kembali mempertanyakan hal itu.

"Kamu benar tidak ada salahnya memberi orang lain kesempatan untuk membenarkan semua itu benar atau tidak, tetapi masalahnya kamu memberi kesempatan ini ketika kamu sudah menikah dan apa gunanya Namira," ucap Bian dengan menekan suaranya yang tampak begitu sangat marah pada istrinya itu.

"Sekarang kamu sudah mengetahui bahwa dia tidak melakukan zina dan melainkan hanya difitnah. Lalu apa tindakan kamu selanjutnya hah! meminta maaf karena kamu sudah memberi tuduhan kepadanya?" tanya Bian.

"Atau jangan-jangan kamu ingin kembali kepadanya?" tebak Bian.

Dia memang bisa melihat dari mata istrinya itu yang masih mengharapkan Ferdi berada dalam hidupnya.

"Bukankah kita berdua memang memiliki kehidupan masing-masing sebelumnya?" tanya Namira.

"Apa maksud kamu?" tanya Bian dengan jantungnya berdebar.

"Kak Namira harus jujur jika tidak bisa menerima pernikahan ini," ucapnya dengan air mata yang jatuh membuat Bian benar-benar kaget atas pengakuan istrinya itu.

"Kakak juga memiliki Angela yang masih mencintai Kakak. Kita berdua terjebak dalam ikatan pernikahan ini karena Kakak menggantikan calon suami Namira. Kakak juga mengorbankan hubungan Kakak dengan Angela," ucap Bian.

"Jadi Maksud kamu setelah kamu mengetahui kebenaran yang sebenarnya dilakukan oleh mantan calon suami kamu dan dengan seperti itu kamu akan kembali kepadanya?" tanya Bian memastikan yang ingin menarik kesimpulan dari semua perkataan istrinya.

Namira terdiam. Bian mendengus kasar yang sepertinya sudah tahu jawaban dari istrinya.

"Namira jadi selama pernikahan kit, kamu benar-benar tidak pernah serius. Kamu hanya menganggap datang ke rumah ini sebagai seorang sepupu dan tidak menganggap adanya pernikahan di antara kita terbiasa sehingga kamu masih banyak mengharapkan laki-laki itu?" tanya Bian sebagai seorang suami yang pasti dia sangat kecewa.

"Aku pikir kamu bisa belajar untuk pernikahan ini dan ternyata kamu hanya memanfaatkanku," sahut Bian.

"Tapi Mas Ferdi juga tidak salah dalam hal ini. Namira yang salah yang mengambil keputusan terlalu cepat," sahut Namira.

"Kamu membela laki-lakiku di depanku. Kenapa sekarang kamu bisa mengucapkan bahwa dia tidak bersalah dan sebelumnya kamu memberikan tuduhan kepadanya tanpa ingin mendengarkan apapun dan sudah menjerat ke dalam pernikahan ini!" tegas Bian semakin kecewa kepada istrinya itu.

"Maafkan Namira, tapi Namira aku juga tidak ingin menjadi penghalang antara hubungan Kakak dengan Angela," ucapnya.

"Cukup Namira!" bentak Bian.

"Ini adalah pembicaraan antara kita berdua Dan kamu berhenti membawa nama Angela. Aku sudah berkali-kali mengatakan kepadamu hubunganku dengan Angela sudah berakhir sebelum aku menikah denganmu?" tegas Bian.

Bersambung....

