Seorang gadis yang berasal dari masa depan bertransmigrasi pada masa lalu di tubuh gadis bodoh keluarga petani yang miskin.
Mereka sebenarnya adalah keluarga bangsawan yang dijebak dan diasingkan.
Bisakah gadis ini dengan sistem pertanian yang mengikutinya bertransmigrasi mengubahkan dan mengangkat kembali harkat dan martabat keluarga nya...
Atau musuh-musuh ayahnya justru akan menghalangi jalannya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Liyo Owi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Blue pergi.
Tuan muda Wang junior kesal karena perhatian Mona beralih kepada Andi meskipun dia selalu membanggakan kedudukan ayahnya sebagai manajer pemasaran untuk penjualan beras mistik, juga menyombongkan bahwa ayahnya juga memiliki hak eksklusif penanaman padi mistik tetapi itu tidak membawa pengaruh apapun bagi Mona.
Pewaris! Omong kosong, orang tuanya masih sehat dan kuat. Sekarang tidak usah bicara dulu kekayaan, saat untuk mengurus dirinya saja belum bener apalagi mau urus perusahaan ayahnya.
Mona materialis tapi juga realistis. Melihat Andi yang bukan hanya tampan tetapi juga memiliki posisi yang baik di desa Genteng dan juga kultivasinya sangat tinggi menjadi idaman di hati setiap gadis yang menemuinya. Yah mereka hanya sekedar bisa menemuinya bukan mengenalnya karena Andi tidak pernah mau memulai perkenalan dengan gadis manapun meskipun banyak gadis mencoba mendekatinya tetapi dia tidak bergeming sama sekali kecuali untuk Joan
Saat seorang gadis berdiri didekatnya pasti dia langsung memasang gestur tubuh yang kelihatan tidak nyaman dan terlebih raut wajahnya yang seperti sedang melihat lalat mati.
Berbeda saat Joan mendekatinya, dia sering bersikap imut dan kadang tidak sadar seolah ingin bersandar di bahunya bahkan juga dia punya keinginan untuk menyatakan cintanya tetapi dia tidak punya pengalaman dan tidak punya keberanian untuk mengatakannya.
Kalau biasanya Andi selalu mengikuti Joan maka sekarang Mona lah yang mengikuti Andi kemana-mana, mengawasi Andi dari kejauhan dan kadang menawarkan minuman saat melihatnya berpeluh setelah berkerja tapi Andi selalu cuek dan tidak memperhatikannya.
Tuan muda Wang junior sangat marah melihat hal itu. Dia merasa Andi sengaja merayu Mona tetapi dia juga tidak berani terang-terangan menantang Andi karena tahu bahwa tingkat beladiri nya tidak setinggi Andi. Jadi dia menggosok kakak-kakak seperguruannya untuk menantang Andi tetapi hasilnya semua mereka dibuang oleh Andi.
Saat wakil kepala sekolah melihat usahanya untuk membujuk Joan menggabungkan desa Genteng dengan sekte pedang terbang nya ditolak terang-terangan oleh Joan. Dia tidak lagi memaksanya lagi tetapi setelah mendengar dari tuan muda Wang junior bahwa semua sawah lahan yang dipakai untuk menanam padi mistik adalah milik tuan Wang yang disewa oleh Joan.
Dia mulai menggosok tuan Wang untuk menghentikan kerja-samanya dengan Joan dengan menawarkan keuntungan yang lebih tinggi kepada tuan Wang dan juga jaminan perlindungan dari sekte pedang terbang.
Tuan Wang mulanya tidak menghiraukan hal ini tetapi isteri dan anaknya Wang Junior membujuknya terus menerus dan akhirnya dia terbujuk oleh rayuan itu sehingga dia mendatangi rumah Joan untuk membicarakan ulang perjanjian sewa pakai lahan sawah miliknya.
Memang hanya lahan sawah milik tuan Wang saja di desa itu yang tidak diambil alih oleh Badan Otorita Desa Genteng karena Joan menghormati tuan Wang dan mengingat kebaikannya yang sudah membantu memberikan beras pada waktu awal kedatangannya.
Semua penduduk desa sudah menjual seluruh tanah mereka kepada Badan Otorita Desa Genteng dan mereka hanya memiliki hak pakai bangunan saja tetapi mereka tetap senang karena Badan Otorita Desa Genteng menjamin bahwa selama mereka tidak meninggalkan desa tersebut, mereka tetap boleh tinggal di sana dan berkerja bukan hanya sebagai buruh perkeja tetapi juga memiliki saham Badan Otorita Desa Genteng dan menerima pembagian keuntungan desa setiap akhir tahun
Kalau kesejahteraan terjamin, hanya orang bodoh saja yang masih menyuarakan ketidakpuasannya.
