Cinta Sang Jurnalis

Cinta Sang Jurnalis

Prolog

...Prolog...

Kirei

Kirei Fitriya Tsabita seorang gadis berumur 24 tahun. Bekerja sebagai jurnalis di sebuah televisi swasta tepatnya di kota Semarang. Gadis berambut sebahu dan sering mengikatnya dengan kucir ekor kuda agar memudahkannya untuk bekerja di lapangan yang menuntutnya selalu bergerak aktif dan energik.

Gadis cantik berlesung pipi dengan kulit putih nan mulus. Tapi itu dulu jika ia melakukan perawatan. Sebab tuntutan pekerjaan mengharuskannya terjun langsung ke lapangan tanpa mengenal waktu. Terpaan sinar matahari membuat kulitnya berubah menjadi kuning langsat namun tetap cantik dipandang.

Menjalani pekerjaan sebagai jurnalis sudah dilakoninya semenjak ia lulus kuliah jurusan ilmu komunikasi dari sebuah universitas negeri di Jogjakarta. Tepatnya satu tahun yang lalu.

Kirei yang berarti cantik dalam bahasa Jepang. Secantik dirinya yang lahir dari pasangan Demas Prasetyo dan Nani Prasetyo. Memiliki saudara laki-laki yang bernama Kenichi Estiawan Prasetyo. Kedua bersaudara itu lahir di negara Jepang, pada saat ayahnya mengambil kuliah pasca sarjana di sana.

Sebagai seorang jurnalis ia dituntut berpikir kritis, mampu melakukan analisis, mampu berkomunikasi dan bekerja dengan tim.

Cita-citanya lahir lewat tangan ayahnya yang juga seorang wartawan senior. Ia sangat mengidolakan ayahnya. Ayahnya adalah cinta pertamanya dan kiblat baginya. Hingga peristiwa yang menyebabkannya meninggal, ia membulatkan tekad untuk melanjutkan cita-cita ayahnya. Sebuah cita-cita yang sederhana berkat kekaguman dari seorang anak terhadap ayahnya.

Tapi ternyata cita-cita sederhana itu membuatnya kalang kabut saat dirinya ditunjuk sebagai jurnalis lapangan divisi news program menggantikan rekannya yang resign.

“Rei, dipanggil Pak Rahmat.” Ucap Deni salah satu rekan kerjanya di divisi entertain.

Pak Rahmat adalah atasannya yang menjabat sebagai produser eksekutif.

“Oya, thanks, Den,” sahutnya sambil bergegas menuju ruangan Pak Rahmat yang berada di lantai 5.

Usai mengetuk pintu ruangannya, ia masuk ke dalam.

“Duduk,” titah Pak Rahmat.

“Terima kasih, Pak.” Sahutnya seraya mengenyakkan tubuhnya pada kursi di depan meja kerja Pak Rahmat.

“Kamu, bekerja di sini sudah 1 tahun. Melihat kinerjamu, saya yakin kamu punya potensi untuk berkembang lagi." Ucapnya membuat dirinya menerka-nerka arah perbincangan atasannya ini.

“Saya butuh seseorang yang punya tekad kuat, semangat tinggi dan pintar sepertimu.”

DEG

Sebenarnya arahnya ke mana ini? Memuji adalah salah satu cara menaikkan jenjang karirnya. Oh ... bukan, bukan! Apa aku mau dipecat? Atau....? Praduganya dalam hati.

“Divisi entertain bukan lagi menjadi tantangan buatmu, Rei. Maka dari itu, saya mutasikan kamu ke divisi news program." Pak Rahmat menyodorkan sebuah amplop berwarna putih padanya.

What?!

“Si Anton mengajukan resign bulan depan. Jadi saya rasa kamu pantas menggantikan posisinya.”

Ia menarik napas dalam dan menghembuskannya kasar setelah keluar dari ruangan Pak Rahmat.

Difinisi yang berputar dalam otaknya sekarang adalah it’s something out of the box. Yang benar saja?