1
Rieya Yanie
sikap bian dan kayra keterlaluan..meskipun sndiwara namun sangta menyakitkan
jangan jangan kayra malah jatuh cinta beneran sama bian
Teh Euis Tea
biarkan dulu namira disana, biar bian merasa kehilangan yg sabgat dlm dan si nayra sadar dan.pergi dari kehidupan bian karna yakin si nayra suka sm bian
Oma Gavin: menurut ku justru nayra akan komporin bian buat melupakan namira cuma zahra dan Ilham akan jadi garda terdepan melindungi namira dari pelakor sahabat nya sendiri
total 1 replies
Teh Euis Tea
aku sih yakin klu nayra emang menyukai bian
Endang 💖
nayra udh jatuh cinta sama bian, mknya dia sengaja buat kek gitu
Teh Euis Tea
si nayra mungkin awalnya cuma niat main2 tp kebawa baper
Oma Gavin
feeling ku nayra justru kebablasan mencintai bian dan ide konyol ini dari nayra ternyata nayra ngga sebaik yg dikira namira sabahat lucknut menikam dari belakang bukannya menyadarkan malah ambil kesempatan, bian juga oon bin goblok nya ngga ketulungan manut saja sama nayra dan selalu bela nayra didepan namira, biarkan saja bian kelimpungan dan nyesel cari namira sendiri, untuk zahra tolong dikuliti itu sahabat mu nayra udah ada bibit pelakor dan ingin menguasai bian seutuhnya
Teh Euis Tea
si nayra lama2 songong nih, emang sih namira salah telah menyuruh bian nikah lg tp bian jg sudah abay sm namira, janji makan mslam ga jd karna bian pergi sm nayra, sampai2 namira nunggu ky orang ilang di lestoran, kasian aku sm part itu
Nayla Arshaka
lbih baik mundur aja la Namira .dr pada kmu merasakan sakit yg lbh dlm...
smua berawal dr keegoisan mu .
dan skrg lpaskan dengan keikhlasan mu...
blm mnikah aja perhatian bian Uda gak ada buat kamu .
gmn klw mereka mnikah ... mngkin kmu akan mnjdi org asing ... bismilah .mundur dan lepaskan bian Namira...
Angga Gati
ak sedih thor...namira pd akhirnya terluka...lebih baik mundur sekarang drpd melihat bian & nayra menikah yg ada makin tambah sakit.
Teh Euis Tea
nayra bian awalnya kalian emang cuma niat dekat sj tp sekarang kalian mungkin saling suka dan aku balik kasian sm namira
Oma Gavin
ternyata bian dan nayra beneran mau nikah ya sudah sekarang giliran namira yg mundur dari pada kamu sakit hati melihat keromantisan nayra dan bian apalagi saat nanti nya nayra hamil jadi perceraian lebih baik, biarkan bian bahagia dgn nayra bukankah itu awalnya yg kamu mau namira
Oma Gavin
pasti kejutan ultah nya bian dan nayra selama ini cuma ngeprank menyadarkan namira yg keras kepala dan egois, gimana enak ngga di cuekin bian
Oma Gavin
gimana rasanya namira ini yg kamu mau masih tetap meminta bian nikah dgn nayra yg ada kamu ngga dianggap lagi apalagi nayra pinter mengambil hati bian, semoga ini hanya konspirasi bian dan nayra menyadarkan dirimu namira yg egois dan keras hati tidak mau mendengarkan pendapat suami
Teh Euis Tea
syukurinnnnn gimana namira mantapkan, itu blm nikah loh km merasa tersusih apalg udah nikah sakit ati dong atau mungkin km langsung di buang sm bian

baru kali ini loh aku baca novel malah setuju sm poligami abusnya gedeg aku sm sinamira
Teh Euis Tea
sok sokan sih nyuruh bian poligami giran di cuekin km nyesel
syukurin rasain aj km namira
Oma Gavin
semoga nayra dan bian sedang memainkannya peran buat menyadarkan namira yg egois karena tekanan farah ngga mikirin perasaan bian sama sekali yg tulus mencintai nya
Oma Gavin
gayamu namira sok kuat dan ikhlas belum juga nikah bian dan nayra kamu sudah cemburu berat, makanya ngga usah punya ide konyol yg ada justru kamu yg tersingkir dan sakit hati sendiri, cari penyakit punya suami sebaik bian masih saja banyak drama
Teh Euis Tea
udah mulai ada xemburukan lo sm nayra makanya di pikir itu blm di poligami km udah merasa cemburu
Deeva Satrya
ini judulnya harusnya bukan imam dalan sujudku tapi 2 makmum 1 imam,ujung ujungnya poligai,Namira ini pikirannya trllu dangkal,trs bian bisa nolak tinggal pergi aja kluar negri bres,mertua ngomong panjang x lebar ko GK di gubris dnn dalih tekanan mertua minta cucu, krng jaman canggih bisa byi tabung knp hrus nyuruh suami nikah lagi,otkany Namira tarh dmn y,apa dia udah dlu mau nikah gagal trs bian gntiin pengantin prianya,,cerita ini buat aku gedek, Bikim cerita Lebih cerna dan sukai pembaca author KK,cerita melenceng dari judul cerita novelnya,,
Erni Zahra76
munafik bgt c namira
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!