Genre : Xianxia, Action, Adventure, System, OverPower, Romance.
Update 2 Chapter/Hari. Jam tidak tentu.
Lanjutan dari Strongest God System
Tidak terasa sudah dua tahun lebih ia bereinkarnasi ke Dunia Kultivator.
Berbagai masalah terus datang kemanapun ia pergi. Namun dari masalah-masalah itulah ia mendapatkan jawaban dari misteri-misteri yang ada.
"Kemarilah! Bergabung denganku! Kumpulkan semua kepingan yang terpisah!"
"Siapa kau?!"
"Kemarilah! Bergabung denganku! Kumpulkan semua kepingan yang terpisah! Cepat!"
Suara-suara yang memanggilnya terus muncul dalam pikirannya. Semakin kuat dirinya, semakin banyak pula perkataan yang muncul dibenaknya.
Lin Chen pergi ke Alam Dewa untuk membalas dendam dan mencari jawaban dari semua pertanyaan. Apakah petualangannya di Alam Dewa dapat berjalan dengan lancar? Ataukah sebaliknya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon PenaKertas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 031 : Naik Level
Tidak terasa sudah satu minggu berlalu semenjak keluarnya ia dari Ruang Dimensi. Selama waktu tujuh hari itu Lin Chen bepergian ke sekitar kota bersama rekan-rekannya untuk membunuh monster-monster di sekitar. Monster-monster di sini memiliki kekuatan yang cukup tinggi, semua monster yang ditemui selama waktu tujuh hari ini yang terlemah berada ditingkat Ranah Venerable, dan tertinggi adalah Ranah Dewa Putih.
Peningkatan kekuatan mereka juga cukup signifikan, meski tidak dalam hal kultivasi, tapi dalam hal kerjasama dan pengalaman bertarung melawan musuh yang lebih kuat dari mereka.
Dalam menghadapi monster-monster itu sendiri Lin Chen tidak turun tangan, ia memilih untuk duduk bersantai mengamati pertempuran yang dialami mereka. Baginya ikut pertarungan itu tidak memberikan perubahan yang signifikan, Point Pengalaman yang diterimanya bagaikan sesendok air yang berada di lautan.
Seperti halnya saat ini, di depannya ada satu monster yang memiliki ukuran tubuh sebesar rumah tipe 36 dan berbentuk seperti banteng, namun juga bukan, banteng ini memiliki corak di permukaan kulitnya seperti harimau.
"Berapa lama lagi waktu yang dibutuhkan untuk membunuh monster itu?" Lin Chen menatap monster itu sembari menguap.
"Gege. Jangan membuat mereka menjadi patah semangat," ucap Yan Xue mencubit punggung tangan Lin Chen.
"Ah!" Lin Chen sedikit tersentak, ia menolehkan kepalanya menatap wajah Yan Xue. "Xue'er. Itu sakit," ucapnya mencubit pipi kanan Yan Xue.
Lin Huang yang melihat itu mengepalkan tangan erat. "Sial! Aku sangat iri, aku juga ingin bermesraan dengan Lan'er ku."
Bing Lan Ran terkekeh kecil saat mendengar umpatan yang keluar dari mulut Lin Huang. "Huang Gege. Fokuslah, jika kau seperti itu, mereka bertiga yang akan membunuh monsternya," ucapnya menunjuk satu wanita muda dan dua gadis kecil.
Lin Huang menolehkan kepalanya, terlihat di sana ada monster besar yang terluka parah dan di serang oleh Ling Ji Lin, Ling Ji Yue, dan Yan Lin. Meski monster itu berada pada Ranah Holy Venerable, mereka yang berada pada Ranah Holy Monarch, Holy Dao dan Holy Saint masih bisa mengimbanginya dengan cara menyerang dari jarak jauh.
Meski kekuatan mereka berbeda jauh, tapi kekuatan mereka tidak dapat disamakan dengan pembudidaya yang berada ditingkatan yang sama. Bagaimanapun teknik yang mereka kultivasikan berada ditingkat tinggi dan memiliki senjata yang terbilang langka meski berada di Alam Dewa.
