Istri Simpanan Sang Casanova

Sebelum membaca, budayakan Follow dulu. Terus jangan lupa tekan like. komen lebih afdal.. biar penulis semangat nulisnya...

...🌈🌈Instagram Author : Srt_tika92🌈🌈...

Selamat membaca......

🍁🍁🍁

Tubuh Sofie terasa masih bergetar, meski Arsen telah pergi. Sofie benar-benar di buat syok melihat kemarahan Arsen. Sofie semakin geram mengetahui jika sikap Arsen seperti itu di karena Lisa. Wanita yang diam-diam telah merebut kekasihnya.

Sore itu, sebelum Sofie bertemu dengan Lisa. Arsen dan Sofie pergi ke butik Aurora untuk melihat pesanan pakaian mereka, yang akan di kenakan pada saat acara tunangan. Sepulang dari butik, Sofie di kejutkan oleh perkataan Arsen yang mengaku, bahwa pria itu terpaksa menyetujui pertunangannya dengan Sofie. Karena desakan dari Elsa.

Bukan tanpa sebab Elsa terus saja mendesak Arsen untuk menikahi Sofie. Pasalnya, Sofie pernah mengatakan jika Arsen lah pria pertama bagi Sofie. Tentu saja Elsa terus mendesak agar putranya mempertanggung jawabkan perbuatan nya pada gadis yang telah di rubah menjadi seorang wanita.

Selain itu, tujuan Arsen menyetujui tunangan tersebut, untuk membalas dendamnya pada Lisa. Arsen ingin Lisa merasakan sakit hati melihat pasangannya menjalin hubungan dengan wanita lain.

" Baca ini. " Arsen memberikan sebuah amplop coklat pada Sofie.

" Apa ini? " tanpa banyak kata dan curiga, Sofie membuka amplop itu dengan rasa penasaran. Wajahnya biasa saja. Mengira bahwa Arsen memberikan sesuatu yang berharga. Wajahnya berubah pucat, saat melihat isi dari amplop tersebut. Sebuah perjanjian kontrak kerja. Bukan kontrak untuk mengerjakan suatu proyek di perusahan milik Arsen atau pengusaha mana pun.

Arsen dengan tenangnya menunggu jawaban dari Sofie. Pria itu yakin jika Sofie akan menyetujui nya. Apalagi, Arsen akan memberikan imbalan yang sangat menguntungkan Sofie.

" Maksudnya apa beb? " Sofie masih tak percaya.

" Baca dengan jelas. Kamu bisa baca kan? " jawab Arsen.

" Iya, tapi aku masih bingung.. gak percaya. " ucap Sofie begitu khawatir.

" Menjadikan mu tunangan kontrak. Kita tunangan hanya beberapa bulan aja. Tenang aja, aku akan membayar mu. Anggep aja kamu lagi acting! "

" Tapi., kenapa? bukannya kita pacaran beneran? tunangan juga beneran kan? "

" Ck, kamu pikir aja. Masa iya aku tunangan terus merit sama kamu. Kamu tau kan hubungan kita itu cuma timbal balik, gak ada rasa cinta di antara kita. Hanya sekedar saling memanfaatkan. " jujur Arsen.

" Gak kok. Aku cinta sama kamu beb. " Sofie meyakinkan pria yang duduk di hadapannya. Berusaha agar tidak terlepas dari pria itu.

" Cinta? "ulang Arsen. " Kamu yakin? cinta sama aku? aku rasa gak! " Arsen tersenyum remeh. Sudah jelas-jelas wanita itu hanya menginginkan hartanya, masih saja mengelak.

" Beneran beb. " bujuk Sofie.

" Terserah lah kamu mau ngomong apa. Yang penting kamu tanda tangani surat perjanjian ini. Dan jangan berharap adanya pernikahan. Kita akan mengakhiri pertunangan ini beberapa bulan ke depan. " ucapan Arsen bagai sambaran petir bagi Sofie. Harapan wanita itu pupus sudah untuk menjadi nyonya Arsen Haidar.

Sofie ragu untuk menuruti permintaan Arsen. Wanita itu tidak mau kehilangan Arsen. Sofie membaca keuntungan yang ia dapatkan jika menandatangani perjanjian itu. " Sebaiknya gue turutin aja kemauan Arsen. Gue akan cari cara buat Arsen beneran nikahin gue. "

" Apa kamu udah nemu pengganti ku? " tanya Sofie seraya menyerahkan secarik kertas yang baru saja ia tanda tangani.