Pemindah tugasan di bagian news program dan saat ini sedang kejar tayang produksi ‘Telusur Peristiwa’, di mana mengharuskannya berhubungan dengan hal-hal kriminal yang terjadi akhir-akhir ini. Like a dream!

Tapi ia tidak bisa mengelak bahkan menolak. Siap tidak siap. Mau tidak mau ia harus profesional. Menjalani tugas dengan ikhlas dan senang hati. Hope so.

Selama kurang lebih satu bulan ke depan ia dibimbing Mas Anton sebelum Mas Anton benar-benar resign.

“Selamat ya, Rei.” Ucap Mas Anton saat dirinya menemuinya di meja kerja yang berbentuk bilik kubikel. Sebagai staf jurnalis mereka ditempatkan dalam satu lantai yaitu lantai 3. Hanya berbeda ruangan sesuai divisi.

Namun justru ia memperlihatkan wajah masamnya. “Gara-gara, Mas Anton nih,” kesalnya. Lalu ia duduk di sofa yang berada di divisi news yang tak jauh dari bilik kubikel Mas Anton.

Mas Anton justru terkekeh.

“Rei, ini semua berkas-berkas kilasan peristiwa kriminal yang sudah siap tayang. Ini sudah fix di ACC sama pimpinan redaksi.” Kata Mas Anton sambil menyerahkan 3 bundel berkas yang di masukkan masing-masing dalam  map snelhecter  berwarna merah.

Mas Anton ikut duduk di sofa sebelahnya.

“Oke, Mas.” Sahutnya berat seraya mengernyitkan kening. Satu bundel, satu map itu satu kasus peristiwa.

“Dan ini special case.” Mas  Anton menyodorkan amplop cokelat yang diberi warna stabilo biru bertuliskan ‘pending’.

Ia semakin mengerutkan dahinya. Kasus ini dikemas berbeda. Bahkan kedua alisnya seakan bertaut menandakan ia berpikir keras.

“Ini kasus yang masih misteri. Belum terpecahkan sampai dua bulan ini. Kalo dua case lain hampir semua selesai tinggal masuk ke koordinator Aldi.” Terang Mas Anton yang kembali menyerahkan dua bundel berkas kasus tanpa map hanya dijepit dengan binder clip.

“Ada baiknya kamu pelajari ini,” tunjuk Anton pada amplop cokelat yang berstabilo tadi.

“Besok kita akan bertemu dengan pihak kepolisian yang menangani kasus ini.” Mas Anton menepuk bahunya lalu kembali ke bilik kubikelnya.

“Huh, kayaknya lama-lama aku jadi tua deh.” Ia menggerutu.

Mas Anton yang masih bisa mendengar suaranya tergelak, “Kenapa?” Tanyanya sedikit menaikkan level suaranya. Sebab ia sudah duduk di kubikelnya.

“Belum juga mulai kerja dan serah terima tapi sudah disuguhi kasus yang begitu berat. Kalo di entertain bisa santai dan tertawa. Nah, kalo kayak gini!” Tunjuknya pada map, amplop dan berkas yang hanya berjepit binder clip yang sudah berantakan di meja. “Bisa mati muda!” Tukasnya sambil menghempaskan punggungnya pada sandaran sofa.

“Hahaha, Rei ... Rei.” Mas Anton tertawa renyah seraya menggelengkan kepalanya menanggapi dirinya yang mungkin baginya lucu.

“Profesional, Rei." Ujar Mas Anton sambil menggeret kursi rodanya kembali mendekat sofa yang masih didudukinya.

“Profesi jurnalis itu ya harus siap ditempatkan di mana saja. Semua ada plus minusnya. Tergantung kita menyikapi dan menjalani." Tutur Mas Anton. Jurnalis senior yang telah bekerja di perusahaan media ini hampir sepuluh tahun.

Ia menyebik, “Ya deh, kakak senior!”

“Haih ... kamu tuh lucu, Rei kalo lagi kesel. Coba aja ngaca!” Ledek Anton.

“Isshh ....” Ia mendesis.

“Hahaha.” Anton terpingkal sambil pergi mendorong kembali kursi rodanya ke bilik kubikelnya, meninggalkannya yang masih duduk di sofa.

