Ibadah Terpanjangku

10 menit berlalu Adam masih terdiam sambil menunduk kedua tangannya dia tautkan dengan dahi yang berkerut. Sedangkan didepanya harum menunggu dengan sabar, tatapan tajam dan menghunus dia tujukan ke Adam.

"mas belum bisa bicara sekarang kah? Aku sudah lelah ingin istirahat" kata harum yang sudah lelah sekali

"mas minta maaf sayang mas khilaf, mas ingin jujur tapi kamu jangan marah" sahut Adam dengan nada lirih dan serak

"hmmm aku ngga akan marah asal mas jujur" kata harum dengan sabarnya yang seluas samudra

"ini terjadi begitu saja, dan baru hari ini, kamu inget kan sama anak PKL yang pernah mas bicarakan, kita juga pernah bertemu waktu makan di warung lesehan" Adam berhenti sejenak melihat respon harum yang mengangguk dan masih terus menatapnya.

"dia Reni yang, yang entah kenapa mampu membuat mas tertarik dan hati ini berdebar sama seperti debaran ke kamu, tadi mas jemput dia pas berangkat ke toko cabang , karena sudah tidak dapat transportasi lagi, dari situ kita ngobrol dan mas sudah sangat mempertahankan agar tidak goyah tapi iman mas masih terlalu lemah untuk menolaknya, kemudian tadi sebenarnya kita akan kesini setelah pulang dan mengantarkan dia ke kost tapi malah mas ketiduran di sana" jelas Adam panjang lebar sesekali menatap harum yang masih mendengarkan dalam diam

3menit harum masih diam dia mencerna apa yang baru saja Adam jelaskan.

"trus selama di kos kalian berbuat apa sehingga ada jejak seperti itu yang tidak pantas dilakukan seorang suami?" kata harum pelan namun menusuk relung hati Adam , dia tertunduk malu dan seperti enggan untuk berkata jujur takut harum akan sangat kecewa.

"mas mau jujur kan, seburuk apapun itu aku akan terima mas asal itu kejujuran jangan ada yang ditutupi hemmm aku ngga akan marah marah" ucap harum lagi dengan nada lembut padahal dia sedang dikhianati

"maaf sayang maaf banget kami berciuman dan dia bantu mas untuk memuaskan hasrat mas ,dan sebaliknya tapi kita tidak sampai berhubungan badan, mas bodoh sekali kenapa mas bisa sampai seperti itu sayang maaf" Adam sampai bersimpuh dihadapan Harum yang kini meneteskan air matanya, sakit dan sesak rasanya tapi tidak sampai tergugu, disitulah sakitnya akan semakin terasa karena tidak diluapkan.

"sayang kamu mau kan maafkan mas? Mas janji tidak akan mengulang hmm pelase jangan diam saja" rengek Adam putus asa

Harum tersenyum tipis "mas hati istri mana yang tidak hancur ketika tahu suami yang terlihat begitu mencintainya ternyata berbuat zina dengan wanita lain walaupun itu tidak sampai berhubungan badan tetap saja namanya zina kan?" ucap harum lirih sekali "lantas sekarang mau mas apa, sudah berbuat seperti itu harus tanggung jawab kan? Ucap harum lagi

"mas hanya meciuman dan menyentuh tidak sampai merenggut kesucian sayang dan itu atas dasar suka sama suka ngga ada paksaan sama sekali, kenapa mas harus bertanggungjawab?" kata Adam tidak paham dengan ucapan istrinya.

"mas bolehkan besok yang bersangkutan suruh ketemu aku dirumah? Kita musyawarah bersama hmm?" kata harum lembut sambil tersenyum walaupun matanya berkaca hatinya hancur lebur tapi dia tidak akan menunjukan itu dihadapan Adam.

"itu tidak perlu sayang, biarkan saja mas Yang akan selesaikan sendiri, hmmm" tolak Adam dengan lembut dia ngga mau nanti ketika mereka bertemu Reni akan berbicara yang tidak tidak

Bagaimana besok mereka akan menyelesaikan masalah ya

Ikuti terus kisah harum dan Adam dalam mempertahankan rumah tangganya