Malah sebenarnya banyak orang dari luar desa yang ingin pindah dan menawarkan jumlah uang yang sangat besar untuk mereka bisa tinggal di desa Genteng.
Hanya Joan tidak bisa menerima setiap orang, Badan Otorita Desa Genteng hanya menerima tenaga kerja yang sesuai dengan bidang yang dibutuhkan oleh mereka.
Untuk tenaga penjaga, Joan mendapatkannya dari para perampok yang berulangkali mencoba merampok desa tersebut tetapi sekarang dia hanya memberikan cap jiwa kepada pemimpin para perampok yang berilmu tinggi dan untuk anak buah perampok, mereka dibina dan diberikan ketrampilan untuk membuka ladang di pinggir hutan larangan sehingga terbentuk desa-desa penyangga di sekitar desa Genteng yang saat ini statusnya sudah naik menjadi kota satelit dari Propinsi Kubar.
Semakin banyak perampok yang bertobat dan menjadi petani sehingga akhirnya tidak ada lagi perampok yang berani datang ke desa Genteng.
Blue sekarang sudah menjadi maskot desa Genteng. Patungnya di taruh di depan gerbang desa dan di tengah aula beladiri.
Gambar dirinya dilukis dan ditaruh dalam setiap ruangan kelas.
Ilustrasi foto Blue...
Blue bangga dirinya jadi maskot desa tersebut dan karena tugasnya sudah selesai dalam membimbing Joan menggunakan kemampuan ruang dimensi pertaniannya dan dia juga dianggap sukses untuk membuat Joan menjadi tokoh masyarakat yang baik dan menjadi panutan masyarakat maka Blue ditarik dari tugasnya menemani Joan dan pergi ke dimensi yang lain untuk membimbing pelancong waktu yang lainnya.
Perpisahan itu sangat menyedihkan, Joan dan keluarganya sebenarnya tidak tega untuk berpisah dengan Blue yang sudah menemani dan menolongnya selama ini.
Bahkan adik Joan yang bungsu sampai menangis berhari-hari karena berat untuk melepaskan Blue.
Tetapi pada akhirnya mau atau tidak mau perpisahan itu terjadi juga. Pada suatu malam Blue pergi dibawa oleh sistem Avatar ke dimensi yang lain.
Pekerja virtual dalam ruang dimensi pertanian sudah handal mengerjakan tugasnya secara otomatis. Sekarang ruang dimensi pertanian sudah berkembang secara maksimal dan tidak bisa lagi mengalami peningkatan. Hewan yang dipelihara dan beras yang ditanam sudah beregenerasi secara otomatis.
Joan hanya perlu mengeluarkannya dalam siklus waktu tertentu setiap bulannya.
Mereka tidak takut berkekurangan hewan dan beras mistik.
Sepeninggal Blue, Joan juga larut dalam kesedihan dan dia berusaha untuk melupakan Blue dengan membenamkan dirinya dalam kesibukan, dia menjadi sering marah dan mudah untuk tersinggung.
Andi dengan sabar terus mendampingi dan meskipun dia sering menjadi sasaran kemarahan Joan tetapi dia terus bersabar dan tidak pernah membantah Joan.
Hal ini menjadikan Joan pelan-pelan mulai merasakan ketergantungan dan tanpa disadarinya mulai bertumbuh bibit cinta kepada Andi.
Andi mulai merasakan perhatian Joan kepadanya semakin besar dan pada suatu malam bulan purnama, Andi menyatakan cintanya kepada Joan di dalam sebuah acara pelepasan siswa magang.
Akhirnya Sekolah Pedang Terbang mengadakan perjanjian kerjasama dengan Sekolah desa Genteng dan mengadakan acara pertukaran Siswa.
Sekolah desa Genteng dapat mengirimkan siswa-siswi yang berbakat untuk mengikuti sekolah lanjutan di sekolah Pedang Terbang karena sekolah Desa Genteng belum mendapatkan sertifikasi dari Departemen pendidikan kekaisaran.
Sehingga anak-anak lulusan sekolah Desa Genteng juga mendapatkan kesempatan untuk mengikuti seleksi penerimaan pegawai negeri di negeri Kekaisaran Langit.
Tetapi tentu saja ini cerita lain pada kesempatan yang lain.
(Gak janji kalau sempat dan ingat kuceritakan nanti, he he, he. PHP saja)
A
genteng wetan opo genteng kulon