Setelah kembali ke meja kerjanya ia menghempaskan pantatnya kasar. Hingga kursi beroda itu berputar karena menahan bobot tubuhnya. Membasahi bibir dengan sesekali menggigitnya.

“Am I capable? (apakah aku mampu)." Dengusnya. "Tapi profesi ini adalah passion-ku."

Membuka amplop yang berstabilo biru, merogoh berkas-berkas di dalamnya yang telah disatukan menjadi 1 bundel.

Lembaran pertama berisi keterangan kejadian.

...‘Peristiwa pembunuhan seorang karyawati pabrik tekstil yang diperkosa dan dimutilasi’...

Oh my god! Ucapnya dalam hati. Ia membungkam mulutnya secara refleks.

Kemudian pada lembaran selanjutnya berisi keterangan pendukung. Dari mulai nama korban, waktu dan tempat kejadian, nama-nama para saksi dan hasil penyelidikan yang belum sepenuhnya terungkap.

***

 

Danang

Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Danang Barata Jaya, SH. Laki-laki matang berumur 30 tahun. Menjabat sebagai Wadir Reskrimsus (Wakil direktur Reserse kriminal khusus) Polda Jateng sejak dua  tahun lalu. Sebelumnya pria lulusan AKPOL (Akademi Kepolisian) terbaik di angkatannya ini telah melalang buana menjabat berbagai jabatan struktural di lingkup kepolisian Republik Indonesia.

Anak dari pasangan Komjen Pol Bagas Tri Jaya dan Anita Jaya. Serta memiliki adik satu-satunya bernama Aksara Jaya.

Papanya telah 4 tahun paripurna tugas. Sementara sang mama hanyalah seorang ibu rumah tangga biasa yang mempunyai kesibukan dengan mengelola toko rotinya.

Laki-laki matang dengan perawakan tinggi, tegap dan tampan. Namun sayang, di usianya yang genap tiga puluh tahun justru ia dalam kesendirian alias melajang.

Berbagai prestasi ia dapatkan. Kesuksesan meraih jabatannya sekarang tidak serta merta diikuti kisah asmaranya.

Cintanya harus kandas sebab ulah sang kekasih yang terobsesi hidup bergelimang harta. Ia memilih menikah dengan seorang pengusaha kaya batu bara dibanding dirinya yang waktu itu hanya menjabat sebagai Kanit Reskrim di Mapolsek (markas kepolisian sektor) kota kecil, Pulau Sumatera.

Kejadian itu sudah berlalu beberapa tahun silam. Namun berdampak baginya hingga sekarang. Ia memutuskan bahwa hidupnya hanya untuk kerja dan kerja. Menjadikannya workaholic.

“Pulang, Ndan.” Ucap rekan kerjanya sekaligus bawahannya Kabag Wasiddik (Kepala bagian Pengawas penyidikkan) Pak Banuaji. Setelah masuk mengetuk pintu lalu menyerahkan berkas penyidikan ke mejanya.

“Silakan, Pak. Sedikit lagi saya masih ada kerjaan.” Balasnya. Meskipun ia seorang atasan bagi bawahannya yang notabene hampir semua berumur lebih tua darinya. Ia masih menaruh hormat. Jika dalam keadaan santai dan di luar pekerjaan ia menganggap mereka teman dan saudara.

“Sudah jam 8 malam, Ndan. Sudah saatnya istirahat. Kerjaan gak akan ada habisnya. Tapi waktu buat kita pasti ada masanya.” Ujarnya yang kini duduk di depan meja kerjanya.

Betul kata pak Banuaji. Kasus kriminal hampir setiap hari terjadi. Orang-orang selalu punya dalih melakukan tindak kejahatan. Tapi mereka tidak sadar, bahwa saatnya mereka akan dihadapkan pada pengadilan yang sesungguhnya saat masa mereka habis di dunia ini.

“Wah, betul banget tuh, Pak. Tiap hari kasus masuk. Rasa-rasanya kapan hidup kita damai, berdampingan, tanpa kejahatan mengintai.” Sahutnya.

