NovelToon NovelToon
Cinta Sang Jurnalis

Cinta Sang Jurnalis

Status: tamat
Genre:Teen / Romantis / Contest / Romansa Modern / Pernikahan Kilat / Tamat
Popularitas:1.3M
Nilai: 4.6
Nama Author: NL choi

Gadis cantik bernama Kirei Fitriya Tsabita berprofesi sebagai jurnalis di sebuah media televisi swasta.

Cita-citanya lahir lewat tangan ayahnya yang juga seorang wartawan senior. Ayah baginya idola, cinta pertama dan kiblatnya. Hingga peristiwa yang menyebabkan ayahnya meninggal ia membulatkan tekad melanjutkan cita-citanya. Sebuah cita-cita sederhana berkat kekaguman seorang anak terhadap ayahnya.

Ternyata cita-cita sederhana itu membuatnya kalang kabut saat ia ditunjuk menjadi jurnalis lapangan divisi news program menggantikan rekannya yang resign. Meliput kejadian di luar dugaan program 'Telusur Peristiwa' dan harus menghadapi atasan yang ia juluki makhluk aneh dan sok menyebalkan.

Belum lagi harus berhubungan dengan Wadir Reskrimsus terkait beberapa kasus liputannya. Yang mana mengantarkannya pada 'pernikahan' yang tak disangka-sangka.

Apakah 'pernikahan' itu mampu menghadirkan cinta?
Setelah kenyataan di depan mata, orang-orang terkasihnya ternyata terkait dengan kejadian kematian ayahnya.

Follow ig : enel_choi

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NL choi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

30. Gadis Kecil dan Kakak Baik

...30. Gadis Kecil dan Kakak Baik...

 

-Surabaya-

Tujuh belas tahun yang lalu....

“Bocah ompong ... bocah ompong ... bocah ompong.”

Tangis gadis kecil berumur 8 tahun terdengar  sesenggukan duduk di salah satu bangku dekat permainan jungkat-jungkit.

Gadis kecil itu menunduk dan mengucek-ngucek mata. Seraya terus menangis. Sementara ada beberapa anak laki-laki mengelilinginya. Mem-bully-nya dengan mengejek.

“Bocah ompong ... bocah ompong ... bocah ompong!” seru beberapa anak laki-laki itu. Lagi dan lagi. Sambil bertepuk tangan dan mengejeknya terus menerus. Membuatnya semakin menangis kencang.

Ia yang tak tahan melihatnya. Mendekati mereka. Lalu berteriak lantang.

“Woii ...! Kalo berani lawan aku. Jangan cuma beraninya sama gadis kecil. Cemen ....!” Sambil berkacak pinggang anak laki-laki yang sedang menginjak remaja itu menantang mereka.

“Ayo kalo berani sini. Awas kalo besok kalian ganggu dia lagi. Berhadapan sama aku!” Ancamnya tak main-main.

Beberapa anak laki-laki itu menunduk takut. Terang saja, anak remaja di depannya lebih tinggi dan besar dari pada mereka. Tak lama mereka pun berlari pergi.

Kemudian ia menghampiri gadis kecil itu yang masih terisak dan menunduk tak mau menatapnya.

“Kamu sudah aman,” ucap laki-laki remaja itu.

“Kamu jangan diam saja kalo diejek ....” Tandasnya tegas.

Justru gadis kecil itu bertambah menangis. Entah mengapa? Ia semakin bingung.

“Hei! Cengeng bangeett sih,” sungutnya sebal. Ditolong malah membuat pusing dirinya.

“Bisa diem, gak?!” bentaknya kemudian.

Tak ayal semakin memperparah keadaan gadis kecil itu.

Ia yang bingung. Tak punya adik perempuan di rumah. Tak pernah memperlakukan sebagaimana harusnya memperlakukan anak perempuan. Biasanya ia dan adiknya rebutan mainan bertengkar hal yang lumrah. Tidak sampai menangis. Mereka dididik menjadi anak laki-laki kuat oleh papanya.

