Nadia seorang istri yang rela kembali pada suaminya yang berkali-kali selingkuh
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayunda nadhifa akmal, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 3
Aku terbangun di pagi hari,entah pukul berapa ini,aku terkejut saat di dapur ada seorang pria yang sedang sibuk dengan masakannya
"jangan di biasakan,bangun tidur langsung ke kamar mandi,bersihkan diri dulu,baru keluar kamar" ucap mas Bram
Aku bergegas menuju toilet,ku lihat cermin
rambutku yang berantakan,wajah dengan air liur, akupun langsung jijik dengan penampilanku saat ini
aku langsung bergegas mandi,dan berganti pakaian,
Tok tok tok
Mas Bram terdengar mengetuk pintu
"ya,mas"
"haruskan aku mati kelaparan karena harus menunggu tuan putri sepertimu" teriaknya padaku
Aku bergegas keluar,dan menghampiri meja makan,aku melihat wajah mas Bram tampak kesal
mas Bram tak banyak bicara menikmati sarapan paginya,
"maaf,mas"
"aku kira mas tidak akan datang ke sini" tegasnya
"ini apartemenku,aku bebas ke sini kapan saja"tegasnya
Akupun langsung terdiam
"nanti kamu ikut aku daftar kuliah,kita langsung belanja"
Aku hanya mengangguk saja
Setelah selesai membereskan bekas sarapan kami berdua,aku bergegas berganti pakaian
kami menuju sebuah kampus, mendaftar sebagai mahasiswi baru
Aku tak pernah bermimpi untuk kuliah dan menjadi mahasiswi, orang tuaku selalu menuntut aku bekerja untuk mereka
hingga aku di jual ke sebuah rumah bordil
Aku terkejut saat tangan mas Bram menyeret tanganku
"lambat sekali jalannya"
Sungguh pria yang tidak Sabaran batinku
Hari itu aku habiskan dengan mas Bram
perawatan wajahku,spa hingga daftar member gym
Tidak lupa aku di belikan baju baju mahal,tas dan sepatu
Baju dengan kualitas yang terbaik,beda dengan baju yang ada di rumah orang tuaku
secara bermimpi,aku hanya tersenyum sendiri
"kenapa,kamu senyum begitu"
Tanpa menunggu jawaban dari ku,mas Bram langsung menyeret tanganku lagi masuk ke sebuah restoran
"aku senang keluargamu menjualmu di rumah bordil"
"maksudnya"ucapku terkejut bola mataku langsung membulat
"jangan salah paham Nadia"
"coba bayangkan jika keluargamu waras, membiarkanmu kerja di pabrik,berapa pabrik yang harus aku kunjungi agar bertemu denganmu"
"mas Bram kenapa bercerai dengan istrimu" selidik ku
"Dia tak mau punya anak, prinsip kami sangat berbeda"
Aku hanya mengangguk saja
Aku begitu paham mas Bram tidak mungkin mengadopsi seorang anak,mas Bram mungkin hanya ingin anak yang lahir dari darah dagingnya
"apa bisa kita menikah tanpa rasa cinta, setelah aku melahirkan anak untukmu apa kamu akan mencampakkanku" ucapku
"itu semuanya tergantung padamu Nadia,kalau setelah melahirkan badanmu seperti gajah,pastinya aku akan membuangmu jauh-jauh" ucapnya sambil terkekeh
bibirku langsung mengerucut
"mas Bram ingin punya anak berapa memangnya"
"satu cewek,satu cowok itu sudah cukup Nadia"
Aku hanya mengangguk saja
Kami bergegas meninggalkan restoran, setelah sampai segera aku bereskan semua belanjaan
Rasa letih menghampiriku,aku pun langsung terduduk di lantai,mas Bram memberikan minuman padaku
Sungguh pria yang manis batinku
"mas Bram tampak seorang pria kaya, kenapa tidak mencari wanita yang setara denganmu mas" tanyaku pada mas Bram
"aku benar-benar tidak perduli dengan status sosial seseorang Nadia,aku pulang dulu ya" ucapnya sambil mengelus rambutku
Aku mengangguk dan tersenyum
Mengantarnya hingga depan pintu apartemen
Wangi parfum maskulinnya masih ada di ruangan ini,aku tersenyum sendiri
Nadia apakah kamu sekarang sedang jatuh cinta???