NovelToon NovelToon
Ketos, Jodoh Kecil Yang Terlupakan

Ketos, Jodoh Kecil Yang Terlupakan

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Ketos / Kisah cinta masa kecil / Diam-Diam Cinta / Dijodohkan Orang Tua / Idola sekolah
Popularitas:3.4k
Nilai: 5
Nama Author: dira.aza07

Alluna seorang gadis yang ceria, bertubuh kecil imut, memasuki sekolah SMU-nya, tanpa di sadarinya dia menjadi sorotan seluruh sekolah akibat dirinya telah di tolong dengan posisi di peluk oleh KETOS yang sangat populer bahkan di idamkan oleh seluruh wanita di sekolah itu.

KETOS yang dingin dan sulit tersentuh itu, tidak pernah berdekatan dengan seorang wanita, bahkan sampai ada yang menggosipkan jika pria ganteng itu adalah seorang Gay.

Bagaimana tidak ... KETOS yang bernama Alaska itu masih mencintai sahabat kecilnya, dan dalam pikirannya selalu terisi oleh sahabatnya itu yang bernama Alluna.

Namun sayang ... Alluna hilang ingatan di kala Alluna telah pergi dari kota yang sama dengan sahabatnya Alaska.

siapa sangka saat kembalinya Alluna ke kota itu, dua orang tuanya yang telah bertemu kembali yang lama telah bersahabat itu. Membuat keputusan tanpa sepengetahuan anaknya yaitu menjodohkan Alluna dan Alaska secara diam-diam.

Bagaimana kisah cintanya? yu saksikan ceitanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dira.aza07, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 24

"Cepat!" perintah tegas Zyan dalam telepon itu dan menutup teleponnya sepihak.

Membuat Alaska dan Rauf semakin mengerutkan keningnya dan saling tatap.

"Sudahlah berisik dia," ujar Alaska sambil berdiri lalu berjalan dan di ikuti Rauf.

Sesampainya di tempat Alluna tadi.

Alaska menatap Zyan dengan bertanya melalui isyarat mukanya.

"Kita makan dulu, laper gue," ucap Zyan santai.

Kembali Alaska menatap Rauf, dan Rauf mengangkat kedua bahunya.

Dan akhirnya mereka pun memesan makanan dan menunggu di sana, sebagian berjongkok dan sebagian duduk di bangku yang tersedia.

"Ih jadi rame ya," ucap Gisel senang.

Lain hal dengan Rendra, dia memperlihatkan muka tidak bersahabat, tadinya ingin hanya bertiga dan gisel di undangnya hanya sebagai alasan agar Alluna mau ikut lari santai dengannya.

Namun sekarang ekspektasi di luar kedinginannya, dia kecewa dengan situasi saat ini.

Sedangkan Zyan dia sengaja memilih sarapan bersama di sana, karena ada Gisel yang sedang dia dekati.

Sedangkan Alaska, hatinya sangat bersyukur karena Zyan dia menjadi bergabung dengan Alluna dan teman-temannya, padahal jauh dalam lubuk hatinya, Alaska ingin berduaan dengan Alluna.

Alaska yang sedang duduk berjongkok di hadapan Alluna terus mencuri pandang kepada Alluna.

Bahkan terkadang menyunggingkan sebuah senyuman dari bibirnya, entah kenapa rasanya selalu bahagia kala di dekat Alluna.

Alluna yang tengah makan pun tersadar kala di tatap Alaska dan membuatnya tersedak makanan hingga terbatuk-batuk.

Rendra yang berada di sampingnya hanya mampu menepuk lembut punggung Alluna, lain halnya dengan Alaska, dia berjalan santai kehadapan Alluna dengan mengeluarkan sebotol air untuk Alluna.

Alluna pun tanpa memperhatikan apakah air itu sudah di minum Alaska apa belum, langsung saja meneguk air itu.

"Kalau makan itu ya pelan-pelan Lun," tegur Alaska yang kini berjongkok di hadapan Alluna, membuat jantung Alluna semakin berdebar tak karuan.

Semua karena Lo, ngapain juga sih natap gue, bahkan sekarang kenapa juga di hadapan gue kaya gini. Batin Alluna.

Sedangkan Rendra kembali di buat kesal akan sikap Alaska, dengan tangan masih berada di punggung Alluna.