Anak remaja laki-laki itu menggaruk tengkuknya. Lalu mengacak-acak rambutnya sendiri. Frustrasi.

Ia teringat masih menyimpan permen kaki kesukaannya di saku celana. Permen kaki berwarna merah dan biru itu membuatnya menyunggingkan senyum. Dengan ini, ia berharap tangis gadis kecil itu mereda.

Anak laki-laki ABG (Anak Baru Gede) itu duduk di sebelah gadis kecil. Diangsurkan permen di telapak tangannya pada gadis kecil tersebut.

“Kamu mau?”

Gadis kecil itu mendongak. Matanya berbinar. Mendapati permen kesukaannya ada di depannya. Dengan cepat ia mengangguk. Mengusap pipinya yang sembab dan masih basah.

“Kamu pilih yang mana?”

“Blue or red?” Tawarnya. Ia pun tersenyum ternyata hanya dengan sebuah permen, gadis kecil itu bisa kembali ceria. Caranya manjur soraknya dalam hati.

Dengan malu-malu gadis itu memilih warna merah.

“Kenapa kamu menangis?” Tanyanya pada gadis kecil itu yang sedang mengulum permennya.

Tapi gadis kecil itu tak menjawab.

“Gadis kecil gak boleh nangis,” tukasnya. Ia tahu beberapa anak laki-laki tadi mengejeknya. Pasti ia menangis gara-gara itu.

“Tenang ada kakak baik di sini,” akunya dengan menepuk dadanya. Jumawa.

“Kakak baik akan melindungimu,” sambungnya.

“Kakak baik?” Sergah gadis kecil itu seraya mengerutkan dahinya. Menghentikan gerakan mengulum permen.

“Ya. Panggil aku kakak baik,” akunya lagi dengan percaya diri.

“Kamu namanya siapa?”

“Aku?” tanya gadis kecil itu balik.

“Ya ... memang aku tanya siapa lagi?”

“Aku ... Kirei Fitriya Tsabita. Biasa dipanggil Kirei,” sahutnya.

“Kata ayahku, aku cantik makanya dikasih nama Kirei. Kirei dalam bahasa Jepang yang artinya cantik,” ucap gadis kecil itu polos, tak kalah percaya dirinya.

“Ayah kamu orang Jepang?”

Gadis kecil itu menggeleng.

“Atau kamu ada keturunan Jepang?”

Lagi ia menggeleng.

Laki-laki remaja itu mengernyit.

“Aku pernah tinggal di Jepang. Lahir di sana”

“Oh ....” sahutnya sambil mangut-mangut, lalu mengulum senyum.

Gadis kecil itu tersenyum lebar hingga memperlihatkan gigi dan lesung pipinya secara bersamaan.

Laki-laki remaja itu tergelak, “Ha ha ha ....”

Tiba-tiba Kirei kecil itu memberengut kesal, “Pasti kakak baik mau mengejekku juga, kan?” Jelas semua orang akan menertawainya sebab gigi depannya ompong 2.

Masih terkekeh laki-laki remaja itu berkata, “Tenang Kirei. Kalo pun gigimu ompong, kamu tetap cantik kok.”

Seketika kalimat itu membuat gadis kecil tadi tersenyum senang. Ternyata  selain bunda, ayah, Ken dan Ibu Santi tentunya sebagai gurunya, masih ada orang yang menyukainya meski giginya ompong. Sebab kebanyakan teman-temannya mengejek dan mem-bully-nya.

**

Siang semakin terik. Saat sebuah kendaraan motor berhenti di pinggir taman. Kendaraan yang sangat dihafalnya. Membunyikan klakson dua kali, Kirei kecil langsung beranjak dari duduknya.

“Aku harus pulang, Kak. Bundaku sudah jemput,” pamitnya.

“Bolehkah besok ketemu kakak lagi?” tanya Kirei sebelum ia benar-benar melangkahkan kaki.

“Boleh.”