“Kalau mereka diberi hidayah, Ndan!”

Ia terkekeh, “Hidayah dijemput Pak, bukan ditunggu,” tukasnya.

“Bagi yang sadar,” timpal Banuaji.

Mereka tergelak bersama, selalu berurusan dengan kasus membuat mereka kenyang seperti makanan sehari-hari. Sehingga sudah seperti lelucon penghiburan.

“Saatnya Komandan cari istri.” Ucap Banuaji setelah tawa mereka mereda. Kabag Wasiddik berumur 45 tahun. Kedekatan mereka ibarat saudara karena seringnya berinteraksi di luar maupun jika sedang bekerja.

“Hah, belum ketemu jodohnya," elaknya.

“Jodoh bukan ditunggu, Ndan! Tapi di cari,” timpal Banuaji membuatnya diam sejenak.

Beberapa kali orang tuanya berusaha menjodohkan dirinya dengan anak rekan dan sahabatnya. Namun tak ada satu pun yang mampu menggugah hatinya. Ya, ia memang belum merasakan jatuh cinta lagi.

Meski teman-temannya sudah punya pasangan hidup dan anak. Tidak bisa menggoyahkan pendiriannya. Ia yakin Tuhan sudah menyiapkan jodoh untuknya. Entah kapan itu akan terjadi, ia pun tak bisa memprediksi.

“Do’ain saja, Pak.” Jawabnya sebagai tameng pertahanan terakhir jika rekan maupun atasannya menanyakan hal pernikahan padanya.

***

Aldiansyah

Aldiansyah Kamandaka berumur 27 tahun. Bekerja sebagai koordinator program divisi news di TVS.

Mempunyai pacar yang juga bekerja di tempat yang sama dengannya sebagai sekretaris redaksi. Hubungan mereka telah berjalan dua tahun dan sudah akan mengarah ke jenjang serius yaitu pertunangan.

Aldi terkenal sebagai korlip (koordintor liputan) yang tegas, pedas tak kenal toleransi. Profesionalisme menjadi satu-satunya yang mengantarkan dirinya menjadi staf terbaik pada tahun lalu, dan di tahun ini kembali masuk nominasi pada ajang pemberian prestasi pada seluruh pegawai TVS yang diadakan setahun sekali.

Namun pertemuannya dengan staf baru pindahan entertain membuat kepalanya mendidih. Staf indisipliner menurut catatan absensi hampir tiap hari senin ia terlambat. Menurutnya ia tak pantas untuk menduduki jurnalis di ‘Telusur Peristiwa’ padahal program sedang kejar tayang, jelas saja the wrong man on the right place. Damn!

“Akan ku buat, kamu kalang kabut!” Gerutunya kesal. Ia berharap tidak ada satu pun anggota divisinya menghambat kinerjanya.

-

-

Happy reading ❤

Terima kasih yang sudah mampir, membaca dan memberikan dukungan .... ya! 🙏

Jangan lupa masuk FAV untuk mendapatkan notifikasi dan sebagai koleksi bacaan. Lalu Like, Comment, Rate dan Vote, Koin maupun Poin seikhlasnya....

Salam,

enel choi 🤗

(ig. enel_choi)

 

 

 

 

 

 

 

Terpopuler

Comments

💗vanilla💗🎶

💗vanilla💗🎶

mampir ni thor 😊

2024-08-22

0

💕febhy ajah💕

💕febhy ajah💕

kirei selamat berjuang
hidup akan penuh warna
ada aldi yg akan membuat hidupmu kalang kabut dan pak komandan yg lagi tunggu jodoh. yo wes antara aldi atau danang🤭🤭🤭🤭siapakah pemilik sang hati.