Apalagi dalam pelatihan sehari-harinya, mereka sudah sering melawan lawan yang kekuatannya ribuan bahkan puluhan ribu lebih kuat dari mereka, Xue Ying.
Lin Chen yang merasa bosan akhirnya bangkit dari tempat duduknya, ia berjalan beberapa puluh meter menjauh dari tempat pertarungan. Kemudian ia memejamkan matanya sejenak, dan membuka lagi setelah menunggu untuk beberapa detik. Memang terlihat tidak ada perubahan, namun jika lengan bajunya disingkap, maka akan terlihat garis-garis halus berwarna biru muda yang melingkar dari pergelangan tangannya hingga ke pundak.
Ia menghirup napas dalam-dalam kemudian menghembuskannya perlahan. Ia melepaskan energi spiritualnya ke sekelilingnya, dan secara perlahan terbentuk tubuh tiruannya dengan jumlah sekitar lima puluhan.
Tanpa berlama-lama lagi, Lin Chen dan tubuh tiruannya mengambil posisi bermeditasi. Posisi bermeditasi juga sudah diatur sedemikian rupa, Lin Chen berada di tengah-tengah dan tubuh tiruannya mengelilinginya dalam lingkaran, semakin keluar lingkaran yang terbentuk akan semakin besar.
Lin Chen kembali menarik napas dalam-dalam untuk mempersiapkan diri sebelum berkultivasi. "Kultivasi kali ini sangat berbeda dari sebelumnya, aku tidak menggunakan satu tubuh, melainkan 50 dan jika ditambah denganku, maka menjadi 51, seberapa banyak yang dapat ku serap, aku tidak mengetahuinya."
Lin Chen menghela napas panjang, dan kemudian menutup matanya perlahan.
Seketika itu juga angin berembus kencang, dedaunan pohon beterbangan mengikuti arah angin. Dalam radius 1000 mil, energi spiritual yang sangat padat tertarik ke arah Lin Chen dengan kecepatan yang sangat cepat seperti terhisap oleh lubang hitam.
[Ding~ Teknik Budidaya Penyerap Bintang telah meningkat ke level 4]
[Ding~ Teknik Budidaya Penyerap Bintang level 4/10]
Baru saja terdengar suara notifikasi sistem yang menandakan bahwa Teknik Budidaya Penyerap Bintang telah naik tingkat. Tiba-tiba saja perubahan yang sangat besar terjadi, seluruh energi spiritual dalam radius 2500 terserap ke dalam tubuh Lin Chen, lebih tepatnya pada bagian antara dada dan perutnya, Dantian.
Seperti yang pernah dijelaskan oleh sistem. Semakin meningkatnya tingkat dari Teknik Budidaya Penyerap Bintang, maka semakin luas juga energi spiritual yang diserap. Bahkan saat sudah mencapai level tertinggi, tidak menutup kemungkinan jika dapat menyerap energi spiritual yang sangat padat di bintang-bintang yang berada di luar angkasa.
Lin Chen terus berkultivasi tanpa menghiraukan keadaan sekitarnya, dan karena penyerapannya yang seperti lubang hitam saat menyerap energi spiritual. Saat ia sedang berkultivasi banyak para pembudidaya yang masuk dalam jangkauan mulai bergerak untuk mencari tahu kebenarannya.
Puluhan menit kemudian. Ketika Lin Chen membuka matanya perlahan, terlihat senyum puas yang terukir jelas di wajahnya, ia melihat kedua tangannya yang terkepal. "Hanya dalam waktu tidak sampai satu jam, aku sudah menembus satu tingkat. Sekarang aku sudah menembus Ranah Dewa Giok bintang 6, hanya sedikit lagi untuk menembus Ranah Raja Dewa," ucapnya bersemangat dengan api yang menari-nari di matanya penuh tekad.
Lin Chen mendongakkan kepalanya, terlihat pemandangan yang sangat mengejutkan baginya. Pepohonan yang sebelumnya subur dan rindang, kini berubah menjadi sedikit kurus dan layu seperti sebagian dari vitalitasnya telah tersedot habis. "Ini ... apakah Teknik Budidaya Penyerap Bintang dapat mengambil energi spiritual dari tanaman?"
