[∆Larang meniru karya asli Wuna.Chanz∆] Berlian Gozhali, anak bungsu dari keluarga emas Gozhali gagal lolos ujian kerja di perusahaan, membuat dirinya di siksa dan di tindas oleh keluarganya, Tyno Gozhali, kepala keluarga Gozhali memutuskan untuk menjual Berlian ke seorang Boss Mafia paling berkuasa di negaranya, apakah nasibnya semakin buruk? atau baik?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wuna.Chanz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kehancuran Masa Depan
...Halo pembaca! perhatian! di beberapa bab akan ada kekerasan! dan mungkin kata kata kasar! maaf kalau tidak nyaman dengan hal tersebut! sebagai author sangat menghargai koreksi dan beberapa kritik yang di anggap menyambung dalam novel ini, jika ada typo di mohon beri tau aku! aku akan sangat menghargainya, dan terimakasih sudah tertarik pada novel pertama yang akan aku luncurkan dan ajukan kontrak, karena itu mohon maaf jika cerita ada yang tidak nyambung dan mohon sukai novel ini dan ikuti serta berlangganan, aku akan tambah semangat untuk menertibkan novel lainnya, jika sudah terimakasih banyak! selamat menikmati!...
Catatan tambahan:
Dalam beberapa bab akan di beri catatan buku harian dari beberapa karakter setelah penutupan satu bab, selain itu ada buku trauma rahasia dari beberapa karakter, dan itu bisa di bilang bagian kehidupan tersembunyi, dan bagian isi hati tersembunyi.
...****************...
...Berlian Gozhali, anak bungsu keluarga Gozhali dari empat bersaudara, ketiga kakaknya sukses, hanya Berlian yang gagal sukses, karena tidak lolos ujian menjadi pemilik perusahaan, membuat kepala keluarga Gozhali yaitu Tyno Gozhali sangat malu, termasuk ibu Gozhali, Mavis Gozhali, karena ini baru pertama kalinya anak emas keluarga Gozhali yang di kenal cerdas dan hebat gagal ujian, Berlian habis habisan di marahi, di pukuli, di habisi oleh Tyno, di caci maki oleh satu kakak perempuannya, Vanes Gozhali Kakak ketiga Gozhali, dua kakak lelaki tertua, Dyan Gozhali, kakak tertua, Luis Gozhali kakak tertua kedua hanya menonton saja, dan juga oleh Mavis di caci maki, Tyno menampar Berlian dengan keras....
...PLAKK!!!...
..."Kamu ya! gak becus! bikin Papah, Mamah sana sodara mu malu! mau taro di mana muka kita semua?! berita tentang ini udah tersebar luas! gak guna jadi anak perempuan yang dulu di banggakan, di sayang jadi kayak gini! kamu mau jadi apa sekarang?! jadi beban keluarga saja?!", Berlian menunduk menahan tangisannya, Tyno mendorong Berlian dengan kasar, Berlian mengendalikan tubuhnya agar tidak terjatuh, Berlian menjawab dengan suara gemetar....
..."A-Ampun pah.. I-Iana nanti mau cari pekerjaan lain...", Vanes, menarik rambut Berlian ke belakang, agar kepala Berlian mendongak untuk menatapnya, lalu Vanes memarahinya dengan sinis....
..."Heh, nama lo aja yang kayak bakal sukses 'Berlian' ternyata apa? sampah! kalau tau gini gue gak kasih ide nama buat lo!", Vanes melepaskan rambut Berlian dengan kasar, Tyno meraih dagu Berlian lalu mengangkatnya untuk menatap langsung ke matanya yang tajam penuh amarah, lalu berbicara dengan keras....
..."Mau cari pekerjaan lain?! kamu pasti bercanda! Papah sudah malu oleh ini! memangnya mau cari pekerjaan apa?! perusahaan yang kamu gagal ujian itu perusahaan paling gampang buat di ambil! mau cari yang mana lagi?!", Tyno melepaskan dengan membanting ke kiri wajahnya, Mavis maju, menunjuk nunjuk ke arah Berlian dengan jari telunjuknya, membuat Berlian tidak nyaman....
..."Lo mau jadi apa? jadi numpang hidup di sini!? gak guna! cih! malu maluin aja!", Berlian menundukkan kepalanya, matanya berkaca-kaca, bingung harus bagaimana lagi, pelayan masuk ke ruang keluarga, datang dengan takut, karena mengganggu masalah keluarga ini....