Mereka berjanji untuk bertemu kembali esok hari di tempat dan waktu yang sama. Menautkan kedua jari kelingking mereka tanda kesepakatan.

Hari esoknya di tempat dan jam yang sama mereka bertemu kembali untuk kedua kalinya.

“Kamu nunggu lama?” Tanya kakak baik padanya.

Anak remaja laki-laki itu duduk di sebelahnya.

“Baru. Tapi sebentar lagi bundaku jemput,” ucap Kirei kecil. Hari ini bunda bisa menjemputnya tepat waktu. Tidak seperti kemarin. Sebab kemarin, bunda ada pekerjaan tambahan katanya. Bunda mengajar di sebuah yayasan anak berkebutuhan khusus.

Kirei kecil mengeluarkan wadah bekal dari tasnya.

"Ini buat kakak ... karena kakak baik sudah menolong Rei kemarin," ia sodorkan wadah bekal berwarna biru bergambar micky mouse.

Laki-laki ABG itu menerimanya.

“Apa anak-anak kemarin ganggu kamu lagi?”

Gadis kecil itu menggeleng.

“Kalo mereka ganggu kamu lagi. Kamu harus balas. Jangan diam saja!” tukasnya.

Kirei kecil mengangguk.

“Bagus!” Serunya dengan disertai acungan jempol.

“Nih ....” Kakak baik menyodorkan dua buah permen kaki lagi padanya.

“Blue or red?”

Kirei kecil memilih red.

“Makasih, Kakak baik.” Ucap Kirei dengan mengulas senyum.

“Kenapa kamu suka red?”

Gadis kecil itu terdiam sebentar, “Rei ingin seperti ayah. Ayah pemberani. Ayah juga suka warna merah ....” Terangnya.

“Kalo kakak kenapa suka bawa permen warna biru sama merah?”

“Suka aja,” tukasnya asal.

“Kan, pasti ada alasannya?” Desak Kirei kecil.

Justru ia menepiskan bibirnya lalu mengedikkan bahu.

“Kakak baik gak sekolah?” Tanya Kirei ketika melihat kakak baik yang masih mengenakan pakaian seragam SMP biru putih. Padahal masih jam 1 siang. Harusnya mereka sedang belajar di kelas, bukan?

“Hari ini guru-guru rapat. Jadi gak ada pelajaran,” sahutnya enteng.

“Ohh ... jadi kalo sekolah di SMP itu kalo gurunya rapat, gak belajar ....” Gumam gadis kecil dengan mangut-mangut.

“Kenapa emangnya?”

“Soalnya kalo di kelas Rei, kalo gurunya rapat tetap belajar, malah dikasih tugas ....” Celetuknya polos sambil mengulum permen.

Kakak baik menipiskan bibirnya, “Beda! Kalo SD masih kecil. Harus banyak belajar,” timpalnya berkilah. Padahal ia sengaja membolos. Demi memenuhi janji bertemu dengan gadis kecilnya.

Suara bunyi klakson dua kali membuat Kirei segera bangkit dari duduknya.

“Kak, aku pulang duluan yaa. Makasih permennya ....” Permen yang masih berada dalam mulutnya ia ambil dan diacungkan ke udara.

Laki-laki beranjak remaja itu tersenyum sambil melambaikan tangan, “Sampai bertemu besok lagi!” teriaknya ketika Kirei sudah menjauh.

Tapi kali ini tidak ada pertautan jari kelingking keduanya tanda kesepakatan. Tapi ia yakin. Kirei pasti selalu ada di sini. Sebab sekolahnya tepat berada di samping taman bermain anak.

Hari ketiga. Anak laki-laki itu kembali menunggunya di waktu dan tempat yang sama. Dengan membawa wadah bekal bermaksud memulangkannya. Namun nihil. Gadis kecil tak tampak di taman.

Dengan sabar ia menunggu di depan gerbang sekolah. Berharap seorang gadis kecil berambut sebahu, berlesung pipi keluar seraya tersenyum padanya.