Dengan tangan kiri menyentuh tanah dan tangan kanan bertumpu pada lututnya. Lin Chen menopang badannya untuk berdiri dari tempat duduknya, saat baru saja setengah berdiri, ia menghentikan gerakannya dan menoleh ke arah kanannya. "Ada sekitar dua ratusan pembudidaya diatas Ranah Dewa Kuning yang bergegas datang ke sini dalam jarak 400 mil. Sepertinya mereka tertarik karena energi spiritual yang ku serap."
"Apakah aku harus membunuh mereka semua?"
Lin Chen menggeleng pelan. "Tidak perlu, mereka hanya penasaran. Tapi jika mereka berniat untuk mencari masalah, maka aku tidak akan ragu-ragu untuk menghabisi mereka semua," lanjutnya sembari menepuk-nepuk pakaiannya yang kotor.
Lin Chen berjalan menghampiri rekan-rekannya yang menatapnya dengan pandangan tertegun. "Dalam waktu beberapa menit lagi, akan ada 200 pembudidaya Ranah Dewa yang akan datang kemari. Sepertinya mereka datang karena ingin mencari tahu mengenai fenomena yang bisa menarik energi spiritual dalam radius 2500 mil."
Lin Huang mengangkat tangannya kemudian bertanya, "Lalu, apa yang akan kita lakukan?"
Lin Chen tersenyum tipis, tapi senyuman itu bukanlah sebuah keramahan, melainkan senyum yang mereka sendiri tidak tahu apa itu. "Seperti biasa, jika mereka hanya berkunjung dan bertanya kemudian lewat, maka kita tidak akan mempermasalahkannya. Namun jika sebaliknya, tentu saja kita akan bertarung menghadapi mereka."
Mendengar itu, mereka semua hanya bisa mengangguk kecil seperti sudah mengetahui jawaban yang akan dikatakan Lin Chen.
Seperti yang telah disetujui, Lin Chen mengalirkan energi spiritualnya ke cincin penyimpanannya dan mengeluarkan alat pemanggang serta beberapa peralatan lainnya maupun bahan-bahan. Mereka semua mulai memanggang daging seperti memang bermaksud untuk berpiknik dan tidak berburu monster.
Tujuh menit kemudian, Lin Chen merasakan aura kuat dengan jumlah yang banyak di langit tempat mereka berburu sebelumnya. Ia menengadahkan kepalanya, terlihat ratusan orang pemuda yang mengenakan pakaian berbeda tipe, dan sebagian kecil dari mereka adalah wanita yang berpakaian cukup terbuka.
"Kalian yang di bawah sana! Apakah kalian yang membuat ini semua?!" Pemuda berambut hitam panjang mengenakan bandana yang selaras, pemuda itu menatap tajam ke arah Lin Chen sembari menggerakkan tangannya menunjuk keadaan sekitar.
Lin Chen menaikkan sebelah alisnya. "Jika yang kau maksud adalah perubahan keadaan sekitar. Kami juga tidak mengetahuinya, kami juga datang kemari karena merasakan ada sesuatu yang aneh. Lalu saat sudah sampai di sini, hanya inilah yang kami dapatkan," jawabnya sembari menyuap daging ke dalam mulutnya.
Pemuda itu mengepalkan tangannya dan menatap tajam Lin Chen. Ia tidak suka dengan sikap Lin Chen yang menjawabnya tanpa rasa hormat. "Kau! Beraninya kau bersikap tidak sopan padaku! Xuanzhi Mu, jenius ditingkat Dewa Hitam!"
"Pfff!" Lin Chen menyemburkan daging dalam mulutnya saat mendengar itu.
Pemuda bernama Xhuanzhi Mu itu mencengkeram jari-jarinya yang terkepal. "Beraninya kau—" ucapnya terhenti saat melihat ada yang menarik perhatiannya.
