"Maafkan aku mas, aku sudah berusaha untuk mencintai kamu, tapi nyatanya aku gak bisa, aku hanya menganggap ini hubungan balas budi.." Kinara menyodorkan sebuah map "Aku mohon lepaskan aku, agar aku bisa menjalani hidupku dengan pria yang aku cintai... tolong..
ceraikan aku"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nenah adja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pengakuan Anita
Besoknya Yoga berusaha menghindar dari Anita dan tidak menunjukan kedekatannya dengan Anita di depan Kinara.
Anita yang merasakan keanehan Yoga pun menjadi kesal, akibatnya dia tak bisa menunjukan pada Kinara bahwa Yoga sangat mencintainya.
Kinara mengangkat alisnya saat Anita menatapnya tajam, dia bahkan semakin berani menunjukan ketidak sukaannya pada Kinara, dan Kinara semakin menyadari bahwa semua kebaikan yang ditunjukan Anita padanya benar- benar palsu, Kinara jadi penasaran sejak kapan Anita begitu membencinya.
Kinara melihat Yoga sedang termenung di kursi belakang rumah, lalu Kinara menghampirinya "Mas sedang apa?" Yoga menoleh dan melihat Kinara, lalu tersenyum.
Yoga sedang berfikir apa yang sebenarnya terjadi dalam hidupnya, dulu dia mencintai Anita, tapi kemudian dia mencintai Kinara bahkan tanpa disadari oleh dirinya sendiri, Kinara sudah menggeser Anita dari hatinya.
Kemudian ketika dia menyadari perasaannya Kinara sudah pergi dan mereka bercerai, lalu begitu ingin Yoga menjauh meski Yoga ingin bertanggung jawab untuk bayinya, tapi sekarang Kinara hadir dengan ingatan yang hilang dan mengatakan untuk meninggalkan Anita, bukankah Yoga melakukan ini juga karena Kinara, terlalu banyak dosa yang sudah dia perbuat di masa lalu, berselingkuh dan berbuat zina bahkan hingga membuahkan hasil di perut Anita, hingga Yoga pun harus bertanggung jawab.
"Kamu butuh sesuatu?"
Kinara menggeleng "Aku, mulai besok akan pindah saja."
Yoga mengerutkan keningnya "Bukannya kamu sudah janji tidak pergi sebelum sembuh.."
"Aku tidak seharusnya ada di sini Mas, aku takut merusak hubungan kamu sama Anita, bagaimanapun.. dulu kita suami istri, maaf atas ucapanku kemarin yang meminta kamu meninggalkan Anita, seharusnya aku tidak mengatakan itu.. meski aku begitu mencintai kamu tapi kamu bukan milikku sekarang, atau bahkan kamu tak pernah jadi milikku.." Yoga terenyuh semua salahnya, benar- benar salahnya, karena kesalahannya dia kehilangan Kinara.
Yoga mengusap wajahnya kasar, Kinara bangkit dan akan pergi namun tiba-tiba kakinya tersandung dan terhunyung, Yoga meraih Kinara agar tidak terjatuh hingga Kinara terduduk diatasnya, Yoga dan Kinara tertegun lalu mata mereka saling memandang hingga sebuah seruan mengejutkan keduanya.
"Brengsek, apa yang kalian lakukan!" Kinara bangun dan Anita berjalan mendekat dengan amarah diwajahnya yang memerah.
Plak..
Tangan Anita mendarat di pipi Kinara, hingga Yoga terbelalak marah "Apa yang kamu lakukan!" teriaknya.
Anita menatap tajam Yoga "Aku melakukan apa yang harus aku lakukan pada pelakor sepertinya!"
"Dia menggoda kamu, dan kamu juga setuju bukan, kalian benar-benar keterlaluan!" Anita kalap, dia terus memukul dada Yoga "Kamu!, kamu sengaja kan?!, kamu datang kesini dengan sengaja, kamu tidak lupa ingatan.. kamu sengaja ingin membalasku dan merebut kembali Mas Yoga dariku.." Anita kembali menampar Kinara, Kinara tidak melawan rasa perih di pipi nya dia biarkan.
Plak..
Saat Anita akan kembali menampar Kinara, Yoga mencegahnya, dengan menahan tangan Anita "Jangan ke kanak-kanakan Anita!"
"Kinara hanya terjatuh, dan aku membantunya."
"Bohong!, itu hanya triknya untuk menggoda kamu, Mas!"
"Dia pura-pura lupa ingatan, Mas!"
"Anita berhenti berkata kebodohan.."
"Kamu yang bodoh, Kinara menipu kamu" Anita menunjuk Kinara "Sadar Mas!"
"Maafkan aku, karena membuat kalian salah faham.. Maaf aku sudah merepotkan kalian, dan jika kamu mengira aku datang kesini hanya untuk merebut Mas Yoga, aku sama sekali tidak bermaksud begitu."
Yoga menyingkirkan tangan Anita dan pergi, Anita mengerang dan berteriak, mengumpat Kinara.
"Puas kamu sudah membuat Mas Yoga mengacuhkanku!"
Kinara terkekeh "Kamu lihat dia bahkan tidak percaya sama kamu"
Anita menoleh kearah Kinara "Apa maksud kamu?"
"Bukannya kamu tahu, aku tidak lupa ingatan.. kamu benar aku memang ingin membalas kamu" Kinara menyeringai.
Anita memundurkan langkahnya, tiba-tiba Anita merasa merinding melihat tatapan Kinara yang dingin. "Aku tidak akan membiarkan kamu merebut Mas Yoga dariku!" teriaknya.
"Siapa bilang aku akan merebut Yoga." Kinara menurunkan pandangannya ke perut Anita, hingga Anita menurunkan tangannya seolah melindungi bayinya "Dengar Anita jangan mengira aku tidak tahu apa yang kamu perbuat.."