..."Selamat malam, Tuan, Nona, maaf ganggu, saatnya makan malam", Tyno mengangguk, lalu menatap ke Berlian....
..."Sebagai hukuman, kamu gak ikut makan bersama setiap hari, waktu sarapan, makan siang sama makan malam", Berlian hanya mengangguk patuh, Tyno, Mavis, dan Vanes pergi keluar ruang keluarga, kedua kakak tertuanya, Dayn Gozhali, dan Luis Gozhali kakak tertua kedua masih di sana, Dayn mendekat....
..."Belajar lebih giat lagi, dik, tunjukkan kalau kamu berguna di keluarga ini, oke?", Suara tenang dan dingin nya membuat Berlian sedikit lebih baik, Dayn dan Luis selalu memanjakanku dan menyayangiku, Luis mendekat menepuk nepuk kepalanya Berlian dengan lembut....
...Puk~ Puk~ Puk~...
..."Maaf ya Iana, kita gak bisa bantu apa apa, kita berdua hanya bisa memberikan saran aja, tetap semangat!", senyum lembut cerianya Luis membuat hatiku hangat, Berlian tersenyum kecil lalu mengangguk, Dayn dan Luis pergi ke ruang makan, diam diam Vanes melihat itu dengan cemburu, karena Vanes tidak di manjakan dan di sayangi oleh kedua kakak pria tertuanya itu, salah satu pelayan terbaik Berlian yaitu Sizka yang mengasuhku dari kecil, Sizka lebih cocok di sebut ibu kandung Berlian, karena Mavis tidak bakat mengasuh anak dengan kesibukannya itu, Sizka datang memberikan makanan favorit Berlian....
..."Nona, ini makan malammu", Berlian menoleh dan tersenyum senang, lalu mengambil mangkuknya yang berisi sup iga hangat penuh cinta....
..."Makasih Mba Ika", Sizka tersenyum mengangguk, lalu merapihkan rambut berantakannya Berlian, setelah selesai melepaskannya....
..."Anu Non, tadi aku dengar rencana Tuan Tyno buat kamu kedepannya, katanya sih biar kamu... maaf Non, biar kamu gak jadi numpang hidup di sini", Sizka menunduk ragu untuk memberitahu Berlian, Berlian menoleh penasaran....
..."Apa Mba? jangan buat Iana penasaran deh", Sizka menatap ke Berlian dengan sedih, matanya berkaca-kaca, Sizka memang wanita yang gampang nangis, apalagi kalau Berlian di apa apakan....
..."Non akan di jual ke seseorang, awalnya Nona mau di pekerjakan di bar malam sebagai pelayan, tapi Tuan Tyno langsung mau jual, Nona ke seseorang pria, kata Tuan Tyno, ini jalan pintas, maafkan Mba, Mba gak punya kekuatan dan kemampuan buat menghentikan Tuan Tyno ", Berlian sedikit terkejut tapi menghela nafas, mengangguk....
..."Gak papa Mba, asalkan Iana gak jadi beban kelaurga, Iana mendingan pergi dari sini dari pada Iana numpang hidup, papah kan gak mau juga", Sizka terkejut dengan keputusan Berlian, air mata Sizka turun perlahan....
..."Non..", Berlian tersenyum lembut lalu Berlian menghapus air mata Sizka, jelas Berlian memang mau pergi dari keluarga ini dari pada jadi beban hidup keluarga, Berlian tersadar sesuatu, lalu menatap serius ke Sizka....
..."Mba kenapa tau ini? kenapa Mba kasih tau aku? bukannya Mba ga--",...
..."SIZKA!!!",...
...-Bersambung-...
...Buku Harian Vanes...
...Halo buku harian, hari ini aku kesal, karena kedua kakak tertua selalu memberikan kasih sayangnya pada Iana itu!...
...Buku Harian Trauma Rahasia Berlian...
...Ini rasanya memiliki trauma? aku takut kedua orang tua tersayang ku menghabisi nyawaku, untung nya mereka masih menyayangiku dan tidak menghabis nyawaku, aku takut, aku bingung harus kemana aku berlindung, aku bingung siapa yang menyayangi selain Kak Dayn dan Kak Luis, aku sungguh bodoh, aku tidak percaya aku tidak lulus dari ujian itu, aku sudah belajar mati-matian, aku berhak mendapatkan semua pukulan menyakitkan ini....