" Kamu gak perlu tau masalah pribadi ku. Jangan ikut campur. Ingat baik-baik syarat perjanjian ini. " Arsen menunjukkan kertas yang sudah ia pegang. " Udah baca kan? " Sofie mengangguk.

Dan betapa terkejutnya, saat Sofie melihat wallpaper di ponsel Arsen. " Lisa. " lirihnya. Arsen yang sedang pergi ke toilet, meninggalkan ponselnya di atas meja.

" Sial! apa password nya. " Sofie ingin mengorek info lebih. Tapi sayang nya dia tidak tahu password untuk membuka ponsel Arsen. Sofie segera meletakkan kembali ponsel itu ketika melihat Arsen berjalan ke arah mejanya.

" Aku pergi. " pamitnya.

" Lisa! sialan lu! " geram Sofie yang merasa terkhianati oleh asisten pribadinya. " Awas aja! gue bakalan nyingkirin elu dari kehidupan Arsen. "

Dugaan Sofie semakin kuat, ketika Lisa mengirimkan sejumlah uang untuk menutupi kekurangan ganti rugi jam tangannya. Nama lengkap Arsen lah yang tertera di laporan bukti transfer di M-bangking.

***

Lisa mengawali kegiatan di kota Jogja dengan ikut Dona pergi ke pasar tradisional.

" Kamu gak kuliah dek? " tanya Lisa. Mereka berdua kini mengendarai sepeda motor untuk sampai ke pasar.

" Siang kak. " Dona.

" Kamu bahagia kan? nikah sama Irwan? " Lisa takut jika Dona menyembunyikan rasa tak bahagia nya.

" Alhamdulillah kak, mas Irwan sayang sama Dona. Kedua mertua Dona juga baik. " jawab Dona.

" Syukur deh. Kakak jadi lega denger nya. Kakak takut kamu dapet mertua yang kayak di sinetron-sinetron. Galak. Hidup kamu tertekan. "

" Gak kok kak, tenang aja. Kalau ada apa-apa pasti Lisa kabarin kakak, gak bakal diem aja. " jawaban Dona membuat Lisa sedikit tertegun. Dona masih menganggap nya sebagai keluarga tempat mencurahkan isi hati. Sedangkan Lisa masih ragu membicarakan masalah yang tengah menimpa nya.

" Emm.. kakak juga baik-baik aja kan? " Dona yang kemarin sempat melihat raut wajah Lisa yang menunjukkan kesedihan pun bertanya.

" Iya.. kakak baik-baik aja. " jawab Lisa yang tak ingin merepotkan Dona.

" Kalau ada apa-apa, bilang aja ke Dona. Siapa tau Dona bisa bantu kak. " tidak mau memaksakan Lisa untuk bercerita tentang masalahnya.

" Iya dek. "

Perbincangan di atas sepeda motor pun terhenti ketika mereka telah sampai di pasar. Di pasar, Dona membeli kebutuhan sayuran untuk satu minggu ke depan. Lisa pun membeli beberapa kebutuhan nya.

Pulang dari pasar, Dona langsung bersiap untuk pergi ke kampus. Sedangkan suami Dona sudah pergi bekerja dari tadi pagi.

" Kak, aku harus dateng ke kampus lebih cepet. Ada tugas kelompok yang mesti di selesein. " ujar Dona berpamitan.

" Iya dek. Hati-hati ya.. " Lisa mengantarkan keberangkatan Dona di teras rumah. Lalu menutup pintu setelah Dona pergi.

Lisa duduk termenung sendiri. Memikirkan bagaimana setelah ini? Dia harus segera mencari pekerjaan untuk biaya kehidupan sehari-hari. Tidak mungkin menumpang di rumah adiknya lebih lama lagi.

" Tinggal Dua juta. " lirih Lisa yang tengah menggenggam dompetnya. Melihat sisa uang yang ada.

Pandangan nya teralih pada ponselnya yang sejak kemarin ia abaikan. " Apa gue jual aja ya hape nya. " untuk menyewa sebuah rumah membutuhkan uang yang tak sedikit. Dengan menjual ponsel pintar nya Lisa bisa mendapatkan uang lebih banyak. Mungkin bisa membuka usaha kecil-kecilan.

" Iya deh.. gue jual aja. Ntar beli lagi hape yang biasa. " gumam Lisa yang seketika mengingat siap yang telah memberikan ponsel bermerek buah apel di gigit itu.

" Arsen. "

" Gak! gue harus lupain dia. " Lisa bertekad untuk melupakan semua tentang Arsen.

- TBC -

...Yang mau liat visual Arsen, Lisa bisa follow IG author Srt_tika92...

...Bye.. bye.....