"Apa mak..sud kamu?."
"Jelas kamu tahu maksudku!, menurut kamu apa yang akan Yoga lakukan jika dia tahu kamu yang sudah berani melenyapkan anaknya?, kamu sengaja meminta adik tiri kamu untuk melenyapkan anakku, bahkan kamu tidak peduli jika aku juga ikut mati!"
Anita menunduk, lalu menyeringai "Sudah tahu rupanya, Silahkan bicara, kamu tidak mempunyai bukti apapun yang akan kamu berikan pada Mas Yoga, kamu fikir Mas Yoga akan percaya." Anita yakin adik tirinya tidak akan berani bicara macam-macam, karena Anita akan menghentikan pengobatan ibunya jika dia melakukan itu.
Anita lahir dari keluarga harmonis bahkan Anita selalu di manjakan, dan merasa dia adalah gadis paling bahagia di dunia, tapi tiba- tiba munculah sosok wanita yang membawa dua orang anak dan Ayahnya mengatakan bahwa mereka adalah saudara Anita, Anita amat benci mereka.. meski akhirnya Ayahnya tetap kembali kepada Ibunya dan bertahan dengan keluarganya memohon agar ibunya mau memaafkan, tetap saja Anita benci mantan istri sirinya serta kedua saudara tirinya, karena dia sudah membuat perhatian Ayahnya terbagi, dan keluarganya di ambang kehancuran.
Lalu sekarang wanita itu muncul membawa penyakit dan adik tirinya meminta untuk memberi pengobatan pada Ayahnya, tapi tentu saja Anita tidak akan memberikannya dengan mudah.
"Kamu yakin? bahkan Yoga tidak percaya sama kamu Anita, kamu yakin Yoga tidak akan mendengarku?" Kinara mengangguk "Jadi, apa yang akan kamu lakukan Yoga?" Anita menegang dan menoleh ke belakang, lalu pandangannya jatuh pada Yoga yang berwajah pucat "Kamu sudah mendengar sendiri dari mulut Anita bukan?, dia yang sudah melenyapkan anakku!"
"Mas!" Anita langsung gugup.
"Aku memang tidak lupa ingatan, aku ingat, ingat semua kesakitan yang kalian lakukan padaku. Aku sengaja datang untuk mendengar sendiri kenapa Anita begitu membenciku hingga dia melenyapkan anakku yang tidak bersalah.."
"Kamu tahu Anita aku bahkan sudah menyerah, tapi kamu masih tidak membiarkan aku hidup bahagia meski hanya dengan anakku, mengapa kamu begitu kejam.."
"Kamu bohong.. " Anita menoleh ke arah Yoga "Mas.. Dia bohong! aku gak melakukan itu!" Anita berusaha meraih tangan Yoga namun Yoga mundur.
"Aku sudah tahu kamu akan menyangkal.. " Kinara menyalakan ponselnya lalu memutar vidio dimana adik tiri Anita mengakui kesalahannya dan mengatakan bahwa dia terpaksa karena Anita yang mengancamnya.
"Bohong! kamu pasti sengaja membayarnya untuk bicara seperti itu!"
"Bagaimana jika kita pergi ke kantor polisi untuk menanyakan kebenarannya.." Anita gemetar.
"Kamu sungguh tega Anita, kamu bahkan tidak membiarkan bayiku lahir ke dunia, padahal aku sudah pergi dan menghindari kalian!"
"Ya!, Iya aku melakukannya karena aku tidak mau perhatian Mas Yoga terbagi, anak Mas Yoga hanya anak yang lahir dari rahimku!" Anita berteriak marah.
"Kamu tahu sejak dulu kamu selalu menarik perhatian siapapun. Sejak dulu!. teman- teman, guru- guru, Mas Yoga.. bahkan orang tuaku juga begitu menyukai kamu!, apa kamu fikir setelah aku mendapatkan Mas Yoga aku masih mau berbagi dengan kamu!"
Kinara tercengang "Apa sejak dulu kamu membenciku?"
"Ya, aku benci! aku benci kamu! kamu selalu lebih baik dariku.."
Kinara mengangguk dengan senyum miris, padahal dia rela melakukan apapun untuk Anita, karena dia fikir Anita adalah sahabat terbaiknya "Jadi selama ini semua perlakuan kamu palsu? perhatian seorang sahabat hanya kepalsuan, hebat sekali, aku bahkan begitu menyayangi kamu hingga merelakan suamiku untukmu demi kehormatan kamu.." Anita tertegun.
"Aku sudah selesai.." Kinara menoleh melihat Yoga yang masih mematung "Kamu bilang kamu akan memperlakukan anakku seperti anak Anita bukan, karena dia juga anak kamu.. lalu sekarang apa yang akan kamu lakukan?.."
"Ra..?" Kinara menggeleng.
"Aku serahkan semuanya sama kamu.." Kinara pergi dengan kekecewaan, sekaligus lega dihatinya dia sudah tau, bahwa Anita memang buruk sejak dulu, dan tidak ada ketulusan.
Tapi Kinara kecewa dengan respon Yoga yang hanya diam mematung, entah karena terkejut, atau dia tidak akan mampu menghukum Anita, karena begitu mencintainya.
Yoga mungkin bilang bahwa mencintai Kinara, tapi Yoga juga tak akan mau meninggalkan Anita, karena itu sejak dulu dilakukan Yoga.. serakah!.
.
.
Hay..🤗
Like..
Komen..
Vote..
kudungung banga wanita seperti itu ..
ketika tau dihiyanati ...
langsung putuskan ,mencari jln yg lebih baik kedepan x....