"Kalian memiliki senjata yang bagus. Itu sepertinya Senjata Emas tingkat Tinggi, bahkan aku saja hanya memiliki yang berada ditingkat Menengah. Serahkan senjata-senjata itu, maka aku akan mengampuni nyawa kalian semua!" Xhuanzhi Mu meralat ucapannya.
Saat itu juga semua orang mengalihkan perhatiannya pada senjata-senjata yang berada di pinggang semua orang. Senjata Emas tingkat Tinggi! Meski di Alam Dewa senjata tertingginya berada ditingkat Surgawi, tapi itu hanya segelintir orang saja yang memilikinya. Karena Profesi Penempa di Alam Dewa lebih langka daripada seorang Alkemis.
Jika Alkemis di Alam Dewa berjumlah lima orang, maka Penempa di Alam Dewa hanya berkisar antara dua sampai tiga.
Lin Chen meletakkan kedua sumpitnya di atas mangkuk. "Jika saja kalian tidak menargetkan senjata yang di pegang rekanku. Mungkin saja aku akan mengampuni kalian dan membiarkan kalian pergi. Namun bukan hanya kalian ingin merampok, tapi kalian semua juga ingin membunuh kami," ucapnya saat merasakan aura membunuh dari ratusan orang.
"Berisik! Patuhi apa kata Tuan Muda Xhuan—" Pemuda berpakaian cokelat berambut cokelat pendek dengan anting di telinga kanannya itu mengumpat kesal. Namun belum selesai ia berucap, tiba-tiba ia berhenti, bukan karena ia terkejut akan sesuatu, tapi karena memang ia sudah tak dapat lagi membuat suara. Pasalnya, kepalanya telah menghilang seperti tertelan oleh lubang hitam.
Kejadian ini sangat cepat, membuat semua orang tidak bisa bereaksi dan memikirkan apa yang sebenarnya terjadi. Ketika mereka mengalihkan perhatiannya pada Lin Chen, akhirnya mereka menyadari bagaimana salah satu dari mereka bisa mati.
Lin Chen sedang mengangkat tangan kanannya dengan ibu jari, telunjuk dan tengah mengarah pada pemuda yang baru saja kehilangan kepalanya.
Saat mereka melihat tangan Lin Chen yang sedikit mengeluarkan asap. Mereka semua kembali mengalihkan perhatiannya pada mangkuk yang terletak di atas meja, di sana tidak lagi terdapat dua sumpit, melainkan hanya tersisa satu.
Hanya butuh hitungan detik, mereka menyadari bagaimana cara Lin Chen membunuh. Lin Chen! Membunuh dengan sumpit!
...
***
*Bersambung...
Likenya Kakak.
Ranah Fana :
Pembentukan Tubuh (1-9)
Pembentukan Inti
Penyempurnaan Qi
Penyempurnaan Roh
Jalan Surgawi
Raja Surgawi
Kaisar Surgawi
Nirwana
Mahayana
Half Saint (Awal - Menengah - Puncak)
Ranah Immortal :
Saint (1-9)
Holy Saint
Dao
Holy Dao
Monarch
Holy Monarch
Venerable
Holy Venerable
Immortal
Half God (Awal - Menengah - Puncak)
Ranah Dewa :
Prajurit Dewa
Dewa Putih (1-9)
Dewa Kuning
Dewa Ungu
Dewa Merah
Dewa Hitam
Jenderal Dewa
Dewa Besi (1-9)
Dewa Perunggu
Dewa Perak
Dewa Emas
Dewa Giok
Raja Dewa
Dewa Air (1-9)
Dewa Bumi
Dewa Angin
Dewa Api
Dewa Petir
Kaisar Dewa
Dewa Langit (1-9)
Dewa Ashura
Dewa Surgawi
Dewa Nirwana
Dewa Alam
Immortal God
Dewa Bintang (1-9)
Dewa Galaxy
Dewa Semesta
Dewa Kuno
Dewa Ilahi
Heavenly Immortal God
Dewa Tian (1-9)
Dewa Di
Dewa Neraka
Dewa Hanzi
Dewa Selestial
???
???