Lagi harapannya pupus. Semua anak Sekolah Dasar telah pulang. Keadaan sekolah juga sudah sepi.

Begitu seterusnya hingga pada hari keempat, kelima, keenam dan ketujuh.

“Kamu sebenarnya ke mana?” Gumamnya.

**

Sementara di sebuah perumahan bergaya minimalis. Seorang gadis kecil tengah membereskan mainannya. Ia memasukkannya ke dalam kardus besar.

Selama seminggu ini ia kesulitan beradaptasi dengan teman-teman barunya. Baik teman di sekolah maupun teman di kompleks perumahan barunya.

Ia harus pindah rumah dan sekolah lebih jauh sebab rumah lama terkena gusur. Alasannya kompleks perumahan lama berdiri di atas lahan sengketa.

Gadis kecil itu juga sekarang satu sekolahan dengan kakaknya Ken. Letak sekolah yang lebih dekat dari rumah. Membuat mereka berangkat cukup dengan jalan kaki.

Sementara bunda harus menempuh perjalanan 45 menit untuk sampai ke tempat kerjanya. Pun begitu dengan sang ayah.

“Nda, udah beres.” Lapornya pada sang bunda yang telah membereskan mainannya. Sejak kecil ia sudah dibiasakan untuk membereskan mainan usai bermain.

“Sekarang cuci tangan!” Perintah bunda.

Sudah satu minggu lebih ia selalu memikirkan kakak baik. Berharap bisa bertemu kembali dengannya. Senyum terbit di bibirnya. Mengingat kakak baik yang menolong dan mengajarinya untuk tak tinggal diam jika sedang di bully.

“Suatu saat Rei, ingin bertemu kakak baik,” gumamnya.

-

-

Terima kasih yang sudah mampir, membaca dan memberi dukungan....ya!🙏

 

 

 

1
Vie ardila
Luar biasa
chika aprilia zubaidah
kata2 i don't care, jd inget mama nya raymond chin😁
Anjas Badat
baca yang ke 2 kalinya ..
Nafisa nur Aulia
Kecewa
Nafisa nur Aulia
Buruk
🌻nof🌻
bab 15 ini 😭😭😭😭
🌻nof🌻
pityan deh you🤣
🌻nof🌻
anaknya kayak gimana ya?🤣🤣🤣
Ida Ayu Utami
Luar biasa
Ei_AldeguerGhazali
Beneran sih baca novel ini bikin betah, banyak ilmu yg di dapat, banyak hikmah yg bisa dipelajari. Hidup memang harus legowo. Makasi kak author semoga bisa berkarya terus dan makin sukses. Salam dr warga semarang 🥰
Ei_AldeguerGhazali
Ada yg datang dan pasti ada yg pergi, Rip bappu dan nenne
Ei_AldeguerGhazali
Horee yg dinanti datang juga🥰
Ei_AldeguerGhazali
Baru kali ini tertarik bgt baca cerita tentang jurnalis, dan pas bgt ada berita kecelakan jurnalis, kameramen & kru tvone yg kecelakaan di tol pemalang hari ini, langsung tbtb keinget novel ini. Nyesek bgt ternyata jadi jurnalis dan kameramen ngga semudah yg dikira orang”. Berdoa semoga korban meninggal di terima disisiNYA 🙏🏻
Ei_AldeguerGhazali
Ampun dah pesona kirei, aldi aja belum selesai move on nya ini udah ada lg ganjar wkwk 🤣
Ei_AldeguerGhazali
Seru bgt punya kakak kyk ken 😍
Ei_AldeguerGhazali
Pengangguran borjuis beneran mah ini sih rei 🤣
Ei_AldeguerGhazali
Ngakak bgt lihat tingkah ken setelah dpt warisan 🤣
Ei_AldeguerGhazali
Mas ken mah ngga nolak 😁
Ei_AldeguerGhazali
Wkwk dpt warisan ya ken🤣
Ei_AldeguerGhazali
Jadi inget mama niar sm papa setyo🥹
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!