2023-02-06

2

🌾lvye🌾

🌾lvye🌾

lanjut 😍

2023-02-02

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 1. Crowded ... Post Holiday Syndrome
3 2. Kematian Tragis
4 3. Continue or ... Quit
5 4. Kejam dan Posesif
6 5. O tôsan noo kiniiri
7 6. Telusur Peristiwa
8 7. Never Give Up....
9 8. Meracuni Otak
10 9. Caribbean van Java
11 10. Caribbean van Java (2)
12 11. Caribbean van Java (3)
13 12. Mama Always Had A Way....
14 13. News Presenter?
15 14. Dua Hari Saja
16 15. The Unknowable
17 16. Happy is Painful
18 17. Not The End
19 18. You Raise Me Up
20 19. Wrongly
21 20. It's Okay To Not Be Okay
22 21. (Deal-Deal)an
23 22. Terpesona
24 23. Start Being Friends
25 24. Papa Familys
26 25. I Got it
27 26. Terbongkar
28 27. Bubur Lagi Bubur Lagi
29 28. Bon Appetit
30 29. First Kiss
31 30. Gadis Kecil dan Kakak Baik
32 31. Give Me a Bell
33 32. Selangkah Lebih Maju
34 33. Without The Girl
35 34. When You're Gone
36 35. Arkun, Siem Reap
37 36. Ja Hawatiri
38 37. Urieui Iyagi
39 38. You Belong With Me!
40 39. Jangan Ada Udang Di Balik Wajan ...!
41 40. So Glad On News Team
42 41. Speechless
43 42. Hinda Woloolo Habarimu?
44 43. Wow ... One Billion!
45 44. (Un)Happy
46 45. Feeling Blue
47 46. I Have You
48 47. I Wouldn't Say No
49 48. You Take My Breath Away
50 49. For The Moment
51 50. Deeply Brokenhearted
52 51. Aku Dan Kamu
53 52. Kamu Dan Kenangan
54 53. Tamani Mulolo
55 54. Talola'i u Boheli
56 55. Bertemu Kembali
57 56. He's Gone Forever
58 57. I'll Do It All To You
59 58. Here Without You
60 59. Dirantai Digenangi Rindu
61 60. Dusk And Dawn
62 61. KF STAR
63 62. De Modunggaya Pooli
64 63. Adventure: The Power Of A Mother
65 64. Adventure: Storm
66 65. Adventure: Rush
67 66. Adventure: With You
68 67. Hari Setelah Kemarin
69 68. Pacu Adrenalin
70 69. Bimbang
71 70. Blessing
72 71. Dopamin
73 72. To Be Continued ....
74 73. Kolom Berita Sampah
75 74. Miss Exactly
76 75. Melodramatis
77 76. Aku Bukan Paranormal
78 77. It's Gonna Be Okay
79 78. The Light Of God
80 79. Separuh Aku
81 80. Lucky Man
82 81. A Clap Of Thunder
83 82. Sudut Pandang
84 83. Best Ever Had
85 84. You Only Live Once
86 85. Sooner or Later It's Over
87 86. Sooner or Later It's Over (2)
88 87. Sooner or Later It's Over (3)
89 88. Berhenti Berharap Kuterima Kesalahanku
90 89. Number One
91 90. Mengakhiri Dengan Indah
92 91. Rumor
93 92. (UN)WELL
94 93. I Don't Care!
95 94. Look What You Have Done
96 95. Tak Pernah Setengah Hati
97 96. It's Not Easy
98 97. Tak Lekang Oleh Waktu
99 98. Seperti Inikah Rasanya?
100 99. UNINTENDED
101 100. Pemuja Rahasia?
102 101. Teka Teki
103 102. Konflik Batin
104 103. Si Petualang Sejati
105 104. It's Not Easy To Be Me (2)
106 105. It's Not Easy To Be Me (3)
107 106. It's Not Easy To Be Me (4)
108 107. Keep It Safe!
109 108. Sabar Kartu Sakti
110 109. Kita dan Mereka
111 110. Si Protective VS Si Twins
112 111. I Love You, Kakak Baik
113 112. Hello, The Twins G
114 113. She's Amazing
115 114. My Sunshine
116 115. I'm On Cloud Nine
117 116. Catatan Sang Jurnalis
118 Selayang Pandang
119 Pengumuman
120 Pengumuman
Episodes

