Rossa memeiliki suami yang selalu berpihak kepada keluarganya karena dia satu-satunya lelaki dalam keluarganya
Dirinya selalu merasa tersisihkan manakala ipar dan mertuanya selalu berusaha memonopoli suaminya dari segala sisi baik keuangan maupun perhatian,
Dia beruntung dibalik sikap mertua dan ipar bak Seorang madu untuknya, suaminya akhirnya sadar dengan semua perbuatannya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ummu Umar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 31
Setelah sang kakak keluar dari ruangannya, Fatan hanya bisa menghela nafasnya, entah bagaimana caranya dia bisa menyadarkan sang kakak atas semua kelakuannya.
"Biarkan sajalah, nanti jika dia membuat masalah aku akan tangani dia lagi, sekarang urus pekerjaan dulu". ucapnya padanya dirinya sendiri.
Farah memukul setir mobilnya dengan sangat kesal, dia tidak tahu bagaimana caranya untuk bisa membujuk adiknya untuk membebaskan Aini dari tuntutannya.
Bisa dalam masalah besar dirinya sekarang, dia akan masuk penjara jika sampai Aini betul-betul masuk kedalam penjara.
"Akun harus cari cara agar Aini bisa bebas, aku akan keluarkan saja dia menggunakan uang, mungkin bisa, yah, aku harus mencobanya".
Farah segera melakukan mobilnya menuju kantor polisi tempat Aini dibawah, terpaksa dia mengeluarkan uang jika seperti ini, sesampainya disana, dia bisa melihat Ini sedang diinterogasi oleh petugas.
"Oh ternyata punya nyali kamu kesini, bebaskan aku sekarang juga". Sungut Aini melihat Farah yang datang dan berdiri di samping nya.
Farah hanya mendengus kesal kemudian menatap polisi dihadapan Aini dengan wajah masam.
"Maaf Pak, saya bisa menjadi penjamin wanita ini, ini hanya salah paham sebenarnya, saya adalah kakak dari orang yang melaporkan Aini, apakah bisa?? ". Tanya Farah tanpa menjawab perkataan Aini sama sekali.
"Ibu serius dengan apa yang ibu katakan?? ". Tanya sang polisi dengan heran.
"Iya Pak, saya kakak dari Fatan yang melaporkan Aini barusan, jadi bagaimana Pak, bisa atau tidak saya jadi penjamin??". Tanyanya mengulang kembali pertanyaannya tadi.
"Bisa bu, silahkan isi formulir ini dan uang jaminannya". Ucap polisi itu menyodorkan berkas itu.
Farah langsung duduk disamping Aini tanpa menoleh sedikitpun, Aini yang melihat itu hanya mendengus jengkel, tapi dia tidak peduli, baginya yang penting keluar dari sini.
Mereka akhirnya menandatangani perjanjian yang dibuat oleh kepolisian agar Aini tidak mengulangi kesalahan yang sama seperti ini, mereka hanya mengangguk tidak peduli perkataan polisi bagi mereka yang penting mereka bisa pergi secepatnya.
"Aku sudah membereskannya, ayo pulang". Farah berjalan lebih dulu dan meninggalkan Aini.
Aini hanya bisa menghentakkan kakinya dengan penuh emosi, Farah bertingkah seolah semua ini hanya salahnya saja padahal dirinya lah yang menjadi biang kerok dari masalah ini.
"Aku sudah tidak mau melanjutkan semua ini, sudah cukup aku merendahkan harga diriku, kau bahkan memberikanku informasi salah dan membuatku malu". Sungut Aini begitu mereka berada didalam mobil.
Hatinya masih panas dan tidak terima diperlakukan keterlaluan seperti ini.
"Itu terserah padamu, kamu berhenti juga tidak masalah, aku akan mencari orang lain yang bisa membantuku menghancurkan rumah tangga mereka, aku tidak mau Rossa menguasai adikku seorang diri".
Aini langsung menoleh dengan cepat mendengar perkataan Farah yang terkesan tidak peduli pada kehidupan adiknya.
"Kamu gila yah Farah, Fatan itu adikmu, kenapa kamu segitunya ingin memisahkan adikmu dari istrinya, bagaimana kalau Fatan melakukan hal yang sama padamu, kamu pikir itu tidak keterlaluan?? ".
Farah mengangkat bahunya acuh, dia tidak peduli apapun, dia tidak peduli pada kebahagiaan siapapun selain dirinya, dia yakin Fatan tidak akan berani melakukan ancamannya tadi kepadanya,
"Terserah padamu sekarang, kamu mau mundur silahkan, mau maju juga silahkan, seperti perjanjian kita setelah kamu menikah dengan Fatan, aku akan kembali punya akses atas semua yang dimiliki kalian". Ucapnya dengan tenang.
"Tapi biar bagaimanapun kamu tidak akan mendapatkan nya Farah, karena semua yang dimiliki Fatan atas nama istrinya, kalau kamu mau tahu".
si farah benar2 gak punya malu+otak, dia mau menghancurkan rumah tangga adiknya agar dia bisa berkuasa dengan apa yg dimiliki fatan...
padahal si farah sudah diberi nasehat ibunya, dan ibu mertuanya tapi dia tetap saja menyangkal atas kesalahan yang dia lakukan kepada fatan.... dan pras sudah lelah menghadapi sikap buruk farah tapi tak kunjung berubah jika tetap begitu kamu bkalan diceraikan oleh pras dan pastinya ibu mertuamu akan setuju keputusan anaknya.....
terlalu berambisi, serakah, boros/foya-foya tapi kamu yg akan rugi. kamu akan ditinggalkan keluarga mu farah....
sekarang sudah tau kan tindak tanduk kakak & ibumu... kasih ketegasan dong fatan. jangan menyudutkan rossa apalagi rani sering sekali di bully oleh keponakanmu... jangan buat mereka makin tertindas harusnya kamu bisa melindunginya...