Belum sempat mengucapkan salam, calina di tarik paksa masuk kedalam rumah.
"Kamu kerja apa pacaran calina." ucap mamah Tania di depan Kalingga.
"Mah tadi calina." perkataan calina tergantung di udara.
"Jangan banyak alasan kamu, "enak-enakan pacaran janji kamu pulang kerja mau mencuci pakaian calina."
"Iya mah calina masih ingat itu, "lepaskan mah tangan calina sakit."
"Jangan banyak alasan calina, "cepat masuk dan cuci semua pakaian kotor di dalam."
Calina belum sempat mengucapkan terima kasih sama lelaki yang sudah mengantarnya pulang.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hafizah salsabila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kaya bunglon berubah-ubah
Di tempat lain pak Yunus dapet kabar kalau anak bungsunya datang kerumah tadi siang.
"Mah benar calina tadi siang datang kesini." tanya pak Yunus.
"Papah tau dari mana.?" tanya Tania.
"Tadi tetangga kita bilang kalau calina kesini cuma sampai pintu saja enggak masuk." ucap pak Yunus.
"Iya dia tadi kesini, enggak lama mamah usir." ucap Tania.
"Mamah maunya apa sih, kemaren bilang suruh calina pulang ke rumah, "sudah pulang tapi mamah usir, "apa sih yang ada di pikiran mamah.?" tanya pak Yunus.
"Iya awalnya begitu setelah melihat wajah calina, mamah berubah pikiran, "bagai mana kalau kita punya asisten rumah tangga saja pah." ucap Tania.
"Terserah mamah saja, papah pusing mah." ucap pak Yunus.
"Pusing terus pah, pah mana uang untuk bayar arisan, "besok mamah ada acara arisan sama ibu-ibu komplek pah.'' ucap Tania.
"Papah belum gajian mah." jawab pak Yunus.
"Selama ini papah ikut menggelapkan uang perusahaan mana bagian papah kok belum ada tanda-tandanya." ucap Tania.
"Iya justru itu papah juga heran mah, setiap papah tanya jawab nya iya nanti iya nanti, "di tambah sekarang lagi ada pemantauan, papah dengar ada salah satu karyawan yang sudah ketahuan tapi papah enggak tau siapa." ucap pak Yunus kawatir.
"Semoga saja bukan papah." ucap Tania.
"Mah kalau papah ketauan bagai mana." ucap pak Yunus.
"Ya mamah enggak tau pah itu urusan papah." ucap Tania.
"Mamah berkata seperti itu seolah-olah mamah enggak perduli apa yang akan terjadi sama papah." ucap pak Yunus.
"Bukannya mamah enggak perduli sama papah, seandai nya itu terjadi mamah bisa apa." ucap Tania.
"Sudahlah ngomong sama mamah membuat kepala papah jadi tambah pusing." ucap pak Yunus.
Pak Yunus memilih pergi meninggalkan istrinya ke arah dapur pak Yunus melihat anak perempuan nya lagi mencuci piring, setelah makan malam Karina pencuci piring kotor bekas makan malam.
Pak Yunus perlahan mendekati Karina. "Arina tolong buatkan papah kopi." ucap pak Yunus.
"Eh iya pah tunggu sebentar." jawab Karina.
"Ya sudah papah tunggu di depan." ucap pak Yunus.
Karina menganggukkan kepalanya mengiakan ucapan pak Yunus, tidak lama Karina selesai membuatkan kopi untuk papahnya, Karina membawa secangkir kopi nya ke arah pak Yunus yang lagi duduk di atas sofa ruang keluarga.
"Pah ini kopi nya Karina letakan di atas meja, Karina kekamar dulu ya pah." ucap Karina.
"Iya arin terima kasih kopinya." jawab pak Yunus.
...****************...
Calina baru saja sampai di kost-an di antar Caisar. "Tuan terima kasih sudah nganter saya sampai kost-an." ujar calina.
"Iya." jawab Caisar dingin lelaki tampan itu mengemudikan mobilnya meninggalkan calina.
"Dasar lelaki aneh, tiba-tiba baik tiba-tiba ngeselin udah kaya bunglon berubah-ubah." ucap calina pelan.
Calina berjalan ke arah pintu kost-an nya gadis cantik itu membuka pintu kost-an calina masuk kedalam.
"Akhirnya pulang juga." ucap calina lirih.
Baru saja calina masuk ponselnya berdering Kalingga menghubungi calina.
"Halo assalamualaikum." ucap calina.
"Waalaikumsalam kamu kemana tadi aku ke tempat kamu tapi enggak ada.?" tanya Kalingga.
"Maaf mas tadi saya kerumah papah." jawab calina.
"Sekarang masih di rumah papah.?" tanya Kalingga.
"Sudah ada di kost-an mas." jawab calina.
"Sakit kamu sudah sembuh ca dan kamu sudah makan belum.?" tanya Kalingga.
"Alhamdulillah sudah sembuh mas besok juga sudah mulai masuk kerja, baru saja saya habis makan mas." jawab calina.
"Syukur deh kalau sudah tadinya aku mau bawain kamu makan." ucap Kalingga.
"Mas lingga enggak perlu repot-repot seperti itu, saya bisa beli makanan sendiri mas." jawab calina.
"Aku enggak merasa di repotkan, aku cuma ingin membantu kamu saja." jawab Kalingga.
"Terima kasih sebelumnya mas kamu sangat baik sama saya, entah harus pake apa saya membalasnya." ucap calina.
"Cukup doakan aku saja yang baik-baik calina." ya sudah ca aku tutup dulu telepon nya, besok aku jemput seperti biasa ya." ucap Kalingga.
"Iya mas." jawab calina.
Setelah sambungan telepon terputus calina masuk kedalam kamar mandi untuk membersihkan diri, rasa lengket campur gatel jadi satu di badan calina membuat gadis cantik itu merasa tidak nyaman.
Selesai membersihkan diri calina segera mengganti pakaiannya dengan pakaian tidur, setelah itu calina membaringkan tubuhnya di atas kasur perlahan calina menatap langit-langit kamar nya, bayangan seseorang muncul secara tiba-tiba.
Ketampanan Caisar sudah menghipnotis calina, gadis cantik itu sampai tidak sadar senyum-senyum sendiri.
"Kenapa pria itu tampan sekali, hidungnya yang mancung senyumnya yang manis a_ah kenapa aku jadi mikirin dia sih." ucap calina sambil menggelengkan kepalanya.
"Tapi kalau di perhatikan dia memang tampan sih tapi sayang sikap nya plin-plan, udah ah ngapain jadi mikirin itu orang mendingan aku tidur besok sudah mulai kerja." ucap calina pelan.
Calina menutup matanya perlahan tidak lama gadis cantik itu sudah berada di alam mimpi.