Updated 120 Episodes

1
Prolog
2
1. Crowded ... Post Holiday Syndrome
3
2. Kematian Tragis
4
3. Continue or ... Quit
5
4. Kejam dan Posesif
6
5. O tôsan noo kiniiri
7
6. Telusur Peristiwa
8
7. Never Give Up....
9
8. Meracuni Otak
10
9. Caribbean van Java
11
10. Caribbean van Java (2)
12
11. Caribbean van Java (3)
13
12. Mama Always Had A Way....
14
13. News Presenter?
15
14. Dua Hari Saja
16
15. The Unknowable
17
16. Happy is Painful
18
17. Not The End
19
18. You Raise Me Up
20
19. Wrongly
21
20. It's Okay To Not Be Okay
22
21. (Deal-Deal)an
23
22. Terpesona
24
23. Start Being Friends
25
24. Papa Familys
26
25. I Got it
27
26. Terbongkar
28
27. Bubur Lagi Bubur Lagi
29
28. Bon Appetit
30
29. First Kiss
31
30. Gadis Kecil dan Kakak Baik
32
31. Give Me a Bell
33
32. Selangkah Lebih Maju
34
33. Without The Girl
35
34. When You're Gone
36
35. Arkun, Siem Reap
37
36. Ja Hawatiri
38
37. Urieui Iyagi
39
38. You Belong With Me!
40
39. Jangan Ada Udang Di Balik Wajan ...!
41
40. So Glad On News Team
42
41. Speechless
43
42. Hinda Woloolo Habarimu?
44
43. Wow ... One Billion!
45
44. (Un)Happy
46
45. Feeling Blue
47
46. I Have You
48
47. I Wouldn't Say No
49
48. You Take My Breath Away
50
49. For The Moment
51
50. Deeply Brokenhearted
52
51. Aku Dan Kamu
53
52. Kamu Dan Kenangan
54
53. Tamani Mulolo
55
54. Talola'i u Boheli
56
55. Bertemu Kembali
57
56. He's Gone Forever
58
57. I'll Do It All To You
59
58. Here Without You
60
59. Dirantai Digenangi Rindu
61
60. Dusk And Dawn
62
61. KF STAR
63
62. De Modunggaya Pooli
64
63. Adventure: The Power Of A Mother
65
64. Adventure: Storm
66
65. Adventure: Rush
67
66. Adventure: With You
68
67. Hari Setelah Kemarin
69
68. Pacu Adrenalin
70
69. Bimbang
71
70. Blessing
72
71. Dopamin
73
72. To Be Continued ....
74
73. Kolom Berita Sampah
75
74. Miss Exactly
76
75. Melodramatis
77
76. Aku Bukan Paranormal
78
77. It's Gonna Be Okay
79
78. The Light Of God
80
79. Separuh Aku
81
80. Lucky Man
82
81. A Clap Of Thunder
83
82. Sudut Pandang
84
83. Best Ever Had
85
84. You Only Live Once
86
85. Sooner or Later It's Over
87
86. Sooner or Later It's Over (2)
88
87. Sooner or Later It's Over (3)
89
88. Berhenti Berharap Kuterima Kesalahanku
90
89. Number One
91
90. Mengakhiri Dengan Indah
92
91. Rumor
93
92. (UN)WELL
94
93. I Don't Care!
95
94. Look What You Have Done
96
95. Tak Pernah Setengah Hati
97
96. It's Not Easy
98
97. Tak Lekang Oleh Waktu
99
98. Seperti Inikah Rasanya?
100
99. UNINTENDED
101
100. Pemuja Rahasia?
102
101. Teka Teki
103
102. Konflik Batin
104
103. Si Petualang Sejati
105
104. It's Not Easy To Be Me (2)
106
105. It's Not Easy To Be Me (3)
107
106. It's Not Easy To Be Me (4)
108
107. Keep It Safe!
109
108. Sabar Kartu Sakti
110
109. Kita dan Mereka
111
110. Si Protective VS Si Twins
112
111. I Love You, Kakak Baik
113
112. Hello, The Twins G
114
113. She's Amazing
115
114. My Sunshine
116
115. I'm On Cloud Nine
117
116. Catatan Sang Jurnalis
118
Selayang Pandang
119
Pengumuman
120
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!