"Terimakasih," ucap Alluna sambil menyodorkan botol air itu, berharap Alaska segera menjauh dari dirinya.

"Sama-sama," ucap Alaska dengan tersenyum dan senyuman itu semakin membuat jantung Alluna bertalu-talu.

Alaska pun kembali duduk di tempat semula, lalu meraih pesananya yang telah tiba.

Sedangkan Rendra sedang merutuki dirinya. Kenapa gue bisa lupa sama air minum sih? kan jadi Alaska lagi pahlawan buat Alluna, dan botol itu aish botol minum Alaska, pastinya bekas bibir Alaska. pikir Rendra dengan membayangkan bekas bibir Alaska menyatu dengan bibir Alluna di botol itu.

Jelas membuat hatinya semakin geram tak karuan.

Rendra akhirnya beranjak, dia mengambil piring dan sembari membawa air dan membeli air mineral untuk nanti.

Lalu Rendra pun memberikannya kepada Alluna. Alluna menerimanya dan kembali meneguk air dalam gelas yang berisi teh tawar tersebut.

Dan di sisi lain ... 3 orang wanita tengah memperhatikan mereka semua yang sedang berkumpul.

Semua karena Lo Lun, gue jadi di skor dan kenapa pula mereka semakin dekat sih. keluh Friska dalam hatinya.

Ya Friska di skors dari sekolahnya selama 3 hari, dan ini hari minggu Friska dan ke dua temannya mencoba menghibur dirinya dengan keluar rumah berharap bisa melupakan rasa kesalnya akibat ulahnya namun dia tidak menyadari itu, dan tetap yang salah adalah Alluna di benaknya.

"Ya ko yayang Zyan merhatiin anak itu sih?" kecewa Pretty kala melihat Zyan memberikan minum kepada Gisel.

"Untung yayangku masih alone, lihat dia mah santai bae, gue deketin gitu ya?" timpal Trisna dengan mata berbinar-binar melihat Rauf.

"Yeh janganlah, kita kan sedang di hukum yang ada Lo jadi sendirian di sana kali," protes Pretty menyadari jika mereka akan membenci dirinya dan teman-temannya karena ulah mereka kemarin.

"Lo benar," keluh Trisna dengan mengerucutkan bibirnya.

"Apa sih yang kalian bicarakan?, yu ah," ajak Friska jengah melihat muka Alluna yang semakin membuatnya geram.

Tanpa di sadari mereka, ternyata Gisel diam-diam memperhatikan mereka.

Gisel pun menyenggol Zyan yang berada tepat di sampingnya, dan membuat Zyan menengok Gisel.

"Apa?" tanya Zyan dan mengikuti arah pandangan Gisel.

"Tadi mereka lihatin kita ka, tapi sekarang mereka pergi," ucap Gisel dengan muka menahan amarahnya ketika teringat perlakuan mereka kepada Alluna.

"Biarkan saja sel, tenang ya kalian sekarang aman ko, ini tempat umum, kalian akan baik-baik saja, lain kali kalau ada apa-apa jangan bertindak sendiri ya, hubungi aku," ujar Zyan dengan mengeluarkan handphone dari saku celananya.

Membuat Rauf terbatuk dan berkata, "Ooo ... O-dus, itu mah Ooo Odus," sindir Rauf terbatuk-batuk sambil mengambil sebagian kata dari modus.

Zyan memicingkan matanya menatap kesal kepada temannya ini.

Sedangkan Gisel tersenyum dengan malu-malu saat tahu maksud dari perkataan Rauf.

Alluna bahkan tidak paham dengan sikap teman - teman Alaska.

Heran ko ada batuk semacam itu ya. pikir Alluna polos.

"Sudah selesai, sekarang kita mau jalan santai ke mana ni?" tanya Alaska mencoba memecahkan keheningan, dia merasa jenuh terus berada di sana.

"Ke arah taman saja yu, gimana Lun?" tanya Gisel.

"Bebas ... aku kan ga tahu daerah sini, sambil lihat-lihat lah boleh lah," sahut Alluna dan sekarang mereka semua bergabung dan berjalan santai menuju taman itu.

Bersambung ...

1
dira rahmi
Terimakasih 😍💋
🌸 Yowu-Kim 🌸
Fighting ❤️
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!